Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KEGIATAN ASESMEN

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO


DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN
OLAHRAGA
SLB NEGERI GORONTALO
KATA
PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, sekaligus


shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada nabi
Muhammad SAW, juga kepada para keluarga, sahabat, serta
pengikutnya sampai akhir zaman. Almadulillah atas izin dan irodah-Nya
kami dapat menyelesaikan “Laporan Kegiatan Asesemen”
Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan laporan
ini masih jauh dari kesempurnaan, tetapi keinginan dan motivasi baik,
selalu menjadi bekal bagi kami. Kekurangan adalah merupakan proses
untuk perbaikan dalam pembelajaran.
Akhir kata dari kami cukupkan sekian dulu, semoga laporan ini
bermanfaat. Serta tidak lupa kami haturkan pula permohonan maaf yang
sebesar-besarnya bila dalam isi laporan ini kurang berkenan dan masih
ada kekurangan yang berarti.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asesmen merupakan suatu proses sistematis dengan menggunakan


instrument yang sesuai untuk mengetahui perilaku belajar, penempatan
dan pembelajaran (Wallacae & Longlin 1979). Hal yang perlu diketahui
dari asesmen adalah sebagai berikut:
 Proses sistematis yang bersifat komprehensif.

 Berupa informasi untuk mengetahui gejala dan intensitasnya,


kendala-kendala yang dialami, serta kelemahan dan kekuatan anak.
 Adanya pembanding informasi tersebut dengan suatu parameter
atau ukuran dengan menggunakan instrument.
 Adanya pelaku”asesor” (melibatkan tim).

Adapun fungsi dari asesmen, yakni:

 Sebagai alat/bahan untuk melihat kemampuan anak dan kesulitan


yang dihadapi seseorang saat itu.
 Sebagai alat/bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya
dibutuhkan dalam pembelajaran siswa.
 Menemukan dan menetapkan dimana letak masalah yang dihadapi
serta apa yang menjadi kebutuhan belajar seorang anak.
 Guru dapat menyusun program pembelajaran yang bersifat realistis
dan obyektif sesuai dengan kebutuhan yang dialami
B. Tujuan

1. Memperoleh data yang relevan, obyektif, akurat, dan komprehensif


mengenai kondisi anak saat ini.
2. Mengetahui profil anak secara utuh terutama permasalahan dan
hambatan belajar yang dihadapi, potensi yang dimiliki, kebutuhan-
kebutuhan khususnya, serta daya dukung lingkungan yang
dibutuhkan anak.
3. Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi
kebutuhan-kebutuhan belajarnya, serta untuk memonitor
kemajuannya
BAB II
ISI

A. Konsep Dasar Asesmen

Asesmen berasal dari bahasa Inggris To assess (kk: menaksir);


Assessment (kb: taksiran). Istilah menaksir mengandung makna
deskriptif atau menggambarkan sesuatu, sehingga sifat atau cara kerja
asesmen sangat komprehensif. Artinya utuh dan menyeluruh. Lerner,
(1988:54) mendefinisikan bahwa asesmen merupakan suatu proses
pengumpulan informasi tentang seorang siswa yang akan digunakan
untuk membuat pertimbangan dan keputusan yang berhubungan
dengan pembelajaran siswa tersebut.

Berdasarkan definisi di atas, asesmen merupakan suatu proses


yang sistematis dalam mengumpulkan informasi atau data seorang
anak. Dalam konteks pendidikan asesmen berfungsi untuk melihat
kemampuan dan kesulitan yang dihadapi siswa saat itu, sebagai 2
bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan.
Dengan perkataan lain, asesmen digunakan dengan tujuan untuk
menemukan dan menetapkan di mana letak masalah yang dihadapi
serta apa yang menjadi kebutuhan belajar seorang anak. Berdasarkan
informasi itulah seorang guru akan dapat menyusun program
intervensi yang bersifat realistis sesuai dengan kenyataan obyektif
tentang anak tersebut.
INSTRUMEN IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
DATA INDIVIDU

1. Nama :
2. Tempat dan tanggal lahir/umur :
3. Jenis kelamin :
4. Agama :
5. Status anak :
6. Anak ke dari jumlah saudara : ke.....dari....
7. Jenis hambatan :
8. Nama sekolah :
9. Kelas :
10. Alamat :
11. Nama orang tua :
12. Pekerjaan orang tua :

Petunjuk
 Gunakan instrumen berikut untuk mengidentifikasi anak yang memiliki
kebutuhan khusus.
 Beri tanda cheklist (√) pada kolom pernyataan sesuai dengan gejala yang
tampak/diperoleh.

Catatan:
1. Usahakan untuk mengamati gejala-gejala yang nampak pada anak dengan
seksama, memerlukan waktu dan jangan tergesa-gesa.
2. Untuk melengkapi pengamatan, anak dapat diberikan tugas sesuai dengan
pernyataan yang diinginkan.
3. Terdapat kemungkinan bahwa anak mengalami lebih dari satu jenis
hambatan atau kebutuhan khusus.
Analisis Pada Form 1 (F.1)
F. 1 dimaksudkan untuk menemukan gejala dominan untuk dapat
mengindikasikan hambatan tertentu. Untuk menentukan indikator F.1, maka
digunakan poin-poin berikut:
1. Kondisi fisik / penyebab gangguan yang terjadi
2. Fungsi fisik / organ yang mengalami gangguan
3. Penggunaan
Dari analisis yang dilakukan pada F.1:
1. Pada identifikasi hambatan tunanetra, tunarungu, dan tunadaksa sudah
menuliskan kondisi, fungsi dan penggunaan yang berkaitan dengan
gangguan yang terjadi
2. Setiap poin indikator pada hambatan tunanetra, tunarungu, tunadaksa,
tunagrahita, anak kesulitan belajar dan cerdas istimewa bakat istimewa telah
mewakili setiap poin indikator klasifikasi gangguan di F.2
Contoh:
Pada F.1 hambatan tunanetra, terdapat indikator “Tidak bisa melihat sama
sekali”. Indikator ini mewakili indikator klasifikasi tunanetra di F.2 yaitu
klasifikasi buta
3. Pada identifikasi autis, bahasa yang digunakan masih perlu disederhanakan
agar mudah dipahami oleh asesor/pemeriksa
4. Pada identifikasi anak kesulitan belajar, indikator yang digunakan cukup
banyak dan perlu disederhanakan sesuai kondisi yang lebih khas pada anak
kesulitan belajar.
5. Jumlah indikator tidak lebih dari 75 poin. Hal ini mempermudah asesor
dalam menemukan gejala awal gangguan pada anak saat identifikasi
dilakukan
INSTRUMEN IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
(F.1)

Nama Siswa : .............................................................................


Kelas : .............................................................................
Diisi Tanggal : .............................................................................
Nama Petugas/Guru Kelas : .............................................................................

Petuntuk:
1. Berikan tanda cek (√) pada pilihan Ya jika indikasi yang diamati
muncul/tampak
2. Berikan tanda cek (√) pada pilihan Tidak jika indikasi yang diamati tidak
muncul/tidak tampak

GEJALA YANG DIAMATI Ya Tidak Ket


HAMBATAN PENGLIHATAN/ TUNANETRA
1 Tidak bisa melihat sama sekali
2TiTidak memiliki /tidak lengkapnya organ penglihatan

3 Tidak bisa melihat dalam jarak 6 meter


4 Saat berjalan sering menabrak
5 Fokus pandang tidak sesuai
Total
HAMBATAN PENDENGARAN/TUNARUNGU
1TTidak memiliki /tidak lengkapnya organ pendengaran
2TTerjadi kerusakan pada organ pendengaran

3Tidak mampu mendengar sama sekali

4Tidak mampu mendengar suara yang pelan

5Tidak merespon ketika dipanggil dalam jarak tertentu

Total
HAMBATAN INTELEKTUAL/ TUNAGRAHITA
1 Kemampuan akademik di bawah rata-rata
2 Kesulitan dalam melakukan hubungan sosial
3 Kemampuan berpikir lemah

4 Lemah dalam memahami konsep dasar (membaca,


menulis, berhitung)
5 Lemah dalam merespon perintah
Total
HAMBATAN FISIK DAN MOTORIK/ TUNADAKSA
1Tidak memiliki /tidak lengkapnya organ gerak

2Terjadi kekakuan/kelayuan pada anggota tubuh

3Kehilangan fungsi sebagian atau semua pada organ gerak

4Memiliki hambatan koordinasi gerak (mata dengan tangan

; mata dengan kaki; mata, tangan dan kaki)


5Kesulitan dalam melakukan gerakan (tidak sempurna,

tidak lentur dan tidak terkendali)


Total
HAMBATAN AUTIS
1 Kesulitan melakukan komunikasi dengan orang lain

2 Kesulitan dalam mengembangkan hubungan sosial

3 Melakukan gerakan tertentu secara berulang-ulang


4 Memiliki rutinitas yang sulit diubah
5 Kehilangan minat dalam melakukan suatu kegiatan
6 Memiliki perilaku yang terlalu hiperaktif atau
hipoaktif
Total
HAMBATAN LAMBAN BELAJAR
1 Anak anak dengan kecerdasan yang relatif rendah dan
memiliki IQ sekitar 75 - 90

