Anda di halaman 1dari 21

It’s All About

01 Strength Perspective

02 Person in Environment

03 Asesmen

04 Pemberdayaan dan Advokasi


Strength
Perspective

Strength perspective adalah pendekatan


pekerjaan sosial yang menempatkan
kekuatan, sumber daya orang, komunitas,
dan lingkungan daripada masalah dan
patologi mereka di pusat proses bantuan
Prinsip Utama Strength Perspective
Menyadari bahwa setiap individu, kelompok, keluarga, dan komunitas
memiliki kekuatan dan sumber daya atau bisa dibilang masing-masing
mempunyai kelebihan

Terlibat dalam penilaian sistematis atas kekuatan dan sumber daya


tersebut

Menyadari bahwa meskipun trauma, pelecehan, penyakit, dan


pergumulan merupakan hal yang sangat merugikan, tetapi hal itu
dapat menjadi sumber tantangan dan peluang

Menghormati tujuan dan aspirasi yang ditetapkan oleh klien untuk


pertumbuhan dan perubahannya
Prinsip Utama Strength Perspective
Melayani kepentingan klien dan komunitas melalui kolaborasi
dengan mereka sebagai proses untuk membantu mereka

Memobilisasi kekuatan dan sumber daya klien,


hubungan, dan lingkungan

Tempatkan tujuan ke tindakan spesifik yang dapat


dilakukan yang mengaktifkan kekuatan dan sumber daya

Terlibat dalam pekerjaan sosial dengan rasa peduli dan


harapan
Person in environment adalah konsep
Ilmu Kesejahteraan Sosial, yang
merupakan model system untuk
mengidentifikasi serta mengklarifikasi
permasalahan-permasalahan klien atau
pasien dalam keberfungsian social.

Person in
Environmen
t
Pendekatan Multidimensional
Person Dimensional
1.
Menjelaskan tentang kondisi biologis, kondisi psikologis dan spiritual klien.

2. Environmental Dimensional
Menjelaskan tentang lingkungan fisik dan budayadi sekitar klien.

3.
Time Dimensional
Berupa rencana dan kejadian-kejadian yang dialami oleh
klien.
Menurut commission on accreditation, 1994; germain &
gitterman, 1995; mayer, 1993, menyebutkan bahwa person in
environment memiliki relevansi khusus untuk praktik
peksos, pendidikan, dan penelitian. Peksos mengklaim
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
meningkatkan transaksi diantara individu dan lingkungan
mereka sebagai domain professional dan basis konseptual,
sebagai tanda pernedaan antar peksos dan profesi lainnya
dan sebagai dasar melatih peksos yang kompeten.

E D U C AT I O N
Menurut billups, 1984; coulton, 1981; germain, 1972; saari,
1992, menyebutkan bahwa perspektif person in environment
menekankan kepada pengetahuan dan keterampilan peksos
yang meningkatkan kesesuaian konstektual, transaksi timbal
balik, adaptasi individu dan lingkungannya
Asesmen
Asesmen adalah suatu proses dan suatu hasil
pemahaman terhadap permasalahan, suatu tahap
dalam rangkaian pertolongan pekerjaan sosial,
dimana terhadap hasilnya kemudian dianalisis
dan tindakan pertolongan akan diberikan kepada
orang yang membutuhkan (klien).
Tahap ini sangat menentukan keefektifan suatu
pertolongan kepada klien. Klien, khususnya
yang mendapatkan pelayanan pertolongan di
dalam suatu tertentu seringkali mengalami
berbagai masalah yang menyangkut aspek-aspek
biopsikososial. Oleh karena itu, diperlukan pula
asesmen yang sesuai yaitu yang berkaitan
dengan aspek biopsikososial.
Biopsikososial merupakan alat asesmen yang
digunakan oleh pekerja sosial untuk melakukan
intervensi terhadap kliennya. Pendekatan
biopsikososial menekankan pengaruh interaktif dari
faktor-faktor biologis, psikologis dan sosial
terhadap perkembangan masalah-masalah pada
klien.
Selama asesmen, informasi yang tersedia disusun
dan dipelajari untuk membuat alur dari situasi klien
yang menjadi dasar untuk rencana intervensi.
Setelah asesmen lengkap, pekerja sosial harus dapat
menggambarkan masalah secara akurat dan
mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan yang
akan dirubah untuk memperbaiki situasi klien.
Asesmen dalam pekerjaan sosial merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari studi sosial, khususnya yang menyangkut :

Melihat secara akurat


Pendefinisian masalah situasi kehidupan klien
klien (definition of the
client’s problem)

Contents Title

Menentukan secara jelas


klien sebagaimana individu
lainnya.
Mengidentifikasi (Indentify)
Tujuan studi sosial dalam asesmen, dapat terjadi dalam bentuk :

Studi sosial dapat sebagai case study atau social history


1.
Diagnosa keluarga
2.
Analisis situasional
3.
Analisis masyarakat
4.
Analisis ketetanggaan atau survey sosial
5.
Analisis kebijakan atau program
6.
Investigasi atau penelitian sosial
7.
Tujuan Asesmen
1. Mengidentifikasi dan mengindividualisasi kebutuhan-kebutuhan
klien

2. Merupakan suatu cara untuk menjamin bahwa aktivitas


pertolongan dilakukan secara selektif, khususnya dalam intervensi
yang berbeda akan menemukan kebutuhan yang spesifik.
3.
Menciptakan sesuatu yang rasional, dasar keyakinan untuk
intervensi, terutama dalam plan of intervention.
4.
Menciptakan suatu pengertian yang disepakati tentang realita,
kesulitan atau kebutuhan klien, serta situasi dan tindakan yang
dilakukan.
5.

Memberikan pengertian pola dan penjelasan terhadap kesulitan


klien.
Tujuan Asesmen

6. Memberikan suatu evaluasi jenis tujuan/pengertian tentang


penilaian normatif yang berkenaan dengan perilaku yang
diinginkan.

7.
Menyatakan prediksi-prediksi tertentu (assert certain predictions).

8.
Memungkinkan pekerja sosial untuk menentukan dan
menciptakan program tindakan administratif dengan menemukan
kasus atau kebutuhan klien.
Paling tidak terdapat tiga prinsip yang berhubungan dengan
proses asesmen:

a. Proses asesmen akan dilakukan dengan berbagi


pengalaman dalam memahami antara pekerja sosial dan
klien.

b. Studi tentang unit ekologis klien akan terpisah agar


dapat dibedakan komponen kesulitan, kepribadian dan
situasinya.

c. Untuk membantu klien secara efektif, pekerja sosial


perlu menemukan sumber-sumber dalam diri dan situasi
individu dalam melakukan perubahan-perubahan yang
konstruktif dan positif.

E D U C AT I O N
PROSES ASESMEN

Eksplorasi, investigasi
Memformulasikan
dan pengumpulan rencana aksi
data

Menyusun/menata data dan berpikir


tentang informasi-informasi untuk
mengembangkan pernyataan tentang
masalah untuk bekerja dan tujuan
Pemberdayaan dan Advokasi Pemberdayaan merupakan sesuatu menjadi
1
Untuk Individu dan Keluarga berdaya atau memiliki daya / kekuatan.
Pemberdayaan menekankan bahwa orang
memperoleh ketrampilan, pengetahuan, dan
kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi
kehidupannya dan kehidupan orang lain yang
menjadi perhatiannya. (Parsons, et.al, 1994).

Advokasi adalah suatu tindakan yang


2
ditujukan untuk mengubah kebijakan
kedudukan atas program dari suatu
institusi. (Kaminski dan Walmsley, 1995).

Advokasi adalah aktivitas menolong klien


3
atau sekelompok klien untuk mencapai
layanan tertentu ketika mereka ditolak suatu
lembaga atau suatu sistem layanan, dan
membantu memperluas pelayanan agar
mencakup lebih banyak orang yang
membutuhkan. (Zastrow, 1982).
Poin-Poin Utama Pemberdayaan dan Advokasi
Pemberdayaan dan advokasi merupakan praktik –
praktik sosial demokratik yang memampukan manusia
mengatasi hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan
hidup mereka, untuk memperoleh akses pelayanan dan
memperbaiki pelayanan, berkontribusi pada praktik
yang berfokus pada ketidakadilan sosial.

Advokasi mewakili orang-orang dalam dua cara


berbeda: berbicara untuk mereka, serta menafsirkan
dan menyajikan mereka kepada orang-orang yang
memiliki kekuatan.

Advokasi cause, atau kebijakan, mempromosikan


perubahan sosial yang menguntungkan kelompok-
kelompok dan kepentingannya, sedangkan advokasi
kasus berupaya menegakan hak-hak kesejahteraan
individu dan keluarga.
Poin-Poin Utama Pemberdayaan dan Advokasi
Advokasi dan pemberdayaan dalam membantu individu
untuk memberdayakan dirinya bukan hanya dalam hal
ekonomi saja tetapi juga sangat diperlukan dalam hal
meningkatkan harga diri, harkat dan martabat
seseorang.

Tugas pekerja sosial dalam pemberdayaan dan


advokasi ditujukan untuk perubahan sosial, kemajuan
sosial serta perlindungan untuk mencapai hak – hak
kesejahteraan.

Advokasi dan pemberdayaan bisa dilakukan secara


bersamaan karena advokasi dan pemberdayaan saling
mempengaruhi dan melengkapi satu sama lain.
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/asus/Downloads/RoggeCox2001ThePersoninEnvironmentPerspectiveinSocialWorkJou
rnals-LiteratureReview.pdf

https://www.neliti.com/id/publications/181585/fenomena-remaja-punk-ditinjau-dari-konsep-person-in-
environment-studi-deskriptif#:~:text=Dalam%20konsep%20Ilmu%20Kesejahteraan%20Sosial,atau%2
0pasien%20dalam%20keberfungsian%20sosial
.

https://fisip.unla.ac.id/materi/E-Learning/Minggu%20Ke-6/Kesejahteraan%20Sosial/3.%20Rabu/Dra.
%20Nunung%20Hastika%20Ardiwijaya%20M.Si/Asesmen-psikososial%20pertemuan%20ke-%205%
20%26%206.pdf

https://journal.unpas.ac.id/index.php/humanitas/article/download/2177/1208/
Thank You

Anda mungkin juga menyukai