Anda di halaman 1dari 15

1

BIMBINGAN TEKNIS
PENGGOLONGAN DAN
KODEFIKASI BARANG
MILIK DAERAH
TANJUNGPINANG, 4 SEPTEMBER 2018
DASAR HUKUM 2

 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


 Peraturan Pemerintah Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pengelolaan Barang Milik Daerah
PENGERTIAN 3

 Penggolongan adalah kegiatan untuk menetapkan secara sistematik ke dalam


akun, kelompok, jenis, objek, rincian objek, sub rincian objek dan sub-sub rincian
objek.
 Kodefikasi Barang adalah pemberian kode barang milik daerah sesuai dengan
penggolongan masing-masing barang milik daerah
TUJUAN 4

 Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Daerah bertujuan untuk


mempermudah pelaksanaan pengelolaan penatausahaan barang milik daerah
RUANG LINGKUP KODEFIKASI 5

BARANG
 Kode Barang
 Kode Lokasi
 Kode Register
KODE BARANG 6

 Kode Barang terdiri dari 12 (dua belas) angka/digit yang terbagi dalam 7 (tujuh)
level dengan susunan sebagai berikut :

X X X X X X X X X X X X

Level 7 menunjukkan kode sub


sub rincian objek
Level 6 menunjukkan kode sub rincian objek
Level 5 menunjukkan kode rincian objek
Level 4 menunjukkan kode objek
Level 3 menunjukkan kode jenis
Level 2 menunjukkan kode kelompok
Level 1 menunjukkan kode akun
CARA PENULISAN KODE BARANG 7

 Kode Akun yang terdiri dari aset yang ditulis dengan kode 1
 Kode Kelompok yang terdiri dari :
 Aset lancar yaitu aset yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki
untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan
yang ditulis dengan kode 1
 Aset tetap yaitu aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua
belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum yang ditulis dengan kode 3
 Aset lainnya yaitu kelompok aset yang tidak termasuk dalam kategori aset lancar dan
aset tetap dan ditulis dengan kode 5
CARA PENULISAN KODE BARANG 8

 Kode Jenis, terdiri dari


 Persediaan, ditulis dengan kode 7
 Tanah, ditulis dengan kode 1
 Peralatan dan Mesin , ditulis dengan kode 2
 Gedung dan Bangunan , ditulis dengan kode 3
 Jalan, jaringan dan Irigasi , ditulis dengan kode 4
 Aset Tetap Lainnya , ditulis dengan kode 5
 Konstruksi dalam Pengerjaan , ditulis dengan kode 6
 Akumulasi Penyusutan, ditulis dengan kode 7
 Aset Kemitraan dengan Pihak ketiga, ditulis dengan kode 2
 Aset tak berwujud , ditulis dengan kode 3
 Aset Lain-lain , ditulis dengan kode 4
 Akumulasi Amortisasi Aset Tidak Berwujud, ditulis dengan kode 5
 Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya, ditulis dengan kode 6
CARA PENULISAN KODE BARANG 9

 Kode Objek, terdiri dari :


 Untuk jenis Persediaan dirinci kedalam objek :
 Kode 01 untuk objek barang pakai habis
 Kode 02 untuk objek barang tak pakai habis
 Kode 03 untuk objek barang bekas pakai
 Untuk jenis Tanah dirinci kedalam objek tanah dengan kode 01
 Untuk jenis Peralatan dirinci kedalam objek :
 Kode 01 untuk objek alat besar
 Kode 02 untuk objek alat angkutan
 Kode 03 untuk objek alat bengkel dan alat ukur
 Kode 04 untuk objek alat pertanian
 Kode 05 untuk objek alat kantor dan rumah tangga
 Kode 06 untuk objek alat studio komunikasi dan pemancar, dst
KODE LOKASI 10

 Kode Lokasi terdiri dari 24 (dua puluh empat) angka/digit yang terbagi dalam 7
(tujuh) level dengan susunan sebagai berikut :

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

Level 7 menunjukkan kode sub


kuasa pengguna barang
Level 6 menunjukkan kode kuasa
pengguna barang
Level 5 menunjukkan kode pengguna barang atau
kode pengelola
Level 4 menunjukkan kode kabupaten/kota
Level 3 menunjukkan kode provinsi
Level 2 menunjukkan kode barang intrakompatable atau ekstrakompatable

Level 1 menunjukkan kode status kepemilikan barang


PEMBERIAN KODE LOKASI 11
 Kode
  status kepemilikan barang diberikan :
 Kode 00 untuk barang pemerintah pusat
 Kode 11 untuk barang pemerintah daerah provinsi
 Kode 12 untuk barang pemerintah daerah kabupaten/kota
 Barang Intrakompatable yaitu aset yang memenuhi kriteria kapitalisasi (Harga Perolehan ≥
Rp. 1.000.000) diberi kode 01
 Barang Intrakompatable yaitu aset yang memenuhi kriteria kapitalisasi (Harga Perolehan Rp.
1.000.000) diberi kode 02
 Kode Provinsi untuk Provinsi Kepulauan Riau diberi kode 32 Diatur sesuai
 Kode Kabupaten/Kota dengan ketentuan
peraturan
 Kode Pengguna Barang untuk daftar barang pengguna atau kode pengelola perundang-
 Kode kuasa pengguna barang undangan
 Kode sub kuasa pengguna barang
KODE REGISTER 12
 Kode Register merupakan identitas barang yang dipergunakan sebagai tanda
pengenal yang diletakkan pada barang yang bersangkutan, kode register terdiri
dari :

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X X X X X X X X X

Tahun Perolehan

Nomor Urut Pendaftaran


CARA PENULISAN KODE REGISTER 13

 Kode Register untuk Kode Lokasi dan Tahun Perolehan pada bagian atas;
 Kode Barang dan Nomor Urut Pendaftaran Barang pada bagian bawah;
 Nomor Urut Pendaftaran Barang adalah nomor urut yang diberikan pada (sub
rincian objek) yang dimulai dari 000001 dan seterusnya.
CONTOH 14

Pada tahun 2018 Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau (kode pengguna
barang : 081111 dan kode Provinsi :32) telah mengadakan Personal Komputer
dengan type Lap Top dan sesuai batas kapitalisasi. Pada saat perolehan barang
tersebut nomor pendaftaran ke 000001. selanjutnya Dinas Pendidikan Provinsi
kepulauan Riau dapat memberikan register barang sebagai berikut :

1 1 0 1 3 2 0 0 0 8 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 1 8
1 3 2 1 0 0 1 0 2 0 0 2 0 0 0 0 0 1
15

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai