Anda di halaman 1dari 20

GAMBARAN SENSITIVITAS ANTIBIOTIK NITROFURANTOIN TERHADAP PENYAKIT INFEKSI

SALURAN KEMIH (ISK) DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD
ALKADRIE

USULAN PENELITIAN

PRAYOGA KURNIAWAN
I1011161040

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
Pembimbing 1 : dr. Mardhia, M. Biomed Penguji 1 : dr. Danar Anggrahini KD, Sp.Pd
Pembimbing 2 : Mahyarudin, M.Si Penguji 2 : Dr. dr. Ery Hermawati, M.Sc
Indonesia : 180.000 Infeksi Saluran Diabetes Melitus
47%
kasus baru/tahun Kemih (ISK) (DM)

• Kerusakan saraf kandung


kemih
Terapi antibiotik • Kadar glukosa tinggi
• Gangguan sistem imun

Jakarta : 50%
Malang : 67%
Nitrofurantoin Pontianak?

2
Rumusan Bagaimana gambaran sensitivitas antibiotik Nitrofurantoin
Masalah terhadap ISK pada penderita DM?

Tujuan Mengetahui gambaran sensitivitas antibiotik nitrofurantoin


Penelitian terhadap ISK pada penderita DM.

3
Manfaat Penelitian
Bagi Masyarakat
1 Memberikan gambaran keefektifan antibiotik nitrofurantoin untuk ISK
dengan DM

Bagi Klinis
2 Menjadi masukan dalam memilih terapi antibiotik pada ISK dengan DM

Bagi Institusi
3 Dapat digunakan untuk menjadi acuan penelitian selanjutnya

Bagi Peneliti
Menambah wawasan peneliti terhadap penggunaan antibiotik terhadap ISK dengan
4 DM
4 Dapat membantu peneliti dalam menentukan terapi antibiotik pada ISK dengan DM
Keaslian Penelitian
Perbedaan Penelitian
No. Peneliti Judul Penelitian
Penelitian Sebelumnya Penelitian Ini
1
Rachman Uji sensitivitas bakteri penyebab infeksi saluran Variabel: seftrikason, Variabel: nitrofurantoin.
NO, dkk., kemih pada pasien diabetes melitus terhadap levofloksasin, dan
2016 seftriakson, levofloksasin, dan gentamisin gentamisin.

2
Sunaryo Resistensi Escherichia coli penyebab infeksi Penelitian case-control Penelitian deskriptif dengan
NC, 2015 saluran kemih terhadap Trimethoprim- dengan pendekatan analitik pendekatan cross-sectional.
Sulfametoxazole pada pasien Diabetes Mellitus observasional. Variabel: nitrofurantoin.
dan Non-Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Sido Variabel: trimethoprim-  
Waras Mojokerto sulfametoxazole.
3
Simkhada Urinary tract infection and antibiotic sensitivity Variabel: ampisilin, amikasin, Variabel: nitrofurantoin
R, 2013 pattern among diabetics siprofloksasin,
kotrikomoksazol, gentamisin,
seftriakson, imipenum,
nitrofurantoin.
5
• E. coli (80%)
• Staphylococcus saprophyticus
Infeksi Saluran Kemih (10%)
• Klebsiella sp.
• Proteus sp.

Etiologi
Etiologi
Bakteriuria • Enterobacter sp.
≥105 cfu/ml • Providencia sp.
• Morganella morgani
• Citrobacter sp.
• Serratia morcescens
Epidemiologi • Psudomonas aeruginosa
• Staphylococcus aureus
150 juta/tahun • Streptococcus sp.
AS → 10,5 juta kunjungan Faktor Risiko
15% antibiotik Virus :
Morbiditas : bayi laki-laki, pria yang
• Usia • Adenovirus
• Jenis kelamin • Sitomegalovirus
lebih tua, wanita semua umur
• Prevalensi bakteriuria Fungi :
Rekurensi pada pria jarang
• Faktor predisposisi • Candida sp.
• Aktivitas seksual
• Riwayat ISK
• DM
6 • Inkontinensia
Infeksi Saluran Kemih

Klasifikasi
Jalur infeksi
Faktor
Anatomi pemicu
Persebaran
Uretra hematogen ISK non-
ISK bawah
komplikata

ISK
ISK atas
komplikata

7
Infeksi Saluran Kemih

Manifestasi
Klinis

Bawah : Atas:
Disuria Demam
Frekuensi Nyeri pinggang
Hematuria
Nyeri suprapubik
Pielonefritis
Sistitis Uretritis
8
Diabetes Melitus
Manifestasi
klinis
Poliuria, Polidipsia,
Klasifikasi Polifagia

Tipe 1 Tipe 2 Gestasional Tipe lain Retinopati


Nefropati
Neuropati
Amputasi
Persendian Charcot
9
Diabetes Melitus
dan
Infeksi Saluran Kemih

Gangguan
retensi
Disfungsi
kandung kemih Gangguan
pengosongan

Kadar glukosa Lingkungan


DM tinggi hiperglikemik ISK

Berkurangnya Gangguan
10 peredaran darah sistem imun
Antibiotik Nitrofurantoin

Mekanisme Kerja

• ISK bawah Nitroreduktase


Nitrofurantoin
intraseluler
non-komplikata
• Profilaksis ISK
Metabolik
Ribosom
intermediat

• E. coli
• Enterococci
• Klebsiella
• Staphylococcus saprophyticus Sintesis DNA, RNA, protein
• Enterobacter dinding sel, dan enzim
• Citrobacter metabolisme lainnya
• Streptococcus grup B
11 • Staphylococcus aureus
Kerangka Teori Faktor Risiko Infeksi
Saluran Kemih

Diabetes Melitus

Hiperglikemia Kronik

Diabetik Neuropati Peredaran Darah


Berkurang
Hiperglikemia
Gangguan Retensi Dalam Urin Gangguan Sistem
dan Pengosongan
Imun
Kandung Kemih

Terapi Lini Pertama Pertumbuhan Bakteri

12 Nitrofurantoin Infeksi Saluran Kemih


Kerangka Konsep Diabetes Faktor Risiko
Melitus ISK

Pemeriksaan
Isolat Bakteri

Pengujian Sensitivitas
Nitrofurantoin
Metode Kirby-Bauer

Sensitif Intermediet Resisten

Sensitivitas
Antibiotik
13
Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
2019
Desain Penelitian
Deskriptif secara cross Feb Mar Feb Mei Jun Jul Agu Sep
sectional Penyusunan proposal
penelitian
Tempat Penelitian Pengujian
Laboratorium sensitivitas
Mikroskopik Fakultas antibiotik
Kedokteran Universitas nitrofurantoin
Tanjungpura Pontianak
Analisis
data dan
penyusunan
14 laporan
No. Variabel Definisi Skala
Sampel, Variabel, dan 1 Antibiotik
Nitrofurantoin
Salah satu antibiotik lini pertama untuk infeksi saluran
kemih. Antibiotik nitrofurantoin yang digunakan pada setiap
Numerik

Definisi Operasional cakramnya sebanyak 300 µg sesuai dengan CLSI.

2 Jenis Bakteri Jenis bakteri yang menyebabkan penyakit ISK pada pasien Nominal
DMT2. Bakteri berasal dari isolat bakteri dari pasien ISK
dengan DMT2 yang telah dilakukan kultur dan peremajaan.
Bakteri kemudian diujikan pada media agar Mueller Hinton.
Sampel Penelitian
3 Zona Hambat Zona yang bebas dari pertumbuhan bakteri pada sekitar Numerik
Semua isolat bakteri Bakteri cakram antibiotik setelah dilakukan inkubasi isolat bakteri.
Diameter zona hambat diukur dengan jangka sorong dalam
penyebab ISK pada milimeter. Hasil pengukuran diameter tiap bakteri berbeda-
pasien DM tipe 2 di beda dan perlu dibandingkan dengan tabel CLSI.
Interpretasi zona hambat bakteri dapat berupa: sensitif,
RSUD Sultan Syarif intermediet, dan resisten.
Mohamad Alkadrie
  - Sensitif (S) Interpretasi berdasarkan tabel CLSI adalah: Nominal
Pontianak  ≥ 16 mm (Enterobacteriaceae)
 ≥ 17 mm (Staphylococcus sp., Enterococcus sp.)
Variabel Penelitian
  Nominal
• Antibiotik - Intermediet (I) Interpretasi berdasarkan tabel CLSI adalah:
 13-15 mm (Enterobacteriaceae)
nitrofurantoin  15-16 mm (Staphylococcus sp., Enterococcus sp.)
• Jenis bakteri
• Zona hambat bakteri   - Resisten (R) Interpretasi berdasarkan tabel CLSI adalah: Nominal
 ≤ 12 mm (Enterobacteriaceae)
15  ≤ 14 mm (Staphylococcus sp., Enterococcus sp.)
Prosedur Penelitian
Pembuatan
Suspensi
Peremajaan Pembuatan
Bakteri
Bakteri McFarland 0,5 Koloni yang telah
9,95 ml H2SO4 1% diremajakan
Isolat bakteri
↓ + ↓
Inokulasi pada media 0,05 ml BaCl2 1% Suspensikan ke
MAC ↓ dalam tabung NaCl
↓ Kocok dengan 0,9%
Inkubasi 37℃ vorteks ↓
selama 24 jam ↓ Bandingkan dengan
Ukur OD 625 nm : McFarland 0,5
nilai absorbansi ↓
0,08-0,13 Ukur OD 625 nm
16
Prosedur Penelitian Pengujian Sensitivitas
Nitrofurantoin

Suspensi
Masukkan ke
bakteri diambil
media MHA
200 µl
A
 

Letakkan
Inokulasi
cakram
dengan kapas
antibiotik
lidi
B nitrofurantoin

Keterangan
A : Kertas cakram Inkubasi 37℃
selama 24 jam
B : Cawan petri
17
Prosedur Penelitian Pengukuran Zona
Hambat Bakteri

Cawan petri

Kertas cakram
Zona hambat yang
diukur

Diameter Zona Hambat (mm)


Jenis Bakteri
Sensitif Intermediet Resisten
Enterobacteriaceae ≥16 13-15 ≤12
Staphylococcus sp. ≥17 15-16 ≤14
18
Enterococcus sp. ≥17 15-16 ≤14
Isolat Bakteri Alur Penelitian
Peremajaan Isolat

Etika Penelitian Pembuatan Suspensi Pembuatan Larutan


Bakteri Standar McFarland 0,5
Penelitian ini dilakukan setelah Pengujian
mendapat surat keterangan lulus kaji Sensitivitas Metode
etik yang dikeluarkan oleh Komite Kirby Bauer 
Etika Penelitian Fakultas Kedokteran
Universitas Tanjungpura. Pengukuran Zona
Hambat yang Terjadi

Perbandingan Hasil
dengan Tabel Resistensi

Sensitivitas
19 Nitrofurantoin
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai