RA
NAMA-NAMA KELOMPOK 2
General Irregularity
Kargo Special Kargo Kargo
General Kargo
Overload Kargo
Damage Cargo ialah kargo
Missing Cargo ialah kargo yang
yang ditemukan dalam
tidak dapat ditemukan dan
berdasarkan sumber
keadaan rusak baik itu Found cargo ialah kargo
untuk kerusakan packing, ditemukan distasiun tertentu
pemberitahuan maka
isi, mutu dari kargo itu
irregularities-nya terbagai yang bukan merupakan
sendiri. Damage cargo
atas:
terdiri atas beberapa jenis. stasiun tujuannya
Missing di stasiun
pemberangkatan “origin station” Overload cargo ialah kargo
yang berarti bahwa kargo yang sudah dibuatkan
hilang di stasiun manifest serta dokumen lain
pemberangkatan. Missing di
stasiun kedatangan “destination
siap untuk diberangkatkan tapi
station” yang berarti bahwa gagal diberangkatkan karena
kargo hilang di stasiun tujuan. terjadi kelebihan kapasitas
Damage Kargo muat pesawat
Missing Kargo
AREA IATA
IATA “international Air Transport Association” (Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional)
adalah sebuah organisasi perdagangan internasional yang terdiri dari maskapai-maskapai
penerbangan. IATA bermarkas di Montreal, Kanada. Maskapai-maskapai penerbangan anggotanya
diberikan kelonggaran khusus sehingga dapat mengkonsultasikan harga antara sesama anggota
melalui organisasi ini. IATA juga bertugas menjalankan peraturan dalam pengiriman barang-barang
berbahaya dan menerbitkan panduan Peraturan Barang-barang Berbahaya IATA (IATA Dangerous
Goods Regulations).
IATA adalah penerus Asosiasi Lalu Lintas Udara Internasional (International Air Traffic Association)
yang didirikan di Den Haag pada tahun 1919, tahun saat penerbangan berjadwal internasional yang
pertama di dunia dilaksanakan. Tujuan utamanya adalah untuk membantu maskapai-maskapai
penerbangan untuk bersaing secara sah dan mencapai keseragaman dalam penetapan harga.
Beberapa pokok aktivitas IATA yang menjadi fungsinya seperti :
Fungsi IATA dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu fungsi untuk perusahaan penerbangan (airlines),
fungsi untuk pemerintah dan negara, dan fungsi untuk masyarakat
Area iata disebut ITC atau IATA Trafic Conference dan juga bisa disebut TC.
Kegunaan dari ITC ini adalah untuk pembagian area penerbangan di dunia
Nagar memudahkan dalam penghitungan tiket kedepannya.
Ada 3 ITC,yaitu : TC1, TC2, dan TC3.
TC 1
TC 1 melingkupi daerah benua amerika dan carribean island.
TC 1 mempunyai 4 sub area, yaitu : North America,
South America, Central America dan Carribean Island.
TC 2
TC 2 melingkupi benua eropa, benua afrika dan middle east.
TC 2 mempunyai 3 sub area, yaitu : Europe, Africa dan Middle East.
TC 3
TC 3 melingkupi benua asia dan benua Australia.
TC 3 mempunyai 4 sub area, yaitu : Southeast Asia, South Asian Sub
Continent, Southwest Pasific dan Japan,
Berikut adalah contoh dari masing-masing TC, yaitu :
TC 1
LAX -- GIG -- TGU -- SIG
Los Angeles -- Rio De Jenairo -- Tegucipalga -- San Juan
USA -- Brazil -- Honduras -- Puerto Rico
North America -- South America -- Central America -- Carribean Island
TC 2
AMS -- LIS -- ABV -- DOH
Amsterdam -- Lisboa -- Abuja -- Doha
Nedherlands -- Portugal -- Nigeria - Qatar
Europe -- Europe -- Africa -- Middle East
TC 3
PEK -- DEL -- CBR -- SEL
Beijing -- New Delhi -- Canberra - Seoul
China -- India -- Australia -- Korea Selatan
Southeast Asia -- South Asian Sub Continental -- Southwest Pasific – Korea
KODE IATA
Kode bandar udara IATA (nama resmi: IATA location identifier) adalah kode yang
terdiri dari tiga huruf yang digunakan untuk menandai bandar-bandar udara di
seluruh dunia. Kode-kode ini disusun dan diatur oleh IATA (Asosiasi
Pengangkutan Udara Internasional) dan diterbitkan tiga kali dalam setahun dalam
Direktori Pengkodean Maskapai Penerbangan IATA.
Tidak semua dari kode-kode bandar udara (bandara) IATA ini masing-masing
digunakan hanya untuk satu bandar udara. 323 dari 17.576 kode yang dapat
diperolehi digunakan oleh lebih dari satu bandara. Salah satu contoh penggunaan
kode ini adalah pada label-label bagasi yang ditempelkan saat check-in.
Kode maskapai penerbangan IATA (IATA Airline
Designators) yaitu kode yang terdiri dari dua huruf yang
diberikan IATA (Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional)
untuk maskapai-maskapaipenerbangan di alam. Kode-kode
ini membentuk dua huruf pertama sebuah kode
penerbangan.
Contoh kode IATA
GA – Garuda Indonesia (contoh kode penerbangan: GA 168,
GA 200 dan lain-lain.)
SQ – Singapore Airline (contoh kode penerbangan: SQ 07,
SQ 099 dan lain-lain.)
Perbedaan untuk kode kota, IATA mengenal System Three Letters Code, yaitu
pemeberian kode kota dengan hanya memberi 3 huruf. Umumnya 3 huruf tersebut
diambil dari huruf yang ada di kota tersebut seperti, TKY dan DPS.
Perbedaan yang terletak pada kode bandara dengan kode kota adalah, kode
bandara hanya diambil dari nama kota dimanana bandara tersebut berada, tetapi
bisa juga dari nama bandara maupun distrik dimana bandara berada, contohnya
CGK untuk Jakarta – Cengkareng dan JFK untuk New York (NYC) . Kode maskapai
paling berbeda, karena menggunakan 2 huruf dan 3 kombinasi angka, contoh : QG
untuk Citilink Indonesia ditambah dengan 3 angka kode penerbangan, SQ untuk
Singapore Airlines ditambah dengan 3 angka kode penerbangan
Persamaan Pemberian kode menggunakan sistem akronim, baik kode kota
merupakan tiga huruf yang memiliki keterkaitan dengan nama suatu kota ataupun
bandara itu sendiri. Menentukan tiga huruf juga didasarkan atas gagasan untuk
memudahkan membedakan satu destinasi dengan destinasi lain dengan
menghindari suatu kesalahan yang diakibatkan oleh nama yang sama antara yang
satu dengan lainnya.
THANK YOU