Anda di halaman 1dari 44

PROSES KEPERAWATAN

KOMUNITAS
PENDEKATAN: PROSES KEP. KOM
Core: kumpulan agregat
Lingkungan: Bio-Psiko- 2 3 (individu,keluarga,
Sosio-Kul-Spiritual 1
klp/kom) di suatu
Core: 4 wilayah :
1 s.d 9  elemen-elemen
yg mem-pengaruhi kom Kom
8 5
6 Entry point: Individu,
7
Keluarga, klp/kom

Teori DIAGNOSIS Kenyataan

Prevensi Prevensi
PERENCANAAN
primer tersier
Prevensi
sekunder

IMPLEMENTASI

EVALUASI
12/24/2021 2
A. Pengkajian
Sasaran dalam pengkajian kep.komunitas : induvidu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Pengkajian individu :
Berhubungan dengan keluarga, pola hubungan, peran
dan pola pertahanan/koping.
Pengkajian keluarga:
 Struktur, karakteristik keluarga, sosial ekonomi, budaya,
lingkungan, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan
lainnya.
Tehnik pengumpulan data dalam pengkajian kep.
Komunitas:
Studi kepustakaan : sejarah, sensus penduduk, pusat
stasitik
Angket : data demografi, data sosial, kesehatan
Wawancara : nilai dan keyakinan
Observasi/Winheld survey: perumahan, lingkungan
terbuka, batas daerah, kebiasaan masyarakat, pelayanan
kesehatan, dan lainnya
Langkah-lanaagkah dalam proses
pengkajian
1. Identifikasi agregat untuk dikaji
2. Ikut sertakan masyarakat dalam pengkajian
3. Identifikasi sayarat informasi
5Pilih metode pengumpulan data
6. Kembangkan kuesioner pertanyaan/wawancara
7. Atur pengumpul data
8. Lakaukan pengkajaian secara keseluruhan
9. Tabulasi dan analisis data
10.Identifkasi kebutuhan berdasarkan data
11. Kembangkan rencana tindakan
Pengkajian komunitas :
a. Core/Inti :
1. Sejarah
o Pengkajian : terjadinya wilayah, perkembangan
wilayah, sudah berapa lama masyarakat disana
tinggal, apakah ada perubahan terhadap daerah,
siapakah orang yang paling lama tinggal di daerah
ini, bagaimana sejarah daerah tersebut.
o Data dapat dikumpulkan melalui
wawancara,obesrvasi lapangan (winshel survey ),
dan studi dokumentasi.
o Sumber data dapat berasal dari : tokoh masyarakat,
aparat pemerintahan, dan literature/ perpustakaan.
2. Demografi.
 Pengkajian : karakteristik penduduk ; usia dan jenis
kelamin, tipe rumah tangga : keluarga, bukan
keluarga, status perkawinan, kelompok masyarakat
apa yang terbanyak dilihat ( anak muda, lansia), orang
yang tinggal sendirian, apakah populasi homogen,
statistic penting (angka kelahiran, angka kematian,
angka kesakitan/ masalah kesehatan, prilaku sehat,
masalah social, angka kekerasan).
 Data didapat dari: wawancara,observasi lapangan
(winshel survey ), dan studi dokumentasi. Sumber
data dapat berasal dari : tokoh masyarakat, aparat
pemerintahan, dan literature/ perpustakaan,
departemen kesehatan dan laporan statistik/ sensus.
3. Etnis.
 Pengkajian meliputi adakah kelompok etnik tertentu
dan tanda – tanda kelompok budaya yang dilihat.
 Data dapat dikumpulkan melalui wawancara,
observasi lapangan (winshel survey ), dan studi
dokumentasi.
 Sumber data dapat berasal dari : tokoh masyarakat,
aparat pemerintahan, dan literature/ perpustakaan.
4. Nilai dan Keyakinan.
 Pengkajian: nilai dan keyakinan yang dianut
masyarakat, agama (distribusi dan pemimpin agama),
apakah diwilayah tersebut memiliki sarana ibadah,
apakah ada tanda seni, bagaimana budayanya,
bagaimana leluhurnya, dan apakah ada tanda – tanda
peninggalan sejarah.
 Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi
lapangan (winshel survey ), dan studi dokumentasi.
 Sumber data : tokoh masyarakat, aparat
pemerintahan, dan literature/ perpustakaan,
departemen kesehatan dan laporan statistik/ sensus
2. Pengkajian sub – sub sistem
1). Lingkungan.
Pengkajian : bagaimana keadaan masyarakat,
bagaimana kualitas udara, tumbuh – tumbuhan,
perumahan,pembatasan daerah, jarak, daerah
penghijauan, binatang peliharaan, anggota
masyarakat, struktur yang dibuat masyarakat,
keindahan alam, iklim, apakah ada peta wilayah dan
berapa luas daerah tersebut.
Data dikumpulkan melalui wawancara,observasi
lapangan (winshel survey ), dan studi dokumentasi.
Sumber data : tokoh masyarakat, aparat
pemerintahan, dan literature/ perpustakaan,
departemen kesehatan dan laporan statistik/ sensus.
2). Pelayanankesehatan dan sosial.
Pengkajian meliputi : kejadian kondisi akut/kronis, rumah
singgah, pengobatan tradisonal/ dukun, jenis pelayanan
kesehatan yang ada (rumah sakit,klinik,praktek
bersama,agensi perawatan, fasilitas perawatan rumah), pusat
kedaruratan (lokasi, kualitas, catatan pelayanan,
kesiapsiagaan, unit kebakaran, pusat control keracunan,
pelayanan gawat darurat professional dan relawan), rumah
jompo, fasilitas pelayanan social ( pelayanan konseling dan
support, intervensi krisis, pelayanan protektif anak dan
remaj, pelayanan populasi special: imigran,cacat,
keterbatasan, sakit mental kronik), biaya, pelaksana, sumber
daya,karakteristik pengguna,sumber diluar daerah terebut
yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, akses dari
pelayanan kesehatan dan social dan kepuasan dari pelayanan
kesehatan dan social.
Data melalui wawancara,observasi lapangan
