UNIVERSITAS ALMUSLIM BIREUEN - 2021 BAB I PENDAHULUAN Sukardi (2010) menyatakan bahwa studi kasus atau case study atau penyelidikan kasus merupakan teknik untuk memahami individu secara interagtif dan komprehensif dengan mempelajari perkembangan individu untuk mencapai penyesuaian diri yang lebih baik. Studi Kasus berfokus pada rutinitas yang sejak dahulu sudah berlangsung, kejadian sehari-hari dalam mengirim dan menerima (pesan) komunikasi. Menganalisis pada dan bagaimana sesuatu dianggap biasa diterima secara umum dan dapat memberi kontribusi penting. Misalnya mengapa suatu masyarakat tetap konsisten pada suatu tradisi padahal tradisi itu nyata-nyata bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan secara umum. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana Konselor sebagai Penanggung jawab Studi Kasus? 2. Bagaimana Objek Studi Kasus?
3. Bagaimana Teknik dan Pendekatan Studi Kasus?
1.3 TUJUAN MASALAH
1. Agar mengetahui Konselor sebagai
Penanggung jawab Studi Kasus. 2. Agar mengetahui Objek Studi kasus.
3. Agar mengetahui Teknik dan Pendekatan Studi
Kasus. BAB II PEMBAHASAN A. Konselor Sebagai Penanggung jawab Studi Kasus Didalam studi kasus seorang konselor melakukan kajian yang mendalam dan lengkap terhadap perkembangan seorang siswa beserta masalah yang dihadapinya sehingga dapat diidentifikasi secara individualitas (spesifik, khusus, khas, berbeda dengan individu lainnya) agar masalah siswa tersebut terpecahkan dan selanjutnya ia dapat mengembangkan dirinya secara lebih baik. B. Objek Studi Kasus Menurut buku yang dikutip dari Drs. Susilo Rhardjo, M.Pd dan Gudnanto, S.Pd.,M.Pd,.Kons bahwa yang menjadi objek studi kasus biasanya seorang siswa yang menarik perhatian karena dia mengalami kesulitan dalam belajar atau pergaulan sosial lebih banyak dari pada siswa-siswa yang lain,atau menunjukkan perilaku yang sedikitnya banyak menyimpang. Jadi, siswa yang menjadi kasus khusus (problem case) adalah siswa yang membutuhkan pelayanan khusus pula. Biasanya konselorlah yang menangani studi kasus, sebelum,selama, dan sesudah diadakan studi kasus. Dalam keadaan tertentu, bila konselor sampai pada kesimpulan bahwa ia tidak berkompeten untuk melayani seorang siswa, studi kasus disekolah menghasilkan rekomendasi supaya siswa itu diserahkan kepada ahli diluar lingkungan sekolah institusi pendidikan (referal). C. Teknik dan Pendekatan Studi Kasus Dalam studi kasus, data yang dikumpulkan dengan beraneka ragam teknik yaitu: a. Pengamatan (observasi)
b. Wawancara
c. Pemeriksaan dokumen atau catatan atau
pekerjaan para siswa 1. Pengamatan Dalam arti sempit, observasi berarti pengamatan secara langsung terhadap gejala yang diteliti, dalam arti luas, observasi meliputi pengamatan yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek yang sedang diteliti. 2. Wawancara
Wawancara adalah teknik untuk memahami individu (siswa)
secara lisan, dengan mengadakan kontak langsung pada sumber data 3. Pemeriksaan dokumen atau catatan atau pekerjaan para siswa Inventarisasi data pribadi adalah kegiatan atau usaha pengumpulan data mengenai konseli secara utuh dan menyeluruh baik fisik maupun psikis. Konselor dalam rangka memahami individu hendaknya mengumpulkan berbagai jenis data beserta unsur- unsurnya. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Didalam studi kasus seorang konselor melakukan kajian yang mendalam dan lengkap terhadap perkembangan seorang siswa beserta masalah yang dihadapinya sehingga dapat diidentifikasi secara individualitas (spesifik, khusus, khas, berbeda dengan individu lainnya) agar masalah siswa tersebut terpecahkan dan selanjutnya ia dapat mengembangkan dirinya secara lebih baik. Dalam studi kasus, data dikumpulkan dengan beraneka ragam teknik, yaitu pengamatan, wawancara, pemeriksaan dokumen atau catatan atau pekerjaan para siswa. SEKIAN DAN TERIMA KASIH