Anda di halaman 1dari 31

Ginjal dalam Mempertahankan

Homeostasis
Krisna Fernanda Suryaputra
102017103
D2
Skenario

 Seorang laki-laki berusia 80 tahun dibawa ke rumah sakit setelah terbaring di ranjang
dalam waktu yang cukup lama karena menderita stroke akut. Setelah diperiksa oleh dokter,
laki-laki tersebut diketahui memiliki turgor jaringan yang buruk, mulut kering, takikardi
dan hipotensi. Hasil pemeriksaan serum menunjukkan kadar :
  Natrium 150 mEq/L
  Kalium 5.2 mEq/L
  Bikarbonat 35 mmol/L
  Urea 90.3 mg/dL
  Kreatinin 1.13 mg/dL
Identifikasi Istilah yang Tidak Diketahui

 Turgor jaringan adalah gaya yang diarahkan ke membrane


sel jaringan dikarenakan oleh masuknya air melalui
osmosis yang membuat sel membengkak.
 Stroke akut adalah kerusakan pada otak yang
disebabkan oleh karena pecahnya atau halangan di
pembuluh darah arteri yang terjadi secara mendadak.
Rumusan Masalah

 Laki-laki berusia 80 tahun menderita stroke akut disertai turgor jaringan buruk, mulut
kering, takikardi, dan hipotensi.
Analisis Masalah
Keseimbangan
Proses kerja
Asam-Basa

Makroskopis Ginjal Mikroskopis

RM

Dehidrasi
Hipotesis

 Laki-laki tersebut mengalami gangguan filtrasi di glomerulus ginjal.


Makroskopis Ginjal

 Organ berbentuk
kacang
 Retroperitoneal
 Kiri lebih tinggi dari
kanan
 Terbentang dari T12-L3
Makroskopis Ginjal

 Ginjal memiliki 3 lapisan :


1. Capsula Fibrosa –
pembungkus ginjal
2. Capsula Adiposa – jaringan
lemak yang mempertahankan
posisi ginjal
3. Fascia Renalis :
a. Ventral : Prerenalis
b. Dorsal : retrorenalis
Makroskopis

 2 bagian utama ginjal :


1. Korteks – bagian sebelah luar
2. Medula – bagian sebelah dalam

 Pyramid renalis
 Calyx Minor dan Major
Makroskopis Ginjal
 Ginjal berbatasan dengan
organ-organ

 Anterior (Ginjal kanan) :


 Hepar
 Duodenum pars descendens
 Colon Ascendens

 Anterior (Ginjal kiri)


 Gaster, lien, dan pancreas
 Colon descendens
 Jejunum
Makroskopis Ginjal

 Fascies Posterior
 Diafragma
 M. psoas major
 M. quadratus lumborum
 M. transversus abdominis
 Costa XII
 AVN. Subcostal
 N. iliohypogastric
 N. ilionguinalis
Makroskopis Ginjal
 Vaskularisasi

Abdomnialis -> A. renalis -> A.


segmentalis -> A. interlobaris ->
A. arcuata -> A.
interlobularis/corticalis radiata
renis

Pembuluh baliknya sama hanya


berakhir di vena cava inferior
Makroskopis Ginjal
 Innvervasi
 Serabut simpatis berasal dari
ganglia aortorenalia dan ganglia
renalia yang berasal dari serabut n.
sphlanicus abdominopelviucs
 Serabut parasimpatis berasal dari
trunkus vagalis posterior
Makroskopis Ginjal

 Aliran Limfe
1. Nnll. Lumbales sinistra
2. Nnll. Lumbales dextra
3. Nnll. Lumbales intermedii

Lalu akan berjalan ke trunkus


lumbales
Mikroskopis Ginjal
 Unit fungsional ginjal = nefron
• Di samping glomerulus terdapat apparatus
 Nefron terdiri dari tubulus tubulus
juxtaglomerular yang terdiri dari :
 Sel macula densa – sensor osmolaritas di tubulus
kontortus distalis
 Korteks :
 Sel juxtaglomerular – modifikasi dari sel otot
1. Glomerulus polos pembuluh darah yang menghasilkan renin
 Sel lacis
2. Tubulus kontortus proximal
3. Tubulus kontortus distalis

 Medulla :
1. Tubulus rektus proximal
2. Ansa henle
3. Tubulus rektus distalis
Proses Kerja Ginjal

 Tiga langkah dasar :


1. Filtrasi
2. Reabsorpsi
3. Sekresi
Filtrasi
 Langkah awal kerja ginjal
 Pergerakan zat dari darah ke lumen nefron
 Hanya terjadi di korpuskel ginjal/malphigi
 Indiskriminatif kecuali sel darah merah dan
protein plasma
 Hasil filtrat : plasma tanpa protein

 Melewati tiga lapisan :


1. Endotel kapiler
2. Membran Basal
3. Lapisan Kapsula Bowman
Filtrasi
Filtrasi

 GFR : volume plasma yang terfilter per unit waktu


 Harus tetap konstan
 Autoregulasi :
1. Miogenik
2. Umpan balik tubuloglomerulus (melibatkan sel macula densa)
Reabsorpsi

 Proses pemindahan
materi yang masih
dibutuhkan dari
lumen ke sel
 Selektif
 Aktif dan Pasif
Reabsorpsi Natrium
Reabsorpsi Urea
Sekresi

 Pemindahan zat dari kapiler


ke lumen tubulus untuk
diekskresikan

 Kreatinin : hanya dalam


jumlah sedikit

 Kalium : dikontrol
aldosterone dan
mekanismenya bersamaan
dengan Na+
Keseimbangan asam-basa
Dehidrasi

 Keadaan dimana konsentrasi zat terlarut terlalu banyak di cairan ekstrastisial


 Banyak air keluar dari sel

 Penyebab :
1. Insufisiensi pemasukan air
2. Pengeluaran air berlebih
3. Diabetes insipidus (tubuh tidak dapat mengeregulasi cairan)
Kadar Normal Plasma Darah

 Sodium : 136 – 145 mEq/L


 Kalium : 3.5 – 5.0 mEq/L
 Bikarbonat : 23 – 30 mEq/L
 Urea : 10 – 20 mg/dL
 Kreatinin : 0.6 – 1.2 mg/dL
Kesimpulan

 Pada manusia terdapat 2 ginjal yang dimana berperan penting dalam proses kemih dan
menjaga homeostasis tubuh.
 Homeostasis tubuh dipertahankan oleh ginjal melalui 3 proses utama yaitu filtrasi,
reabsorpsi, dan sekresi. Berdasarkan skenario, diberikan hasil tes darah yang tidak normal.
 Kemungkinannya ialah hasil tidak normal ini menyebabkan beberapa gejala yang
ditemukan oleh dokter karena adanya proses kompensasi pada ginjal untuk
mempertahankan homeostasis tubuh.

Anda mungkin juga menyukai