Anda di halaman 1dari 30

ASKEP PADA ANAK TETRALOGI OF FALLOT

(TOF)

KELOMPOK 3
ANATOMI FISIOLOGI JANTUNG

• Menurut Syaifuddin (2009), sistem kardiovaskuler merupakan


organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung, komponen
darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan daan
mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan
tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme. Sistem
kardiovaskuler memerlukan banyak mekanisme yang
bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas
jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah
tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital
seperti jantung daan otak yang berfungsi memelihara dan
mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.
• Jantung berbentuk seperti pir / kerucut seperti piramida
terbalik dengan apeks (superior-posterior : C-II) berada di
bawah dan basis (anterior-inferior ICS-V) berada diatas. Pada
basis jantung terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik
atas dan bawah dan pembuluh balik. Jantung sebagai pusat
sistem kardiovaskuler terletak di sebelah rongga dada (cavum
thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh costae tepatnya pada
mediatinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat
memeriksa dibawah papilla mamae 2 jari setelahnya. Berat
pada orang dewasa sekitar 250-350 gram (Syarifuddin, 2006).
PENGERTIAN TETRALOGI OF FALLOT

• Tetralogi Of Fallot (TOF) adalah penyakit jantung bawaan


sianotik (warna kulit) yang terdiri dari 4 kelainan khas, yaitu
Defek Septum Ventrikel (VSD), Stenosis Infundibulum
ventrikel kanan atau biasa disebut stenosis pulmonal,
hipertrofi ventrikel kanan, dan Overriding aorta, Ibrahim E,
dkk (2008).
• Komponen yang paling penting dalam menentukan derajat
beratnya penyakit adalah stenosis pulmonal dari sangat ringan
sampai berat. Stenosis pulmonal bersifat progresif , makin
lama makin berat.
ETIOLOGI TETRALOGI OF FALLOT

• Faktor endogen
• Faktor eksogen

Para ahli berpendapat bahwa penyebab endogen dan eksogen


tersebut jarang terpisah menyebabkan penyakit jantung bawaan.
Diperkirakan lebih dari 90% kasus penyebab adalah multifaktor.
Apapun sebabnya, pajanan terhadap faktor penyebab harus ada
sebelum akhir bulan kedua kehamilan, oleh karena pada minggu
ke delapan kehamilan pembentukan jantung janin sudah selesai.
TANDA DAN GEJALA TETRALOGI OF
FALLOT
• Murmur
• Sianosis
• Despneu
• Serangan-serangan dispneu paroksimal
• Pertumbuhan dan perkembangan
• Biasanya Denyut Pembuluh Darah Normal
• Bising sistolik
PATOFISIOLOGI TETRALOGI OF
FALLOT
• Darah dari aorta berasal dari ventrikel kanan bukan kiri, atau dari
sebuah lubang pada septum, sehingga menerima darah dari kedua
ventrikel
• Arteri pulmonal menalami stenosis, sehingga darah yang
mengalir dari ventrikel kanan ke paru-paru jauh lebih sedikit dari
normal, malah darah masuk ke aorta
• Darah dari ventrikel kiri mengalir ke ventrikel kanan melalui
lubang septum ventrikel dan kemudian ke aorta
• Karena jantung bagian kanan harus memompa sejumlah besar
darah ke dalam aorta yang bertekanan tinggi, otot-ototnya akan
sangat berkembang, sehingga terjadi pembesaran ventrikel kanan
• Kesulitan fisiologis utama akibat tetralogi of fallot adalah
karena darah tidak melewati paru sehingga tidak mengalami
oksigenasi. Sebanyak 75% darah vene yang kembali ke
jantung dapat melintas langsung dari ventrikel kanan ke
aorta tanpa mengalami oksigenasi.
KOMPLIKASI TETRALOGI OF FALLOT

• Trombosis serebsi
• Abses otak
• Endokarditis bakterialis
• Gagal jantung kongestif
• hipoksia
PENATALAKSANAAN MEDIS

Menurut Haws dan Paulette S (2007), pada serangan sianotik


akut, lakukan langkah-langkah sebagai berikut, yaitu :
• Letakkan pasien dalam knee-chest position
• Berikan O2 masker 5-8 L/menit
• Morfin sulfat 0, 1-0,2 mg/kg subkutan atau intramuskular
• Berikan natrium bikarbonat 1 mEq/kgBB intravena untuk
koreksi asidosis
• Berikan transfusi darah bila kadar hemoglobin kurang dari 15
g/dl, sekali pemberian 5 ml/kgBB
• Berikan propranolol 0,1 mg/kgBB bolus intravena.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

• Pemeriksaan labor (darah, BGA, AGD, desaturasi darah


arterial, anemia hipokrom mikrositer)
• X foto dada (radiologi)
• EKG
• ekokardiogram
PROGNOSIS

• Menurut Prof. Dr.dr.A.Samik Wahab, SpA(K) dalam bukunya


yang berjudul penyakit jantung anak tahun 2003 prognosis
bayi dengan ToF sangat bergantung pada beratnya lesi. Bayi
dengan atresi pulmonal atau stenosis pulmonal yang berat bila
tidak segera di operasi akan meninggal karena hipoksia.
Jarang hidup melebihi umur 1 tahun. Bila penderita seperti ini
dapat hidup melebihi tahun pertama, berarti pada penderita
tersebut timbul sirkulasi kolateral bronchial yang intensif.
Pada penderita dengan sianosis berat dengan polisetemia dan
tidak dapat bekerja karena dispnea, biasanya sukar mencapai
umur 20 tahun.
PENCEGAHAN TETRAL OF FALLOT

• Pemenuhan nutrisi yang baik pada ibu hamil


• Usia maksimal ibu prenatal tidak lebih dari 40 tahun
• Menghindari pajanan sinar X
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
a. Pengkajian umum
1.Identitas Umum
• Pada sebagian besar kasus, diagnosis kelainan ini ditegakkan
setelah melewati masa neonatus, ditemukan pada anak yang
berusia diatas 5 tahun dan prevalensi menurun setelah berumur
10 tahun.
2.Riwayat Kesehatan Pasien
a).Keluhan utama
• Dispnea terjadi bila penderita melakukan aktivitas fisik
• Berat badan bayi tidak bertambah
b)Riwayat Penyakit Dahulu
• Anak yang sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan
c) Riwayat Penyakit Sekarang
• Sesak saat beraktivitas
• Berat badan bayi tidak bertambah
• Pertumbuhan berlangsung lambat
• Jari tangan clubbing (seperti tabuh genderang)
• Kebiruan
d) Riwayat Kesehatan Keluarga
• Tetralogi of Fallot biasanya juga bisa dikarenakan kelainan
genetik, seperti sindrom down, adanya penyakit tertentu dalam
keluarga seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung
atau kelainan bawaan.
e) Riwayat Kehamilan Dan Persalinan
• Adanya penyakit rubela atau infeksi virus lainnya pada ibu
saat hamil khususnya bila terserang pada trimester 1,
penggunaan oabat-obatan tanpa resep dokter seperti talidomid,
dextroamphetamine, aminopterin, jamu.
f) Riwayat Kesehatan Lingkungan
Tidak ada hubungan atau keterkaitannya.
g) Imuniasai
Tidak ada hubungan atau keterkaitannya.
 
B. Pengkajian Khusus
a) Persepsi terhadap kesehatan manajemen kesehatan
Tidak dapat terkaji.
b) Pola Aktivitas Dan Latihan
Pasien ToF mengalami intoleransi aktivitas sehingga pola aktivitas dan
latihan mengalami penurunan sehingga dapat mempengaruhi proses
tumbuh kembang dari pasien itu sendiri.
c) Pola Istirahat Dan Tidur
Anak yang menderita ToF membutuhkan pola istirahat yang
cukup, teratur, dan lebih banyak daripada anak normal untuk
menghindari kelelahan yang terjadi serta meminimalkan
terjadinya intoleransi aktivitas sehingga dapat mengoptimalkan
proses tumbuh kembang anak sendiri.
c) Pola Nutrisi Dan Metabolik
Pasien ToF dapat mengalami penurunan nafsu makan yang dapat
berakibat pada status nutrisi pada pasien ToF berada pada
rentang gizi sedang dan gizi buruk. Status gizi seorang anak
dapat dihitung dengan rumus (BB terukur dibagi BB standar) X
100%, dengan interpretasi yaitu <60% (gizi buruk), <30% (gizi
sedang), dan >80% (gizi baik).
d)Pola Eliminasi
Pola eliminasi pada pasien ToF normal.
e) Pola Kognitif Perceptual
Pasien ToF mengalami gangguan tumbuh kembang karena fatiq selama
makan.
f) Konsep Diri
Pasien ToF dapat mangalami gangguan citra diri karena kelemahan dan
adanya keadaan patologi dalam tubuhnya.
g) Pola Koping
Tidak ada hubungan dan keterkaitannya.
h) Pola Seksual Reproduksi
Tidak ada hubungan dan keterkaitannya.
i) Pola Peran Hubungan
Tidak ada hubungan dan keterkaitannya.
j) Pola Nilai Dan Kepercayaan
Tidak ada hubungan dan keterkaitannya.
PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum
a. Kesadaran
• Kesadaran pasien ventrikel septum defek dapat mengalami penurunan
karena ketidakadekuatan suplai O2 dan nutrisi ke jaringan dan otak.
b. Sirkulasi
• Pada auskultasi terdengar bising sistolik yang keras di daerah
pulmonal yang semakin melemah dengan bertambahnya derajat
obstruksi.
c. Respirasi
• Sering sianotik mendadak ditandai dengan dispnea, napas cepat, dan
dalam, lemas, kejang, sinkop bahkan sampai koma dan kematian.
d. Eliminasi
Sistem eliminasi pada pasien ToF dalam batas normal.
e. Neurosensori
Sistem neurosensori pada pasien ToF dalam batas normal.
f. Gastrointestinal
Giggivia hipertrofi, gigi sianotik.
g. Muskuloskeletal
Bentuk dada bayi masih normal, namun pada anak yang lebih
besar tampak menonjol akibat pelebaran ventrikel kanan.
h. Integumen
• Pada awal bayi baru lahir biasanya belum ditemukan sianotik,
bayi tampak biru setelah tumbuh. Clubbing finger tampak
setelah usia 6 bulan.
i. Endokrin
Sistem endokrin pada pasien ToF dalam batas normal.
j. Reproduksi
Sistem eliminasi pada pasien ToF dalam batas normal
2. Inspeksi
a. Status nutrisi
Gagal tumbuh atau penambahan berat badan yang buruk
berhubungandengan penyakit jantung.
b. Warna
Sianosis merupakan gambaran umum dari penyakit jantung
congenital.
c. Deformitas dada
Bentuk dada menonjol akibat pelebaran ventrikel kanan
d. Pulsasi tidak umum
Terkadang terjadi pulsasi yang dapat dilihat.
e. Ekskursi pernafasan
Pernafasan dispnea, nafas cepat dan dalam.
f. Jari tabuh
Berhubungan dengan beberapa tipe penyakit jantung congenital,
clubbingfinger 
g. Perilaku
Anak akan sering squatting (jongkok) setelah anak dapat
berjalan, setelah berjalan beberapa lama anak akan berjongkok
dalam beberapa waktusebelum ia berjalan kembali.
3. Palpasi dan perkusi
a.Dada
• Membantu melihat perbedaan antara ukuran jantung dan
karakteristik lain(seperti thrill, vibrasi yang dirasakan
pemeriksa saat mempalpasi) yang berhubungan dengan
penyakit jantung.
b.Nadi perifer 
• Frekuensi, keteraturan, dan amplitudo (kekuatan) dapat
menunjukkanketidaksesuaian.
4. Auskultasi
a. Jantung
• Mendeteksi adanya murmur jantung. 
b.Frekuensi dan irama jantung
• Observasi adanya ketidaksesuaian antara nadi apikal dan perifer.
c.Karakteristik bunyi jantung
• Bunyi jantung I normal, sedang bunyi jantung II tunggal dan
keras
d.Paru-paru
• Menunjukkkan adanya sesak nafas
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
• Ditemukan adanya peningkatan
hemoglobindan hematokrit (Ht) akibatsaturasi oksigen yang rendah. Nilai
AGD menunjukkan peningkatantekanan partial karbondioksida (PCO2),
penurunan tekanan parsialoksigen (PO2) dan penurunan pH. Pasien dengan
Hb dan Ht normal ataurendah mungkin menderita defisiensi besi. Nilai
juga faktor pembekuandarah (trombosit, protombin time).
b. Radiologis
• Sinar X pada thoraks menunjukkan penurunan aliran darah pulmonal,tidak
ada pembesaran jantung . Tampak pembesaaran aorta asendens.Gambaran
khas jantung tampak apeks jantung terangkat sehingga seperti sepatu
c. Elektrokardiogram
• Pada neonatus EKG tidak berbeda dengan anak normal. Pada
anak mungkin gelombang T positif di V1, EKG sumbu QRS hampir
selalu berdeviasi ke kanan. Tampak pula hipertrofi ventrikel
kanan.Gelombang P di hantaran II tinggi (P pulmonal)
d. Ekokardiografi
• Memperlihatkan dilatasi aorta, overriding aorta dengan dilatasiventrikel
kanan,penurunan ukuran arteri pulmonalis & penurunan alirandarah ke
paru-paru.
e. Kateterisasi
• Diperlukan sebelum tindakan pembedahan untuk mengetahui
defek septum ventrikel multiple, mendeteksi kelainan arteri koronari
danmendeteksi stenosis pulmonal perifer. Melihat ukuran
a.pulmonalis.Mendeteksi adanya penurunan saturasi oksigen, peningkatan
tekananventrikel kanan, dengan tekanan pulmonalis normal atau rendah.
•  
Analisa Data
No Analisa data   etiologi masalah
1. Ds:- Sirkulasi yang tidak Penurunan kardiak
Do: efektif sekunder dengan output
Dispnea adanya malformasi
Mudah Lelah jantung
WPK<3
Akral dingin
2. Ds:- Ketidakseimbangan Intoleransi aktivitas
Do: antara suplai dan
Dispneu kebutuhan oksigen
Kelemahan
sianosis
3. Ds:- Fatiq selama makan dan Gangguan nutrisi
Do: peningkatan kebutuhan kurang dari
berat badan rendah/tidak kalori, penurunan nafsu kebutuhan
bertambah makan
pertumbuhan lambat
DIAGNOSA

1. penurunan kardiak output b.d sirkulasi yang tidak efektif


sekunder dengan adanya malformasi jantung
2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai dan
kebutuhan oksigen
3. Gangguan nutrisi kurang darin tubuh b.d fatiq selama makan
dan peningkatan kebutuhan kalori, penurunan nafsu makan.

Anda mungkin juga menyukai