Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK 4 RHD

Rheumatic Heart Disease (RHD)


KELAS III.C
STIKes MERCUBAKTI JAYA PADANG
APA ITU RHD?
 Rheumatoid heart disease adalah penyakit yang di tandai dengan
kerusakan pada katup jantung akibat serangan karditis demam reumatik
akut yang berulang kali. (Mansjoer, Arif M.1999).

 Rheumatic Heart Disease (RHD) atau penyakit jantung rematik menurut


WHO tahun 2001 adalah cacat jantung akibat karditis rematik.

 Menurut Afif (2008) RHD adalah penyakit jantung sebagai akibat


adanya gejala sisa (sekuele) dari demam rematik, yang ditandai dengan
terjadinya cacat katup jantung dengan satu atau lebih gejala mayor yaitu
poliartritis migrans akut, karditis, korea, nodul subkutan dan eritema
marginatum.
Etiologi RHD

Rhemautoid heart disease adalah kondisi jantung kronis yang disebabkan


oleh “demam rematik” yang dapat dicegah dan dikendalikan.

Demam rematik disebabkan oleh infeksi streptokokus kelompok A.


Mengobati radang tenggorokan dengan antibiotik dapat mencegah demam
rematik. Selain itu, antibiotik biasa (suntikan setiap bulan) dapat mencegah
pasien dengan demam rematik dari tertular infeksi strep lebih lanjut dan
menyebabkan perkembangan kerusakan katup
ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG
Jantung
Jantung merupakan sebuah organ yang
terdiri dari otot. Otot jantung meupakan
jaringan istimewa karena di lihat dari bentuk
dan susunanya sama dengan otot lintang,
tetapi cara kerjanya sama otot polos yaitu di
luar kemauan kita ( dipengaruhi oleh
susunan saraf otonom)
• Patofisiologi Rhemautoid Heart Disease

Patofisiologi terjadinya RHD bermula dari terjadinya


patogenesis demam rematik. Molekuler mimicry antara
antigen Streptococcus pyogenes dan human protein
menyebabkan reaksi autoimun humoral dan cell
mediated menyebabkan RF / RHD. Pada jaringan
jantung yaitu katup, Left Atrial Appendage (LAA) dan
miokardium didapatkan infiltrasi oleh limfosit.
Manifestasi Klinis Rhemautoid Heart Disease

Gejala jantung yang muncul tergantung pada bagian jantung


01 Content Here
yang terkena. Katup mitral adalah yang sering terkena, menimbulkan
gejala gagal jantung kiri sesak napas dengan krekels dan wheezing pada
02 Content Here

paru. Beratnya gejala tergantung pada ukuran dan lokasi lesi.

03 Content Here Gejala sistemik yang terjadi akan sesuai dengan virulensi organisme
yang menyerang. Bila ditemukan murmur pada seseorang yang
04 Content Here menderita infeksi sistemik, maka harus dicurigai adanya infeksi
endocarditis.
Gejala penyakit jantung rematik akibat demam
rematik antara lain:

 Ruam-ruam merah berbintil-bintil yang tampak timbul yang biasanya


dapat dijumpai di dada, punggung, dan abdomen
 Gerakan otot lengan, kaki, dan wajah yang tidak dapat dikendalikan
 Sendi tersanya sangat nyeri, bengkak, kemerahan, dan ngilu
 Napas cepat dan lemah
 Terdapat nodul-nodul pada sendi yang membengkak
 Sakit perut
 Penurunan berat badan
 Kelemahan demam
Proses
Patofisiologis
Rheumatic Heart
Disease
 Streptococcus grup A adalah suatu bakteri gram-
positive, extracellular bacterial pathogen. Demam rematik
ditandai dengan radang eksudatif dan proliferatif pada
jaringan ikat, terutama mengenai jantung, sendi, dan
jaringan subkutan. Bila terjadi karditis seluruh lapisan
jantung akan dikenai.
Perikarditis paling sering terjadi dan
perikarditis fibrinosa kadang-kadang
didapati. Perikarditis biasanya sembuh
setelah beberapa saat tanpa sequele
klinis yang bermakna dan jarang terjadi
tamponade. (Price & William,
Patofisiologi edisi 6).
Terjadinya Rheumatic Heart Disease disebabkan karena terdapat gangguan
imunologi (autoimun) berupa cross-reactive auto-antibodies dari antigen M protein
(beta-streptococcal serotype (eg: M types 3, 5, 18, 19, 24). Reaksi ini dapat
menyerang jantung, sendi dan Sistem Saraf Pusat, kulit dan jaringan subkutan.
Karakteristik jaringan berupa eksudat dan lesi inflamasi dari jaringan ikat pada
jantung, sendi, pembuluh darah dan subkutan. (Modul Persamaan Persepsi Blok
Kardiovaskuler,2012).
Demam reumatik terjadi 2-6 minggu
setelah tidak ada pengobatan atau pengobatan
yang tidak tuntas karena infeksi saluran nafas 85% 35% 65% 45%
atas oleh kelompok kuman A betahemolytic.
Mungkin ada predisposisi genetik, dan
ruangan yang sesak khususnya di ruang kelas
atau tempat tinggal yang dapat meningkatkan
risiko. Penyebab utama morbiditas dan
mortalitas adalah fase akut dan kronik dengan
karditis.
Phatway HRD

You can simply impress your audience and add a


unique zing and appeal to your Presentations. Get
a modern PowerPoint Presentation that is
beautifully designed.
PENATALASANAAN

Penderita dianjurkan untuk tirah


baring dirumah sakit, selain itu Tim
Medis akan terpikir tentang penanganan
kemungkinan terjadinya komplikasi
seperti gagal jantung, endokarditis
bakteri atau trombo-emboli. Pasien akan
diberikan diet bergizi tinggi yang
mengandung cukup vitamin.
Komplikasi Rheumatic Heart Disease
1. Hipertensi pulmonal
2. Decompensatio cordis sinistra
Pada awalnya akibat meningkatnya tekanan di atrium
sinistra karena penyempitan katup mitral memberikan
. Penyakit ini merupakan manifestasi lanjut yang
lebih parah setelah hipertensi pulmonal. Peningkatan

S
manifestasi yang kompleks, diantaranya adalah
peningkatan tekanan di vena pulmonalis. Kejadian ini tekanan atrium sinistra mengakibatkan tekanan vena
pulmonalis sehingga terjadi kongesti paru yang
yang cukup lama akan memberikan dampak hipertensi berakhir pada keadaan dipsneu dan pada pemeriksaan
pada pulmonal.

T
auskultasi akan terdengar ronki basah dan kasar.
(Ilmu Penyakit Dalam, Edisi V)

W
3. Decompensatio cordis dextra 4. Congestive heart failure

Akibat peningkatan tekanan pada atrium sinistra yangO Keadaan ini adalah yang terparah akibat
gabungan manifestasi klinik dari gagal
bermanifestasi pada hipertensi pulmonal akan
menyebabkan kenaikan tekanan dan volume akhir jantung kanan dan gagal jantung kiri dimana
keadaan sistemik adalah gejala utamanya.
diastole, regurgitasi katup trikuspid dan katup pulmonal.
• ASUHAN KEPERAWATAN RHD PADA ANAK
A. Pengkajian keperawatan
Pengkajian dilakukan dengan melakukan anamnesis
pada pasien. Data-data yang dikumpulkan atau dikaji
meliputi:
 Identitas pasien
 Pengkajian ADL
 Riwayat keperawatan  Pemeriksaan fisik
 Riwayat kesehatan masa lalu  Pemeriksaan tingkat tumbuh kembang

 Riwayat spikososial keluarga  Pemeriksaan penunjang

 Pengkajian pola gordon


Diagnosa keperawatan

1.Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik


2.Resiko cedera berhubungan dengan terpapar pathogen.
3.Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan
penurunan mobilitas.
• Intervensi keperawatan
Diagnosa Slki Siki

Nyeri akut Tingkat nyeri Manajemen nyeri

berhubungan Tindakan
Ekspektasi menurun
dengan agen Observasi:
Kriteria hasil:
pencedera  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
fisik  Keluhan nyeri menurun  Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi respon nyeri non verbal
 Meringis menurun
Terapeutik:
 Gelisah menurun
 Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kesulitan tidur menurun
 Fasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi:

 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri


 Jelaskan strategi meredakan nyeri
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Diagnosa Slki Siki

Resiko cedera Tingkat cedera Pencegahan cedera


berhubungan
Ekspektasi menurun Tindakan
dengan terpapar
Kriteria Hasil: Observasi
pathogen.
 Kejadian cedera  Identifikasi area lingkungan yang berpotensi menyebabkan cedera
menurun  Identifikasi obat yang berpotensi menyebabkan cedera
Luka/lecet menurun
Terapeutik

 Diskusikan mengenai latihan dan terapi fisik yang diperlukan


 Diskusikan mengenai alat bantu mobilitas yang sesuai
 Tingkatkan frekuensi observasi dan pengawasan pasien, jika perlu

Edukasi
Anjurkan berganti posisi secara perlahan dan duduk selama beberapa
menit sebelum berdiri
Diagnosa Slki Siki

Resiko cedera Tingkat cedera Perawatan integritas kulit


berhubungan
Ekspektasi menurun Tindakan
dengan terpapar
Kriteria Hasil: Observasi
pathogen.
 Kejadian cedera  Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
menurun
Terapeutik
Luka/lecet menurun
 Udah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
 Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jika perlu

Edukasi

 Anjurkan minum air yang cukup


 Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
PENUTUP
Kesimpulan
Rematoid heart disease (RHD) merupakan penyebab terpenting dari
penyakit jantung yang di dapat, baik pada anak maupun pada
dewasa. Rematoid fever adalah peradangan akut yang sering diawali oleh
peradangan pada farings. Sedangkan RHD adalah penyakit berulang dan
kronis. Pada umumnya seseorang menderita penyakit rematoid fever akut
kira-kira dua minggu sebelumnya pernah menderita radang tenggorokan. Ada
faktor mayor dan minor dalam penyakit RHD.
RHD merupakan komplikasi dari demam rematik dan biasanya terjadi
setelah serangan demam rematik. Insiden penyakit jantung rematik telah
dikurangi dengan luas penggunaan antibiotic efektif terhadap streptokokal
bakteri yang menyebabakan demam rematik.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai