Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

Ovarium mempunyai fungsi yang sangat penting pada reproduksi dan


menstruasi. Gangguan pada ovarium dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan,
perkembangan dan kematangan sel telur. Gangguan yang paling sering terjadi adalah
kista ovarium sindrom ovarium polikistik, dan kanker ovarium.1

Kista adalah pertumbuhan berupa kantung (pockt, pouch) yang tumbuh di bagian tubuh
tertentu. Kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi semisolid
yang tumbuh dalam ovarium. 1

Penemuan kista ovarium pada seorang wanita akan sangat di takuti oleh karena adanya
kecenderungan menjadi ganas, tetapi kebanyakan kista ovarium memiliki sifat yang
jinak (80-84%).

Pada wanita usia muda (biasanya kurang dari 40 tahun ) resiko pertumbuhan menjadi
ganas berkurang, oleh karena itu kista dapat dikontrol dengan USG pelvic. Ada
beberapa yang menjadi ganas. Dengan resiko terjadinya karsinoma terutama pada
wanita wanita yang mulai menopause. 2

Terdapat variasi yang luas insidensi keganasan ovarium,rata-rata tertinggi terdapat di


Negara Skandinavia (14,5-15,3 per 100.000 populasi ). Di Amerika insidensi
keganasan ovarium semua ras adalah 12,5 kasus per 100.000 populasi pada tahun 1988
sampai 1991. Sebagian besar kista adalah fungsional dan jinak. Di Amerika karsinoma
ovarium didiagnosa pada kira-kira 22.000 wanita, kematian sebanyak 16.000 orang. 1,2

Topik kista ovarium menjadi sanagat menarik untuk dibahas karena sebagian besar
pasien dengan kista ovarium berada dalam kondisi asimtomatik dan baru dapat
didiagnosis secara tidak sengaja ketika mengalami pemeriksaan USG atau sedang
dalam operasi section caesaria.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Anatomi Ovarium

Gambar 1: Anatomi Ovarium dan Tuba

Wanita pada umumnya memiliki 2 indung telur kanan dan kiri, dengan penggantung
mesovarium dibagian belakang ligamentum latum, kiri dan kanan. Ovarium adalah
kurang lebih besar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira 4 cm lebar dan
tebal kira-kira 1,5 cm. 1

Hilusnya berhubungan dengan mesovarium tempat ditemukannya pembuluh-pembuluh


darah dan serabut –serabut saraf untuk ovarium. Pinggir bawahnya bebas, permukaan
belakangnya pinggir keatas dan belakang, sedangkan permukaan depannya kebawah
dan depan. Ujung yang dekat dengan tuba terletak lebih tinggi dari pada ujung yang
dekat pada uterus, dan tidak jarang diselubungi oleh beberapa fimbria dari
infundibulum. 1,4
Ujung ovarium yang lebih rendah berhubungan dengan uterus
dengan ligamentum ovarii proprium tempat ditemukannya jaringan otot yang menjadi
satu dengan yang ada di ligamentum rotundim. Embriologik kedua ligamentum berasl
dari gubernaculum 1,2,3

2
Gambar 2 : Anatomi Ovarium

Secara histologik,ovarium dilapisi oleh epitelium germinalis dan tunika albugenia. Sisi
dalam ovarium terdiri dari sel-sel folikel dan jaringan ikat yang sangat sensitif terhadap
hormon seks. Ovarium diperdarahi oleh arteri ovarica kanan dan kiri yang merupakan
cabang dari aorta desendens. Vena sebagai drainase mengikuti perjalanan arteri ovarica
sebagai vena ovarica kanan dan kiri. 4

II.2 Definisi Tumor Ovarium

Secara harfia, Tumor adalah jaringan baru (neoplasma ) yang timbul dalam tubuh
akibat pengaruh berbagai factor penyebab dan menyebabkan jaringan setempat pada
gen kehilangan kendali normal atas pertumbuhannya. Istilah neoplasma pada dasar
memiliki makna sama dengan tumor. Keganasan merujuk pada segala penyakit yang
ditandai hiperplasia sel ganas.

Tumor ovarium adalah sebuah proses penumbuhan jaringan baru yang berasal dari
ovarium baik yang bersifat jinak maupun ganas. Beberapa literatur menggolongkan
kista sebagai tumor namun beberapa literatur lain memisahkan antara tumor dengan
kista. Perlu diketahui bahwa definisi kista adalah suatu jenis tumor berupa kantong
abnormal yang berisi cairan. Karena secara definisih tumor adalah jaringan, oleh karena
itu beberapa literatur membedakan antara kista dengan tumor ovarium.

3
Gambar 3 : IIustrasi Tumor Ovarium

II.3.Epidemiologi

Berdasarkan data penilitian jurnal Medscape di Amerika serikat, umumnya kista


ovarium ditemukan saat pasien melakukan pemeriksaan USG baik abdominal maupun
transvaginal dan transrektal. Kista ovarium terdapat disekitar 18% yang sudah
postmenapause. Sebagian besar kista yang ditumukan merupakan kista jinak,dan 10%
sisanya adalah kista yang mengarah ke keganasan.

Kista ovarium fungsional umumnya terjadi pada usia produktif dan relatif jarang pada
wanita postmenopause. Secara umum tidak ada persebaran umur yang spesifik
mengenai usia terjadinya kista ovarium. 5

II.4 sifat kista

1.kista fisiologis

Secara siklus menstruasi, di ovarium timbul folikel dan folikelnya berkembang,dan


gambarnya seperti kista. Biasanya kista tersebut berkuran dibawah 4 cm, dapat
dideteksi dengan menggunakn pemekriksaan USG, dan dalam 3 bulan akan hilang.
Jadi,kista yang bersifat fisiologis tidak perlu operasi karena tidak berbahaya dan tidak
menyebabkan keganasan tetapi perlu diamati apakah kista tersebut mengalami
pembesaran atau tidak kista yang bersifat fisiologis ini dialami oleh orang di usia
reproduksi karena masih mengalami menstruasi. Biasanya kista fisiologis tidak
menimbulkan nyeri pada saat haid. Beberapa jenis kista fisiologis diantaranya adalah
kista korpus luteal,kista folikular,kista teka lutein. 4

4
2. kista patologis

Kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium. Kanker ovarium
merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi. Angka
kematian yang tinggi karena penyakit ini pada awalnya bersifat tanpa gejala dan tanpa
menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi metastasis, sehingga 60-70% pasien datang
pada stadium lanjut, penyakit ini disebut juga sebagai silent killer. Angka kematian
penyakit ini di Indonesia belum diketahui dengan pasti.1

Pada kista patalogis pembesaran bisa terjadi relatif cepat yang kadang tidak disadari
penderita. Karena, kista tersebut sering muncul tanpa gejala seperti penyakit umumnya.
Itu sebabnya diagnosa agak sulit dilakukan. Gejala gejala seperti perut yang agak
membuncit serta bagian bawah perut yang terasa tidak enak biasanya baru disarakan
saat ukurannya sudah cukup besar. Jika sudah demikian biasanya perlu dilakukan
tindakan pengangkatan melalui proses laparoskopi. 1,2

Ada lagi jenis kista abnormal pada ovarium. Jenis ini ada yang bersifat jinak dan ganas.
Bersifat jinak jika bisa berupa spot dan benjolan yang tidak menyebar. Meski jinak
kista ini dapat berubah menjadi ganas. Tetapi saat ini belum diketahui dengan pasti
penyebab perubahan sifat tersebut. Kista ganas yang mengarah ke kanker biasanya
bersekat sekat dan dilindungi sel tebal dan tidak teratur. Tidak seperti kista fisiologis
yang hanya berisi cairan, kista abnormal memperlihatkan campura cairan dan jaringan
solid dan dapat bersifat ganas. 1,2,3

II.5 Klasifikasi Kista

Diantara tumor-tumor ovarium ada yang bersifat neoplasik dan non neoplastik. Tumor
neoplastik dibagi atas tumor jinak dan ganas,dan tumor jinak dibagi dalam tumor kistik
dan solid.

a) Tumor Non Neoplastik


a. Tumor akibat radang
i. Abses ovarial
ii. Abses tubo-ovarial
iii. Kista tubo –ovarial

5
b.Tumor lain
i. kista folikel
ii. kista korpus lutein
iii. kista teka lutein
iv. kista inklusi germinal
v. kista endomentrium
b) Tumor Neoplastik
a. Kistik
i. Kistoma ovary simpleks

ii. kistadenoma ovari musinosum

iii. Kistadenoma ovari serosum

iv Kista endometroid

v Kista dermoid

b. Solid

i. Fibroma, leiomioma, fibroadenoma, papiloma, angioma limfangioma

ii. Tumor Brenner

iii.Tumor sisi aderenal (makulinovo-blastoma). 1

Kista Ovarium Non-Neoplastik

a. Tumor Akibat Radang

Tumor ini biasanya disebabkan oleh proses infeksi yang terjadi pada adneksa. Tumor
ini cukup jarang. Proses pembentukan tumor ini didahului oleh masuknya bakteri
kedalam uterus yang berlanjut ke bagian salfing dan menuju ke adneksa. Kemudian
terjadilah infeksi dan terjadi proses imunologis sehingga terbentuk abses. 1

b. Kista folikel

Kista folikel ini berasal dari folikel de graff yang tidak sampai berovulasi, namun
tumbuh terus menjadi kista folikel, atau dari beberapa folikel primer yang setelah
bertumbuh di bawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia yang

6
lazim,melainkan membesar menjadi kista bisa didapati satu kista atau beberapa dan
besarnya biasanya diameter 1-1 1/2 cm. Dalam menangani tumor ovarium timbul
persoalan apakah yang dihadapi itu neoplasma atau kista folikel. Umumnya jika
diameter tumor tidak lebih dari 5 cm dapat di tunggu dahulu karena kista folikel dala 2
bulan akan hilang sendiri. 1,3

Kista folikuler secara topikal kecil dan timbul dari folikel yang tidak sampai saat
menopause, sekresinya akan terlalu banyak mengandung estrogen sebagai respon
terhadap hipersekresi FSH (folikel stimulating hormon ) dan LH (luteinizing
hormone )normalnya ditemui saat menopause berdiameter 1-10 cm (folikel normal
berukuran limit 2,5 cm) bersal dari folikel ovarium yang gagal mengalami involusi atau
gagal meresorpsi cairan. Dapat multipel dan birateral. Biasanya asimtomatik

Gambar 4 : Kista Folikel

C . Kista Korpus Lutein

Dalam keadaan normal korpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi korpus
albikans. Kadang –kadang korpus luteum akan mempertahankan diri (korpus luteum
persisten); perdarahan yang terjadi di dalamnya akan menyebabkan kista, berisi cairan
berwarna merah coklat karena dara tua.

Pada pembelahan ovarium kista korpus luteum memberi gambaran yang khas. Dinding
kista terdiri dari sel-sel teka. Penanganan kista luteum in menunggu samapi kista hilang
sendiri. Dalam hal ini di lakukan operasi atas dugaan kehamilan ektopik terganggu,
kista luteum diangkat tanpa mengorbankan ovarium. 1,3

7
Gambar 5 : Kista Korpus Luteal

e. Kista Inklusi Germinal

Terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian-bagian terkecil dari epitel germinativum
pada permukaan ovarium. Biasanya terjadi pada wanita usia lanjut dan besarnya jarang
melebih satu 1 cm. kista terletak di bawah permukaan ovarium, dindingnya terdiri atas
satu lapisan epitel kubik atau torak rendah dan isinya cairan jernih dan serous. 1,3

Gambar 7 : Kista Inklusi Germinal

f. Kista Endometrium

Kista ini endometriosis yang berlokasi di ovarium. Akibat proliferasi dari sel yang
mirip dinding endometrium, umumnya berisi darah yang merupakan hasil peluruhan
dinding saat menstruasi 1

8
Neoplasti Jinak

1. Kistik :
a. Kistoma ovari simpleks
Kista ini mempunyai permukaan yang ratah dan halus, biasanya bertangkai, seringkali
bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan di dalam kista
jernih,serous dan berwarnah kuning. Pada dinding kista tampak lapisan epitel kubik
terapi terdiri atas pengangkatan kista dengan reseki ovarium, akan tetapi jaringan
yang dikeluarkan harus segera diperiksa secara histologik untuk mengetahui apakah
ada keganasan.1,3
b. Kistadenoma Ovari Serosum
Kista ini ditemukan dalam frekwensi yang hanpir sama kistadenoma musinosum dan
dijumpai pada golongan umur yang sama. Kista ini sering ditemukan bilateral (10-
20%) dari pada kistadenoma musinosum. Tumor serosa dapat membesar sehingga
memenuhi ruang abnomen tetapi lebih kecil dibanding dengan ukuran kistadenoma
permukaan tumor biasanya licin, tetapi dapat juga lobulated karena kista serosum pun
dapat berbentuk multikolur, meskipun lazimnya berongga satu. Warna kista putih
keabuan .
Cri khas dari kista ini adalah potensi pertumbuhan papiler kedalam rongga kista
sebesar 50% dan keluar pada permukaan kista sebesar 5 %. Isi kista cair kuning dan
kadang-kadang coklat karena bercampur darah. Tidak jarang , kistanya sendiri kecil,
tetapi permukaannya penuh dengan pertumbuhan papiler (solid papiloma)
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa sulit membedakan gambaran makroskopis
kistadenoma serosum papileferum yang ganas dari yang jinak, bahkan pemeriksaan
mikroskopis pun tidak selalu memberikan kepastian.
Pada pemeriksaan mikroskopis terdapat dinding kista yang dilapisi epitel kubik atau
torak yang rendah, dengan sitoplasma eosinofil dan inti sel yang besar dan gelap
warnanya. Karena tumor ini berasal dari epitel permukaan ovarium (germinal
epithelum), maka bentuk epitel pada papil dapat beraneka ragam,tetapi sebagian besar
terdiri atas epitel bulu getar seperti epitel tuba. Pada jaringan papiler dapat ditemukan
pengendapan kalsium dalam stromanya yang dinamakan psamoma. Adanya
psamoma menunjukkan bahwa kista adalah kistadenoma ovarium serosum
papileferum, tetapi bukan ganas.

9
Tidak ada gejala klasik yang menyertai tumor serosa proliferatif. Kebanyakan
ditemukan pada pemeriksaan rutin dari pelvis. Kadang-kadang pasien mengeluh rasa
ketidaknyamanan daerah pelvis dan pada pemeriksaan ditemukan masa abdomen atau
pun ascites. Kelainan ekstra abdomen jarang ditemukan pada keganasan ovarium
kecuali pada stadium terminal. 1,2,6
Apabila ditemukan pertumbuhan papiler,proliterasi dan stratifikasi epitel, anaplasia
dan mitosis pada sel-sel, kistadenoma serosum secara makroskopik digolongkan
kedalam kelompok tumor ganas. 30-35% dari kistadenoma serosum mengalami
perubahan keganasan. Bila terdapat implantasi pada peritoneum disertai dengan
ascites prognosis penyakit adalah kurang baik.
Meskipun diagnosis histopatologis pertumbuhan tumor tersebut mungkin jinak
(histopathologically benign). Tetapi secara klinis harus dianggap sebagai neoplasma
ovarium ganas (clinicaly malignant).
Tetapi pada umumnya adalah pengangkatan tumor. Tetapi karena berhubung dengan
besarnya kemungkinan keganasan perlu dilakukan pemeriksaan yang teliti terhadap
tumor yang di keluarkan. Bahkan kadang –kadang perlu diperiksa sediaan yang
dibekukan (frozen section ) pada saat operasi, untuk menentukan tindakan
selanjutnya pada waktu operasi. 1,3

Gambar 8 : Kista Ovarium Serosum

10
c. Kistadenoma Ovari Musinosum
Asal tumor ini belum diketahui dengan pasti. Tumor ini mungkin muncul sebagai
tumor unilateral kista teratoma atau sebagai metaplasia mucinosum dari (mesodemal)
dan mukosa traktus gasttrointotinelis,epitel saluran kista terdapat produk kelenjar
sebasea berupa massa lembek seperti lemak, bercampur dengan rambut
Pada kista dermoid dapat terjadi torsio tangkai dengan gejala nyeri mendadak di perut
bagian bawah. Ada kemungkinan terjadinya sobekan dinding kista dengan akibat
pengeluaran isi kista dalam rongga peritoneum. Perubahan keganasan dari kista
sangat jarang. Hanya 1,5% dari semua kista dermoid dan biasanya pada wanita lewat
menopause. 1,3

Gambar 10 : Kista Dermoid

2. Solid

Semua tumor ovarium yang padat adalah neoplasma. Akan tetapi ini tidak berarti
bahwa termasuk suatu neoplasma yang ganas, meskipun semuanya berpotensi
maligna. Potensi menjadi ganas sangat berbeda pada berbagai jenis, umpamanya
sangat rendah pada fibroma ovarium dran sangat tertinggi pada teratoma embrional
yang padat. 1,6

a. Fibroma Ovari

Potensi menjadi ganas sangat sangat rendah pada fibroma ovarium,kurang dari
1% fibroma ovmoari berasal dari elemen fibroblastik stroma ovarium atau sel
mesenkin yang multipoten. Tumor ini merupakan 5% dari semua neoplasma
ovarium dan paling sering ditemukan pada penderita menopause.

11
Tumor ini mencapai diameter 2 sampai 20 cm, dan beratnya 20 kg, dengan 90%
uniteral. Permukaan tidak rata, konstitensi tidak rata warna nya merah jambu
keabuan. Apabila konstitensi tidak padat disebut fidoma durum, dan apabila
lunak di sebut fibroma molle. Neoplasma ini terdiri atas jaringan ikat dengan sel-
sel di tengah jaringan kolangen. Apabila terdiri atas kelenjar-kelenjar kistik, maka
disebut kistadenofroma ovari fibroma ovari yang besar biasanya mempunyai
tangkai dan dapat terjadi torsi. Pada tumor ini sering ditemukan sindroma Meigs
(tumor ovari, ascites hidrotoraks ). 1,2,6

b. Tumor Brenner

Merupakan suatu neoplasma ovarium yang sangat jarang ditemukan biasanya


pada wanita dekat atau sesudah menopause. Frekunsinya 0,5% dari semua tumor
ovarium. Besar tumor ini beraneka ragam dari sangat kecil ke yang beratnya
beberapa kilogram. Lazimnya tumor ini uniteral. Pada pembelahan berwarna
kuning muda seperti fibroma, denga kista-kista kecil. Kadang-kadang pada tumor
ini temukan sindroma Meigs. Gambar mikroskopis tumor ini sangat khas terdiri
dari 2 elemen yakni sarang-sarang yang terdiri atas epitel epitel yang di kelilingi
jaringan ikat yang luas dan padat.

Tumor Brenner tidak menimbulkan gejala-gejala klinik yang khas dan jika masih
kecil biasanya ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan histopatologik
ovarium. Meskipun biasanya jinak, dalam beberapa kasus tumor ini menunjukkan
keganasan pada histopatologi dan klinisnya. 1,2,6

c. Maskulino voblastoma (adrenal cell rest tumor)

Tumor ini sangat jarang terjadi biasanya unilateral dan besar nya bervariasi antara
0,5-16 cm. beberapa dari tumor ini menyebabkan gejala maskulinasi terdiri atas
hirsutisme, pembesaran klito ris ,atrofi memmae , dan perubahan suara.

12
II. 6 Etiologi

Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan pembentukan hormon


pada hipotalamus,hipofise, atau ovarium itu sendiri. Kista ovarium timbul dari folikel
yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi. 4

a. Riwayat kista ovarium sebelumnya


b. Siklus menstruasi yang tidak teratur
c. Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas
d. Menstruasi dini
e. Tingkat kesuburan
f. Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang
g. Terapi tamosifen pada kanker mamma

Sedangkan pada tumor padat, etiologi pasti belum diketahui , diduga akibat
abnormalitas pertumbuhan sel embrional, atau sifat genetis kanker yang tercetus oleh
radikal bebas atau bahan bahan karsinogenik.

II. 7 Patofisiologi

Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut
folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih dari
2,8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang ruptur akan menjadi korpus
luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5-2 cm dengan kista ditengah-
tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit , korpus luteum akan mengalami fibrosis
dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi,korpus luteum mula-
mula akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil selama kehamilan. 1,6

Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional
dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut
kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH
dan HCG. 1,2

Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadrotropin atau


sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Pada neoplasia tropoblastik
gestasional (hydatidifom mole dan choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada
kehamilanmultiple dengan diabetes, heg menyebabkan kondisi yang disebut

13
hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan
menggunakan gonadotropin (FSH danLH) atau terkadang clomiphene citrate, dapat
menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan pemberian
HCG. 1,2
Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak
terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas
dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini keganasan paling
berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian lesi kistik persial. Jenis kista
jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan mucinous.
Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor
sel granulosa dari sex cord sel dang rem sel tumor dari grem sel primordial. Teratoma
berasal dari tumor grem sel yang berisi elemen dari 3 lapisan germinal embrional;
ektodermal, endodermal, dan mesodermal. Endometrioma adalah kista berisi dara dari
endometrium ektopik. Pada sindroma ovari pilokistik ovarium biasanya terdiri folikel-
folikel dengan multipel kistik berdiameter 2-5 mm, seperti terlihat dalam sonogram. 1,2

II.8 Tanda dan Gejala

Kebanyakan wanita dengan kanker ovarium tidak menimbulkan gejala dalam waktu
yang lama. Gejala umumnya sangat bervarisi dan tidak spesifik. 4,6

Pada stadium awal gejalanya dapat berupa :

a. Gangguan haid.
b. Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi kostipasi atau sering
berkemih.
c. Dapat terjadi pertegangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan
nyeri spontan dan sakit perut.
d. Nyeri saat bersenggama

Pada stadium lanjut:

a. Asites
b. Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta organ di dalam rongga perut
c. Perut kembung, membuncit, mual, gangguan nafsu makan
d. Gangguan buang air besar dan kecil.
e. Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada. 4

14
II. 9 Diagnosis

Diagnosis kista ovarium dapat ditegakan melalui pemeriksaan fisik. Namun biasanya
sangat sulit untuk menemukan kista melalui pemeriksaan fisik. Maka kemudian dilakukan
pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis kista ovarium. Pemeriksaan yang umum
digunakan adalah

1. Ultrasonografi (USG)
Alat peraba (transducer) digunakam untuk memastikan keberadaan kista membantu
mengenali lokasinya dan menentukan apakah isi kista caira atau padat. Kista berisi
cairan cenderung lebih jinak, kista berisi material padat memerlukan pemeriksaan
lebih lanjut. 3

Dari gambaran USG dapat terlihat


a. Akan terlihat sebagai struktur kistik yang bulat (kadang-kadang oval ) dan terlihat
sangat ceholuccent dengan dinding yang tipivteg licin dan di tepi belakang kista
nampak bayangan ceho yang lebih putih dari dinding depannya.
b. Kista ini dapat bersifat unillokuler (tidak bersepta ) atau multilokuler (bersepta-
septa).
c. Kadang-kadang terlihat bintik-bintik echo yang halus-halus (internal echoes) di
dalam kista yang berasal dari elemen-elemen darah dalam kista.

Gambar 11: Gambaran Kista pada USG

15
2.Pemeriksaa Lab

Pemeriksaan lab dapat berguna sebagai screening maupun diagnosis apakah tumor
tersebut bersifat jinak atau ganas. Berikut pemeriksaan yang umum dilakukan untuk
mengdiagnosis kista ovarium.

Pemeriksaan Beta HCG pemeriksaan ini digunakan untuk screnning awal


apakah wanita tersebut hamil atau tidak. Pemeriksaan ini dapat meyingkirkan
kemungkinan kehamilan ektopik.

pemeriksaan Darah Lengkap untuk sebuah penyakit keganasan dapat dipikirkan


melalui LED. Parameter lain seperti leukosit , HB,HT juga dapat membantu
pemeriksa menilai keadaan pasien.. Urinalisis Urinalisis penting untuk mencari
apakah ada kemungkinan baik batu saluran, kemih atau infeksi dan untuk
menyingkirkan diagnosis banding.

Pemeriksaan Tumor Markes Tumor markes spesifik pada keganasan ovarium


adalah CA 125. CEA juga dapat diperiksa, namun CEA kurang spesifik karena
markes ini juga mewakili keganasan kolerektal, uterus dan ovarium.

3.Pemerimksaan Patologi Anatomi

Merupakan pemeriksaan untuk memastikan tingkat keganasan dari tumor ovarium.


Pemeriksaan ini biasanya dilakukan bersama dengan proses operasi kemudian sampel
difiksasi dan diperiksa di bawah mikroskop. 6

II. 10 Penatalaksanaan

1. Observasi dan Manajemen Gejala


Jika kista tidak menimbulkan gejala maka cukup dimonitor (dipantu) selama 1-2 bulan,
karena kista fungsional akan menghilang dengan sendirinya setelah satu atau dua siklus
haig.tindakan ini diambil jika tidak curiga ganas. Apabila terdapat nyeri maka akan
diberikan obat-obatan simptomastik seperti penghilang nyeri NSA ID 1,2,4
2. Operasi
Jika kista membesar, maka dilakukan tidakan pembedahan, jakni dilakukan
pengambilan kista dengan tindakan laparoskopi atau laparatomi. Biasanya kista yang
ganas tumbuh dengan cepat dan pasien mengalami penurunan berat badan yang

16
signifikan. Akan tetapi kapastian suatu kista itu bersifat jinak atau ganas jika telah
dilakukan pemeriksaan patologi. Anatomi setelah dilakukan pengankatan kista itu
sendiri melalui operasi. Biasanya untuk laparoskopi diperbolehkan pulang pada hari
ke-3 atau ke-4 sedangkan untuk laparotomi diperbolehkan pulang pada hari ke-8 atau
ke- 9. 1,2,4
Indikasi umum operasi pada tumor ovarium melalui screening USG umumnya
dilakukan apabila besar tumor melebih 5 cm baik dengan gejala maupun tanpa gejala.
Hal tersebut diikuti dengan pemeriksaan patologi anatomi untuk memastikan
keganasan sel dari tumor tersebut. 1,2,4,6

II.11 Prognosis

Prognosis dari kista jinak sangat baik. Kista jinak tersebut dapat tumbuh di jaringan
sisa ovarium atau di ovarium kontralateral. Apabila sudah dilakukan operasi, angka
kejadian kista berulang cukup kecil yaitu 13%.Kematian disebabkan karena
karsinoma ovari ganas berhubungan dengan stadium saat terdiagnosis pertama kali
dan pasien dengan keganasan ini sering ditemukan sudah dalam stadium akhir. 1

Angka harapan hidup dalam 5 tahun rata-rata 41,6%. Tumor sel granuloma memiliki
angka bertahan hidup 82% sedangkan karsinoma sel skuamosa yang berasal dari kista
dermoid bekaitan dengan prognosis yang buruk. 1,6

BAB III

KESIMPULAN

Tumor ovarium adalah sebuah proses penembuhan jaringan baru yang berasal
dari ovarium baik dari yang bersifat jinak maupun ganas. Beberapa literature

17
menggolongkan kista sebagai tumor namun beberapa literature lain memisahkan antara
tumor dengan kista. Berdasarkan tingkat keganasannya, kista dibedakan menjadi dua
macam, yaitu kista non-neoplastik dan kista neoplastik. Pemeriksaan untuk kista dapat
dilakukan dengan USG dan dengan pemeriksaan lab.

Penatalaksanaan pada tumor ovarium adalah operasi. Indikasi umum operasi pada
tumor ovarium melalui screening USG umumnya dilakukan apabila besar tumor
melebihi 5 cm baik dengan gejala maupun tanpa gejala. Hal tersebut diikuti dengan
pemeriksaan patologi anatomi untuk memastikan keganasan sel dari tumor tersebut.
Prognosis kista jinak sangat baik, namun pada keganasan ovarium,angka harapan hidup
5 tahun hanya mencapai 46%

DAFTAR PUSTAKA

1. Wiknjosastro H.Buku Ilmu Kandungan Edisi 2. editor: Saifuddin A,B,dkk,Jakarta:


Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 1999: 13-14
2. Sjamsuhidayat, Buku Ajar Ilmu Beda, Edisi Revisi, EGC, 1 1027; Jakarta, 1998

18
3. Mansjoer, Arif dkk .Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 2. Jakarta: Media
Aesculapius. 2000.
4. Medscape Reference Ovarium Anatomy, Available at
http://emedecine,medscape,com/article/1949171-overview#aw2aab6b3. Last Update
October 3,2013. Accessed on April 23,2014.
5. Medscape Reference , Ovarian Cyst http://emedecine,medscape,com/article/255865-
overview#a0101. Last Update August 19,2013. Accessed on April 23,2014.
6. Schorge et al. william’s Gynecology [Digital E-Book] Gynecologic Oncology Section.
Ovarian Tumors and cancer. McGraw-Hills.. 2008

19

Anda mungkin juga menyukai