Anda di halaman 1dari 20

HELLO!

I am Arief Dimas
Prasetio
I am here because I love to give
presentations.
You can find me at instagram @ariefdimasp

1
Demensia: Behaviour and Psychological Syndrome
of Dementia (F00 – F03)
Perceptor :
dr. Ni Wayan Dewi Putriny Asih, Sp.KJ
Oleh :
Arief Dimas Prasetio 21360122
Latar Belakang
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat secara
emosional, psikologis, dan sosial yang terlihat dari
hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan
coping yang efektif, konsep diri yang positif serta stabilnya
emosi seseorang (Elvira & Hadisukanto, 2017). Psikiatri
(psychiatry) atau Ilmu Kedokteran Jiwa merupakan salah
satu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari segala hal
yang berhubungan dengan gangguan jiwa, yaitu dalam hal
pengenalan, pengobatan, rehabilitasi, dan pencegahan
serta juga dalam hal pembinaan dan peningkatan
kesehatan jiwa (Maramis, 2009).

3
TINJAUAN PUSTAKA
Let’s start with the first set of slides
Definisi Demensia

Menurut PPDGJ III, Demensia merupakan suatu sindrom akibat


penyakit atau gangguan otak yang biasanya bersifat kronik-progresif,
dimana terdapat gangguan fungsi luhur kortikal yang multipel (multiple
higher cortical function), termasuk di dalamnya : daya ingat, daya pikir,
orientasi, daya tangkap (comprehension), berhitung, kemampuan
belajar, berbahasa, dan daya nilai (judgment). Umumnya disertai dan
ada kalanya diawali dengan kemerosotan (deterioration) dalam
pengendalian emosi, perilaku sosial, atau motivasi hidup.

5
Epidemiologi Demensia

Indonesia lebih
tinggi (20,1%)
dibandingkan
dengan negara lain
Afrika Utara dan Timur
Tengah berada di
antara 5,75% hingga
8,67%.

46,8 juta orang hidup dengan demensia


di seluruh dunia
6
Etiologi Demensia
Sindrom demensia terjadi akibat disfungsi otak yang
bermanifestasi sebagai gejala-gejala defisit kognitif seperti
kelemahan memori, hendaya berbahasa, gangguan fungsi
eksekutif, apraksia dan agnosia (DSM IV). Etiologi
demensia adalah semua penyakit yang menyebabkan
disfungsi otak, antara lain penyakit Alzheimer, penyakit
serebrovaskular (stroke), hidrosephalus, Parkinson, AIDS,
Huntington dan gangguan metabolic termasuk defisiensi
vitamin (Elvira & Hadisukanto, 2017).

7
Gejala Klinis Demensia
• Kemunduran fungsi
kognitif ringan
• Kemunduran dalam
mempelajari hal-hal baru
• Ingatan terhadap
peristiwa jangka pendek
menurun
• Kesulitan menemukan
kata-kata yang tepat

8
Klasifikasi Demensia

Demensia yang
Demensia yang Demensia menetap
tak dapat pulih
dapat pulih yang diinduksi oleh
(reversibel) zat
(irreversible)

9
Pedoman Diagnosis Demensia
Kriteria diagnosis menurut PPDGJ III :
 Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan daya
pikir, yang sampai mengganggu kegiatan harian
seseorang (personal activites of daily living) seperti :
mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri, buang air
besar dan kecil.
 Tidak ada gangguan kesadaran (clear consciousness)

 Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit 6


bulan.

10
Penatalaksanaan Demensia

Terapi suportif Terapi simtomatik


Berikan perawatan fisik Kondisi psikiatrik
yang baik, Pertahankan memerlukan obat-obatan
pasien berada dalam dengan dosis yang sesuaii
lingkungan yang sudah
dikenalnya dengan baik

Identifikasi dan koreksi semua


kondisi yang dapat diterapi

Terapi khusus

11
Terapi simtomatik
 Ansietas akut, kegelisahan, agresi, agitasi: Haloperidol 0,5
mg per oral 3 kali sehari (atau kurang); Risperidon 1 mg
peroral sehari. Hentikan setelah 4-6 minggu.
 Ansietas non psikotik, agitasi: Diazepam 2 mg peroral dua
kali sehari, venlafaxine XR. Hentikan setelah 4-6 minggu.
 Agitasi kronik: SSRI (misal Fluoxetine 10-20 mg/hari) dan
atau Buspiron (15 mg dua kali sehari); juga pertimbangkan
Beta Bloker dosis rendah.
 Depresi: pertimbangkan SSRI dan antidepresan baru lainnya
dahulu; dengan Trisklik mulai perlahan-lahan dan tingkatkan
sampai ada efek- misal desipramin 75-150 mg

12
Terapi khusus

 Vitamin E (antioksidan)  Pemberian asetilkolin


sedang diselidiki sebagai esterase inhibitor yaitu:
zat yang mungkin dapat
memperlambat 1) Donepezil (Aricept 5-10
progresivitas penyakit mg, satu kali sehari, malam
Alzheimer. hari)
2) Rivastigmine (Exelon 6-12
mg, dua kali sehari)
3) Galantamine (Reminyl 8-
16 mg, dua kali sehari)

13
Penatalaksanaan Behaviour and Psychological
Syndrome of Demensia

 Kualitas hidup orang dengan demensia (dan caregivernya)


 Kemunduran kognitif terjadi pelan berangsur-angsur, tidak
sekaligus semua nya hilang
 Kenikmatan tidak memerlukan memori yang utuh
 Sadari bahwa informasi yang terakhir didapat biasanya cepat
dilupakan
 Selesaikan masalah secara kreatif
 Orang dengan demensia tumbuh surut
 Sesuaikan lingkungan terhadap pasien, jangan sebaliknya
 Sikap keluarga atau pelaku rawat berpengaruh terhadap kondisi
demensia
14
Prognosis Behaviour and Psychological Syndrome of
Demensia

Prognosis demensia bervariasi tergantung pada penyakit atau


kondisi medik yang mendasarinya. Bilamana penyebab
demensia dapat dikoreksi atau disembuhkan maka prognosis
baik, namun untuk jenis penyakit degeneratif yang belum ada
obatnya (penyakit Alzheimer) maka prognosis kurang baik. DTA
dapat berlangsung 10-15 tahun dengan kemunduran yang
perlahan tapi pasti menuju akhir hidup (Elvira & Hadisukanto,
2017).
Beberapa jenis demensia yang mungkin dapat membaik adalah
demensia yang disebabkan oleh infeksi, defisiensi vitamin,
hidrosefalus tekanan normal, gangguan vaskularisasi dan
gangguan metabolik (Elvira & Hadisukanto, 2017)

15
THANK
S!
You can find me at
✘ @ariefdimasp
✘ ariefdp1@gmail.com

16
Extra resources

17
SlidesCarnival icons are editable shapes.

This means that you can:


● Resize them without losing quality.
● Change fill color and opacity.

Isn’t that nice? :)

Examples:

18
Diagrams and infographics

19
You can also use any emoji as an icon!
And of course it resizes without losing quality.
How? Follow Google instructions https://twitter.com/googledocs/status/730087240156643328

✋👆👉👍👤👦👧👨👩👪💃🏃💑❤😂😉😋
😒😭😸💣
👶😸 🐟🍒🍔💣 📌📖🔨🎃🎈🎨🏈🏰🌏🔌🔑
and many more...

20

Anda mungkin juga menyukai