Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN BBL DAN

NEONATUS
Ana riandari
Nafisatul Khoiriah Rapi
Kunjungan neonatus bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus
terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin
komplikasi yang terjadi pada bayi sehingga dapat segera ditangani dan
bila tidak dapat ditangani maka dirujuk ke fasilitas yang lebih lengkap
untuk mendapatkan perawatan yang optimal. Jadwal kunjungan
neonatus atau bayi baru lahir antara lain:
• 1. Kunjungan I
• Dilakukan pada 6 jam pertama setelah kelahiran.
• a. Menjaga agar bayi tetap hangat dan kering. Menilai penampilan
bayi secara umum yaitu bagaimana penampakan bayi secara keseluruhan
dan bagaimana ia bersuara yang dapat menggambarkan keadaan
kesehatannya.
• b. Tanda-tanda pernapasan, denyut jantung dan suhu badan penting
untuk diawasi selama 6 jam pertama.
• c. Menjaga tali pusat agar tetap bersih dan kering.
• d. Pemberian ASI awal.
• 2. Kunjungan II
• Pada hari ke-3 setelah kelahiran
• a. Menanyakan pada ibu mengenai keadaan bayi
• b. Menanyakan bagaimana bayi menyusui.
• c. Memeriksa apakah bayi terlihat kuning (ikterus)
• d. Memeriksa apakah ada nanah pada pusat bayi dan apakah
baunya busuk
• 3. Kunjungan III
• Pada hari ke-8 sampai 28 hari setelah kelahiran. Tapi biasanya pada
minggu ke-2 bersamaan dengan saat melakukan kunjungan nifas yang
ketiga pada ibu.
• a. Tali pusat biasanya sudah lepas pada kunjungan 2 minggu pasca
salin
• b. Memastikan apakah bayi mendapatkan ASI yang cukup
• c. Bayi harus mendapatkan imunisasi
• 4. Kunjungan IV
• Pada 6 minggu setelah kelahiran. Kunjungan neonatus hanya 3 kali
kunjungan tapi saat melakukan kunjungan nifas yang ke-4 pada ibu
sekaligus melihat kondisi bayi.
• a. Memastikan bahwa laktasi berjalan baik dan berat badan bayi
meningkat
• b. Melihat hubungan antara ibu dan bayi.
• c. Menganjurkan ibu untuk membawa bayinya ke posyandu untuk
penimbangan dan imunisasi
B. Manajemen pada Bayi Baru Lahir dan Neonatus
1. Pengkajian segera BBL
a. Pemeriksaan awal
1) Nilai kondisi bayi
2) Apakah bayi menangis kuat/bernapas tanpa kesulitan ?
3) Apakah bayi bergerak aktif/lemas ?
4) Apakah warna merah muda,pucat/biru ?
5) APGAR Score Merupakan alat untuk peagkajian bayi setelah lahir meliputi
5 variabel yaitu pernapasan, frekuensi jantung, warna kulit, tonus otot, reflek .
Apgar score ditemukan oleh virginia apgar (1950).
• b. Pemeriksaan lengkap beberapa jam kemudian
• Semua bayi harus diperiksa lengkap beberapa jam kemudian, setelah
membiarkan bayi beberapa waktu untuk pulih karena kelahiran. Bayi
secara keseluruhan. Bayi normal berbaring dengan posisi fleksi
(menekuk). la mungkin meregang atau menguap. Warnanya merah
muda. la menangis. Pernapas-annya teratur. la memberikan respon
terkejut yang normal, jika tiba-tiba diberi sentakan (ia akan
melemparkan tangannya ke arah depan luar seperti hendak meraih
seseorang). Ini disebut refleks Moro.
Kepala
• 1) Ukurlah lingkar kepala.
• 2) Rabalah fontanela anterior, seharusnya tidak menonjol
(membengkak).
• 3) Lihatlah adanya celah bibir
Punggung.
• Spina bifida merupakan kelainan tulang belakang pada bayi. Tidak didapatkan
tulang dan kadang-kadang tidak ada kulit yang menutupi sumsum tulang belakang
bayi.
Anus
• Periksalah apakah anus terbuka dan mekonium dapat keluar. Ini untuk meyakinkan
tidak adanya anus imperforate/atresia ani. Anus imperforata atau atresia ani
merupakan kelainan kongenital pada anus dimana tidak terdapatnya lubang anus.
Anggota tubuh
• Periksa kondisi semua anggota tubuh, apakah normal ataukah terdapat kelainan.
• Dalam melakukan kunjungan rumah, bidan harus memperhatikan kebutuhan higiene, memandikan
bayi, memelihara tali pusat, pakaian bayi, merawat kuku bayi, merawat mulut bayi, merawat telinga,
merawat hidung, kebutuhan makanan, dan kebutuhan tidur.
• a. Kebutuhan Higiene
• Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara kebersihan :
• 1) Kuku jari tangan ibu hendaknya selalu pendek supaya tidak ada kuman dan kotoran yang terselip
di bawah kuku dan mencegah jangan sampai melukai badan bayi.
• 2) Sebelum dan sesudah memegang bayi ibu harus selalu mencuci tangan.
• 3) Kamar bayi terlindungi dari angin, debu, tetapi cukup mendapat sinar matahari dan udara segar.
• 4) Untuk menghindari infeksi, pakaian bayi harus dicuci terpisah dari pakaian anggota keluarga yang
lain.
• 5) Pakaian bayi harus selalu bersih dan kering dan tidak memberi kapur/kamper pada pakaian bayi.
• b. Memandikan Bayi
• Tujuan memandikan bayi adalah membersihkan kulit, merangsang peredaran darah,
memberi perasaan nyaman dan segar, dan melatih bayi agar terbiasa akan kebersihan. Cara
memandikan bayi :
• 1) Bersihkan wajah bayi dengan waslap basah tanpa sabun karena bahaya sabun masuk
ke mata bayi. Badan disabuni mulai dari kepala, leher, tangan, jari, ketiak, dada, perut,
sekitar pusat, kemudian punggung, kaki, dan terakhir alat kelamin. Perhatikan lipatan,
misalnya leher, ketiak, paha harus dibersihkan dengan baik. Dengan waslap bersih, badan
dibersihkan dari sabun.
• 2) Bayi dimasukan ke dalam ember mandi dan bilas sampai bersih.
• 3) Bayi diangkat dari air, diletakkan diatas handuk dan dikeringkan mulai dari kepala
menurun ke bawah. Perhatikan, lipatan harus benar-benar kering dan dilihat apakah ada
kelainan kulit dan sebagainya.
• c. Memelihara Tali Pusat
• Jika tali pusat masih ada, ambil sepotong kasa steril kering kemudian
tali pusat dibungkus. Perhatikan pangkal/puntung tali pusat harus
terbungkus dengan baik.
• d. Pakaian Bayi
• Semua pakaian bayi yang akan dipakai harus dicuci dahulu, tidak
boleh disimpan dengan kapur barus karena dapat menyebabkan bayi
kuning. Ukuran popok yang paling baik yaitu jangan terlalu kecil
supaya dapat dipakai agak lama. Baju bayi dipilih sesuai dengan
keadaan setempat.
• e. Merawat Kuku Bayi
• Jika kuku bayi panjang harus digunting, tetapi jangan terlalu pendek. Sebaiknya,
gunakan pemotong kuku khusus untuk bayi atau gunting kecil. Hati-hati, jangan sampai
melukai jari bayi karena kulit bayi masih sangat lunak.
• f. Merawat Mulut Bayi
• Mulut bayi dengan bercak putih mungkin karena sisa dari susu (apabila bayi tidak
minum ASI). Cara menghilangkannya ialah membilasnya dengan air putih setelah
minum susu.
• g. Merawat Telinga
• Telinga bagian dalam harus tetap kering. Jika keluar cairan berbau, harus segera
berobat ke dokter. Setelah memandikan, telinga dikeringkan dengan baik dan
dibersihkan dengan kapas hindari menggunakan lidi atau benda keras.
• h. Merawat Hidung
• Jika bayi pilek, lendir pada lubang hidung dapat dibersihkan dengan
memasukkan kapas yang digulung dan diputar sedikit ke dalam
lubang hidung, jangan menggunakan benda lain. Untuk membantu
kesembuhan, bayi dijemur pada pagi hari.
• i. Kebutuhan Makanan
• Makanan utama dan terbaik bagi bayi yang sudah disediakan Tuhan
adalah air susu ibu (ASI). ASI tidak hanya memberi perlindungan
terhadap infeksi dan alergi, tetapi juga merangsang pertumbuhan
sistem kekebalan.
• j. Kebutuhan Tidur
• Bayi harus cukup tidur dan teratur. Pada bulan pertama, bayi akan tidur terus, ia hanya bangun jika lapar,
mandi, dan jika diganti popoknya. Makin besar, waktu tidur bayinya makin berkurang karena bayi sudah dapat
bermain. Meskipun demikian harus tetap diusahakan agar bayi tidur teratur pagi, sore, dan malam hari.
• k. Cara menjaga kesehatan bayi
• 1) Amati pertumbuhan bayi baru lahir dan neonatus secara teratur.
• a) Timbang BB bayi baru lahir dan neonatus sebulan sekali sejak usia 1 bulan sampai 5 tahun di posyandu
• b) Tanya hasil penimbangan dan minta pada kader mencacat di KMS.
• c) Jika bayi baru lahir dan neonatus tumbuh kurang sehat minta nasehat gizi ke petugas kesehatan
• d) Bermain dan bercakap-cakap pada BBL dan neonatus sangat penting bagi perkembangan BBL dan
neonatus
• 2) Minta imunisasi sesuai jadwal di posyandu, rumah sakit atau praktek swasta.
• a) BBL dan neonatus harus di imunisasi lengkap sebelum berusia 1 tahun.
• b) Imunisasi mencegah penyakit TBC, hepatitis, polio, difteri, batuk 100 hari, tetanus dan campak.
Kesimpulan.
Kunjungan neonatus bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus
terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin
komplikasi yang terjadi pada bayi sehingga dapat segera ditangani dan
bila tidak dapat ditangani maka dirujuk ke fasilitas yang lebih lengkap
untuk mendapatkan perawatan yang optimal
TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai