Anda di halaman 1dari 17

KEPERAWATAN ANAK I

BRONchOMALASIA
By : Khoirunnisa Umi Rachmadania
2010056 / S1-2B Keperawatan
Definisi Bronchomalasia
Bronkomalasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan tulang rawan berkurang dari
saluran udara yang lebih kecil (di bawah trakea, atau tenggorokan). Tulang rawan melemah
biasanya menyempit lebih mudah selama ekspirasi dan memperpanjang waktu, atau mencegah
dahak dan sekresi menjadi terperangkap. Biasanya banyak menyerang pada anak usia kurang dari
6 tahun.(Children’s National Health System,2016).

Etiologi Bronchomalasia
Bronchomalacia paling sering terjadi pada saat lahir (kongenital) dan mungkin berhubungan
dengan kondisi lain. Saat ini, tidak diketahui mengapa tulang rawan tidak terbentuk dengan baik
(Firdiansyah, 2017).

Bronchomalacia dapat digambarkan sebagai cacat lahir bronkus di saluran pernapasan. Malasia
kongenital saluran udara besar adalah salah satu dari beberapa penyebab obstruksi saluran napas
ireversibel pada anak-anak, dengan gejala bervariasi dari mengi berulang dan infeksi saluran
udara bawah berulang untuk dispnea berat dan insufisiensi pernapasan. Ini juga dapat diperoleh
di kemudian hari karena peradangan kronis atau berulang akibat infeksi atau penyakit saluran
napas lainnya (Wikipedia, 2018)
Klasifikasi Bronchomalasia
Bronchomalasia Primer Bronchomalasia Sekunder
A.Disebabkan oleh defisiensi pada A.Merupakan kelainan didapat
cincin kartilago (bukan kongenital)
B.Diklasifikasikan sebagai B.Disebabkan oleh kompresi
kongenital ekstrinsik (luar), dapat dari
pelebaran pembuluh-pembuluh
darah, cincin vascular, atau kista
bronkogenik
Manifestasi Klinis
1. Batuk dengan suara brassy (Seperti alat musik tiup)atau barking (Sesask napas)
2. Sesak nafas
3. Ditemukan suara wheezing(mengi)
4. Infeksi pada saluran nafas bawah berulang
5. Kelelahan
6. Apnea
7. Hepar atau limpa dapat teraba
8. Ronki pada akhir inspirasi dan awal ekspirasi
9. Retraksi, expiratory effort
10. Hiperinflansi dada
11. Penggunaan otot bantu napas (dada mengembang disertai retraksi-interkostal dan
subktostal)
Pemeriksaan Penunjang
Bronkoskopi
Bronkoskopi adalah pemeriksaan/inspeksi langsung terhadap laring,trakea dan bronkus,
melalui suatu bronskoskop logam standar atau bronskop serat optik fleksibel yang
disebut dengan bronkofibroskop.

CT Scan dada
CT Scan paru-paru merupakan satu metode pencitraan yang digunakan untuk
mendiagnosis dan memantau tatalaksana dari berbagai kelainan pada paru-paru.

MRI dada
Magnetic Resonance Imaging (MRI) atau pecintraan resonansi magnetik adalah
pemeriksaan yang memanfaatkan medan magnet dan energi gelombang radio untuk
menampilkan gambar struktur dan organ dalam tubuh.
Komplikasi

Pneumonia Polychondritis Asma


Bronkitis

Peradangan pada paru-


Pada anak bronchitis Gangguan kronis langkah
paru dan bronkiolus Suatu penyakit yang
merupakan bagian dari yang ditandai peradangan
yang disebabkan oleh dicirikan oleh
berbagai penyakit saluran tulang rawan yang biasa
bakteri, jamur, virus, hipersensitivitas cabang-
nafas lain, namaun ia terjadi pada telinga dan
atau aspirasi karena cabang trakheobronkial
dapat juga merupakan hidung. Penyakit ini
makanan atau benda terhadap berbagai jenis
penyakit tersendiri. dikenal dengan nama
asing rangsangan (Pierce, 2007).
Menyenbung Alther
Uelinger Sindrom.
Penatalaksanaan
Time
Invasisf minimal, bersamaan dengan pemebrian tekanan udara
positif yang kontinu.

Tekanan udara positif kontinu


Metode menggunakan respiratory ventilation.

Trakheotomi
Prosedur pembedahan pada leher untuk membuka/ membuat
saluran udara langsung melalui sebuah insisi di trakhe (the
windpipe).
Konsep Keperawatan
Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan SDKI, diagnosa pada pasien dengan Bronkomalasia berupa :


1. Pola nafas tidak efektif b.d deformitas tulang rawan. Defisit Nutrisi b.d
dispneu, anoreksia, mualmuntah.
2. Resiko tinggi terhadap infeksi.
3. Intoleransi aktifitas b.d insufisiensi ventilasi danoksigenasi.
4. Ansietas b.d perubahan status kesehatan.
5. Kurang pengetahuan b.d kurangnya infomasitentang proses penyakit.
6. Resiko aspirasi b.d penurunan reflex batuk.
NO DIAGNOSA TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN RASIONAL
KEPERAWATAN

1. Pola nafas tidak Perbaikan • Anjurkan pasien pernafasan • Membantu pasien


efektif b.d dalam pola diagfragmatik dan memperpanjang waktu
deformitas tulang nafas pernafasan bibir. ekspirasi. Dengan teknik ini
rawan. • Berikan dorongan untuk pasien akan bernafas lebih
menyelingi aktivitas dan efisien dan efektif.
periode istirahat. • Memungkinkan pasien
• Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas
penggunaan latihan otot-otot tanpa distress berlebih.
pernapasan jika diharuskan. • Menguatkan dan
mengondisikan otot-otot
pernapasan.
NO DIAGNOSA TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN RASIONAL
KEPERAWATAN

2. Defisit nutrisi b.d Menunjukan • Kaji kebiasaan diet • Pasien distress pernafasan
dispneu, peningkatan • Auskultasi bunyi usus akut, anoreksia karena
anoreksia, mual berat badan. • Berikan perawatan oral dispenea, produksi sputum.
muntah. • Timbang berat badan sesua • Penurunan bising usus
indikasi menunjukan penurunan
• Konsul ahli gizi motilitas gaster.
• Rasa tidak enak, bau adalah
pencegah utama yang dapat
membuat mual dan muntah.
• Berguna menentukan
kebutuhan kalori dan
evaluasi keadekuatan
rencana nutrisi.
• Kebutuhan kalori yang
didasarkan pada kebutuhan
individu memberikan
nutrisi maksimal.
NO DIAGNOSA TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN RASIONAL
KEPERAWATAN

3. Resiko tinggi Mengidentif • Awasi suhu • Demam dapat terjadi


terhadap infeksi ikasi • Observasi warna, bau sputum karena infeksi atau
b.d menetapnya intervensi • Tunjukan dan bantu pasien dehidrasi.
sekret, proses untuk tentang pembuangan sputum. • Sekret berbau, kuning dan
penyakit kronis. mencegah • Diskusikan kebutuhan kehijauan menunjukan
resiko masukan nutrisi adekuat. adanya infeksi.
tinggi. • Berikan anti mikroba sesua • Mencegah penyebaran
indikasi. patogen.
• Malnutrisi dapat
mempengaruhi kesehatan
umum dan menurunkan
tekanan darah terhadap
infeksi.
• Dapat diberikan untuk
organisme khusus yang
teridentifikasi dengan
kultur.
NO DIAGNOSA TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN RASIONAL
KEPERAWATAN

.4. Intoleransi Menunjuka • Dukungan pasien dalam • Otot-otot yang mengalami


aktifitas b.d n perbaiakn menegakkan latihan teratur kontaminasi
insufisiensi dengan dengan menggunakan membutuhkan lebih
ventilasi dan aktivitas exercise, berjalan perlahan banyak O2.
oksigenasi. intoleran. atau latihan yang sesua.
NO DIAGNOSA TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN RASIONAL
KEPERAWATAN

5. Ansietas b.d Pasien akan • Kaji tingkat kecemasan • Dengan mengetahui tingkat
perubahan status mengalami (ringan, sedang, berat) kecemasan pasien, sehingga
kesehatan. penurunan • Berikan dorongna emosional memudahlan tindakan
rasa • Berikan dorongan selanjutnya.
ketakutan mengungkapkan • Dukungan yang baik
dan ansietas. kekuatan/masalah memberikan semangat tinggi
• Jelaskan jenis prosedur dari untuk menerima keadaan
pengobatan penyakit yang dialami.
• Mengungkapkan masalah yang
dirasakan akan mengurangi
beban pikiran yang dirasakan.
• Penjelasan yang teoat dan
memahami penyakitnya sehingga
mau bekerjasama dalam tibdakan
perawatan dan pengobatan.
• Diharapkan kesabaran yang
tinggu untuk menjalani
perawatan dan menyerahkan
pada tuhan yang maha esa atas
kesembuhannnya.
NO DIAGNOSA TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN RASIONAL
KEPERAWATAN

6. Kurang Mengatakan • Jelaskan proses penyakit • Menurunkan ansietas dan


pengetahuan yang pemahaman individu dapat menimbulkan
b.d kurangnya kondisi/pros • Instruksikan untuk latihan partisipasi pada rencana
informasi tentang es penyakit nafas, batuk efektif, dan pengobatan.
proses penyakit. dan latihan kondisi umum. • Nafas bibir dan nafas
tindakan. • Diskusikan faktor individu abdominal membantu
yang meningkatkan kondisi meminimalkan kolpas jalan
(mis. Udara, serbuk, asap nafas dan meningkatkan
tembakau). toleransi aktivitas.
• Faktor lingkungan dapat
menimbulkan iritasi
bronchial dan peningkatan
produksi sekret jalan nafas.
NO DIAGNOSA TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN RASIONAL
KEPERAWATAN

7. Resiko aspirasi b.d Mengidentif • Tentukan kebutuhna terhadap • Menurunkan resiko aspirasi
penurunana reflex ikasi factor penghisapan (suctioning) atau aspiksia dan obstruksi.
batuk. resiko. mulut dan trakea
• Auskultasi suara napas
sebelum sesudah
penghisapan
• Informasikan kepada pasien
dan keluarga mengenai
penghisapan
Thank You

Anda mungkin juga menyukai