Anda di halaman 1dari 32

Funduskopi

Cara pemeriksaan
• Kondisikan lingkungan (matikan lampu, tutup
tirai)
• Berhadapan dengan pasien
• Minta pasien melihat jauh, lurus ( 1 titik)
• Periksa mata kanan dengan mata kanan, kiri
dengan mata kiri
• Lihat dari jarak 30 cm, horizontal, dengan
deviasi 15 derjat ke lateral, temukan red reflex
• Perlahan dekati mata pasien, dengan derajat
horizontal yang sama hingga 1-2 cm dari mata
pasien
• Nilailah papil, retina, arteri, vena dll
Apa yg di nilai?
• Optik Disc
– Warna
– Batas diskus
– Optic Cup
• Pemb Darah
– Diameter arteri:vena
– Pulsasi vena
• Retina
– Nilai ke-4 kuadran retina
Fundus Normal
Optic Disc
• Warna : Kuning Jingga
• Batas : Tegas
• Cup : ukuran < 50% disc
Pemb Darah
• Vena lebih besar
• Warna lebih gelap
• Ukuran : Aa:Vv  2:3
• Pulsasi vena : Ikuti vena ke arah disc/cup
Arteri dan Vena
Retina
• Nilai ke-4 kuadran
• Lihat pemb darah yang berdekatan
Kelainan Funduskopi
• Kelainan papil
– Batas tidak tegas  papiledem, papilitis
– Cup membesar  glaukoma
– Warna pucat  optic atrofi
• Kelainan pemb darah
• Kelainan retina
Papiledem
• Batas disc, cup kabur
• Kadang disc sulit dilihat
• Gambaran pembuluh darah menghilang
• Berkembang dalam days-weeks
• Etio : PTIK, HT retinopati stg IV
• Dd/ Papilitis  visual loss, TU skotoma sentral
• Etio : MS, idiopatik
Papilledem
• Early papil edem
• Fully developed papil edem
• Chronic papil edem
• Atrophy papil edem
• Early
– Dibuktikan dengan observasi serial
– Perubahan paling awal adalah hilangnya pulsasi vena,
yang sebelumnya ada
– Lokasi terbaik mengamati : vena besar yang berjalan
masuk ke papil
– Jika pulsasi vena (+) menandakan tekanan intrakranial
< 200 mmH2O. Namun dapat tidak ditemukan pada
10-20% individu normal
• Fully developed
– Terlihat jelas, dengan penonjolan diskus.
– Dapat tampak pembuluh darah melintasi tepi diskus,
perdarahan peri-papil, catton wool exudates, vena
yang melebar dan berliku, diskus hiperemis
• Chronic
– Perdarahan, eksudat menghilang
– “champange cork” disc bulging
– Penurunan aliran axonal  ematian axon 
penurunan visus  papil edem atrofi (atrofi
sekunder)
• Atropic (sekunder)
Grade Papiledem
Atrofi papil
• Warna papil pucat
• Etio : MS, kompresi N.optikus, Iskemia
N.optikus
Glaukoma
• Cup membesar > 50%
Retinopati HT
• Stg I : arteri melebar, ukuran ireguler
• Stg II : av crossing (+)
• Stg III :
– Flame shaped hemorages
– Hard exudates
– Catton wool spot (soft exudates)
• Stg IV : papiledem
Retinopati DM
• Mikroaneurisma
• Dot and blot hemorage
– Dot hemorage : mikroaneurisma, didekat pem darah
– Blot hemorage : pedarahan di lapisan dalam retina
dari mikroaneurisma
• Hard exudates
• Catoon wool spot
• Neovaskularisasi
Hemorages
• Flame shaped :perdarahan supervisial
• Dot and blod hemorages
– Dot hemorage : mikroaneurisma, didekat pem
darah
– Blot hemorage : pedarahan di lapisan dalam retina
dari mikroaneurisma
Kuning : Dot hemorages
Biru : Blod Hemorages
Hard Exudates
• lesi kekuningan, batas tegas, dapat berbentuk bulat
disekitar makula
• Ditemukan pada : Retinopati HT grade III, Retinopati
DM
Catton Wool Spot
• Disebut juga soft exudates
• Bintik putih halus, akibat infark retina
• Ditemukan pada : retinopati HT grade III,
Retinopati DM, SLE, AIDS

Anda mungkin juga menyukai