GANDA
Kaitan observasi, wawancara dan dokumentasi (prosedur pengumpulan data) dalam penelitian
untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) Tuna Ganda yang sangat penting dalam membantu
memahami dan mengetahui karakteristik anak berkebutuhan khusus Tuna Ganda.
b. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab
sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu data tertentu. Wawancara digunakan
sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal
– hal dari responden yang lebih mendalam.
Ada 2 metode dalam wawancara Anak berkebutuhan khusus (ABK) Tuna Ganda :
1. Wawancara terstruktur
adalah wawancara yang dilakukan secara bebas atau tidak berpedoman pada daftar pertanyaan
yang telah dipersiapkan sebelumnya. Keunggulan dari wawancara ini adalah memberikan suatu
kebebasan kepada responden untuk menyampaikan isi hati dan fikirannya. Akan tetapi
wawancara tidak terstruktur ini juga memiliki kelemahan yaitu ketika wawancara sedang
dilakukan informasi yang disampaikan narasumber tidak mudah untuk dicatat dan dikode
sehingga sedikit mengalami kesulitan saat akan mengolahnya. Wawancaratidak terstruktur ini
dilakukan pada orang tua siswa anak berkebutuhan khusus. Wawancara ini dilakukan dengan
harapan agar peneliti dapat mengetahui lebih dalam terkait dengan keterangan yang belum
diketahui oleh peneliti
3. DOKUMENTASI
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara teknik
perdokumentasian selama penelitian dilakukan. Selama penelitian berlangsung,
peneliti melakukan wawancara dengan narasumber yang terkait. Media yang
digunakan dalam dokumentasi yaitu alat tulis untuk mencatat, kamera untuk foto
dan merekam saat penelitian dilakukan.
Penting untuk memilih teknik dan instrumen yang sesuai dengan kebutuhan anak dan
tujuan asesmen. Seorang profesional yang berpengalaman dalam bidang autisme dapat
membantu memilih teknik dan instrumen yang tepat.
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
Mohon kesediaan saudara untuk mengisi data-data dibawah ini sesuai dengan sebenar-benarnya
tanpa dasar paksaan ataupun ketidakpaksaan. Angket ini bertujuan bagi penulis untuk membantu
dalam proses kelancaran dalam menempuh skripsi yang berlangsung.
Nama :
Umur :
Agama :
Alamat:
Jenis Kelamin :
Pelaksanaan Wawancara :
1. Sudah berapa lama anda menjadi guru peserta didik Tuna Ganda (tunarungu di SLB B
Dan Autis) YTPA Jembe?
2. Sebelum menjadi guru di YTPA Jember, berprofesi sebagai apa?
3. Bagaimana cara anda berkomunikasi dengan peserta didik tunarungu?
4. Apakah anda menguasai bahasa isyarat SIBI?
5. Apakah anda menguasai bahasa isyarat BISINDO?
6. Diantara bahasa isyarat SIBI dan bahasa isyarat BISINDO manakah yang sering anda
gunakan dalam berkomunikasi dengan peserta didik tunarungu?
7. Mengapa demikian (terkait pertanyaan no. 6)
8. Bagaimana respon peserta didik tunarungu ketika proses interaksi berlangsung?
9. Apakah komunikasi yang anda lakukan dengan peserta didik tunarungu dapat
mempengaruhi perkembangan berbahasa dan berbicaranya?
10. Apakah anda mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan menggunakan
komunikasi interpersonal selama proses komunikasi berlangsung?
11. Bagaimana bentuk kesulitan yang anda rasakan selama proses komunikasi interpersonal
berlangsung?
12. Jika pada saat pengembangan kemampuan berbahasa dan berbicara berlangsung
mengalami kesulitan, bagaimana anda mengutarakan maksud atau tujuan anda kepada
peserta didik tunarungu?
13. Adakah media atau alat pembelajaran yang anda gunakan dalam pengembangan
kemampuan berbahasa dan berbicara berlangsung?
14. Media apa saja yang anda gunakan dalam pengembangan kemampuan berbahasa dan
berbicara berlangsung?
15. Apakah media pembelajaran efektif dalam pengembangan kemampuan berbahasa dan
berbicara peserta didik tunarungu?
16. Media pembelajaran apa yang tergolong efektif dalam pengembangan kemampuan
berbahasa dan berbicara peserta didik tunarungu?
17. Disekolah ini apakah peserta didik mempunyai kelompok bermain?
18. Menurut anda apakah kelompok bermain peserta didik tunarungu mempengaruhi
kemampuan berbahasa dan berbicara?
19. Apakah anda bersedia menjadi pendengar yang baik ketika anak didik anda bercerita atau
mengajak anda bermain?
20. Manakah yang anda lebih sering gunakan pada saat proses pengembangan kemampuan
berbahasa dan berbicara berlangsung? (metode menjelaskan, diskusi kelompok, atau
memberikan tugas)
21. Dari ketiga metode tersebut, menurut anda metode apa yang efektif dalam pengembangan
kemampuan berbahasa dan berbicara peserta didik tunarungu?
PEDOMAN WAWANCARA
Mohon kesediaan saudara untuk mengisi data-data dibawah ini sesuai dengan sebenar-benarnya
tanpa dasar paksaan ataupun ketidakpaksaan. Angket ini bertujuan bagi penulis untuk membantu
dalam proses kelancaran dalam menempuh skripsi yang berlangsung.
No Responden:
Nama :
Umur :
Agama :
Alamat:
Pendidikan :
Pekerjaan :
Pelaksanaan Wawancara :
PEDOMAN WAWANCARA
No Responden:
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pelaksanaan Wawancara :