Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEBIDANAN PADA

IBU HAMIL DAN JANIN

Dosen Pembimbing : Rila Rindi Antina, S.ST., M.AP., M.Kes


  
KELOMPOK :
 Aliya (170154020004) Qurrota A’yun (170154020028)
 Amelia Syaina (170154020005) Sri Wahyuni (170154020033)
 Badriyatul Jamilah (170154020007) Ulil Irbach (170154020036)
 Hesty Albariroh (170154020011) Ainiatus Sofia (170154020038)
 Inang Disra Y (170154020015) Anis Sulala (17015402003
 Lailatul Fitri (170154020017) Handini Y. F (170154020042)
 Lailatul Fitria (170154020018) Maisaroh (170154020044)
 Maratus Solihah (170154020022) Hofidhotun M (170154020052)
 Noviyanti (170154020025) Maymunah D.M (1701540200 54)
KONSELING GENETIK PRENATAL
 adalah suatu upaya pemberian advis
terhadap orangtua atau keluarga penderita
kelainan bawaan yang diduga mempunyai
faktor penyebab herediter, tentang apa dan
bagaimana kelainan yang dihadapi ini, serta
bagaimana tindakan penatalaksanaannya,
bagaimana prognosisnya serta bagaimana
upaya untuk melaksanakan pencegahannya.
INDIKASI KONSELING GNETIK :
 Orang tua berusia lanjut
 Usia ibu >35 tahun ayah >50 tahun
 Anak dengan kelainan bawaan
 Riwayat keluarga
 Multifactorial
 Kelainan kromsom
 Kelainan gen tunggal
 Bayi lahir mati dengan kelainan bawaan
DEFINISI INI TERDAPAT 3 ASPEK
DARI KONSELING GENETIC
 Aspek diagnostik
 Perkiraan risiko aktual
 Dukungan
 Memerlukan diagnosa yang tepat
 Memeriksa propositus konselor juga boleh
 Petugas administrasi mencari catatan yang
relevan
 Konsultasi dengan doker anak
 Pemeriksaa lab
A) KEGIATAN KONSELING GENETIK/SKEMA ALUR
KERJA/PROSES KONSELING GENETIK
 Riwayat ibu
 Riwayat persalinan
 Riwayat keluarga
 Pemeriksaan fisis
 Pemeriksaan penunjang
B) TATACARA KONSELING
GENETIK
 Wawancara tertrukur
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan penunjang
 Diskusi dgn tim
 Konseling lanjutan
PEMERIKSAAN PRENATAL

 Tes skrining prenatal/ Pemeriksaan Prenatal


dilakukan untuk mendeteksi adanya
gangguan kesehatan yang berisiko bagi
kehamilan, baik itu bagi Ibu maupun bagi
janin.
KONDISI KESEHATAN YANG BIASANYA DIDETEKSI MELALUI TES SKRINING PRANATAL ADALAH:

 Kondisi kesehatan yang biasanya dideteksi


melalui tes skrining pranatal adalah:
 Kondisi kromosom (Down syndrome, dan
sindrom Patau).
 Cacat tabung saraf (spina
bifida atau anencephaly).
 Cacat lahir (jantung bawaan atau kondisi
ginjal)
PENGKAJIAN MELALUI ANAMNESIS DAN
PEMERIKSAAN FISIK TERFOKUS PADA
KEHAMILAN
 Pengkajian fokus
 Riwayat antepartum dn pemeriksaan fisik

1) Deskritpif
2) Temuan pengkajian
3) Implikasi
4) Pemeriksaan fisik
5) Pemeriksaan lab
6) Mengembangkan rencana sesuai kebutuhan
MENGANALISI KUNJUNGAN
ANTENATAL
 Mengevaluasi penemuan yang terjadi serta
aspek - aspek yang menonjol pada wanita
hamil
 Mengevaluasi data dasar
 Mengevaluasi
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU

Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan


antenatal komprehensif dan berkualitas yang
diberikan kepada semua ibu hamil. Termasuk
konseling kesehatan ibu hamil, konseling
gizi , konseling KB pasca persalinan dan
pemberian ASI. Serta mendeteksi secara dini
kelainan atau penyakit yang diderita ibu
hamil.
KEHAMILAN RISIKO TINGGI
adalah suatu ukuran statistik dari
peluang atau kemungkinan untuk
terjadinya suatu keadaan gawat-darurat
yang tidak diinginkan pada masa
mendatang, yaitu kemungkinan terjadi
komplikasi obstetrik pada saat persalinan
yang dapat menyebabkan kematian,
kesakitan, kecacatan, atau ketidak
puasan pada ibu atau bayi.
DEFINISI YANG ERAT HUBUNGANNYA
DENGAN RISIKO TINGGI (HIGH RISK):
 Wanita risiko tinggi (High Risk Women)
 ibu risiko tinggi (High Risk Mother)
 Kehamilan risiko tinggi (High Risk
Pregnancies)
Faktor faktor risiko ibu hamil :
HEBERT HUTABARAT, MEMBAGI FAKTOR
KEHAMILAN DENGAN RISIKO TINGGI
BERDASARKAN:
 Komplikasi obstetri
 Komplikasi medis
HASIL PEMERIKSAAN FISIK

 Hasil pemeriksaan umum


 Hasil pemeriksaan kehamilan
SKOR POEDJI ROCHJATI
suatu cara untuk mendeteksi dini kehamilan
yang memiliki risiko lebih besar dari biasanya
(baik bagi ibu maupun bayinya), akan
terjadinya penyakit atau kematian sebelum
maupun sesudah persalinan (Dian, 2007).
BERDASARKAN JUMLAH SKOR KEHAMILAN
DIBAGI MENJADI TIGA KELOMPOK:
 Kehamilan Risiko Rendah (KRR)
 Kehamilan Risiko Tinggi (KRT)
 Kehamilan Risiko Sangat Tinggi
TUJUAN SISTEM SKOR
 agar berkembang perilaku kebutuhan tempat
 penolong persalinan sesuai dengan kondisi
dari ibu hamil
 melakukan pemberdayaan ibu hamil
 melakukan pemberdayaan ibu hamil
 biaya dan transportasi untuk melakukan
rujukan terencana.
FUNGSI SKOR
 Alat komunikasi informasi
 Skor digunakan sebagai sarana KIE
 Alat peringatan bagi petugas kesehatan
CARA PEMBERIAN SKOR
 Tiap kondisi ibu hamil (umur dan paritas) dan
faktor risiko diberi nilai 2,4 dan 8. Umur dan
paritas pada semua ibu hamil diberi skor 2
sebagai skor awal.
 Terimakasih kawan 

Anda mungkin juga menyukai