Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus selaput semacam jaringan.
Kumpulan sel-sel tumor itu terpisah dengan jaringan normal di sekitarnya dan
tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Itulah sebabnya tumor jinak
relatif mudah diangkat dengan jalan pembedahan, dan tidak membahayakan
kesehatan penderitanya. Berdasarkan tingkat keganasannya, kista terbagi dua,
yaitu non-neoplastik dan neoplastik. Kista non-neoplastik sifatnya jinak dan
biasanya akan mengempis sendiri setelah 2 hingga 3 bulan. Sementara kista
neoplastik umumnya harus dioperasi, namun hal itu pun tergantung pada
ukuran dan sifatnya.
Kista berupa penumpukan cairan menggelembung berisi udara. Ada
macam-macam kista tapi yang paling sering ditemukan adalah kista gartner
atau duktus muller. Bentuknya seperti gelembung air atau bisul. Kista di
vagina bisa mempersempit lubang vagina yang akhirnya akan menghambat
persalinan. Bahkan jika bentuknya besar, bisa menghalangi hubungan intim
dan akibatnya malah tak bisa hamil. Karenanya, jika ibu menemukan kista di
vaginanya, harus segera dioperasi agar bisa hamil. Bila setelah hamil
dijumpai ada kista, harus dilakukan operasi ketika usia kehamilan masih
muda, sekitar 3-4 bulan. Jika sudah telanjur, harus dilakukan operasi sesar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kista vagina ?
2. Bagaimana patofisiologi pada kista vagina ?
3. Apa saja etiologi pada kista vagina ?
4. Apa saja tanda dan gejala pada kista vagina ?
5. Bagaimana cara merawat kista vagina ?
6. Bagaimana hubungannya kista vagina pada janin ?
7. Bagaimana tindakan yang dilakukan pada kista vagina ?

1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian kista vagina.
2. Untuk mengetahui patofisiologi pada kista vagina.
3. Untuk mengetahui etiologi pada kista vagina.
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala pada kista vagina.
5. Untuk mengetahui cara merawat kista vagina.
6. Untuk mengetahui hubungannya kista vagina pada janin.
7. Untuk mengetahui tindakan yang dilakukan pada kista vagina.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kista Vagina

Kista vagina adalah suatu kantong tertutup pada dinding atau bagian
bawah dinding vagina yang berisi cairan atau bahan semi padat. Kista terjadi
akibat tersumbatnya kelenjar atau salurannya sehingga cairan terkumpul di
dalamnya. Kista di vagina biasanya tidak nyeri, ukurannya bervariasi mulai
dari seukuran kacang sampai seukuran buah plum. Kista vagina biasanya
tidak bergejala. Jika bergejala, maka gejalanya hanya berupa pembengkakan
kecil di dinding vagina, massa tumor keluar dari liang vagina atau nyeri saat
melakukan hubungan seksual.
Kista vagina kadang hilang dengan sendirinya. Jika tidak hilang,
maka perlu dilakukan tindakan operasi untuk membuangnya. Setelah operasi
maka kista biasanya tidak akan kambuh. Kista ini sering ditemukan secara
tidak sengaja saat dilakukan pemeriksaan panggul, dimana terlihat atau teraba
adanya tumor di dinding vagina. Biasanya dilakukan biopsi untuk
menentukan apakah tumor jinak atau ganas. Justru jika lokasi kista dekat
dengan kandung kemih atau salurannya, maka dilakukan pemeriksaan rontgen
untuk memastikan kedua organ tersebut tidak terkena.

3
B. Jenis Kista Vagina
1. Kista Inklusi
Ditemukan di vulva, vagina atau perineum
a) Definisi
Suatu kantong tertutup pada dinding atau bagian bawah
dinding svagina yang berisi cairan atau bahan semi padat. Kista
terjadi akibat tersumbatnya kelenjar atau salurannya sehingga cairan
terkumpul didalamnya.
b) Etiologi
Merupakan salah satu jenis kista yang biasanya terjadi di bagian
vagina dan biasanya terjadi akibat trauma seperti akibat tindakan
operasi.
c) Gejala
Gejalanya hanya berupa pembengkakan kecil di dinding vagina,
massa tumor keluar dari liang vagina atau nyeri pada saat melakukan
hubungan seksual.
d) Pemeriksaan
1) Jika gejala-gejala yang timbul tidak hilang maka lakukan operasi.
2) Setelah operasi simak kista biasanya tidak akan kambuh.
3) Dilakukan pemeriksaan panggul.
4) Raba adanya tumor di dinding vagina.
5) Dilakukan biopsi untuk menentukan apakah tumor jinak atau
ganas.
6) Jika lokasi kista dekat dengan kandung kemih atau salurannya
maka dilakukan pemeriksaan rontgen untuk memestikan ke dua
organ tidak terkena.
2. Kista Duktus Gardner
a) Definisi
Kista yang terletak di dinding vagina (duktus gartner) yang berisi
cairan atau bahan semi solid.

4
b) Etiologi
Kista gartner berkembang di daerah duktus gartner, biasanya di
dinding vagina. Duktus ini aktif saat perkembangan janin namun
biasanya menghilang setelah lahir. Pada beberapa kasus, sebagian
duktus ini terisi cairan yang berkembang menjadi kista.
c) Gejala
Ganjalan di dinding vagina dan rasa tidak nyaman saat berhubungan
seksual.
d) Pemeriksaan
1) Pada saat pemeriksaan pelvis dapat dirasakan adanya tonjolan atau
masa di dinding vagina.
2) Biopsy kadang dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan
kanker vagina, terutama jika teraba keras.
3) Jika kista berlokasi dibawah uretra atau vesika urinaria,
pemeriksaan radiologi mungkin dilakukan untuk memastikan dan
menyakinkan bahwa kista tidak melibatkan struktur-struktur ini.
3. Kista Endometriosis
a) Definisi
Suatu keadaan dimana endometrium berada di luar tempat yang
seharusnya, yaitu di dalam rongga rahim. Endometrium sendiri
merupakan lapisan yang melapisi rongga rahim dan dikeluarkan
secara siklik saat mens sebagai darah haid.
b) Etiologi
Kista endometriosis salah satu jenis kista yang tidak ganas. Akan
tetapi, kista ini kerap kambuh dan dapat mengganggu kesuburan
perempuan.
c) Gejala
1) Rasa nyeri yang hebat saat haid.
2) Perutnya bagian bawah terlihat membesar.
3) Tidak nyaman saat melakukan aktivitas.

5
d) Pemeriksaan
1) Suntikan hormone Gn-RH analog yang diberikan selama enam
bulan.
2) Obat oral baru yang dapat diberikan selama enam bulan yaitu anti
estrogen anastrozol.
3) Melakukan operasi jika sudah sangat abnormal.
4. Kista Adenosis
a) Definisi
Kista adenosis merupakan kista yang dapat tumbuh dibagian
vagina. Bentuknya kistik, berisi cairan kental, dan ada pula yang
berbentuk anggur. Kista juga ada yang berisi udara, cairan, nanah,
ataupun bahan-bahan lainnya.
b) Gejala
1) Nyeri sewaktu haid,
2) Nyeri perut bagian bawah,
3) Sering merasa ingin buang air besar atau kecil,
4) Dan pada keadaan yang sudah lanjut dapat teraba benjolan pada
daerah perut.
5) Untuk jenis kista folikel, biasanya tidak memberikan rasa nyeri.
Sehingga kebanyakan penderita tidak menyadarinya.
6) Namun, jika kista pecah, misalnya saat berhubungan seksual,
penderita akan merasa nyeri yang bertambah bila melakukan
aktivitas fisik berat.
c) Pencegahan
Dengan mengangkat kista melalui operasi.
d) Penanganan
1) Mengatasi Kista dengan Laparoskopi
2) Laparoskopi merupakan teknik pembedahan atau operasi yang
dilakukan dengan membuat dua atau tiga lubang kecil
(berdiameter 5-10 milimeter) di sekitarperut pasien.
3) Satu lubang pada pusar digunakan untuk memasukkan sebuah
alat yang dilengkapi kamera untuk memindahkan gambar dalam

6
rongga perut kelayar monitor, sementara dua lubang yang lain
untuk peralatan bedah yang lain.

C. Patofisiologi
Tumor ini berasal dari epitel permukaan ovarium invaginasi yang
sederhana dari epitel germinal sampai ke invaginasi disertai permukaan
ruangan kista yang luas terjadi pembentukan papil-papil kearah dalam tumor
kistik

D. Etiologi
Faktor yang menyebabkan gajala kista meliputi, gaya hidup tidak sehat.
Diantaranya;
1. Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat
2. Zat tambahan pada makanan
3. Kurang olah raga
4. Merokok dan konsumsi alcohol
5. Terpapar denga polusi dan agen infeksius
6. Sering stress
7. Faktor genetic. Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi
memicu kanker, yaitu yang disebut protoonkogen, karena suatu sebab
tertentu, misalnya karena makanan yang bersifat karsinogen , polusi, atau
terpapar zat kimia tertentu atau karena radiasi, protoonkogen ini dapat
berubah menjadi onkogen, yaitu gen pemicu kanker.

E. Tanda dan Gejala


Kebanyakan wanita dengan kanker ovarium tidak menimbulakan gejala
dalam waktu yang lama. Gejala umumnya sangat berfariasi dan tidak spesifik.
Pada stadium awal gejalanya dapat berupa;
1. Gangguan haid
2. Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau
sering berkemih.

7
3. Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang
menyebabkan nyeri spontan dan sakit diperut.
4. Nyeri saat bersenggama.

F. Hubungan Kista Vagina Pada Janin


Kista yang besar bisa menimbulkan kelainan letak janin dalam
kandungan, atau menghalangi turunnya kepala di jalan lahir pada waktu
persalinan. Oleh karena itu bila ditemukan kista permanen yang besar, maka
perlu tindakan pembedahan pada kehamilan sekitar 18 minggu. Bila kista
yang besar tersebut tidak menghalangi jalan lahir atau tidak menimbulkan
gejala sakit, operasi dapat dilakukan 3 bulan setelah ibu melahirkan. Jadi,
tindakan yang diambil dokter sangat ditentukan oleh jenis kista, ukuran dan
letaknya di jalan lahir serta keluhan dari ibu hamil itu sendiri.

G. Tindakan
Cara yang paling efektif untuk mengatasi kista yaitu:
1. Dengan mengangkat kista melalui operasi.
Namun, tindakan pengobatan tersebut hingga kini belum memberikan
hasil yang memuaskan. Tindakan operasi pengangkatan kista tidak
menjamin kista tidak akan tumbuh kembali nantinya. Selama seorang
wanita masih memproduksi sel telur, maka potensi untuk tumbuh kista
akan tetap ada. Namun, dengan meningkatnya pengetahuan serta
kesadaran kaum wanita saat ini untuk memeriksakan organ
reproduksinya merupakan langkah awal yang tepat untuk mengurangi
risiko terjadinya kista.
2. Mengatasi Kista dengan Laparoskopi
Laparoskopi merupakan teknik pembedahan atau operasi yang dilakukan
dengan membuat dua atau tiga lubang kecil (berdiameter 5-10 milimeter)
di sekitar perut pasien. Satu lubang pada pusar digunakan untuk
memasukkan sebuah alat yang dilengkapi kamera untuk memindahkan
gambar dalam rongga perut ke layar monitor, sementara dua lubang yang
lain untuk peralatan bedah yang lain. Penderita kanker ovarium stadium

8
dini dapat ditangani dengan operasi yang kemudian dilanjutkan dengan
terapi. Bila kanker ovarium telah memasuki stadium lanjut baru di
lakukan kemoterapi atau radiasi.
3. Pra operasi : lakukan pemeriksaan ultrasonografi, berikan informed
consentpada keluarga, kolaborasi dengan dokter dalam
memberikan  penanganan tindakan operasi.
4. Post operasi : Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital, lakukan
perawatan luka post operasi dengan cara balutan dibuka hari pertama
pasca operasi, kaji luka setelah operasi, ganti balutan luka, lakukan
pembalutan dengan tehnik aseptic.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kista adalah tumor jinak di organ reproduksi perempuan yang paling
sering ditemui. Bentuknya kistik, berisi cairan kental, dan ada pula yang
berbentuk anggur. Kista  juga ada yang berisi udara, cairan, nanah, ataupun
bahan-bahan lainnya. Faktor yang menyebabkan gajala kista meliputi; gaya
hidup tidak sehat dan faktor genetik.

B. Saran
Dengan penulisan makalah ini, penulis berharap agar dapat menambah
ilmu  pengetahuan kepada pembaca. Oleh karena itu, harapan penulis kepada
pembaca semua agar sudi kiranya memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun

10
DAFTAR PUSTAKA

Bagian obstetric dan genikologi fakultas kedokteran universitas pjajaran bandung


tahun 1981.
Prawirohardjo, Sarwono. 2011, Ilmu Kandungan, PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.Jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai