Anda di halaman 1dari 4

1.

Buat rumusan makna identifikasi, dalam rangka menentukan anak-anak


berkebutuhan khusus di sekolah.
Jawab :
Langkah awal yang dilakukan dalam menemukan dan menentukan anak-anak
berkebutuhan khusus di sekolah dasar adalah melalui identifikasi. Secara
umum, identifikasi adalah upaya menemukenali anak-anak yang diduga
mengalami kelainan, atau berkebutuhan khusus. Kegiatan ini sangat penting
dilakukan oleh guru, untuk dapat mememukan dan memberikan layanan
sesuai dengan kebutuhan pendidikannya.
2. Buatlah lembar observarsi, yang akan digunakan untuk mengidentifikasi
anak-anak berkebutuhan khusus.
Jawab :
Lembar Observasi Siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR

1 Antusias dalam 1 2 3 4 5
Mempersiapkan pelajaran
2 Perhatian terhadap penjelasan 1 2 3 4 5
guru
3 Aktif bertanya jika ada 1 2 3 4 5
kesulitan
4 Pemahaman materi dalam 1 2 3 4 5
diskusi
5 Kekompakan / kerjasama 1 2 3 4 5
dengan siswa reguler
Rata-Rata

Keterangan :

1 = Tidak Baik
2 = Kurang Baik
3 = Cukup Baik
4 = Baik
5 = Sangat Baik
3. Untuk menentukan seseorang anak mengalami kelainan mental atau
berkebutuhan khusus, kategori tunagrahita, teknik apakah yang paling sesuai
untuk mengidentifikasinya, jelaskan alasan saudara.
Jawab :
Keberadaan anak Tunagrahita diklasifikasikan menjadi 3 bagian yaitu :
a. Tunagrahita ringan, memiliki IQ antara 68-52 dan masih dapat belajar
membaca, menulis,dan berhitung sederhana.
b. Tunagrahita sedang, memiliki IQ 54-40 dan masih sulit untuk belajar
seperti belajar menulis, membaca, berhitung.
c. Tunagrahita berat, memiliki IQ 39-25.Tunagrahita sangat berat memiliki
IQ dibawah IQ dibawah 24, memerlukan bantuan perawatan secara
total,baik dalam hal mandi maupun makan.
Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah teknik task analysis. Oleh
karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan teknik Task
Analysis dalam peningkatan kemampuan memakai baju berkancing anak
tunagrahita ringan kelas IV di SLB-BC YPLAB Banjaran. Metode yang
digunakan adalah Single Subject Research dengan desain A-B-A. Data
dikumpulkan melalui tes kinerja menggunakan instrumen tes. Kemudian data
yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif untuk
ditampilkan melalui grafik garis sederhana.Dengan demikian penggunaan
teknik task analysis mampu meningkatkan kemampuan memakai baju
berkancing pada anak tunagrahita ringan. Sehingga penggunaan teknik task
analysis ini dapat digunakan sebagai alternatif dalam mengajarkan anak
tunagrahita dalam memakai baju berkancing atau program pengembangan diri
yang lain.
4. Jelaskan pengertian asesmen, dalam rangka menentukan anak-anak
berkebutuhan khusus di sekolah.
Jawab :
Asesmen merupakan kegiatan profesional yang dilakukan secara khusus
menentukan diagnosa dari gangguan atau kelainan yang dialami seseorang.
Menurut Lenner (1988 ) asesmen didefinisikan sebagai proses pengumpulan
informasi tentang seseorang anak yang akan digunakan untuk membuat
pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan keadaan anak. Dalam
konteks pendidikan , Hargrove dan Poteet ( 1984 ) menempatkan asesmen
sebagai salah satu dari tiga aktivitas penting di bidang pendidikan bahkan
mengawali dari aktifitas yang lain, ialah (1) asesmen (2) diagnostik (3)
preskriptif. Dengan demikian maka asesmen dilakukan untuk menegakkan
diagnosis, dan berdasarkan diagnosis tersebut dilakukan langkah berikutnya
ialah preskrepsi, yakni perencanaan program pendidikan
5. Buatlah contoh lembar checklist, yang akan digunakan untuk melakukan
asesmen anak-anak berkebutuhan khusus.
Jawab :
INSTRUMEN ASESMEN BAKAT DAN MINAT ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS
Nama Anak :………………….. Usia :..…….Tahun
Kelas :…………………..
Berilah tanda () pada kolom skor penilaian yang menggambarkan
kondisi sebenarnya dari anak didik Anda.
KECERDASAN LINGUISTIK

N KEMAMPUAN SKOR PENILAIAN


O 1 2 3 4
1 Kaya akan kosakata
2 Mampu menulis/bercerita secara
runtut
3 Mampu membaca dengan intonasi
yang tepat
4 Mampu menceritakan kembali
informasi yang diperoleh
5 Mampu berkomunikasi dua arah
6 Senang membaca
7 Senang menulis
8 Senang bercerita
9 Senang bertanya
10 Senang berargumentasi
Keterangan :

1 = Tidak Baik
2 = Cukup Baik
3 = Baik
4 = Sangat Baik
6. Buatlah suatu rancangan sederhana, mengenai proses pelaksanaan progran
PPI untuk seorang siswa berkebutuhan khusus dari salah satu bidang mata
pelajaran.
Jawab :
Proses penyusunan PPI dimulai dari identifikasi dan asesmen. Cara yang
dapat dilakukan adalah dengan cara observasi langsung, wawancara secara
mendalam kepada orng tua, wali atau kepada orang-orang terdekat dalam
keluarga anak pengasuh agar mendapatkan informasi yang signifikan,
penggunaan test formal, penggunaan test informal, atau menggunakan sistem
rekaman video kegiatan sehari-hari anak. Selain itu juga menggunakan
instumen-intrument identifikasi anak berkebutuhan khusus. Setelah proses
observasi dan pengumpulan data melalui wawancara, test, dan rekaman
video, tim pengembang PPI bermusyawarah untuk menyusun rancangan awal
PPI yang akan dijalankan. Setelah PPI rancangan awal selesai, maka tim PPI
berdiskusi lebih lanjut dengan orang tua anak terkait hal-hal dan program-
program yang ingin dicapai dan juga mendiskusikan bagaimana cara
pencapaiannya. Jika poin-poin sudah disepakati bersama, maka barulah PPI
disahkan dan dijalankan kepada anak.

Anda mungkin juga menyukai