2 Sering mengalami kegagalan di sekolah

3 Anak dengan kognitif di bawah rata – rata

4 Kemampuan koordinasi yang sangat kurang

5 Keterampilan dasar yang sangat kurang

Total
HAMBATAN KESULITAN BELAJAR
1 Kemampuan membaca sangat kurang disbanding
teman seusianya
2 Kemampuan menulis sangat kurang dibanding teman
seusianya

3 Kemampuan berhitung sangat kurang dibanding teman


seusianya

Total
CERDAS ISTIMEWA BAKAT ISTIMEWA
1 Memiliki intelegensi yang tinggi
2 Memiliki kreatifitas yang tinggi
3 Memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas
4 Memiliki sikap yang unggul
Total
Catatan:
1. Pada masing-masing sub kelompok jenis hambatan pada F1 yang jawaban “Ya”
lebih dari 75%, maka patut dicurigai ada indikasi hambatan pada jenis sub
kelompok tersebut.
2. Pada semua sub kelompok yang dicurigai ada hambatan seperti pada butir (1)
diidentifikasi lebih lanjut menggunakan Fom 2 (F2) yang sesuai.

Gorontalo…………………………………
Asesor/Pemeriksa

……………………………………………….
INSTRUMEN IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
(F.2)
HAMBATAN PENGLIHATAN/ TUNANETRA

Nama Siswa : .............................................................................


Kelas : .............................................................................
Diisi Tanggal : .............................................................................
Nama Petugas/Guru Kelas : .............................................................................

Petuntuk:
1. Berikan tanda cek (√) pada pilihan Ya jika indikasi yang diamati
muncul/tampak
2. Berikan tanda cek (√) pada pilihan Tidak jika indikasi yang diamati tidak
muncul/tidak tampak

GEJALA YANG DIAMATI


Ya Tidak Ket
HAMBATAN PENGLIHATAN/ TUNANETRA
Buta
1 Tidak dapat membedakan gelap dan terang

2 Peradangan hebat pada kedua bola mata

Low Vision (Keterbatasan Penglihatan)


1 Kurang melihat (kabur) tidak mampu menghitung jari
dalam jarak 1m

2 Kesulitan mengambil benda kecil didekatnya

3 Tidak dapat mengikuti garis lurus

4 Sering meraba saat berjalan

5 Memegang benda terlalu dekat dengan mata


6 Masih dapat mengenali arah datangnya cahaya

7 Periferal vision, yaitu seseorang yang penglihatannya


menepi sehingga obyek yang terlihat hanya bagian tepi

8 Penglihatan teropong, yang ditandai dengan


kemampuan melihat seperti orang menggunakan
teropong/sempit

9 Penglihatan bercak, yaitu seseorang yang pengamatan


terhadap obyek terdapat bagian-bagian tertentu yang
tidak dapat terlihat
Total

Catatan:
Apabila jawaban “Ya” lebih dari 75%, maka anak diindikasikan mengalami hambatan
penglihatan (tunanetra)

Gorontalo…………………………………
Asesor/Pemeriksa

……………………………………………….
INSTRUMEN IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHANKHUSUS (F.2)
HAMBATAN INTELEKTUAL/ TUNAGRAHITA

Nama Siswa : .............................................................................


Kelas : .............................................................................
Diisi Tanggal : .............................................................................
Nama Petugas/Guru Kelas : .............................................................................

Petuntuk:
1. Berikan tanda cek (√) pada pilihan Ya jika indikasi yang diamati
muncul/tampak
2. Berikan tanda cek (√) pada pilihan Tidak jika indikasi yang diamati tidak
muncul/tidak tampak

GEJALA YANG DIAMATI


Ya Tidak Ket
HAMBATAN INTELEKTUAL/ TUNAGRAHITA
Berat
1 Memiliki IQ -25 ke bawah

2 Tidak dapat belajar membaca, menulis dan berhitung

3 Sama sekali tidak dapat berfikir secara abstrak

4 Tidak dapat melakukan kontak sosial

5 Tidak mampu mengurus diri sendiri

6 Banyak bergantung pada bantuan orang lain

7 Tidak mampu merespon perintah

Sedang
1 Memiliki IQ 54-40
2 Tidak dapat berfikir secara abstrak

3 Hanya mampu membaca kalimat tunggal

4 Masih mampu latih dalam mengurus diri

5 Perkembangan interaksi dan komunikasinya terlambat

6 Mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan


lingkungan yang baru (penyesuaian diri)

7 Sulit bahkan tidak dapat belajar membaca, menulis dan


berhitung

Ringan
1 Memiliki IQ 69-55

2 Masih mampu membaca,menulis dan berhitung


sederhana

3 Tidak dapat berberfikir secara abstrak

4 Kurang mampu dalam merespon perintah bertahap


5 Sulit melakukan adaptasi/penyesuaian secara mandiri
6 Masih mampu melakukan kegiatan semi-skill seperti
mencuci, pekerjaan rumah dan pekerjaan pabrik
Total

Catatan:
Apabila jawaban “Ya” lebih dari 75%, maka anak diindikasikan mengalami hambatan
intelektual (tunagrahita)

Gorontalo…………………………………
Asesor/Pemeriksa

……………………………………………….
INSTRUMEN IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHANKHUSUS (F.2)
HAMBATAN AUTIS

Nama Siswa : .............................................................................


Kelas : .............................................................................
Diisi Tanggal : .............................................................................
Nama Petugas/Guru Kelas : .............................................................................

Petuntuk:
1. Berikan tanda cek (√) pada pilihan Ya jika indikasi yang diamati
muncul/tampak
2. Berikan tanda cek (√) pada pilihan Tidak jika indikasi yang diamati tidak
muncul/tidak tampak

GEJALA YANG DIAMATI


HAMBATAN AUTIS Ya Tidak Ket

1 Tidak ada kontak mata

2 Menunjuk sesuatu untuk hal yang disukai

3 Tidak meniru (copying)

4 Membuat suara

5 Belum mampu menggunakan kombinasi dua atau tiga


kata

6 Cara bicara yang seperti robot

7 Tidak bereaksi saat dipanggil

8 Belum memahami label/nama untuk objek/orang


secara umum
9 Belum mampu mengikuti instruksi sederhana

10 Belum mampu menjawab pertanyaan dasar

11 Menunjuk atau memakai gerakan tubuh untuk


menyampaikan keinginannya

12 Perilaku berulang dan minat terbatas

13 Tidak bermain dengan fungsi mainannya

14 Obsesif bila menyukai mainan, maka akan dibawa


kemana-mana

15 Sering mengulangi kata-kata yang baru saja atau


pernah mereka dengar, tanpa maksud berkomunikasi
dan Bahasa yang artinya tidak dapat dimengerti

16 Tidak suka dengan perubahan yang ada di lingkungan


atau perubahan rutinitas

17 Sulit beralih di antara beberapa kegiatan lingkungan

18 Menghindari suara, Bereaksi spontan menutup telinga


bila mendengar suara keras

19 Menghindari sentuhan, bahkan tidak suka dipeluk

20 Senang mencium dan menjilati mainan atau benda


yang menarik perhatiannya
Total

Catatan:
Apabila jawaban “Ya” lebih dari 75%, maka anak diindikasikan mengalami hambatan
autis

Gorontalo…………………………………
Asesor/Pemeriksa

……………………………………………….
1. M-Chat (The Modified Checklist for Autism in Toddler)
M-Chat dikembangkan oleh Diane L. Robins dkk. Instrumen ini digunakan
sebagai alat deteksi dini pada kasus autisme. M-Chat berisi 23 item checklist.
23 item tersebut berisi gejala-gejala dini dari gangguan autisme. Teknik
pengisian cukup sederhana, yaitu dengan menjawab Ya atau Tidak pada
pernyataan yang tertulis pada checklist.

No Pernyataan Ya Tidak
1. Apakah anak suka diayun, ditimang?
2. Apakah anak merasa tertarik dengan anak lain?
3. Apakah anak suka memanjat, misalnya tangga?
4. Apakah anak menyukai permainan ciluk ba?
Apakah anak pernah bermain “Sandiwara”, misalnya : Pura-pura
5.
bicara di telepon? Menjadi tokoh tertentu? Bicara pada boneka?
6. Apakah anak pernah menggunakan telunjuk untuk meminta sesuatu?
Apakah anak pernah menggunakan telunjuk menunjukan rasa
7.
tertariknya pada sesuatu?
Dapatkah anak bermain dengan mainan kecil (mobil-
8. mobilan/balok) dengan sewajarnya tanpa hanya memasukannya ke
dalam mulut, kutak-katik atau menjatuhkannya saja?
Apakah anak pernah membawa objek/benda dan diperlihatkan pada
9.
anda?
10
Apakah anak melihat pada mata anda lebih dari 1 atau 2 detik?
.
11
Apakah anak sangat sensitif terhadap bunyi?
.
12
Apakah anak tersenyum pada wajah anda atau senyuman anda?
.
13 Apakah anak meniru anda? (misalnya bila anda membuat raut wajah
. tertentu, anak akan menirunya)
14
Apakah anak memberi reaksi bila namanya dipanggil?
.
15 Bila anda menunjuk pada sebuah mainan di sisi lain ruangan,
. apakah anak tersebut akan melihat pada mainan tersebut?
16
Apakah anak sudah dapat berjalan?
.
17
Apakah anak juga melihat pada benda yang anda lihat?
.
18 Apakah anak membuat gerakan-gerakan jari yang tidak wajar di
. sekitar wajahnya
19 Apakah anak mencoba mencari perhatian anda untuk kegiatan yang
. sedang dilakukannya?
20
Apakah anda berpikir bahwa anak mengalami ketulian?
.
21
Apakah anak mengerti apa yang dikatakan orang lain?
.

SKORING M-CHAT
1. Anak gagal M-CHAT bila 2 atau lebih ITEM KRITIS gagal atau bila gagal
pada 3 item apa saja.
2. Jawaban Ya/Tidak menggambarkan respon Lulus/Gagal. Di bawah ini
adalah daftar respon gagal dari tiap item pada M-CHAT. Huruf besar yang
dicetak tebal adalah ITEM KRITIS.
3. Tidak semua anak yang gagal terhadap checklist memenuhi kriteria
diagnosis autisme. Walaupun demikian, anak yang gagal terhadap checklist,
harus dievaluasi lebih dalam oleh dokter atau dirujuk ke spesialis untuk
evaluasi perkembangan lebih lanjut.
INSTRUMEN IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHANKHUSUS (F.2)
ANAK DENGAN LAMBAN BELAJAR

Nama Siswa : .............................................................................


Kelas : .............................................................................
Diisi Tanggal : .............................................................................
Nama Petugas/Guru Kelas : .............................................................................

Petuntuk:
1. Berikan tanda cek (√) pada pilihan Ya jika indikasi yang diamati
muncul/tampak
2. Berikan tanda cek (√) pada pilihan Tidak jika indikasi yang diamati tidak
muncul/tidak tampak

GEJALA YANG DIAMATI


Ya Tidak Ket
LAMBAN BELAJAR
1 Mengalami kesulitan memahami semua pelajaran

2 Kurangnya kemampuan berpikir abstrak

3 Nilai hasil belajarnya rendah dibandingkan dengan


teman-teman di kelasnya

4 Sulit memahami percakapan dengan orang lain

5 Sulit mengutarakan ide atau gagasan

6 Konsep diri yang buruk, cepat patah semangat dan


menyerah

7 Pasif dalam bergaul dengan anak seusianya

8 Mengalami kesulitan saat menuliskan pengetahuan


dalam bentuk mengarang bebas (menuliskan kembali)
9 Lemah dalam mengerjakan tugas-tugas latihan di
sekolah dan dirumah

10 Kemampuan mengingat yang sangat terbatas


Total

Catatan:
Apabila jawaban “Ya” lebih dari 75%, maka anak diindikasikan mengalami
hambatan lamban belajar

Gorontalo…………………………………
Asesor/Pemeriksa

……………………………………………….
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Asesmen merupakan suatu proses pengumpulan informasi tentang
seorang siswa yang akan digunakan untuk membuat pertimbangan
dan keputusan yang berhubungan dengan pembelajaran siswa
tersebut. Dalam konteks pendidikan asesmen berfungsi untuk melihat
kemampuan dan kesulitan yang dihadapi siswa saat itu, sebagai 2
bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan.
Dengan perkataan lain, asesmen digunakan dengan tujuan untuk
menemukan dan menetapkan di mana letak masalah yang dihadapi
serta apa yang menjadi kebutuhan belajar seorang anak. Berdasarkan
informasi itulah seorang guru akan dapat menyusun program
intervensi yang bersifat realistis sesuai dengan kenyataan obyektif
tentang anak tersebut.
DOKUMENTASI
DAFTAR HADIR

NO NAMA SISWA HAMBATAN

1. Bella Afrilya Domili Tuna Rungu

2. Bagas Tuna Rungu

3. Vika Tuna Rungu

4. Naysila Tuna Daksa

5. Putra Aditya Tuna Grahita

Anda mungkin juga menyukai