Anda di halaman 1dari 18

KISTOMA OVARI

A. PENGERTIAN Kistoma ovari merupakan suatu tumor, baik yang kecil maupun yang besar, kistik atau padat, jinak atau ganas (Winkjosastro. et.all. 1999). Dalam kehamilan tumor ovarium yang dijumpai yang paling sering adalah kista dermonal, kista coklat atau kista lutein, tumor ovarium yang cukup besar dapat disebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalang-halangi masuknya kepala kedalam panggul. B. ETIOLOGI Menurut etiologi, kista ovarium dibagi menjadi 2, yaitu : (Ignativicus, bayne, 1991) 1. Kista non neoplasma Disebabkan karena ketidak seimbangan hormon esterogen dan progresterone diantaranya adalah : a. Kista non fungsional Kista serosa inklusi, berasal dari permukaan epitelium yang berkurang di dalam korteks b. Kista fungsional - Kista folikel, disebabkan karena folikel yang matang menjadi ruptur atau folikel yang tidak matang direabsorbsi cairan folikuler di antara siklus menstruasi. Banyak terjadi pada wanita yang menarche kurang dari 12 tahun. - Kista korpus luteum, terjadi karena bertambahnya sekresi progesterone setelah ovulasi. - Kista tuba lutein, disebabkan karena meningkatnya kadar HCG terdapat pada mola hidatidosa.

- Kista stein laventhal, disebabkan karena peningkatan kadar LH yang menyebabkan hiperstimuli ovarium. 2. Kista neoplasma (Winjosastro. et.all 1999) a. Kistoma ovarii simpleks Adalah suatu jenis kista deroma serosum yang kehilangan epitel kelenjarnya karena tekanan cairan dalam kista b. Kistodenoma ovarii musinoum Asal kista ini belum pasti, mungkin berasal dari suatu teratoma yang pertumbuhanya I elemen mengalahkan elemen yang lain c. Kistodenoma ovarii serosum Berasal dari epitel permukaan ovarium (Germinal ovarium) d. Kista Endrometreid Belum diketahui penyebab dan tidak ada hubungannya dengan endometroid e. Kista dermoid Tumor berasal dari sel telur melalui proses patogenesis. f. Kista endrometroid Belum diketahui penyebab dan tidak ada hubungannya dengan endometroid g. Kista dermoid Tumor berasal dari sel telur melalui proses patogenesis C. PATHOFISIOLOGI

1. Kista non neoplasma (Ignativicius bayne, 1991) a. Kista non fungsional Kista inkulasi dalam konteks yang dalam timbul ivaginasi dan permukaan epitelium yang berkurang. Biasanya tunggal atau multiple, berbentuk variabel dan terbatas pada cuboidal yang tipis, endometri atau epitelium tuba berkurang 1 cm sampai beberapa cm. b. Kista fungsional i. Kista folikel, kista di bentuk ketika folikel yang matang menjadi ruptur atau folikel yang tidak matang direabsorbsi cairan folikuler di antara siklus menstruasi. Bila ruptur menyebabkan nyeri akut pada pelvis, evaluasi lebih lanjut dengan USG atau laparaskopi. Operasi dilakukan pada wanita sebelum pubertas, setelah menopause atau kista lebih dari 8 cm. ii. Kista korpus luteum, terjadi karena bertambahnya sekresi progresterone setelah ovulasi. Ditandai dengan keterlambatan menstruasi atau menstruasi yang panjang, nyeri abdomen bawah pelvis. Jika ruptur perdarahan intraperitorial, terapinya adalah operasi ooverektomi. iii. Kista tuba lutein, ditemui pada kehamilan mola, terjadi pada 50 % dari semua kehamilan dibentuk sebagai hasil lamanya stimulasi ovarium, berlebihnya HCG. Tindakanya adalah mengangkat mola. iv. Kista stein laventhal, disebabkan karena peningkatan kadar LH yang menyebabkan hiperstimuli ovarium dengan produk kista yang banyak. Hiperplasi endometrim atau kariokarsinoma dapat terjadi pengobatan dengan kontrasepsi oral untuk menekan produksi 1.11dan oovorektomi. 2. Kista Neoplasma Jinak (Winkjosastro.et.all. 1999). a. Kistoma ovarii simpleks. Kista ini bertangkai dan dapat menyebabkan torsi (putaran tingkai). Diduga kista ini adalah jenis kista denoma serosum yang kehilangan kelenjarnya

karena tekanan cairan dalam kista. Tindakannya adalah pengangkatan kista dengan reseksi ovarium. b. Kistoderoma ovarii musinosum. Asal kista ini belum pasti, namun diduga berasal dari suatu teratoma yang pertumbuhanya 1 elemen mengalahkan elemen yang lain atau berasal dari epitel germinativum. c. Kristoderoma ovarii serosum. Berasal dari epitel permukaan ovarium (Germinal ovarium). Bila kista terdapat implantasi pada peritoneum disertai asites maka harus dianggap sebagai neoplasma yang ganas dan 30 % sampai 50 % akan mengalami keganasan. d. Kista endrometroid. Kista biasanya unilateral dengan permukaan licin, pada dinding dalam terdapat satu lapisan sel-sel yang menyerupai lapisan epitel endometrium, e. Kista dermoid. Pada suatu teratoma kistik yang jinak dimana struktur-struktur ektoderma dengan deferensiasi sempurna seperti epitel kulit, rambut, gigi dan produk glandula sebastea putih menyerupai lemak nampak lebih menonjol dari pada elemenelemen aktoderm. Tumor berasal dari sel telur melalui proses patogenesis. D. GAMBARAN KLINIS Mayoritas penderita tumor ovarium tidak menunjukan adanya gejala sampai periode wamtu tertentu. Hal ini disebabkan perjalanan penyakit ini berlangsung secara tersembunyi sehingga diagnosa sering ditemukan pada saat pasien dalam keadaan stadium lanjut sampai pada waktu klien mengeluh adanya ketidakteraturan menstruasi, nyeri pada perut bawah, rasa sebah pada perut dan timbul benjol pada perut. Pada umumnya kista denoma ovarii serosim tak mempunyai ukuran yang amat besar dibandingkan dengan kista denoma musinosu,. Permukaan tumor biasanya licin, akan tetapi dapat pula berbagala karena ovarium pun dapat berbentuk multivokuler. Meskipun lazimnya berongga satu, warna kista putih keabu-abuan. Ciri khas kista ini adalah potensi pertumbuhan papiler kedalam rongga kista sebesar 0 % dan keluar pada

permukaan kista sebesar 5 % isi kista cair kuning dan kadang-kadang coklat karena campuran darah. Tidak jarang kistanya sendiripun kecil tetapi permukaannya penuh dengan pertumbuhan papiler (solid papiloma). E. PROSES PENYEMBUHAN LUKA Tanpa memandang bentuk, proses penyembuhan luka adalah sama dengan yang lainnya. Perbedaan terjadi menurut waktu pada tiap-tiap fase penyembuhan dan waktu granulasi jaringan (long. 1996). Fase-fase penyembuhan luka antara lain : 1. Fase I Pada fase ini Leukosit mencerna bakteri dan jaringan rusak terbentuk fibrin yang menumpuk mengisi luka dari benang fibrin. Lapisan dari sel epitel bermigrasi lewat luka dan membantu menutupi luka, kekuatan luka rendah tapi luka dijahit akan menahan jahitan dengan baik. 2. Fase II Berlangsung 3 sampai 14 hari setelah bedah, leukosit mulai menghilang dan ceruk mulai kolagen serabut protein putih semua lapisan sel epitel bergenerasi dalam satu minggu, jaringan ikat kemerahan karena banyak pembuluh darah. Tumpukan kolagen akan menunjang luka dengan baik dalam 6-7 hari, jadi jahitan diangkat pada fase ini, tergantung pada tempat dan liasanya bedah. 3. Fase III Kolagen terus bertumpuk, hal ini menekan pembuluh darah baru dan arus darah menurun. Luka sekarang terlihat seperti berwarna merah jambu yang luas, terjadi pada minggu ke dua hingga enam post operasi, pasien harus menjaga agar tak menggunakan otot yang terkena.

4. Fase IV Berlangsung beberapa bulan setelah pembedahan, pasien akan mengeluh, gatal disekitar luka, walau kolagen terus menimbun, pada waktu ini menciut dan menjadi tegang. Bila luka dekat persendian akan terjadi kontraktur karena penciutan luka dan akan terjadi ceruk yang berlapis putih. F. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Ultrasonografi Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak batas tumor, apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kadang kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan dapatkah dibedakan pula antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak. Pola aktifitas klien di rumah setelah pemulangan (long, 1996) : - Berkendaraan mobil dianjurkan setelah satu minggu dirumah, tetapi tidak boleh mengendarai / menyetir untuk 3-4 minggu. - Hindarkan mengangkat benda-benda yang berat karena aktifitas ini dapat menyebabkan kongesti darah di daerah pelvis. - Aktifitas seksual sebaiknya dalam 4-6 minggu setelah operasi.(Long, 1996)

KISTOMA OVARII Ovarium mempunyai potensi besar untuk menjadi tumor neoplastik dan keganasan, di samping terjadi tumor yang timbul karena fungsinya dan disebut tumor non-neoplastik. Tumor neoplastik dapat bersifat: Kistik ovarii dan solid tumor ovarii. Di samping itu, terdapat tumor yang mengeluarkan hormonal, se- hingga dapat mengubah patrun menstruasi endometrium dengan me- nimbulkan berbagai gejala tambahan. Gejala klinik tumor ovarium 1. Pembesaran tumor Benjolan dan menimbulkan ketidaknyamanan. Dapat menimbulkan gangguan miksi dan defekasi. Gangguan sirkulasi darah menimbulkan edema tungkai. 2. Aktivitas hormonal a. Mengganggu patrun menstruasi: Stein leventhal: Amenore atau oligomenore. Hirsutisme. Infertilitas. Obesitas. Granulosa sel tumor: Hiperestrogenemia-hipermenore. Mungkin korpus karsinoma. . Mama hipertropi besar dan sakit. Arenoblastoma (sertoli leyding sel tumor). Mengeluarkan androgen. Defeminisasi: - Amenore, lemak tubuh berkurang. Atropi mama. - Maskulisasiperubahan suara. 3. Gejala akibat komplilcasi tumor a. Perdarahan dalam kista: Perlahan menimbulkan rasa sakit. Mendadak terjadi akut abdomen. b. Torsi tangkai kista: - Terjadi saat hamil atau pascapartum. - Terjadi akut abdomen. c Robekan dinding kista: - Trauma langsung pada kista ovarii. - Terjadi saat torsi kista. - Menimbulkan perdarahan dan akut abdomen.

d. Infeksi kista: - Menimbulkan gejala dolor, kolor, dan fungsiolesa. - Perut tegang dan panas. - Laboratorium menunjukkan gejala infeksi. e. Degenerasi ganas: - Keganasan ovarium silent killer. Diketahui setelah stadia lanjut, sedangkan perubahannya tidak jelas. - Gejala keganasan kista ovarii: Tumor cepat membesar. Berbenjol-benjol. Terdapat asites. Tubuh bagian atas kering, sedangkan bagian bawah terjadi edema tungkai. f. Sindrom Meig dan sindrom pseudo Meig: - Asites hidrothorak. - Fibroma ovarii. Dasar diagnosis a. Berdasarkan keluhan: - Discomfort perut bagian bawah. Teraba benjolan pada perut bawah. b. Pemeriksaan teraba tumor di luar uterus: - Terpisah dengan uterus di luar uterus atau masih melekat. - Konsistensi kistik atau solid. - Permukaan dapat rata atau berbenjol-benjol. - Masih dapat digerakkan atau terfiksir. c. Dengan pemeriksaan tambahan: - Ultrasonografi. - Laparoskopi. - Parasintesis cairan asites. - Pemeriksaan rontgen. Prinsip menghadapi tumor ovarium a. Operasi untuk mengambil tumor: Dapat menjadi besar. - Kemungkinan degenerasi ganas. b. Saat operasi dapat didahului frozen section, untuk kepastian ganas dan tindakan operasi Iebih lanjut. c. Hasil operasi harus dilakukan pemeriksaan PA, sehingga kepastian klasifikasi tumor dapat ditetapkan, untuk menentukan terapi. d. Operasi tumor ganas diharapkan debulking (sitoreductive). Pengambilan sebanyak mungkin jaringan tumor sampai dalam Batas aman, diameter sekitar 2 cm. - Lakukan TAH + Bil OS omentektomi. e. Setelah mendapatkan radiasi atau kemoterapi dapat dilakukan operasi kedua, untuk mengambil

sebanyak mungkin jarirwan tumor. f. Kistoma ovarii di atas umur 45 tahun, sebaiknya dilakukan operasi profilaksis: - TAH + Bil SO. - Omentektomi. Pustaka
Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri, ginekologi, dan KB Oleh Ida Bagus Gde Manuaba

BAB IPENDAHULUAN1. LATAR BELAKANGKista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit reproduksi yang banyak menyerang wanita. Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakan adanyapertumbuhan sel-sel otot polos pada ovarium yang jinak. Walaupun demikian tidak menutupkemungkinan untuk menjadi tumor ganas atau kanker. Perjalanan penyakit yang sillint killer atau secara diam-diam menyebabkan banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinyasudah terserang kista ovarium dan hanya mengetahui pada saat kista sudah dapat teraba dariluar atau membesar. Kista ovarium juga dapat berubah menjadi ganas dan berubah menjadikanker ovarium. Untuk mengetahui dan mencegah agar tidak terjadi kanker ovarium makas e h a r u s n ya p e n d e t e k s i a n d i n i k a n k e r o v a r i u m d e n g a n p e m e r i k s a a n y a n g l e b i h l e n g k a p sehingga dengan ini pencegahan terjadinya keganasan dapat dilakukan

BAB IPENDAHULUAN1. LATAR BELAKANGKista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit reproduksi yang banyak menyerang wanita. Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakan adanyapertumbuhan sel-sel otot polos pada ovarium yang jinak. Walaupun demikian tidak menutupkemungkinan untuk menjadi tumor ganas atau kanker. Perjalanan penyakit yang sillint killer atau secara diam-diam menyebabkan banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinyasudah terserang kista ovarium dan hanya mengetahui pada saat kista sudah dapat teraba dariluar atau membesar. Kista ovarium juga dapat berubah menjadi ganas dan berubah menjadikanker ovarium. Untuk mengetahui dan mencegah agar tidak terjadi kanker ovarium makas e h a r u s n ya p e n d e t e k s i a n d i n i k a n k e r o v a r i u m d e n g a n p e m e r i k s a a n y a n g l e b i h l e n g k a p sehingga dengan ini pencegahan terjadinya keganasan dapat dilakukan. 2. TUJUANa. Untuk menjelaskan definisi dari kista ovariumb. Untuk menjelaskan etiologi dari kista ovariumc. Untuk menjelaskan manifestasi klinik dari kista ovariumd. Untuk menjelaskan penatalaksanaan dari kista ovarium BAB IITINJAUAN TEORIA. PengertianKista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuh dimanasaja dan jenisnya bermacam -macam. Kista yang berada di dalam atau permukaan ovarium ( i n d u n g t e l u r ) d i s e b u t k i s t a o v a r i u m a t a u t u m o r o v a r i u m . K i s t a m e r u p a k a n t u m o r ya n g umumnya terdapat hanya pada suatu ovarium. a) Tumor ovarium neoplastik jinak dapat dibagi menjadi beberapa bagian y a i t u ( A r i f Masjoer, Kusouji Triayanti) : Kistoma ovari simpleksKista ini mempunyai permukaan rata dan halus. Biasanya bertangkai, seringkali bilateral,dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan di dalam kista jernih, keru danberwarna kuning. Kistadenoma ovari musinesumAsal tumor belum diketahui secara pasti. Menurut Meyer, ia mungkin berasal dari suatuteratoma dimana dalam pertumbuhannya satu elemen mengalahkan elemen-elemen lain. Kista endometroidK i s t a i n i b i a s a n ya i n u l a t e r a l d e n g a n p e r m u k a a n ya n g l i c i n ; p a d a d i n d i n g t e r d a l a m terdapat suatu lapisan sel-sel, yang menyerupai lapisan endomentrium. b) Jenis-jenis kista ovarium(Derek ilewellyn-jones) Kista fungsionalK i s t a y a n g t e r b e t u k d a n j a r i n g a n ya n g b e r u b a h p a d a s a a t f u n g s i n o r m a l h a i d . K i s t a normal ini akan menjadi menghilang dengan sendirinya dalam kurun 2-3 siklus haid. Kista korpus leteumBilamana lonjakan LH terjadi dan sel tel ur dilepaskan, rantai peristiwa lain dimulai.Folikel kemudian bereaksi terhadap LH dengan menghasilkan hormone estrogen danprogesterone dalam jumlah besar sebagai persiapan untuk pembuahan.

Neoplasma ovariumSebanyak 40 persen kista dan tumor ovarium jinak adalah kistadenoma dan kistadenomaserosa. Keduanya berasal dari eptilium coelemik multipotensial. Epithelium inimembentuk duktus dan dapat menyerupai epithelium tuba, uterus atau serviks.B. EtiologiBelum diketahui secara pasti akan tetapi ada faktor yang menyebabkan tumor ovariumantara lain : Wanita yang menderita kanker payudara Riwayat kanker kolon Diet tinggi lemak Merokok Minum alkoholC. PatofisiologiO v a r i u m m e r u p a k a n t e m p a t ya n g u m u m b a g i k i s t a , y a n g m e r u p a k a n p e m b e s a r a n sederhana. Konsisten ovarium normal. Folikel graf atau korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan abdomen dari epitalium ovarium.Kanker kolomSel kanker terlepasIkut dalam sirkulasi darah(sistemik)Kista ovarium

D. Manifestasi klinik Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit nyeri yangtidak berbahaya. Tetapi adapun kista yang berkembang menjadi besar dan menimbulkan nyeriyang tajam. Pemastian penyakit tidak biasa dilihat dari gejala gejala saja karena mungking e j a l a n ya m i r i p d e n g a n k e a d a a n l a i n s e p e r t i e n d o m e t r i o s i s , r a d a n g p a n g g u l , k e h a m i l a n ektopik (di luar rahim) atau kanker ovarium.Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau perubahan ditubuhanda untuk mengetahui gejala mana yang serius. Gejala-gejala berikut yang muncul bila andamempunyai kista ovarium: Perut terasa penuh, berat, kembung Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil Haid tak teratur Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar kepanggul bawah danpaha. Nyeri senggama

Mual, ingin muntah, atau pergeseran payudara mirip seperti pada saat hamil.Gejala berikut memberikan petunjuk diperlukan penanganan kesehatan segera : Nyeri perut yang tajam dan tiba-tiba Nyeri bersamaan dan demam Rasa ingin muntahE. PENATALAKSANAANPengobatan kistedenoma musinosa adalah pembedahan. Luasnya operasi tergantungpada usia pasien. Pada wanita muda, dapat dilakukan kistektomi ovarium, kemudiandilakukan rekonstruksi ovarium setelah tumor dikeluarkan. Pendekatan yang sama juga dapatdilakukan pada kistedenoma serosa, tetapi pada wanita berusia diatas 40 tahun, lebih disukaidengan tindakan salpingo- ooforektomi bilateral dan histeroktomi total, karma perubahan

Kistoma Ovarii
Ovarium mempunyai fungsi yang sangat krusial pada reproduksi dan menstruasi. Gangguan pada ovarium dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, perkembangan dan kematangan sel telur. Gangguan yang paling sering terjadi adalah kista ovarium, sindrom ovarium polikistik, dan kanker ovarium.1,2 Kista ovarium biasanya berukuran kecil (<5 cm), berkapsul dengan isi cairan. Beberapa kista ovarium ini tidak menimbulkan gejala, dan dapat mengalami resolusi spontan, tetapi ada yang menyebabkan nyeri dan perasaan tidak menyenangkan. Ada beberapa yang menjadi ganas, dengan risiko terjadinya karsinoma terutama pada wanita wanita yang mulai menopause. 1,3,4 Keganasan ovarium merupakan 6 kasus kanker terbanyak dan merupakan penyebab kematian oleh karena keganasan ginekologi. Terdapat variasi yang luas insidensi keganasan ovarium, rerata tertinggi terdapat di Negara Skandinavia (14,5-15,3 per 100.000 populasi).5 Di Amerika insidensi keganasan ovarium semua ras adalah 12,5 kasus per 100.000 populasi pada tahun 1988 sampai 1991.6 Penanganan terhadap kista ovarium didasarkan pada jenis kista tersebut. Jadi tidak semua kista ovarium dioperasi, apalagi ternyata kista tersebut dapat resolusi spontan. Tindakan operatif selain sangat invasif, dapat berdampak terhadap fertilitas seseorang. Sehingga untuk menentukan apakah kista tersebut harus diangkat atau tidak, diagnosisnya harus benar-benar jelas. 1,2,7 Untuk menegakkan diagnosis kista terutama jenis kista, ada 2 cara yang selama ini sudah dilaksanakan dan dikembangkan, yaitu dengan pungsi kista dengan panduan ultrasonografi vaginal dilanjutkan pemeriksaan sitologi cairannya, cara ini invasif, memakan waktu lama dan biaya yang mahal, sedangkan yang kedua, dengan pemeriksaan ultrasonografi transvaginal, lebih murah , cepat, dan tidak invasif.1,7 Untuk mencapai prognosis yang baik bagi penderita, tindakan pembedahan pengangkatan massa tumor yang adekuat sangatlah penting. Oleh karena itu diagnosis banding yang akurat antara tumor ovarium yang jinak atau ganas sangat penting, dalam manajemen intraoperasi maupun pasca operasi pada setiap kasus.8 A.Definisi Definisi kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantung (pocket, pouch) yang tumbuh abnormal dibagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi udara, cairan, nanah, atau bahan-bahan lain.9,10 Sedangkan Kista Ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi semisolid yang tumbuh pada atau sekitar ovarium.11 B.Klasifikasi Terdapat berbagai macam tumor yang dapat timbul pada ovarium. Ada yang neoplastik dan nonneoplastik. Beberapa di antara tumor neoplastik bersifat jinak (noncancerous) dan tidak pernah menyebar di luar ovarium. Tipe lainnya adalah maligna atau ganas (cancerous) dan dapat menyebar ke bagian-bagian tubuh lainnya.12,13 Selanjutnya tumor neoplastik yang bersifat jinak dapat dibagi menjadi tumor kistik dan tumor solid. Pada umumnya, tumor ovarium dinamai sesuai dengan asal macam sel tumor dan berdasarkan ganas tidaknya tumor. Terdapat tiga tipe utama dari tumor ovarium yaitu tumor sel epitel permukaan ovarium (epithelial tumors), dimulai

dari sel yang melindungi permukaan luar ovarium; tumor sel benih (germ cell tumors), dimulai dari sel yang menghasilkan ova dan tumor sel stroma (sex cord stromal tumors).12,13,14. Tumor Nonneoplastik kista Folikel Kista Korpus Luteum Kista Lutein Kista Inklusi Germinal Kista Endometrium Kista Stein-Leventhal Tumor Neoplastik Jinak Kistik Kistoma Ovarii Simpleks Kistadenoma Ovarii Serosum Kistadenoma Ovarii Musinosum Kista Endometroid Kista Dermoid Solid Fibroma, Leimioma, Fibroadenoma, Papiloma, Angioma, Limfangioma. Tumor Brenner Tumor sisa adrenal (maskulinovo-blastoma) Ada beberapa macam jenis kista ovarium, yaitu kista fungsional, adalah kista ovarium yang paling banyak dijumpai. Jenisnya kista folikel dan kista lutein, keduanya dapat hilang dengan sendirinya. Kista dermoid, adalah jenis kista ovarium yang dapat berasal dari jaringan ektoderm, mesoderm, bahkan endoderm, sehingga dapat berisi jaringan lemak, rambut, gigi, tulang, dan kulit. Endometrioma disebut juga kista coklat, termasuk endometriosis eksterna, yaitu adanya jaringan endometrium yang tumbuh pada ovarium. Adanya kista ini sangat mempengaruhi fertilitas seseorang. Kista multipel, biasanya terdapat pada wanita yang menstruasinya bersifat an-ovulasi, yang paling sering adalah sindroma ovarium polikistik.1,3,4 C. Patofisiologi Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 2 cm dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil selama kehamilan.15 Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG. Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Pada neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes, HCg menyebabkan kondisi yang disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan pemberian HCG.15

Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini, keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen dari 3 lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal.15 Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium ektopik. Pada sindroma ovari pilokistik, ovarium biasanya terdiri folikel-folikel dengan multipel kistik berdiameter 2-5 mm, seperti terlihat dalam sonogram. Kista-kista itu sendiri bukan menjadi problem utama dan diskusi tentang penyakit tersebut diluar cakupan artikel ini.15 D. Gejala dan tandanya Kebanyakan wanita dengan tumor ovarium tidak menimbulkan gejala dalam waktu yang lama. Gejala umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik. Sebagian gejala dan tanda adalah akibat dari pertumbuhan, aktivitas endokrin, atau komplikasi tumor tersebut. Pada stadium awal dapat berupa gangguan haid. Jika tumor sudah menekan rektum atau kandung kemih mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih. Dapat juga terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan atau nyeri pada saat bersenggama. 16 Pada stadium lanjut gejala yang terjadi berhubungan dengan adanya asites (penimbunan cairan dalam rongga perut), penyebaran ke omentum (lemak perut), dan organ-organ di dalam rongga perut lainnya seperti usus-usus dan hati. Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan, gangguan buang air besar dan buang air kecil. Penumpukan cairan bisa juga terjadi pada rongga dada akibat penyebaran penyakit ke rongga dada yang mengakibatkan penderita sangat merasa sesak napas. 16 E. Diagnosa Apabila pada pemeriksaan ditemukan tumor di rongga perut bagian bawah dan atau di rongga panggul, maka setelah diteliti sifat-sifatnya (besarnya, lokalisasi, permukaan, konsistensi, apakah dapat digerakkan atau tidak), perlulah ditentukan jenis tumor tersebut. Pada tumor ovarium biasanya uterus dapat diraba tersendiri, terpisah dari tumor. Jika tumor ovarium terletak di garis tengah dalam rongga perut bagian bawah dan tumor itu konsistensinya kistik, perlu dipikirkan adanya adanya kehamilan atau kandung kemih penuh, sehingga pada anamnesis perlulah lebih cermat dan disertai pemeriksaan tambahan.16 Di negara-negara berkembang, karena tidak segera dioperasi tumor ovarium bisa menjadi besar, sehingga mengisi seluruh rongga perut. Dalam hal ini kadang-kadang sukar untuk menentukan apakah pembesaran perut disebabkan oleh tumor atau ascites, akan tetapi dengan pemeriksaan yang dilakukan dengan teliti, kesukaran ini biasanya dapat diatasi. 16 Apabila sudah ditentukan bahwa tumor yang ditemukan ialah tumor ovarium, maka perlu diketahui apakah tumor itu bersifat neoplastik atau nonneoplastik. Tumor nonneoplastik akibat peradangan umumnya dalam anamnesis menunjukkan gejala-gejala ke arah peradangan genital, dan pada pemeriksaan tumor-tumor akibat peradangan tidak dapat digerakkan karena perlengketan. Kista nonneoplastik umumnya tidak menjadi besar, dan diantaranya pada suatu waktu biasanya menghilang sendiri. 16 F. Pemeriksaan Penunjang

Tidak jarang tentang penegakkan diagnosis tidak dapat diperoleh kepastian sebelum dilakukan operasi, akan tetapi pemeriksaan yang cermat dan analisis yang tajam dari gejala-gejala yang ditemukan dapat membantu dalam pembuatan differensial diagnosis. 16 16 Beberapa cara yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis adalah 1.Laparaskopi Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah tumor berasal dari ovarium atau tidak, serta untuk menentukan sifat-sifat tumor itu. 2.Ultrasonografi Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor, apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan dapat pula dibedakan antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak. 3.Foto Rontgen Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks. Selanjutnya, pada kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat adanya gigi dalam tumor. 4.Parasintesis Pungsi ascites berguna untuk menentukan sebab ascites. Perlu diperhatikan bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum peritonei dengan isi kista bila dinding kista tertusuk G. Penanganan Prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi dan tumor nonneoplastik tidak, jika menghadapi tumor ovarium yang tidak memberikan gejala/keluhan pada penderita dan yang besarnya tidak melebihi 5 cm diameternya, kemungkinan besar tumor tersebut adalah kista folikel atau kista korpus luteum. Tidak jarang tumor tersebut mengalami pengecilan secara spontan dan menghilang, sehingga perlu diambil sikap untuk menunggu selama 2-3 bulan, jika selama waktu observasi dilihat peningkatan dalam pertumbuhan tumor tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan tumor besar itu bersifat neoplastik dan dapat dipertimbangkan untuk pengobatan operatif.16 Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung tumor, akan tetapi jika tumornya besar atau ada komplikasi perlu dilakukan pengangkatan ovarium, biasanya disertai dengan pengangkatan tuba (salphyngoooforektomi). Jika terdapat keganasan operasi yang lebih tepat ialah histerektomi dan salphyngoooforektomi bilateral. Akan tetapi pada wanita muda yang masih ingin mendapat keturunan dan dengan tingkat keganasan tumor yang rendah, dapat dipertanggungjawabkan untuk mengambil resiko dengan melakukan operasi yang tidak seberapa radikal.16 H. Komplikasi Komplikasi yang dapat terjadi pada kista ovarium diantaranya15 : Torsi Ruptur Perdarahan Menjadi Keganansan : Potensi kistadenoma ovarium jinak menjadi ganas sudah dipostulasikan, kista dermoid dan endometriosis dapat berubah menjadi ganas, akan tetapi dalam persentase yang relative sedikit.

I. Prognosis: William Helm, C. 2005. Dkk mengatakan : Prognisis dari kista jinak sangat baik. Kista jinak tersebut dapat tumbuh di jaringan sisa ovarium atau di ovarium kontralateral. Kematian disebabkan karena karsinoma ovari ganas berhubungan dengan stadium saat terdiagnosis pertama kali dan pasien dengan keganasan ini sering ditemukan sudah dalam stadium akhir. Angka harapan hidup dalam 5 tahun rata-rata 41.6%, bervariasi antara 86.9% untuk stadium FIGO Ia dan 11.1% untuk stadium IV. Tumor sel granuloma memiliki angka bertahan hidup 82% sedangakan karsinoma sel skuamosa yang berasal dari kista dermoid berkaitan dengan prognosis yang buruk. Sebagian besar tumor sel germinal yang terdiagnosis pada stadium awal memiliki prognosis yang sangat baik. Disgerminoma dengan stadium lanjut berkaitan dengan prognosis yang lebih baik dibandingkan germinal sel tumor nondisgerminoma. Tumor yang lebih tidak agresif dengan potensi keganasan yang rendah mempunyai sifat yang lebih jinak tetapi tetap berhubungan dengan angka kematian yang tinggi. Secara keseluruhan angka bertahan hidup selama 5 tahun adalah 86.2% DAFTAR PUSTAKA 1. Marret H. Doppler ultrasonography in the diagnosis of ovarian cyst: indication, pertinence and diagnosis criteria. J Gynecol Obstet Biol Reprod (Paris). 2001;30:20-33. 2. Disorders of the ovary: early diagnosis can lead to succesful treatment. Future medicine. http://12.31.13.50/healthnews/MedicineontheHorizon/moth052003.htm. 3. Arthur CF. Sonographic assesment of the morphology and vascularity of ovarian masses. 4. Robin E. Transvaginal ultrasound-guided ovarian cyst aspiration. http://cumc.columbia.edu/news/journal/journal o/archives/jour_v14n2_0008.html. 5. Laurvick CL, Semmens JB. Ovarian cancer in Western Australia, 1982-98: A population-based review of the rends and outcomes. Proceedings Simposium on Health Data Linkage, ( cited 2003 December 10 ). Available at http://www.publichealth.gov.au 6. Howe HL. Epidemiology of Ovarian Cancer in Illinois 1988-1991. ( cited 2003 December 10 ). Available at http://www.idph.state.il.us 7. Pascual MA, Hereter L, Tresserra F, et al. Transvaginal sonographic appearance of functional ovarian cyst. Human Reprod.1997;12:1246-9.

8. Boriboonhirunsarn D, Sermboon A. Accuracy of frozen section in the diagnosis of malignant ovarian tumor. J. Obstet.Gynaecol.Res. 2004; 30: 394-399. 9. Poppy Kumala, dr., Kamus Saku Kedokteran Dorland, EGC, Jakarta, 1998 10. Anonim Republika.co.id 11 Anonim Cybermed.cbn.net.id 12. Rich WM. Ovarian cancer. 2004, Oktober; http://www.gyncancer.com/ovarian-cancer.html. 13. American cancer society. Ovarian cancer.2004, Desember; http://www.nlm.nih. Gov/medlineplus/ovarian-cancer.html. 14. Nasdaldy. Bom waktu kanker ovarium. 2004, Agustus; http://www. majalahfarmacia.com. 15 William Helm, C. Ovarian Cysts. 2005 American College of Obstetricians and Gynecologists ( cited 2005 September 16 ). Available at http://emedicine.com 16 Sutoto, M.S.J. Tumor Jinak pada Alat-alat Genital, Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 1994, p : 346-365. 17 . Anonim. Ovarian Cancer in Ohio, 1999. The Ohio Cancer Incidence Surveillance System. ( cited 2003 December 10 ). Available at http://www.iodh.state.oh.us 18 . Santoso JT, Coleman RL. Handbook of Gyn oncology. McGraw Hill, 2001 19 . Henderson J, Seagroatt, Goldacre M. Ovarian cancer and ABO groups. JECM 1993 vol 47,287-289 20. Mahdy NH, Fattah MA, Ghanem H. Ovarian Cancer in Alexandria from 1988 to 1997: trends and survival. Eastern Mediterranean Health 1999.vol 5, no 4 p:727-739

Anda mungkin juga menyukai