Anda di halaman 1dari 42

Pembimbing :

dr. Retno Hernik MA, Sp.A

Nasrul An Nafiq
201510401011004
 Infeksi virus dengue pertama kali dicurigai di
Surabaya pada tahun 1968 tetapi konfirmasi
virology baru pada tahun 1970
 Saat ini sudah endemis di banyak kota besar.
 Infeksi virus Dengue telah menjadi masalah
serius pada banyak negara tropis dan
subtropis.
 Penyakit infeksi virus dengue adalah penyakit
yang disebabkan oleh virus dengue I,II III dan
IV, yang ditularkan oleh nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes albopictus
Dikenal 4 serotipe virus dengue yaitu virus
dengue tipe 1, tipe 2, tipe 3, dan tipe 4 atau
biasa disebut
•dengue-1 (DEN-1),
•dengue-2 (DEN-2),
•dengue-3 (DEN-3),
•dengue-4 (DEN-4)
1. Demam atau riwayat demam akut, antara
2-7 hari.
2. Terdapat minimal satu dari manifestasi
perdarahan berikut :
 Uji tourniquet positif.
 Ptechie, ekimosis atau purpura.
 Perdarahan mukosa (tersering epistaksis
atau perdarahan gusi), atau perdarahan
dari tempat lain.
 Hematemesis atau melena
3. Trombositopenia (jumlah trombosit
<100.000/ul)
4. Terdapat minimal satu tanda plasma
leakage (kebocoran plasma) sebagai berikut
:
 Peningkatan hematokrit >20%
 Penurunan hematokrit >20% setelah
mendapatkan terapi cairan
 Tanda kebocoran plasma seperti : efusi
pleura, asites atau hipoproteinemia.
DHF
Grade I/II
DHF
Grade III
DHF
Grade IV
1. Darah Lengkap 2. Isolasi Virus

-Hemokonsentrasi  Biakan jaringan


-Trombositopenia nyamuk  adanya
-Hb meningkat antigen pada
Immunofluoresen atau
CPE (cytopathic
effect)  pada
jaringan mamalia
Terjadi pada hari ke-3  Inokulasi/penyuntikan
dan ke-5 pada nyamuk 
adanya antigen
immunofluoresen 
pada kepala nyamuk
a. HI (Haemaglutinin Inhibition test)
Sederhana, mudah, murah, sensitif dan hasilnya
sangat dapat dipercaya. Ditemukan dalam darah
pada hari ke-5 dan 6  berada dalam darah untuk
waktu yg lama (>50 tahun)
b. Uji Pengikatan Komplemen
Dx serologis secara rutin. Timbul pada hari ke-20
c. Uji Neutralisasi d. Uji Mac Elisa

 Paling sensitif  Uji yang sederhana


 Tidak dipakai secara dan tdk memerlukan
rutin  rumit, mahal alat canggih  sering
dan memerlukan dipakai
keterampilan khusus  Antibodi IgM timbul
 Dibentuk pada hari lebih dulu pada
ke-5 infeksi primer  pada
 Bertahan dalam darah hari ke-5 (sebagian
untuk waktu lama (> orang pada hari ke 2-4
50 tahun) atau hari ke 7-8)
f. Uji Antigen NS1 (Nonstruktural
e. Uji IgG Elisa Protein 1)

 Sebanding dg uji HI  Memiliki sensitivitas dan


tetapi lebih sensitif spesitifitas yang tinggi
 Dilakukan pmx awal
 Tidak spesifik 
timbulnya panas
banyak reaksi silang,  Infeksi primer  Kadar
tdk dpt menentukan tertinggi sejak hari
serotipe pertama sampai hari ke-
 Infeksi primer  me↑ 12
hari ke-14  Infeksi sekunder  Kadar
tertinggi sejak hari
 Infeksi sekunder 
pertama sampai hari ke-5
me↑ hari ke-2
 Nama : An. LAH
 Jenis kelamin : Perempuan
 Umur : 5 tahun 6 bulan
 Berat badan : 16 Kg
 Tingg Badan : 110 cm
 Alamat : Medokan Ayu, SBY
 MRS : 16 Desember 2016
 Tgl Pemeriksaan : 19 Desember 2016
 KU: Panas
 RPS: Pasien datang dengan keluhan panas badan sejak 5 hari
sebelum MRS. Panas timbul mendadak dan tinggi, panas dirasakan
terus menerus, panas hanya turun jika diberi obat penurun panas
kemudian muncul lagi. Ibu pasien mengatakan minum obat panas 1 ½
sendok takar. Pasien juga mengeluhkan nyeri tenggorokan bersamaan
saat panas sehingga nafsu makan dan minum menurun. Pasien juga
mengeluhkan nyeri kepala dan otot pada kedua tangan dan kaki. Ibu
pasien mengatakan sudah dibawa ke puskesmas dan mendapatkan obat
untuk penurun panas dan antibiotik, tetapi tidak ada perubahan. 2 hari
SMRS pasien muntah 3x berisi makanan dan air berwarna kuning, darah
(-), sebanyak 1 gelas tiap muntah, muntah saat makan. Pasien juga
mengeluhkan nyeri perut kanan terutama setelah muntah dan
terkadang hilang timbul. Ibu pasien mengeluhkan badan pasien anyep
sejak +/- 12 jam SMRS. Mual (+), menggigil (-), batuk (-), pilek (-),
bintik-bintik merah dibadan (+), mimisan (-), gusi berdarah (-), kejang
(-), BAB terakhir tadi pagi konsistensi cair ada ampas, BAK sedikit.
 RPD: Tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya
 Riwayat Alergi: disangkal
 Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada yang sakit seperti ini
 Riwayat Sosial:
- Di lingkungan rumah pasien tidak ada yang terkena penyakit yang serupa
- Di depan rumah terdapat got dan sungai kecil
- Tempat tinggal dekat dengan tempat pembuangan sampah
 Riwayat Nutrisi :
- Makan 2-3x sehari dengan lauk bervariasi (ayam, daging, tahu, tempe,
sayur), tidak pilih-pilih makanan
- Jarang minum susu
- Sejak sakit nafsu makan dan minum menurun
 Riwayat Persalinan :
- Aterm/ Spt. B/Bidan/3500g/51cm/langsung menangis
 Riwayat Imunisasi: Lengkap, ke puskesmas
 Riwayat Tumbuh Kembang : Sesuai usia
 Keadaan Umum : Lemah
 Kesadaran : Compos Mentis/4-5-6
 Tensi : 90/60 mmHg
 Nadi : 80 x / menit, reguler
 Suhu (Axila) : 36,3 °C
 RR : 35 x / menit, reguler
 Kepala/Leher: a/i/c/d = (-)
Mata cowong : -/-
PCH :-
Pharynx hiperemi : -
KGB : dbn
 Thorax :Bentuk simetris, Gerak nafas
simetris, retraksi (-)
Cor : S1 S2 Tunggal, murmur (-), Gallop (-)
Pulmo : vesikuler ↓ / N, Rh - / - Wh - / -
 Abdomen :
I : Cembung
P : Supel, Nyeri tekan (+) di kanan atas, Hepar
membesar 3x3cm, lien tak teraba, Asites (+)
P : Redup, Shifting dullness (+)
A : Bising Usus (+) normal
 Ekstremitas :

Akral hangat +|+


+|+
 Darah Lengkap
Hb : 11,5 mg/dl (11,4-15 mg/dl)
Lekosit : 5.500 sel/mm (4.300-11.300)
Trombosit : 40.000 sel/mm
Hct : 34,5%
 Pasien perempuan, 5 tahun 6 bulan
 Panas hari ke 6, mendadak, terus menerus,
turun setelah minum obat penurun panas,
kemudian panas kembali
 nyeri kepala dan nyeri otot (+)
 nyeri tenggorokan (+)
 2 hari SMRS, muntah 3x, saat makan, berisi
makanan dan air, berwarna kuning, darah (-)
 badan terasa anyep +/- 12 jam SMRS
 nafsu makan menurun
 Bak sedikit
 Pmx Fisik (19/12/2016)
 KU: Lemah
 VS: n: 80x/m, T: 90/60 mmHg, t: 36,3 0C, RR: 35x/m
 Pulmo: Suara vesikuler ↓/N
 Abdomen: Hepar membesar 3x3cm, asites (+)
 Akral hangat
 Pmx Laboratorium (19/12/2016)

Hb : 11,5 mg/dl
Lekosit : 5.500 sel/mm
Trombosit : 40.000 sel/mm
Hct : 34,5%
 DHF grade III
 Diagnosis : DL serial
 Terapi :
- Infus D5 ½ NS 1000cc/24jam
- Inj. Furosemide 2x16mg
- diet TKTP
 Monitoring:
- Vital sign
- Produksi urin
 Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang:
- Perjalanan penyakit yang diderita pasien
- Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan
- Terapi yang diberikan terhadap pasien
- Komplikasi yang dapat terjadi
- Prognosis pasien
- Pencegahan tentang penyakit infeksi dengue
 Ensefalopati DHF, dapat terjadi pada DHF
dengan syok ataupun tanpa syok
 Kelainan ginjal, akibat syok berkepanjangan
dapat terjadi gagal ginjal akut
 Edem paru, seringkali terjadi akibat
overloading cairan
 Baik jika terdeteksi dengan cepat dan respon
terhadap terapi baik
 Tidak demam selama 24jam tanpa antipiretik
 Nafsu makan membaik
 Secara klinis tampak perbaikan
 Hematokrit stabil
 3 hari setelah syok teratasi
 Jumlah trombosit >50.000
 Tidak dijumpai distres napas
Kasus WHO 2009
 Panas sejak 5 hari  Demam mendadak tinggi 2-
SMRS,mendadak dan terus 7 hari
menerus  Lesu, tidak mau makan
 Nyeri tenggorokan, nyeri
kepala dan nyeri otot pada
 Muntah
kedua tangan dan kaki  Pada anak besar dapat
 Muntah 3x mengeluhkan nyeri kepala,
nyeri otot dan nyeri perut
 nyeri perut kanan
 +/- 12 jam SMRS badan
 Ptekie, ekimosis, purpura
pasien terasa anyep dan  Torniket (+)
dingin  Hepatomegali
 Mual (+)  syok
 Bintik-bintik merah dibadan
(+)
 BAK sedikit
 nafsu makan menurun
Kasus WHO 2009
 KU: lemah  Anak tampak gelisah, lemah
 Penurunan kesadaran
 VS: nadi: 132x/mnt
 Sianosis
reguler lemah, tensi  Nafas cepat
86/59 mmHg, RR  Nadi terasa lembut hingga
22x/mnt, suhu 36,0 C tidak teraba
 Akral dingin pada  tekanan darah turun
keempat ekstremitas  tekanan nadi <10mmHg
 CRT <2s  akral dingin
 CRT memanjang serta
diuresis hingga anuria
Kasus WHO 2009
 Hb: 15,8 mg/dl  Trombositopenia
 Lekosit 6620 /mm3 (<100.000)
 Trombosit 59.000
 Peningkatan hct >=20%
/mm3  Penurunan hct >=20%
 Hematokrit 44,8% setelah pemberian
cairan
 Efusi
pleura/perikardial,
asites,
hipoproteinemia
Kasus WHO 2009
 Demam mendadak  Dua kriteria klinis
tinggi hari ke 6 pertama ditambah
 Petekie (+) satu dari kriteria
laboratorium (atau
 Nyeri tekan perut
hanya peningkatan
kanan
hematokrit) cukup
 Syok untuk menegakkan
 Trombositopenia DIAGNOSIS KERJA DHF
Kasus WHO 2009
 KU:Lemah  Napas cepat
 VS: T: 90/60,  Tarikan dinding dada
n:80x/m, t: 36,3°, ke dalam
RR:35x/m  Efusi pleura
 Pulmo: Vesikuler ↓/N  Asites
 Abd: asites (+)  Edema periorbita
 Edema paru
 Sianosis
Kasus WHO 2009
- Infus D5 ½ NS  Cairan restriksi untuk
400cc/24jam pasien dengan
- Inj. Furosemide kelebihan cairan
2x16mg adalah 1cc/kgBB/jam
- diet TKTP  Iv furosemid
1mg/kgBB/dosis
sekali atau dua kali
sehari selama 24jam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai