Anda di halaman 1dari 12

PERSIAPAN LAHAN dan PENANAMAN

 Untuk tanah pegunungan/miring buat teras.

 Kurangi/tambah pohon pelindung yang cepat


tumbuh kira-kira 1 : 4 hingga 1 : 8 dari jumlah
tanaman kopi.

 Siapkan pupuk kandang matang sebanyak


25-50 kg, sebarkan Natural GLIO, diamkan satu
minggu dan buat lobang tanam 60 x 60, atau
75 x 75 cm dengan jarak tanam 2,5x2,5 hingga
2,75 x 2,75 m minimal 2 bulan sebelum tanam
PENANAMAN
- Masukkan pupuk kandang dengan campuran tanah bagian atas
saat penanaman bibit.
- Usahakan saat tanam sudah memasuki musim hujan.
- Lakukan penyiraman tanah setelah tanam
- Hindarkan resiko kematian tanaman baru dari gangguan ternak.

PENYULAMAN
- Lakukan penyulaman segera jika tanaman mati atau gejala
pertumbuhannya
tidak normal.
- Penyulaman dilakukan awal musim hujan

PENYIRAMAN
Lakukan penyiraman jika tanah kering atau musim kemarau

PEMUPUKAN
- Pemupukan NPK diberikan dua kali setahun, yaitu awal dan akhir
musim hujan.
- Setelah pemupukan sebaiknya disiram.
Jenis dan Dosis Pupuk Makro sesuai table
Dosis Pemupukan (gr/pohon/tahun)
Umur Tanaman
(Tahun) Urea SP-36 KCl

1 2 x 25 2 x 25 2 x 20
2 2 x 50 2 x 50 2 x 40
3 2 x 75 2 x 70 2 x 40
4 2 x 100 2 x 90 2 x 40
5 - 10 2 x 150 2 x 130 2 x 60
> 10 2 x 200 2 x 175 2 x 80
Catatan : Jenis dan Dosis pupuk sesuai dengan jenis tanah atau rekomendasi dinas
pertaniam setempat.

Cara pemupukan dibuat lubang kecil mengelilingi tanaman sejauh ¾ lebar tajuk, pupuk
dimasukan dan ditutup tanah.

Akan lebih baik ditambah pupuk organik SUPERNASA dosis 1 botol untuk ± 200
tanaman. 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan
induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap
pohon atau siram atau kocorkan SUPERNASA 1 sendok makan per 10 liter air setiap 3-6
bulan sekali.

Semprotkan POC NASA 3-4 tutup + HORMONIK 1-2 tutup per tangki setiap 1 bulan sekali
PEMANGKASAN
Lakukan pemangkasan rutin setelah berakhirnya masa panen (pangkas berat) untuk
mengatur bentuk pertumbuhan, mengurangi cabang tunas air (wiwilan), mengurangi
penguapan dan bertujuan agar terbentuk bunga, serta perbaikan bagian tanaman
yang rusak.
Pemangkasan pada awal atau akhir musim hujan setelah pemupukan
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
A. H A M A
1. Bubuk buah kopi (Stephanoderes hampei) serangan di penyimpanan buah maupun saat masih
di kebun . Pencegahan dengan PESTONA atau BVR secara bergantian
2. Penggerek cabang coklat dan hitam (Cylobarus morigerus dan Compactus ) menyerang
ranting dan cabang. Pencegahan dengan PESTONA.
3. Kutu dompolan (Pseudococcus citri) menyerang kuncup bunga, buah muda, ranting dan daun
muda, pencegahan gunakan PESTONA, BVR atau PENTANA.+ AERO 810 secara bergantian
B. PENYAKIT
1. Penyakit karat daun disebabkan oleh Hemileia vastatrix , preventif semprotkan Natural GLIO
2. Penyakit Jamur Upas disebabkan oleh Corticium salmonicolor : Kurangi kelembaban , kerok
dan preventif oleskan batang/ranting dengan Natural GLIO + POC NASA
3. Penyakit akar hitam penyebab Rosellina bunodes dan R. arcuata. Ditandai dengan daun
kuning, layu, menggantung dan gugur. preventif dengan Natural GLIO
4. Penyakit akar coklat penyebabnya : Fomes lamaoensis atau Phellinus lamaoensis preventif
dengan Natural GLIO
5. Penyakit bercak coklat pada daun oleh Cercospora cafeicola Berk et Cooke pencegahan
dengan Natural GLIO
6. Penyakit mati ujung pada ranting.Penyebabnya Rhizoctonia .Preventif gunakan Natural GLIO.
Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi,
sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan
lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO
810 dosis 0,5 tutup botol per tangki
PANEN
Kopi akan berproduksi mulai umur 2,5 tahun jika dirawat dengan baik dan buah telah
menunjukkan warna merah yang meliputi sebagian besar tanaman, dan dilakukan
bertahap sesuai dengan masa kemasakan buah.
PENGOLAHAN HASIL
Agar dipersiapkan terlebih dahulu tempat penjemuran, pengupasan kulit dan juga
penyimpanan hasil panen agar tidak rusak akibat hama pasca panen. Buah panenan
harus segera diproses maksimal 20 jam setelah petik untuk mendapatkan hasil yang
baik.

Penyebab Kerusakan Kopi Beras:


1. Biji keriput : asal buah masih muda
2. Biji berlubang :kopi terserang bubuk
3. Biji kemerahan : Kurang bersih mencucinya
4. Biji pecah : mesin pengupas kurang sempurna, berasal dari buah yang terserang
bubuk, pada saat pengupasan dengan mesin kopi terlalu kering.
5. Biji pecah diikuti oleh perubahan warna: mesin penguap dan pemisah kulit dengan
biji kurang sempurna, fermentasi pada pengolahan basah kurang sempurna.
6. Biji belang : pengeringan tidak sempurna, terlalu lama disimpan, suhu
penyimpanan terlalu lembab.
7. Biji Pucat : terlalu lama disimpan di tempat lembab
8. Biji berkulit ari : Pengeringan tidak sempurna atau terlalu lama, pada pengeringan
buatan suhu awal terlalu rendah.
9. Biji berwarna kelabu hitam : pada pengeringan buatan suhunya terlalu tinggi.
10. Noda-noda cokelat hitam : pada pengeringan buatan, kopi tidak sering
diaduk/dibolak-balik.
POHON INDUSTRI KOPI
Pengolahan Basah Kopi Arabika
PEGOLAHAN BASAH
PANEN PILIH

Buah Inferior
SORTIR BUAH diolah Drying Proses

PENGUPASAN KULIT BUAH

PENGOLAHAN SEMI-BASAH
FERMENTASI + PENCUCIAN LENDIR

Penjemuran 1-2 hari,


PENJEMURAN KOPI (K A 11-13%)
K A ± 40%

Pengupasan Kulit Cangkang


PENGUPASAN KULIT
(cangang)
Penjemuran Biji
sampai K A 11-13%

SORTASI DAN PENGEMASAN

Gambar: Alur Pengolahan Sistem BASAH dan SEMI BASAH


PANEN PILIH SORTASI BUAH Buah Inferiror Diolah
Drying Proses

PENGUPASAN
KULIT BUAH

PENCUCIAN LENDIR
dengan
Mesin Pencuci (Washer)

PENJEMURAN
1--2 hari, K A +_ 40%

PENGUPASAN
KULIT CANGKANG

PENJEMURAN SORTASI dan


Sampai K A 11--13% PENGEMASAN

Gambar: Alur Pengolahan Basah Kopi Robusta untuk Skala Petani


Skema Pengolahan Kopi Semi Basah di Pekon Way Harong

BUAH KOPI
MERAH DARI KOPI GELONDONG PENIMBANGAN
KELOMPOK TANI KOPI
GELONDONG
PENCURAHAN KOPI KE
DALAM MESIN

PROSES PEMISAHAN
BUAH KOPI HIJAU DENGAN
BUAH KOPI MERAH
BUAH KOPI HIJAU
KELUAR MESIN
PENGUPASAN BUAH PROSES PENCUCIAN PEMISAHAN KULIT BUAH
KOPI MERAH LENDIR DARI BIJI KOPI DENGAN BIJI KOPI

PEMBUANGAN
LIMBAH CAIR DAN
LIMBAH PADAT
PENAMPUNGAN
KOPI OLAHAN

PENIMBANGAN
KOPI OLAHAN

PENJEMURAN

PENGARUNGAN / GUDANG

Gambar : SKEMA PENGOLAHAN KOPI SEMI BASA DI PEKON WAY HARONG


PANEN KOPI GELONDONG
BUAH KOPI

PENCURAHAN/JEMUR KOPI KADAR AIR


(3 MINGGU) 40%

PENGUPASAN KULIT BUAH


HULLER
KOPI KERING

KOPI BIJI /
KOPI BERAS

PENGARUNGAN /
GUDANG

Gambar : Alur Pengolahan Kopi Cara Kering Sekala


Petani di Pekon Way Hrong
Tugas: Makalah Bud. Tan. Kopi
 Topik-topik yang dapat dipilih:

1. Perpektif Kopi Robusta di Lampung saat ini


2. Sertifikasi Kopi di Lampung
3. Peningkatan Produksi Kopi dengan Pengembangan Varietas/Klon
Unggul di Lampung
4. Peningkatan Produksi Kopi Petani dengan Teknik Penyambungan
di Lampung
5. Peningkatan Produksi Kopi dengan Pengembangan Teknik
Poliklonal di Lampung
6. Prospek Pengembangan Kopi dengan Teknik Penyetekan di
Lampung
7. Prospek Pengembangan Kopi Luwak di Lampung
8. Pengendalian hama bubuk buah kopi di Lampung
9. Pengendalian penyakit Hemilia vastatrik (HV)pada tanaman kopi
di Lampung
10. Pengolahan kopi biji (kering/semi basah) di Lampung
11. Agroindustri kopi pada tingkat petani di Lampung
Penulisan Makalah
 Format penulisan:
- Kertas HVS ukuran kuarto,
- Margin penulisan (4-3-3-3) cm,
- Pengetikan 2 spasi.
 Out Line:
- Judul
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan :
1.1. Latar Belakang dan Masalah
(Potensi dan Prosfek Kopi di Lampung)
1.2. Tujuan
Bab II. …….(Sesuaikan dengan topik)
Bab III. Kesimpulan / Penutup
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai