Anda di halaman 1dari 16

EKLAMPSIA

DEFINISI
• Pre-eklampsia yang disertai dengan kejang menyeluruh dan koma.
• Pada penderita pre-eklampsia yang akan kejang, umumnya memberi
gejala dan tanda yang khas yang dapat dianggap sebagai tanda
prodromal akan terjadinya kejang impending eclampsia

• Impending eclampsia : nyeri kepala hebat, gangguan visus, muntah-


muntah, nyeri epigastrium, kenaikan progresif tekanan darah
Patofisiologi
• Penyebab saat ini belum diketahui dengan jelas
• Teori-teori saat ini yang banyak dianut:
• Kelainan vascularisasi plasenta
• Iskemia plasenta, radikal bebas, dan disfungsi endotel
• Intoleransi imunologik antara ibu dan janin
• Adaptasi kardiovascularisasi genetik
• Defisiensi gizi
• inflamasi
• Kejang pada eklampsia harus dipikirkan kemungkinan kejang akibat
penyakit lainnya:
• Perdarahan otak
• Hipertensi
• Lesi otak
• Kelainan metabolic
• Meningitis
• Epilepsi iatrogenik
• Kejang pada eklampsia dimulai dengan kejang tonik: gerakan kejang
berupa twitching dari otot-otot muka, beberapa detik kemudian
disusul dengan kontraksi otot-otot tubuh yang menegang, sehingga
seluruh tubuh menjadi kaku
• Wajah penderita mengalami distorsi , bola mata menonjol, kedua
lengan fleksi, tangan menggenggam.
• Semua otot tubuh pada saat ini dalam keadaan kontraksi tonik.
Berlangsung 15 – 30 detik.
• Kejang klonik dimulai dengan terbukanya rahang secara tiba-tiba dan
tertutup kembali dengan kuat, disertai terbuka dan tertutupnya
kelopak mata
• Seringkali lidah juga tergigit akibat otot rahang yang terbuka dan
tertutup dengan kuat
• Dari mulut keluar liur berbusa yang kadang-kadang disertai bercak-
bercak darah
• Wajah tampak membengkak karena kongesti dan konjunctiva mata
dijumpai bintik-bintik perdarahan
• Lama kejang klonik ini kurang lebih 1 menit kemudian berangsur-
angsur kontraksi melemah dan akhirnya berhenti serta penderita
jatuh dalam keadaan koma.

• Pada waktu timbul kejang, tekanan darah cepat meningkat. Suhu


badan meningkat oleh karena gangguan serebral.
• Penderita mengalami inkontinensia disertai oliguria dan kadang
terjadi aspirasi bahan muntah

• Koma yang timbul akibat kejang berlangsung sangat bervariasi bila


tidak segera diberi obat anti kejang akan segera disusul dengan
episode kejang berikutnya.
Perawatan eklampsia
• Terapi suportif
• untuk stabilisasi fungsi vital: Airway, Breathing, Circulation, mengatasi dan
mencegah kejang, mengatasi hipoksemia, mengendalikan tekanan darah,
melahirkan janin pada waktu yang tepat dan dengan cara yang tepat.

• Terapi medikamentosa
• Mencegah dan menghentikan kejang, mencegah dan mengatasi penyulit,
mencapai stabilisasi ibu seoptimal mungkin.
Terapi medikamentosa
• Obat anti kejang
• Pilihan utama yaitu magnesium sulfat
• Magnesium sulfat
• Pemberian magnesium sulfat dasarnya sama seperti pemberian magnesium
sulfat pada pre-eklampsia berat
• Perawatan pada waktu kejang
• Mencegah penderita mengalami trauma akibat kejang-kejang tersebut
Terapi medikamentosa
• Perawatan koma
• Menjaga dan mengusahan agar jalan nafas tetap terbuka
• Mencegah terjadinya aspirasi bahan lambung akibat hilangnya reflex muntah
• Pada koma yang lama, bila nutrisi tidak mungkin dapat diberikan melalui NGT
• Perawatan edema paru
Pengobatan obstetrik
• Semua kehamilan dengan eklampsia harus diakhiri, tanpa
memandang umur kehamilan dan keadaan janin.
Prognosis
• Apabila diberi penanganan dengan cepat maka perbaikan gejala akan
tampak jelas setelah kehamilannya diakhiri
• Diuresis terjadi 2 jam kemudian setelah persalinan. Keadaan ini
merupakan tanda prognosa yang baik , karena hal ini merupakan
gejala pertama penyembuhan. Tekanan darah kembali normal
beberapa jam kemudian
• Eklampsia tidak mempengaruhi kehamilan berikutnya, kecuali pada
janin dari ibu yang yang sudah mempunyai hipertensi kronik.
• Prognosa janin pada penderita eklampsia juga tergolong buruk.
Seringkali janin mati intrauterine atau mati pada fase neonatal.

Anda mungkin juga menyukai