(winsheld survey ), dan studi dokumentasi.
Sumber data : tokoh masyarakat, aparat
pemerintahan, dan literature/ perpustakaan,
departemen kesehatan dan laporan statistik/ sensus.
3).Ekonomi.
 Pengkajian : apakah merupakan komunitas berkembang
atau miskin, tenaga kerja ( jumlah yang bekerja,
penganguran, jenis pekerjaan, kelompok pekerja,
kelompok usia pekerja), pendapatan anggota keluarga,
dan individual, sumber penghasilan, perkembangan
ekonomi saat ini dan yang akan datang, kondisi kerja dan
lingkungan kerja yang beresiko, jumlah dan rata- rata
injury dan kesakitan akibat kerja, apakah terdapat
industri, pertokoan, lapangan kerja, kemana warga
masyarakat belanja.
 Data melalui wawancara,observasi lapangan (winshel
survey ), dan studi dokumentasi Sumber data dapat
berasal dari : tokoh masyarakat, aparat pemerintahan,
dan literature/ perpustakaan, dan laporan statistik/
sensus.
4).Transportasi dan keamanan.
 Pengkajian meliputi : bagaimana masyarakat melakukan
perjalanan , jenis kendaraan, kepemilikan kendaraan,
apakah ada jalur khusus (sepeda, pelintas jalan kaki ),
apakah penyandang cacat dapat berkeliling daerah
tersebut, jenis layanan perlindungan apa yang tersedia
(misalnya kebakaran, polisi,sanitasi), apakah kualitas
udara dipantau, jenis tindakan criminal apa yang
dipantau?,jenis tindakan criminal apa yang biasa terjadi,
apakah masyarakat merasa aman .
 Data melalui wawancara,observasi lapangan (winshel
survey ), dan studi dokumentasi
 Sumber data dapat berasal dari : tokoh masyarakat,
aparat pemerintahan, dan literature/ perpustakaan.
5. Politik dan pemerintahan.
 Pengkajian meliputi apakah ada tanda – tanda kegiatan
politik (misalnya poster, rapat pertemuan), aliansi partai
apa yang paling berpengaruh, apakah ada organisasi
diwilayah tersebut yang peduli terhadap
kesehatan,kegiatan yang dilakukan oleh organisasi, adakah
kontrak kerjasama secara tertulis dengan organisasi,
jenjang/struktur pemerintahan, kebijakan/program
pemerintah yang berkaitan dengan kesehatan, kegiatan-
kegiatan pemerintah setempat yang melibatkan peran
serta masyarakat, bagaimana pemerintahan di daerah
tersebut dibentuk (dengan pemilihan atau dengan calon
tunggal dari daerah), apakah warga terlibat dalam
pembuatan keputusan di pemerintahan wilayah setempat.
 Data dapat dikumpulkan melalui wawancara,observasi
lapangan (winshel survey ), dan studi dokumentasi .
6). Komunikasi.
 Pengkajian meliputi : bagaimana masyarakat melakukan
hubungan satu dengan yang lain, adakah tempat khusus
untuk berkumpul , hal – hal yang mendasari untuk
memperoleh informasi termasuk informasi kesehatan,
tipe komunikasi :audio, video, media cetak, telepon,
bertemu muka, computer, Akses dari media
komunikasi,karakteristik pengguna/ yang memiliki,
dukungan untuk keberlansungan informasi.
Data dapat dikumpulkan melalui wawancara,observasi
lapangan (winshel survey ), dan studi dokumentasi
Sumber data dapat berasal dari : tokoh masyarakat, aparat
pemerintahan, dan literature/ perpustakaan
7). Pendidikan.
 Pengkajian meliputi : apakah ada sekolah ditempat tersebut,
bagaimana kondisi sekolah tersebut, apakah ada
perpustakaanya, program dan sumber
daya,pelayanan,pembiayaan, dokumen, fasilitas, kemampuan
(performance) sekolah, apakah ada badan yang mengurus
pendidikan diwilayah tersebut, bagaimana fungsinya, bagaimana
reputasinya, apakah isu utama yang muncul dalam pendidikan,
bagaimana angka putus sekolah, apakah tersedia aktivitas
ekstrakurikuler, apakah dimanfaatkan oleh peserta didik,
adakah pelayanan kesehatan sekolah, adakah perawat sekolah.
 Data dikumpulkan melalui wawancara,observasi lapangan
(winshel survey ), dan studi dokumentasi Sumber data dapat
berasal dari : tokoh masyarakat, aparat pemerintahan, dan
literature/ perpustakaan, departemen pendidikan dan laporan
statistik/ sensus
8). Rekreasi.
 Pengkajian meliputi : bagaimana warga masyarakat
menggunakan waktu luang , partisipasi dalam waktu luang
dan aktivitas social, social kemasyarakatan dan sevice
group,sumber rekreasi : ketersedian, lokasi, kapan dibuka,
bagaima mendapatkan, siapa pengguna, programnya apa,
di mana anak – anak bermain, bentuk rekreasi apa yang
utama,siapa pesertanya dan fasilitas rekreasi apa yang ada.
Data dapat dikumpulkan melalui wawancara,observasi
lapangan (winshel survey ), dan studi dokumentasi
Sumber data dapat berasal dari : tokoh masyarakat, aparat
pemerintahan, dan literature/ perpustakaan.
c.Persepsi
 Persepsi yang meliputi bagaimana persepsi masyarakat
terhadap kondisi lingkungan (merasa aman, nyaman,
fasilitas lengkap atau kurang), penilaian masyarakat
terhadap kekuatan dan kelemahan wilayah tempat
tinggal mereka.
 Data tersebut diambil dari group atau kelompok yang
berbeda dari golongan umur dan jenis pekerjaan.
Berikan penilaian anda terhadap kondisi kesehatan
masyarakat di wilayah tersebut secara umum, apa
masalah yang mungkin muncul, serta analisa kekuatan
dan kelemahan yang ada.
Tahap pengkajian selanjutnya ;
2. Pengelompokan data, pengolahan data
3.Analisa data

Cont’
Analisa Data
No DaTa Masalah
Keperawatan
1 Hasil Kuesioner
-
-
-
Hasil wawancara
-
-
Hasil Observasi
-
-
Hasil data dokumentasi
Contoh
N Data Masalah Etiologi
o

Data Kuesioner Ketidakefektifan Kurangnya


Persentase lansia memiliki gejala dan tanda pemeliharaan pengetahuan
yang berkaitan dengan osteoporosis seperti kesehatan masyarakatdan
nyeri punggung, perubahan bentuk tulang (pengontrolan keluarga
punggung dan perubahan tinggi badan kesehatan ,gaya tentang ,
sebanyak 17,7 % 32 % lansia memiliki hidup kurang sehat perawatan
perilaku yang tidak baik terhadap masalah terhadap penyakit ,pencegahan,p
kesehatan osteoporosis seperti intake osteoporosis engelolaan
calcium yang kurang, tidak melakukan sumber daya
senam atau latihan fisik keluarga dan
48,9 % pengetahuan lansia kurang tentang peningkatan
osteoporosis meliputi defenisi, penyebab, gaya hidup
tanda gejala, perawatan dan pencegahan. sehat bagi
Data observasi : lansia
3 dari 5 keluaga binaan dengan lansia penderita
osteporosis terlihat mengalami perubahan osteoporosis
bentuk struktur tulang belakang (kifosis
torakalis ).
Hasil survey langsung yang penulis lakukan
pada kegiatan posbindu RW 08 khususnya
senam lansia hari selasa dan kamis, hanya
2. Dx. Keperawatan Komunitas
Dx. Keperwatan pada umumnya format standar : 1).
Deskripsi masalah; respon atau kendali, 2).
Identifikasi berbagai faktor etiologi yang berhubungan
dengan masalah, 3).Tanda gejala yang merupakan
karakteristik masalah.
Dx.keperawatan komunitas berfokus pada suatu
komunitas yang biasanya didefenisikan sebagai suatu
kelompok,populasi atau kumpulan orang dengan
sekurang-kurangnya memiliki suatu karakteristik
tertentu (misnya lokasi geografik)
KOMPOSISI DIAGNOSIS
KEP. KOMUNITAS
1. Jenis diagnosis: Potensial, Risiko & Aktual
2. Kondisi yang perlu ditingkatkan; gangguan
yg mungkin atau sudah terjadi

12/24/2021 24
KOMPOSISI DIAGNOSIS
3. Aggregat yg terisiko

4. Wilayah dimana aggregat bertempat tinggal
5. Manifestasi/data penunjang (sign and
Symptom)

Komponen diagnosis:
1. P = problem (untuk potensial)
2. PS= Problem, sign & simptom

12/24/2021 25
1. Aktual : menggambarkan respon manusia terhadap
kondisi kesehatan/proses kehidupan yang benar
nyata pada individu, keluarga, komunitas. Hal ini
didukung oleh batasan karakteristik (manifestasi
tanda dan gejala) yang saling berhubungan
(NANDA, 2012-2014)
2. Contoh : Ketidakseimbangan nutrisi, gangguan
menelan, gangguan pola tidur, disfungsi proses
keluarga, ketidakefektifan manajemen regimen
terapeutik pada keluarga
Wellnes/Promosi Kesehatan : penilaian klinis dari
motivasi seseorang , keluarga atau komunitas dan
keinginan untuk meningkatkan kesahjetaraan
mewujudkan potensi kesehatan manusian dan
menguatkan perilaku sehat secara khusus, misalnya
nutrisi dan olahraga.
Setiap label diagnosis promosi kesehatan diawali dengan
frase : ‘ Keseiapan Meningkatkan’.... (NANDA, 202-2014)
Contoh : Kesiapan meningkatkan nutrisi, keseiapan
meningkatkan komunikasi, Kesiapan meningkatkan
pengetahuan, dsb.
Resiko : Menggambarkan respon manusia terhadap
kondisi kesehatan/proses kehidupan yang mungkin
berkembang dalam kerentanan individu, keluarga,
komunitas. Hal ini didukung oleh faktor-faktor resiko
yang berkontribusi pada peningkatan kerentanan.
Setiap label diawali dengan frase ; Resiko’ (NANDA
2012-2014)
Contoh : Risiko kekurangan cairan, risiko konstipasi,
risiko intoleransi aktivitas.
KOMPOSISI DIAGNOSIS …
Contoh 3:
Manajemen kesehatan diri tidak efektif pada
masyarakat di RW 0O1, Desa R Kec. A

Ditandai dengan:
- Kebiasaan makan yg asin-asin dan
berlemak 70% dari responden (n=120)
- Kasus nomer 1: hipertensi dari data
Puskesmas
- Kegiatan gerak badan/olah raga jarang
dilakukan, hanya 30 % dari respoden (n=120)
- 5 Kasus yang dirujuk dari Puskesmas ke Rumah
Sakit karena penyakit jantung-hipertensi

12/24/2021 29
Prioritas masalah

N Dx. Keperawatan Tingkat Perubahan Peningkatan Prioritas Jml


o
pentingnya positif bagi kualitas masalah
masalah masyarakat hidup jika dari 1
untuk jika masalah diselesaikan sampai 6 :
diselesaikan diselesaikan : 0=tidak 1=kurang
: 1=rendah, : 0=tidak ada, penting,
2=sedang, ada, 1=rendah, 6=sangat
3=tinggi 1=rendah, 2=sedang, penting
2=sedang, 3=tinggi
3=tinggi
1.

2
FOKUS INTERVENSI
KEP. KOMUNITAS
Prevensi:
Primer : adalah untuk meningkatkan kesehatan
dan kesejahteraan komunitas serta menurunkan
kerentanan komunitas terhadap stresor. Contoh:
pemberian imunisasi, melakukan olah raga untuk
orang dewasa.
Sekunder: dilakukan setelah penyakit atau kondisi
tertentu terjadi (walaupun mungkin tidak disertai
gejala).penekanan ditujukan kepada skrining,
diagnosis dini, test tuberkulin dll.
Tersier; berfokus pada restorasi dan rehabilitasi.
31
STRATEGI• Pembentukan
INTERVENSI kelompok kerja kesehatan
desa
PROSES • Pembentukan kelompok
KELOMPOK pendukung/swabantu

• Penyuluhan kesehatan
PENDIDIKAN • Penyebaran leaflet
KESEHATAN
• Pembinaan keluarga/Klp
Pemberdayaan • Pembinaan kelompok dan masyarakat
& • Kerjasama LP dan LS (LSM, swasta)
Kemitraan
 Terapi modalitas keperawatan
Terapi komplementer
Intervensi
Profesional
Pendidikan kesehatan adalah suatu kegiatan dalam
rangka upaya promotif dan preventif dengan
melakukan penyebaran informasi dan meningkatkan
motivasi masayarakat untuk berperilaku sehat
(Stanhope & Lancaster, 2004).
Proses kelompok adalah suatu bentuk intervensi
keperawatan komunitas yang dilakukan bersamaan
dengan masyarakat melalui pembentukan peer group
atau social support berdasar kondisi dan kebutuhan
masyarakat (Stanhope & Lancaster, 2004; Hitchock,
Schuber & Thomas, 1999).
Empowering adalah suatu kegiatan keperawatan
komunitas dengan melibatkan masyarakat secara aktif
untuk menyelesaikan masalah yang ada di komunitas,
masyarakat sebagai subjek dalam menyelesaikan
masalah (Stanhope & Lancaster, 2004; Hitchock,
Schuber & Thomas, 1999)
Partnership adalah suatu bentuk kerjasama aktif antara
perawat komunitas, masyarakat, maupun lintas sektor
dan program. Bentuk kegiatannya adalah kolaborasi,
negosiasi dan sharing dilakukan untuk saling
menguntungkan (Stanhope & Lancaster, 2004;
Hitchock, Schuber & Thomas, 1999).
Form Rencana Asuhan Kep.Komunitas
(lama)
No Dx. TUM Intervens Krtiteria Standar Evaluator
Keperawata dan TUK i
n
Form Rencana Asuhan
Kep.Komunitas (baru)
Data Dx. Kep Tuujuan NOC NIC
Form POA
No Rencana Tujuan Sumber
Dx Keg

PJ WAKTU MEDIA TEMPAT DANA


Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan rencana
keperawatan oleh perawat dan klien.
Perawat bertanggung jawab terhadap
asuhan keperawatan yang berfokus pada
klien dan berorientasi pada hasil,
sebagaiman yang digambarkan pada
rencana.
Tindakan dikomunitas dapat dilkasanakan
oleh perawat, masyarakat atau petugas
kesehatan lainnya atau kombinasinya.
 Implemnetasi rencana keperawatan
dipengaruhi oleh model yang dipadukan
dengan proses keperawatan.
 Melalui konsep model yang berhubungan
dengan klien, kesehatan, keperawatan dan
lingkungan, model memandu peran dan
tindakan yang dilakukan perawat guna
memperbaiki, mempertahankan, atau
meningkatkan kesehatan mereka
(Christensen & Kenney, 1995).
EVALUASI
Prinsip evaluasi (W.K Kellog, 1998 dalam Anderson &
Mc.Farlane, 2004) :
1.Memperkuat program
2.Menggunakan pendekatan multipel
3.Merancang evaluasi untuk memenuhi situasi nyata
4.Menciptakan proses partisipasi
5.Memungkinkan proses fleksibilitas
6.Membangun kapasitas
Komponen Evaluasi
1. Relevansi
2. Kemajuan
3. Efisiensi biaya
4. Hasil
Cont’

Efektivitas dari suatu program yang dievaluasi
dapat melalui :
- Survei mendalam berkaitan pengetahuan,
sikap dan perilaku melalui kuesioner,
wawancara dan test. Hal tersebut dapat dilakukan
sebelum dan sesudah program/implemantasi.

- Ukuran lain yang dapat digunakan angka


stasistik komunitas.
Terdapat tiga tipe evaluasi yang menjelaskan apa
yang perlu dievaluasi yaitu : struktur, proses dann
hasil.
Evaluasi struktur mencakup : fasilitas fisik,
perlengkapan, kapan, layanan.
Evaluasi proses : tindakan keperawatan dalam
setiap komponen proses keperawatan yang
mencakup adekuasi, kesesuain,efektifitas dan
efisiensi.
Evaluasi hasil: perubahan perilaku klien yang
mencakup : respon fisiologis dan psikhologis,
keterampilan psikomotor, pengetahuan dan
kemampuan (Christensen & Kenney, 1995).
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai