Anda di halaman 1dari 25

PERENCANAAN

KEPERAWATAN
Ns. Liza Merianti, M.Kep
Kategori dari perilaku keperawatan dimana
tujuan yang berpusat pada klien dan hasil
yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi
keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan
tersebut. (Potter &Perry, 2005).
Menurut Standar III: Perencanaan (Standar
Praktek Keperawatan):
Perawat membuat rencana tindakan
keperawatan untuk mengatasi masalah
keperawatan dan meningkatkan kesehatan klien

PERENCANAAN
Kriteria proses;
1. Perencanaan terdiri dari penetapan prioritas
masalah, tujuan, dan rencana tindakan
2. Bekerjasama dengan klien dalam
menyususn rencana tindakan keperawatan
3. Perencanaan bersifat individual (sebagai
individu, kelompok, dan masyarakat) sesuai
dengan kondisi atau kebutuhan klien
4. Mendokumentasikan rencana keperawatan
Kriteria Hasil:
1. Tersusunnya suatu rencana asuhan
keperawatan
2. Perencanaan mencerminkan penyelesaian
terhadap diagnosa keperawatan
3. Perencanaan tertulis dalam format yang
singkat dan mudah didapatkan
4. Perencanaan menunjukan bukti revisi
pencapaian tujuan
Intervensi keperawatan adalah segala treatmen
yang dikerjakan perawat didasarkan pada
pengetahuan, dan penilaian klinis untuk mencapai
luaran (outcome) yang diharapkan
Tindakankeperawatan adalah apa yang harus
dilakukan untuk perilaku spesifik yang diharapkan
dari pasien dan / atau tindakan yang harus
dilakukan oleh perawat.
Intervensi keperawatan komponen penting dalam
proses keperawatan standar intervensi
keperawatan yang ditetapkan secara nasional
Proses keperawatan DAN
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Evaluasi Diagnosis SDKI

SLKI
Implementasi Perencanaan

SIKI
CAKUPAN STANDAR INTERVENSI
KEPERAWATAN (SIKI)
Komprehensif
Area generalis dan spesialis
Fisiologis dan psikososial
Kuratif, preventif dan promotif
Individu, keluarga, komunitas
Direct care dan indirect care
Independent dan collaborative
Berbasis riset
Mudah digunakan (easy to use)
Menggunakan istilah klinis yang jelas
Dapat dikaitkan dengan diagnosis & outcome keperawatan
Direct RENTANG INTERVENSI
KEPERAWATAN

Nurse-
Indirec
initiate Intervensi t
d

Healthca
re-
initiated
RENTANG INTERVENSI KEPERAWATAN
(Lanjutan)
 Direct care intervention
◦ Intervensi yang dilaksanakan dengan berinteraksi
langsung dengan pasien
◦ ‘Laying on of hands’
 Indirect care intervention
◦ Intervensi yang dilaksanakan tanpa berinteraksi
langsung dengan pasien namun dilaksanakan demi
pasien
 Nurse-initiated intervention
◦ Intervensi yang diinisiasi oleh perawat untuk mengatasi
diagnosis keperawatan
 Healthprovider-initiated intervention
◦ Intervensi yang diinisiasi oleh tenaga kesehatan lain,
namun diberikan oleh perawat
Menggunakan sistem klasifikasi yang
sama dengan SDKI
Diadaptasi dari sistem klasifikasi
International Classification of Nursing
Practise (ICPN) yang dikembangkan oleh
International Council of Nurse
Klasifikasi SIKI: 5 Kategori, dan 15
subkategori

Sistem Klasifikasi Standar


Intervensi Keperawatan
1. Kategori Fisiologis: intervensi keperawatan
yang ditujukan untuk mendukung fungsi
fisik dan regulasi homeostatis
2. Kategori psikologis: intervensi
keperawatan yang ditujukan untuk
mendukung fungsi dan proses mental
3. Perilaku : intervensi keperawatan yang
ditujukan untuk mendukung perubahan
perilaku atau gaya hidup

Kategori Intervensi
4. Relasional:intervensi keperawatan
ditujukan untuk mendukung hubungan
interpersonal atau interaksi sosial
5. Lingkungan: Intervensi keperawatan
ditujukan untuk mendukung keamanan
lingkungan dan menurunkan resiko
gangguan kesehatan
Intervensi Keperawatan

Fisiologis Psikologis Perilaku Relasional Lingkungan


Respirasi Kebersihan Interaksi Keamanan
Keamanan & &
Respirasi Nyeri
Nyeri dan
dan Kebersihan Interaksi Sosial
Sosial
Diri
Diri Proteksi
Proteksi
Kenyamanan
Kenyamanan
Sirkulasi
Sirkulasi
Penyuluhan
Penyuluhan &
&
Integritas
Integritas Ego
Ego Pembelajaran
Nutrisi
Nutrisi dan
dan Pembelajaran
Cairan
Cairan
Pertumbuhan
Pertumbuhan &
&
Eliminasi Perkembangan
Perkembangan
Eliminasi

Aktivitas
Aktivitas dan
dan Diadaptasi dari:
Istirahat
Istirahat Standar Praktik Keperawatan Indonesia (PPNI, 2005);
International Classification of Nursing Practice – Diagnosis
Neurosensori
Neurosensori Classification (Wake, 1994); Doenges & Moorhouse’s Diagnostic
Reproduksi Division of Nursing Diagnosis (Doenges et al, 2013).
Reproduksi dan
dan
Seksualitas
Seksualitas
1. Label: nama intervensi, merupakan kata
kunci untuk memperoleh informasi
terkait intervensi keperawatan. Label
terdiri atas satu /beberapa kata yang
diawali dengan kata benda, yang
berfungsi sebagai deskriptor. Ada 18
deskriptor

KOMPONEN SIKI
LABEL INTERVENSI (LANJUTAN)

Deskriptor label intervensi


Terdapat 18 Jenis Deskriptor
N Deskriptor Definisi
o
1 Dukungan Memfasilitasi, memudahkan atau
melancarkan
2 Edukasi Mengajarkan atau memberikan informasi
3 Kolaborasi Melakukan kerjasama atau interaksi
4 Konseling Memberikan bimbingan
5 Konsultasi Memberikan informasi tambahan atau
pertimbangan
6 Latihan Mengajarkan suatu keterampilan atau
kemampuan
7 Manajemen Mengidentifikasi dan mengelola
DESKRIPTOR LABEL
INTERVENSI (LANJUTAN)
N Deskriptor Definisi
o
11 Pencegahan Meminimalkan risiko atau komplikasi
12 Pengontrolan Mengendalikan
13 Perawatan Mengidentifikasi dan merawat
14 Promosi Meningkatkan
15 Rujukan Menyusun penatalaksanaan lebih lanjut
16 Resusitasi Memberikan tindakan secara cepat untuk
mempertahankan kehidupan
17 Skrining Mendeteksi secara dini
18 Terapi Memulihkan kesehatan dan/atau menurunkan
risiko
2. Definisi: menjelaskan makna label
3. Tindakan: rangkaian perilaku atau aktivitas
yang dikerjakan untuk mengimplementasikan
intervensi keperawatan. Tindakan
keperawatan terdiri dari:
a. Tindakan Observasi
b. Tindakan Terapeutik
c. Tindakan Edukasi
d. Tindakan Kolaborasi

Komponen SIKI, lanjutan.....


Tindakan keperawatan
Setiap kalimat diawali dengan kata kerja (verb)
Hindari menggunakan kata kaji, observasi dan
evaluasi. Dianjurkan menggunakan periksa,
identifikasi, monitor.
Hindari mengombinasikan dua ide dalam satu tindakan
Fokus pada tindakan yang critical
Tambahkan kata ‘jika perlu’ atau ‘sesuai kebutuhan’
pada setiap akhir tindakan yang tidak dapat
dispesifikkan atau memerlukan penyesuaian
Selalu periksa konsistensi antara tindakan dengan
makna label intervensi
Susun tindakan-tindakan secara sekuensial, jika
dimungkinkan
Dapat dilakukan 3 hal (addition, deletation, modification)
berdasarkan kondisi pasien
Label Intervensi

Tindakan
(Activity) Definisi Intervensi

Referensi
1. Karakteristik diagnosa keperawatan
2. Luaran(hasil) yang diharapkan
3. Kemampuan pelaksanaan intervensi
4. Kemampuan Perawat
5. Penerimaan Pasien
6. Hasil Penelitian

Penentuan Intervensi Keperawatan


Tautan (linkage) merupakan suatu hubungan
antara dua elemen/konsep, yakni SDKI dan SIKI
Membantu menentukan intervensi keperawatan
setelah menegakkan diagnosis keperawatan
Tautan ini bukan untuk menggantikan clinical
judgement perawat
Pemilihan intervensi keperawatan tetap didasarkan
pada clinical judgement dengan
mempertimbangkan kekhasan kondisi pasien,
keluarga, kelompok atau komunitas

Tautan SDKI dan SIKI


Karakteristik tautan
Bersifat komprehensif, satu diagnosis keperawatan
bertaut dengan multi-intervensi.
Tidak bersifat preskriptif, namun lebih bersifat
rekomendasi
Tautan ini memberikan gambaran tentang
kemungkinan-kemungkinan intervensi yang dapat
dijalankan untuk mengatasi diagnosis keperawatan.
Memiliki tingkatan (level) yang berbeda dalam
mengatasi suatu diagnosis, intervensi utama dan
intervensi penunjang
Tautan dapat dilakukan 3 hal (addition, deletation,
modification) berdasarkan kondisi pasien
Level tautan (Lanjutan)

◦ Level 1 (Intervensi Utama)


 Merupakan intervensi prioritas (the intervention of
choice) karena bersifat resolutif
 Memiliki kesesuaian terbaik dengan
diagnosis/etiologi diagnosis keperawatan
 Memiliki banyak tindakan2 yang dapat mengatasi
masalah
 Dapat digunakan pada berbagai setting
 Efektivitas intervensi banyak diungkapkan dalam
riset/referensi/praktik klinis
Level tautan (Lanjutan)

◦ Level 2 (Intervensi Pendukung)


 Bukan merupakan intervensi prioritas
 Tidak bersifat resolutif namun dapat menunjang
resolusi masalah
 Hanya dapat mengatasi etiologi diagnosis tertentu saja
 Hanya dapat digunakan pada setting tertentu saja
 Efektivitas intervensi tidak/belum banyak diungkapkan
dalam riset/referensi/praktik klinis
Contoh tautan sdki- siki

Anda mungkin juga menyukai