Anda di halaman 1dari 55

ASESMEN DINI ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS
KRISTIANA PURWANINGTYAS, S.PSI., M.PSI., PSIKOLOG
CAKUPAN MATERI :

 PENGERTIAN ASESMEN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


 TUJUAN ASESMEN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
 LANGKAH-LANGKAH ASESMEN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
 ALAT ASESMEN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
 IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
 LAYANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
 PELAPORAN HASIL ASESMEN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
PENGERTIAN ASESMEN ANAK BERKEBUTUHAN
KHUSUS
• Kegiatan penilaian yang dilakukan dengan berbagai cara dengan tujuan untuk
mendapatkan informasi yang akurat tentang kekuatan, kelemahan, serta
kesulitan anak dalam bidang tertentu, yang akan dimanfaatkan untuk
penempatan dan penyusunan program pendidikan atau layanan bantuan yang
diberikan kepada anak berkebutuhan khusus
TUJUAN ASESMEN ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS
• 1. PENJARINGAN (SCREENING)
• 2. PENGALIHTANGANAN (REFERAL)
• 3. IDENTIFIKASI ATAU KLASIFIKASI
• 4. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
• 5. PEMANTAUAN KEMAJUAN BELAJAR (EVALUASI)
TUJUAN ASESMEN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
(SESUAI DENGAN PERMENDIKNAS NO 70 TH 2009)

 Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta didik


yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial atau memiliki
potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya;
 Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai
keanekaragaman, dan tidak diskriminatif bagi semua peserta didik.
LANGKAH-LANGKAH ASESMEN ABK

1. Menghimpun data kondisi anak seluruh anak di kelas berdasarkan


gejala yang tampak.
2. Menganalisis data dan mengklasifikasi anak.
3. Membuat daftar nama anak.
4. Melaporkan hasil.
6. Menyelenggarakan pertemuan kasus.
7. Menyusun laporan hasil pertemuan kasus.
ALAT ASESMEN ABK :

 WAWANCARA (ORANGTUA DAN ANAK)


 OBSERVASI (SIKAP, PERILAKU, PENILAIAN TUGAS)
 TES DAN PENUGASAN (TERTULIS, LISAN, PRAKTEK)
 KUESIONER
INSTRUMEN ASESMEN
“INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK”

A. Identitas Anak
1. Nama : ..............
2. Tempat, tanggal lahir/umur : ................
3. Jenis kelamin : ..............
4. Agama : ..............
5. Status anak : ..............
6. Jumlah saudara : ..............
7. Riwayat pendidikan : ..............
8. Alamat : ..............
B. Riwayat Kelahiran:
1. Perkembangan masa kehamilan : .....................
2. Penyakit pada masa kehamilan : .....................
3. Usia Kandungan : .....................
4. Riwayat proses kelahiran : .....................
5. Tempat kelahiran : .....................
6. Penolong proses kelahiran : .....................
7. Gangguan pada saat bayi lahir : .....................
8. Berat badan bayi : .....................
9. Panjang bayi : .....................
10. Tanda-tanda kelainan : .....................
C. Perkembangan Masa Balita
1. Menyusui hingga umur : ............
2. Minum susu kaleng hingga umur : ............
3. Imunisasi (lengkap/tidak) : ............
4. Pemeriksaan kesehatan (rutin/tdk) : ............
5. Kualitas makanan : ............
6. Kuantitas makanan : ............
7. Kesulitan makan (ya/tidak) : ............
D. Perkembangan Fisik
1. Berdiri pada usia : .........
2. Berjalan pada usia : .........
3. Bicara dengan kalimat lengkap : .........
4. Kesulitan gerakan yang dialami : .........
5. Status gizi balita (baik/kurang) : .........
6. Riwayat kesehatan (baik/kurang) : .........
E. Perkembangan Sosial
1. Hubungan dengan saudara : .........
2. Hubungan dengan teman : .........
3. Hubungan dengan orang tua : .........
4. Hobi : .........
5. Minat khusus : .........
F. Perkembangan Pendidikan
1. Masuk sekolah usia : ...........
2. Kesulitan yang dialami : ...........
3. Pernah tidak naik kelas : ...........
4. Pelayanan khusus yang pernah diterima anak : ..........
5. Prestasi belajar yang dicapai : ..........
6. Ket. Lain yang dianggap perlu : ..........
Asesmen Awal
Penyimpangan Perkembangan Anak
dengan KPSP (Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan) dari umur 3 - 72 bulan
 Jumlah jawaban Ya = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya (S)  Apresiasi
orangtua dan lakukan pemeriksaan kembali 3 bulan lagi untuk usia dibawah 2 tahun dan lakukan
pemeriksaan kembali 6 bulan lagi untuk usia diatas 2 tahun
 Jumlah jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M), tingkatkan stimulasi dan tinjau ulang 2
minggu lagi, masih meragukan (M)  Rujuk ke Puskesmas/RS
 Jumlah jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P)  Rujuk ke Puskesmas/RS
A. Anak dengan Gangguan Penglihatan (Tunanetra)
Gejala yang diamati :
1. Tidak mampu melihat
2. Kurang mampu mengenali orang pada jarak 6 meter
3. Kerusakan nyata pada kedua bola mata

IDENTIFIKAS 4. Sering meraba-raba/tersandung waktu berjalan

I ABK 5. Mengalami kesulitan saat mengambil benda kecil disekitarnya


6. Bagian bola mata yang hitam berwarna keruh/ bersisik/ kering
7. Peradangan hebat pada kedua bola mata
8. Mata bergoyang terus
9. Tidak dapat membedakan cahaya
TES DAYA LIHAT
B. Anak dengan Gangguan Pendengaran (Tunarungu)
Gejala yang diamati :
1. Tidak mampu mendengar
2. Sering memiringkan kepala dalam usaha mendengar
3. Banyak perhatian terhadap getaran
4. Tidak ada reaksi terhadap bunyi suara di dekatnya
5. Terlambat perkembangan bahasa
6. Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi
7. Kurang / tidak tanggap bila diajak bicara
Tes Daya Dengar

Keterangan :
 Tidak ada jawaban “tidak” : Sesuai Umur
 Jawaban “tidak” sebanyak 1 atau lebih : kemungkinan ada gangguan pendengaran
C. Anak dengan gangguan komunikasi dan bicara
Gejala yang diamati :
1. Sulit memahami isi pembicaraan orang lain
2. Sulit mengemukakan ide secara lisan maupun tertulis
3. Tidak lancar dalam berbicara atau mengemukakan ide
4. Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi
5. Ada gejala gagap dan gugup dalam berbicara
6. Artikulasi bicara tidak jelas
7. Suaranya parau
8. Organ bicaranya tidak normal (misal bibir sumbing, lidah terlalu tebal, dan sebagainya)
Contoh keterampilan bahasa dan bicara
usia 5-6 tahun
 Menamakan 6 warna dasar dan 3 bentuk dasar
 Mengikuti perintah yang diberikan dalam kelompok
 Mengikuti perintah 3 tahap
 Bertukar informasi dan menanyakan pertanyaan (bagaimana, kenapa)
 Menjawab secara verbal pertanyaan “hai” dan “apa kabar”
 Menggunakan kata untuk sesuatu yang sudah berlalu dan akan datang secara tepat
 Menggunakan kata penghubung
 Memiliki pengucapan ekspresif kosakata ±13.000 kata
 Menamakan lawan kata
 Secara urut menamakan nama-nama hari
 Dapat menghitung sampai 30 secara hafalan
 Panjang kata dalam kalimat 4-6 kata
 Dapat menyanyikan sebuah lagu
 Bisa menguraikan kembali sebuah cerita sederhana
D. Anak dengan Hambatan Kecerdasan/Disabilitas Intelectual (Tunagrahita Ringan)
Gejala yang diamati :
1. Memiliki IQ 50-69
2. Dua kali berturut-turut tidak naik kelas
3. Masih mampu membaca, menulis, berhitung sederhana
4. Tidak dapat berpikir secara abstrak
5. Kurang perhatian terhadap lingkungan
6. Sulit menyesuaikan diri dengan situasi (interaksi sosial)
D. Anak dengan Hambatan Kecerdasan (Tunagrahita Sedang)
Gejala yang diamati :
1. Memiliki IQ 35-49
2. Tidak dapat berpikir secara abstrak
3. Hanya mampu membaca kalimat tunggal
4. Mengalami kesulitan berhitung sekalipun sederhana
5. Perkembangan interaksi dan komunikasinya terlambat
6. Sulit beradaptasi dengan lingkungan baru (penyesuaian diri)
7. Kurang mampu mengurus diri sendiri sesuai usia
D. Anak dengan Hambatan Kecerdasan (Tunagrahita Berat)
Gejala yang diamati :
1. Memiliki IQ 20-34
2. Hanya mampu membaca satu kata
3. Sama sekali tidak dapat berpikir secara abstrak
4. Tidak mampu melakukan kontak sosial
5. Tidak mampu mengurus diri sendiri
6. Banyak tergantung pada bantuan orang lain
D. Anak dengan Hambatan Kecerdasan : Lambat Belajar/Slow Learner
Gejala yang diamati :
1. Daya tangkap terhadap pelajaran lambat
2. Sering terlambat dalam menyelesaikan tugas tugas akademik
3. Rata-rata prestasi belajarnya selalu rendah
4. Pernah tidak naik kelas
5. Memiliki IQ 70-89
Disleksia : Kesulitan Membaca

E. Anak Gejala yang diamati :

Berkesulitan 1. Perkembangan kemampuan membaca terlambat

Belajar Spesifik 2. Kemampuan memahami isi bacaan rendah


3. Kalau membaca sering banyak kesalahan
Disgrafia : Kesulitan Menulis
Gejala yang diamati :
1. Kalau menyalin tulisan sering terlambat selesai

E. Anak 2. Sering salah menulis huruf b dengan p, p dengan q, v dengan u,

Berkesulitan 2
dengan 5, 6 dengan 9, dan sebagainya
Belajar Spesifik 3. Hasil tulisannya jelek dan tidak terbaca
4. Tulisannya banyak salah/terbalik/huruf hilang
5. Sulit menulis dengan lurus pada kertas tak bergaris
Diskalkulia : Kesulitan Berhitung
Gejala yang diamati :
1. Sulit membedakan tanda-tanda: +, -, x,:, >, <, =

E. Anak 2. Sulit mengoperasikan hitungan bilangan

Berkesulitan 3. Sering salah membilang dengan urut I

Belajar Spesifik 4. Sulit membedakan angka 9 dengan 6; 17 dengan 71, 2 dengan


5, 3
dengan 8, dan sebagainya
6. Sulit membedakan bangun-bangun geometri
F. Anak dengan Hambatan Fisik dan Motorik (Tunadaksa) Polio
Gejala yang diamati :
1. Jari tangan kaku dan tidak dapat menggenggam
2. Terdapat bagian anggota gerak yang tidak lengkap tidak sempurna lebih
kecil dari biasa
3. Terdapat cacat pada alat gerak
4. Sulit melakukan gerakan (tidak sempurna, tidak lentur, tidak terkendali)
5. Anggota gerak tubuh kaku lemah lumpuh layu
F. Anak dengan Hambatan Fisik dan Motorik (Tunadaksa) Cerebral Palsy

Gejala yang diamati :


1. Selain faktor polio juga ada gangguan di otak
2. Gerakan kaku, tremor (bergetar)
G. Anak dengan Gangguan Emosi dan Perilaku (Tunalaras)  Anak dengan Gangguan Perilaku
Gejala yang diamati :
1. Suka berkelahi, memukul, dan menyerang

2. Pemarah

3. Tidak mau mengikuti peraturan

4. Merusak milik orang lain maupun miliknya sendiri

5. Tidak sopan, kurang ajar dan kasar

6. Tidak dapat bekerjasama, penentang, dan kurang perhatian terhadap orang lain

7. Suka mengganggu

8. Negativistik, gelisah, pembolos dan suka ribut

9. Suka mendominasi orang lain, mengancam, menggertak, pembohong, dan suka mengeluarkan suara-suara kotor

9. Suka iri hati, cemburu, membantah

10. Ceroboh, mencuri, mengacau, dan menggoda

11. Menolak mengakui kesalahan dan suka menyalahkan orang lain

10. Mementingkan diri sendiri


G. Anak dengan Gangguan Emosi dan Perilaku (Tunalaras) 
Anak Pencemas
Gejala yang diamati :
1. Tegang, cemas berlebihan, terlalu pemalu, suka menyendiri, tidak punya teman
2. Perasaan tertekan, sedih, merasa terganggu, sangat sensitif, mudah sakit hati, dan mudah
merasa dipermalukan
3. Merasa tidak berharga, kurang percaya diri dan mudah frustasi dan sering menangis
4. Pendiam dan bungkam
Keterangan :
 Tidak ada jawaban ya : Tidak mengalami
gangguan
 1 jawaban ya : Kemungkinan anak mengalami
masalah emosi dan perilaku  konseling
orangtua, jadwalkan 3 bulan lagi. Apabila tidak
ada perubahan rujuk ke puskesmas/RS
 2 atau lebih jawaban ya : Anak mengalami
masalah emosi dan perilaku  Rujuk ke
puskesmas/RS
CHILD BEHAVIOR CHECKLIST (6-18 TAHUN)
 Interpretasi:
 Skala sindrom
 < 67 normal
 67-70 borderline
 > 70 kemungkinan klinis
KUESIONER KEKUATAN DAN KESULITAN
PADA ANAK (SDQ)

Keterangan :
Digunakan untuk usia 3-17 tahun
• Skor benar : nilai 2
• Skor agak benar : nilai 1
• Skor tidak benar : nilai 0
( Kecuali pertanyaan nomor 7, 11, 14, 21, dan 25
untuk penilaian benar: 0, agak benar: 1, tidak benar: 2)

• Tingkatan status emosional normal : 0-15


• Tingkatan status emosional borderline : 16-19
• Tingkatan status emosional abnormal : 20-40
SRQ 29

Interpretasi:
a.tidak terdapat nilai cut off yang universal yang dapat digunakan
b.dalam kebanyakan situasi 5 sampai 7 jawaban YA pada no 1-20
(gejala neurosis) mengindikasikan adanya masalah psikologis
c.No. 21 mengindikasikan adanya penggunaan zat psikoaktif
d.Satu jawaban YA dari no. 22-24 (gejala psikotik)
mengindikasikan adanya masalah serius dan
perlu penanganan lebih lanjut
e.Satu jawaban YA dari no. 25-29
mengindikasikan adanya gejal-gejala PTSD
(Post Traumatic Stress Disorder)
H. Anak dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas
Tipe Tidak Ada Perhatian (Inatentivitas) :
Gejala yang diamati :
1. Gagal menyimak hal yang rinci
2. Sulit bertahan pada satu aktivitas
3. Tidak mendengarkan ketika diajak berbicara
4. Sering tidak mengikuti perintah
5. Sulit mengatur jadwal tugas dan kegiatan
6. Sering menghindar dari tugas yang memerlukan perhatian lama
7. Sering kehilangan barang yang dibutuhkan
8. Sering beralih perhatian
H. Anak dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas
Tipe Impulsif :
Gejala yang diamati :
1. Sering menjawab sebelum pertanyaan selesai
2. Sering kesulitan menunggu giliran
3. Sering menyela pembicaraan orang lain
4. Sembrono, melakukan tindakan berbahaya tanpa pikir panjang
5. Usil, suka mengganggu anak lain
6. Permintaannya harus segera dipenuhi
7. Mudah frustasi dan putus asa
H. Anak dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas : Tipe
Hiperaktif
Gejala yang diamati :
1. Sering menggerakkan kaki atau tangan dan sering menggeliat
2. Sering meninggalkan tempat duduk di kelas
3. Sering berlari dan memanjat
4. Sulit melakukan kegiatan dengan tenang
5. Sering bergerak tanpa ia sadari
6. Sering bicara berlebihan
Beri nilai :
0 : jika keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak
1 : jika keadaan tersebut kadang-kadang ditemukan pada anak
2 : jika keadaan tersebut sering ditemukan pada anak
3 : jika keadaan tersebut selalu ada pada anak
Nilai total 13 atau lebih anak dengan kemungkinan resiko GPPH
Gejala yang diamati :
1. Sulit mengenal dan merespon dengan emosi dan isyarat sosial
2. Tidak bisa menunjukkan perbedaan ekspresi muka

3. Kurang memiliki perasaan dan empati

I. Anak Autis 4. Ekspresi emosi yang kaku


5. Sering menunjukkan perilaku meledak-ledak
6. Perilaku yang ditunjukkan stereotip (berulang ulang)
7. Sulit diajak berkomunikasi secara verbal
8. Cenderung menyendiri
9. Sering mengabaikan situasi di sekitarnya
Keterangan :

 Digunakan untuk anak diatas 18 bulan


 Enam pertanyaan No. 2,7,9,13,14,15 adalah pertanyaan penting (critical item). Jika
dijawab tidak berarti anak kemungkinan memiliki resiko tinggi autism
 Tidak ada jawaban tidak atau jawaban tidak kurang dari 2 critical item atau
jawaban tidak kurang dari 3 pertanyaan yang mana saja  Normal
 Jawaban tidak pada 2 atau lebih critical item atau tiga pertanyaan lain yang dijawab
tidak sesuai : kemungkinan mengalami resiko autism  Rujuk ke puskesmas/RS
 Jika perilaku tersebut jarang dikerjakan (misalnya anda melihat 1 atau 2 kali),
mohon dijawab anak tersebut tidak melakukannya
Instrumen pemeriksaan
dengan CARS (> 3tahun)

Keterangan :
 Nilai skor ≥ 30 : kemungkinan
mengalami autis
J. Anak dengan Kecerdasan Istimewa Berbakat Istimewa (CIBI)
Gejala yang diamati :
1. Membaca pada usia lebih muda
2. Membaca lebih cepat dan lebih banyak
3. Memiliki perbendaharaan kata yang luas
4. Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat
5. Mempunyai minat yang luas, juga terhadap masalah orang dewasa
6. Mempunyai inisiatif dan dapat bekerja sendiri
7. Menunjukkan keaslian (orisinalitas) dalam ungkapan verbal
8. Dapat memberikan banyak gagasan
9. Luwes dalam berpikir
10. Terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan
12. Mempunyai pengamatan yang tajam
13. Dapat berkonsentrasi untuk jangka waktu panjang, terutama terhadap tugas atau bidang yang diminati
15. Berpikir kritis, juga terhadap diri sendiri
16. Senang mencoba hal-hal baru
17. Mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi, dan sintesis yang tinggi
18. Senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan masalah
19. Cepat menangkap hubungan sebab akibat
20. Berperilaku terarah pada tujuan
21. Mempunyai daya imajinasi yang kuat
22. Mempunyai banyak kegemaran (hobi)
23. Mempunyai daya ingat yang kuat
24. Tidak cepat puas dengan prestasinya
25. Peka (sensitif) serta menggunakan firasat (intuisi)
26. Menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan

Cerdas Istimewa  Asesmen dilakukan dengan : Tes Inteligensi (IQ 125-130 ke atas), Tes Kreativitas,
Tes Task Commitment
 Berdasarkan Permendiknas nomor 70 tahun 2009 pasal 8, bahwa pembelajaran pada
pendidikan inklusif mempertimbangkan prinsip-prinsip pembelajaran yang disesuaikan
dengan karakteristik belajar siswa.
 Guru perlu merancang proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa dan memberikan
kesempatan kepada semua siswa untuk terlibat dalam proses belajar di kelas.
 Pendidikan inklusif perlu mempersiapkan sumber daya manusia (tutor khusus), infrastruktur
yang mendukung pelaksanaan proses pembelajaran inklusif, adanya daya dukung pendanaan
yang baik, sehingga pembelajaran inklusif proses berjalan efektif, membuat pedoman standar
untuk pelaksanaan pembelajaran inklusif dengan modifikasi kurikulum, persiapan Program
Pembelajaran Individu (PPI), dan standar penilaian untuk siswa berkebutuhan khusus
 TINGKAT KELUARGA : Keluarga/orangtua dianjurkan
membawa anaknya ke tenaga kesehatan di puskesmas/RS
 TINGKAT SEKOLAH :
LAYANAN 1. Pihak sekolah melakukan layanan pendidikan sesuai
ANAK pedoman standar pembelajaran di sekolah

BERKEBUTUH 2. Pihak sekolah melakukan rujukan ke tenaga kesehatan di


Puskesmas/RS apabila membutuhkan penanganan lebih lanjut
AN KHUSUS 3. Pihak sekolah melakukan rujukan ke instansi sekolah lainnya
yang dianggap lebih sesuai melayani kebutuhan pendidikan anak
(Sekolah Inklusi/Sekolah Luar Biasa/Sekolah Khusus)
PELAPORAN HASIL ASESMEN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

NO Nama ASESEMEN DINI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TINDAK LANJUT


Sekolah

GANGGUAN GANGGUAN HAMBATA HAMBATAN GANGGUAN GANGGUAN GPPH AUTIS GANGGUAN CERDAS DIRUJUK PERENCANAAN EVALUASI
PENLIHATAN PENDENGA N FISIK/ KECERDASAN BELAJAR EMOSI DAN KOMUNIKASI ISTIMEWA PEMBELAJARAN
RAN MOTORIK SPESIFIK PERILAKU & BICARA BERBAKAT
ISTIMEWA
 INTERVENSI DINI BERAWAL DARI DETEKSI DINI
 HINDARI LABELLING/MENDIAGNOSA ANAK
 ANAK TIDAK BISA MEMILIH KETERBATASANNYA, MARI KITA MAKSIMALKAN
POTENSINYA
 LAKUKAN ASESMEN TERINTEGRASI KASUS ABK SECARA RUTIN
Sumber referensi :

 Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi, intervensi dini tumbuh kembang anak di tingkat
pelayanan dasar. 2016. Kemenkes Republik Indonesia
 Pedoman nasional pelayanan psikologi klinis. 2020. Ikatan Psikolog Klinis Indonesia
 Modul identifikasi dan asesmen anak berkebutuhan khusus program peningkatan
kompetensi guru sekolah inklusi. 2021. Universitas Negeri Malang
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai