Anda di halaman 1dari 10

HASIL PENELUSURAN

LITERATUR Oleh :
KELOMPOK 4

1. Febra Harlon Saputra Nurul Hanifah


Sofiyah Mai Srilina
2. Husni Herni Tania Dwyandola 
3. Indah Ulviani Vira Elditha Putri
4. Marsya Gusriani Yoza Dwi Fayana
5. Nifia Oktarina 1. Firdaus Rajulul Haq
6. Nur Nilam Sari 2. Rizka Septiani

 
Stroke Iskemik
Stroke iskemik mempunyai gejala mayor dan minor. Gejala mayor antara
lain: gangguan motorik unilateral/ bilateral (termasuk berkurangnya koordinasi),
gangguan sensorik unilateral/ bilateral, afasia/ disfasia (berbicara yang terganggu),
hemianopia (gangguan pada separuh sisi lapang pandang). Gejala minor bisa
berupa: disartria (bicara cadel/ pelo), pusing, vertigo, diplopia dan kejang. Disartria
(cadel/ pelo) merupakan gejala yang terlihat dari stroke. Pasien dengan kerusakan
komunikasi verbal berbicara lirih, kesulitan menggerakkan lidah, rahang dan mulut
saat ingin berbicara. Selayaknya yang terjadi pada pasien-pasien disartria dimana
disartria adalah motor speech disorder.
Orang dengan kesulitan bicara (misalnya pasien disartria) akan di evaluasi sifat dan
tingkat keparahan. Kemudian akan dilakukan latihan bicara yang bertujuan;
memperlambat kecepatan bicara; meningkatkan breath support; meningkatkan gerakan
mulut, lidah dan bibir; meningkatkan artikulasi agar berbicara lebih jelas; pengajaran
kepada pengasuh; anggota keluarga dan guru untuk berkomunikasi lebih baik dengan
pasien yang mengalami kerusakan komunikasi verbal disartria. Metode penanganan
pasien tersebut yaitu; terapi bicara dan bahasa; latihan penguatan otot-otot ekspirasi;
modifikasi kecepatan bicara; Lee Silverman Voice Treatment (LSVT); Behavioral
Communication Intervention; Speech Suplementation Strategies.
 
HASIL PENELUSURAN LITERATURE
 
Pertanyaan Klinis : Apakah penerapan LSVT LOUD dapat meningkatkan kemampuan
komunikasi verbal pasien Stroke Iskemik dengan Disartria di RSI Jemursari Surabaya?
ARTIKEL HASIL PENELUSURAN SESUAI DENGAN PERTANYAAN KLINIS/PICO

No Indikator Telaah Jurnal

1 Judul Lsvt Loud Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Verbal Pasien Stroke Iskemik Dengan Disartria Di Rsi
Jemursari Surabaya

2 Peneliti Retno Ayu Yuliastuti

3 Asal Peneliti Surabaya

4 Tahun 2020

5 Identitas Jurnal tempat


publikasi Infokes https://jurnal.ikbis.ac.id/infokes/article/download/134/64

6 Tujuan penelitian Untuk menganalisis peningkatan kemampuan komunikasi verbal pasien stroke iskemik dengan disartria

7 Variabel penelitian Penerapan LSVT LOUD (v. independen)


Disartria pasien stroke iskemik (v. dependen)

8 Jenis penelitian Desain penelitian ini Pre experimental

9 Populasi dan sampel Populasi seluruh pasien stroke iskemik dengan disartria di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya. Besar
sampel 34 orang yang diambil dengan teknik consecutive sampling.
No Indikator Telaah Jurnal

10 Kriteria Sampel Seluruh pasien stroke iskemik dengan disartria di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya

11 Intervensi Lee Silverman Voice Treatment (LSVT) Loud adalah suatu latihan bicara yang efektif digunakan untuk pasien
dengan kerusakan komunikasi verbal disartria karena bias dilakukan dengan cara sederhana. LSVT Loud
meningkatkan suara dan ucapan pada individu dengan cara mengobati patologi fisik yang mendasarinya terkait
dengan gangguan suara hanya dengan pengucapan “ah”. Terapi ini berfokus pada kenyaringan vokal dan
diterapkan dalam enam belas sesi satu jam yang tersebar selama empat minggu. Jurnal berjudul “Intensive voice
treatment LSVT Loud for patient with parkinson’s disease: a 2 year follow up” menyatakan bahwa penerapan
LSVT Loud lebih disarankan karena ada kecenderungan perbaikan yang terjaga hingga dua tahun setelah
perawatan.
12 Instrumen Tidak dijelaskan

13 Uji statik Data dianalisis dengan uji pairet t-test α< 0,05

14 Hasil Hasil penelitian didapatkan hampir seluruh responden (76,5 %) kemampuan komunikasi verbal pre intervensi
jelas. Berdasarkan analisis paired t-test p = 0,000 < α 0,05 sehingga H0 ditolak maka ada peningkatan
kemampuan komunikasi verbal pada pasien stroke iskemik dengan disartria di Rumah Sakit Islam Jemursari
Surabaya pasca pemberian intervensi.
15 Kelebihan – Peneliti menjelaskan kekurangan pada penelitian yang telah dilakukan
– Materi yang akan diberikan kepada responden dan orang tua dijabarkan
– Populasi dan sampel dijelaskan
– Hasil penelitian ada peningkatan kemampuan komunikasi verbal pada pasien stroke
16 Kelemahan – Tidak dijelaskan berapa lama intervensi diberikan
– Kriteria sampel tidak dijelaskan
– I nstrument penelitian tidak dijelaskan
Hasil penelusuran literatur
: Apakah penerapan pelatihan terapi auditory verbal therapy (AVT)
Pertanyaan klinis :
dapat mengembangkan kemampuan bahasa anak tunarungu?

Unsur PICO Analisis Kata Kunci Kata Kunci


P (Problem) Kemampuan bahasa bahasa anak
anak tunarungu tunarungu
I (Intervention) Pelatihan terapi Auditory Verbal
auditory verbal therapy Therapy (AVT)
(AVT)
C (Comparison) - -
O (Outcome) Adanya perkembangan kemampuan bahasa
kemampuan bahasa anak tunarungu
anak tunarungu
no Indikator telaah Jurnal

1 Judul Penerapan Pelatihan Terapi Auditory Verbal Therapy (AVT) untuk Mengembangkan Kemampuan Bahasa Anak
Tunarungu

2 Peneliti Lutfi Isni Badiah, Muhammad Nurrohman Jauhari, Sambira Mambela

3 Asal peneliti Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

4 Tahun 2020

5 Identitas jurnal tempat JURNAL ORTOPEDAGOGIA, VOLUME 6 NOMOR 1 JULI 2020: 39 - 42 E-ISSN : 2528-2980 P-ISSN : 2355-1143
publikasi http://journal2.um.ac.id/index.php/jo

6 Tujuan penelitian Untuk mengetahui adakah perkembangan kemampuan bahasa anak tunarungu dengan penerapan latihan terapi Auditory
Verbal Therapy (AVT)

7 Variabel penelitian Pelatihan Terapi Auditory Verbal Therapy (AVT) (v. independen)

Kemampuan Bahasa Anak Tunarungu (v. dependen)


8 Desain penelitian

9 Populasi dan sampel Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah orang tua dari anak tunarungu yang bersekolah di KB-TK Aurica Surabaya.
Total peserta berjumlah 21 orang. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat Pelatihan Terapi AVT bagi Orang Tua
Anak Tunarungu di KB-TK Aurica Surabaya dilakukan secara sistematis
10 Kriteria sampel

11 Intervensi Pemberian edukasi dan simulasi yang diikuti oleh seluruh responden dan juga orang tua responden dimana terdapat tiga materi
yang disampaikan oleh terapis yaitu (1) pemberian informasi mengenai Program dan Teknik Terapi AVT, (2) pentingnya peran
orang tua dalam pengulangan terapi AVT secara independen di rumah, dan (3) praktek terapi AVT serta diskusi dengan peserta
pelatihan. Dimana saat simulasi atau pelatihan terlebih dahulu dilakukan tes ling 6 sound pada dasarnya bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana alat yang dipakai anak membantu kemampuan mendengar anak. Pemilihan ling 6 sound tersebut
berdasarkan pada pertimbangan bahwa bunyi tersebut merupakan perwakilan setiap frekuensi pada banana speech (daerah dalam
audiogram, yang mana frekuensinya kisaran +25- 60 dB).

12 Instrument

13 Uji statistic

14 Hasil Orang tua yang memiliki anak tunarungu memperoleh informasi yang beragam tentang bagaimana pelaksanaan terapi AVT dan
bagaimana orang tua harus berperan aktif agar terapi AVT semakin maksimal hasilnya. Adanya perubahan pada keterampilan
orang tua melakukan terapi AVT menjadi sebuah indikator bahwa tujuan kegiatan pelatihan ini telah tercapai.

15 Kelebihan - Pada jurnal dijelaskan cara pelaksanaan pelatihan AVT

- Peneliti menjelaskan kekurangan pada penelitian yang telah dilakukanMateri yang akan diberikan kepada responden dan
orang tua dijabarkan

16 Kelemahan - Pada jurnal dijelaskan cara pelaksanaan pelatihan AVT

- Peneliti menjelaskan kekurangan pada penelitian yang telah dilakukan


Materi yang akan diberikan kepada responden dan orang tua dijabarkan

Anda mungkin juga menyukai