Anda di halaman 1dari 9

PERUBAHAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI VERBAL PASIEN STROKE ISKEMIK

DENGAN DISARTRIA PASCA LSVTLOUD DI RSI JEMURSARI SURABAYA

The Increasing Of Verbal Communication Ability of Stroke Ischemic Patient


With Dysarthria Post LSVT Loud

Retno AyuYuliastuti1, Handayani2, Yanis Kartini3


1
Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
2,3
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Email: retnoayu.y@gmail.com

ABSTRAK
Disartria adalah ketidaksempurnaan pengucapan artikulasi sehingga terjadi kerusakan komunikasi
verbal. LSVT Loud adalah suatu latihan bicara yang efektif digunakan untuk pasien disartria. LSVT Loud
meningkatkan suara dan ucapan pada individu dengan cara mengobati patologi fisik yang mendasarinya
terkait dengan gangguan suara. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis peningkatan kemampuan
komunikasi verbal pasien stroke iskemik dengan disartria di RumahSakit Islam Jemursari Surabaya.
Desain penelitian ini Pre experimental, dengan populasi seluruh pasien stroke iskemik dengan disartria
di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya. Besar sampel 34 orang yang diambil dengan teknik consecutive
sampling. Data dianalisis dengan uji pairet t-test α< 0,05.
Hasil penelitian didapatkan hamper seluruh responden (76,5 %) kemampuan komunikasi verbal pre
LSVT Loud jelas dengan nilai minimum 46 dan nilai maksimum 78. Kemampuan komunikasi verbal post
LSVT Loud sebagian besar responden (64,7 %) sangat jelas, nilai minimum 62 dan nilai maksimum 88
dengan perubahan skor 4 hingga 38. Berdasarkan analisis paired t-test p = 0,000 < α 0,05 sehingga H0 ditolak
maka ada peningkatan kemampuan komunikasi verbal padapasien stroke iskemik dengan disartria di Rumah
Sakit Islam Jemursari Surabaya pasca pemberian LSVT Loud.
Simpulan peneliti adalah ada perubahan kemampuan komunikasi verbal pasien stroke iskemik dengan
disartria di Rumah Sakit Jemursari Surabaya pasc pemberian Lee Silverman Voice Treatment (LSVT) Loud,
sehingga disarankan agar rumah sakit menginformasikan kepada rehab medic terutama speech therapy
tentang manfaat peningkatan kemampuan komunikasi verbal dengan LSVT. Bagi peneliti berikutnya agar
menggunakan kelompok control pemberian terapi bicara yang biasa digunakan di rumah sakit sebagai
pembanding keefektifitasan metode ini, selain itu saran bagi keluarga agar mendukung program terapi bicara
pasien di rumah.

Kata kunci: Stroke Iskemik, Disartria, Komunikasi Verbal, LSVT Loud

ABSTRACT
Dysarthria is the imperfection of the articulation pronunciation so that there is damage to verbal
communication. LSVT Loud is an effective speech exercise used for dysarthria patients. LSVT Loud enhances
voice and speech to individuals by treating underlying physical pathologies associated with voice disorders.
The purpose of the study was to analyze the improvement of verbal communication skills of ischemic stroke
patients with dysarthria at Jemursari Islamic Hospital Surabaya.
This research design was Pre experimental, with a population of all ischemic stroke patients with
dysarthria at Jemursari Islamic Hospital Surabaya. The sample size of 34 people was taken by consecutive
sampling technique. Data were analyzed by pairet t-test α <0.05.
The results of this study showed that almost all respondents (76.5%) pre LSVT Loud verbal
communication skills were clear with a minimum value of 46 and a maximum score of 78. LSVT Loud verbal
post communication ability was mostly clear (64.7%), minimum score of 62 and value maximum 88 with a
change in score from 4 to 38. Based on the analysis of paired t-test p = 0,000 <α 0.05 so that H0 is rejected
there is an increase in verbal communication skills in ischemic stroke patients with dysarthria at Jemursari
Surabaya Islamic Hospital after the LSVT Loud.
The conclusion of the study was that there was a change in verbal communication ability of ischemic
stroke patients with dysarthria at Jemursari Surabaya Hospital after the Lee Silverman Voice Treatment
(LSVT) Loud, so it was suggested that the hospital inform medical rehabilitation especially speech therapy
about the benefits of improving verbal communication skills with LSVT. For the next researchers to use the
control group speech therapy that is commonly used in hospitals as a comparison of the effectiveness of this
method, in addition to suggestions for families to support the patient's speech therapy program at home.
Keywords: Ischemic Stroke, Dysarthria, Verbal Communication, LSVT Loud

108
PENDAHULUAN gangguan dalam proses menghasilkan
Stroke iskemik disebabkan adanya suara dalam berbicara, maka diperlukan
penyumbatan akibat gumpalan aliran latihan bicara yang dapat meningkatkan
darah baik itu sumbatan karena trombosis kekuatan otot agar artikulasi menjadi
(penggumpalan darah yang menyebabkan jelas (Lof, 2006).
sumbatan di pembuluh darah) atau Jumlah penderita stroke di Indonesia
embolik (pecahan gumpalan darah/ berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan
udara/ benda asing yang ada dalam (Nakes) 2013 diperkirakan 7% hingga
pembuluh darah sehingga dapat 12,1%. Jumlah total stroke iskemik
menyumbat pembuluh darah ke bagian sekitar 83% dan sisanya 17% stroke
otak (Black & Hawks, 2014). hemoragik, sedangkan penderita stroke
Serangannya diawali dengan kondisi dengan gangguan bicara (afasia,
yang menyebabkan perubahan perfusi disartria) tidak diketahui secara pasti.
darah pada otak, sehingga berakibat Penderita stroke iskemik yang dirawat di
hipoksia pada otak. Hipoksia yang rumah sakit mengalami berbagai masalah
berlangsung lama dapat menyebabkan keperawatan, di antaranya gangguan
iskemik otak. Iskemik yang terjadi dalam mobilisasi fisik, defisit perawatan diri,
waktu yang singkat 10-15 menit dapat ketidakseimbangan nutrisi, inkontinensia
menyebabkan defisit sementara bukan urine, gangguan persepsi sensori,
defisit permanen, jika terjadi dalam gangguan konsep diri dan gangguan
waktu lama sel dapat mati permanen dan komunikasi verbal. Hasil observasi di
terjadi infark. Defisit fokal permanen Rumah Sakit Islam Jemursari pada
tergantung pada daerah otak yang tanggal 6 Oktober 2017 didapatkan 4 dari
terkena. Pembuluh darah yang paling 7 pasien stroke mengalami kerusakan
sering mengalami iskemik adalah arteri komunikasi verbal. Berdasarkan data
serebral tengah dan arteri karotis interna rekam medis Rumah Sakit Islam
(Lumbantobing, 2014). Jemursari pada bulan Januari-Maret
Stroke iskemik mempunyai gejala ditemukan 146 kunjungan pasien dengan
mayor dan minor (WHO dalam stroke iskemik dan 1 pasien
Rosdiana, 2012). Gejala mayor antara teridentifikasi disartria. Amila, Sitorus
lain: gangguan motorik unilateral/ dan Herawati (2013), menyatakan bahwa
bilateral (termasuk berkurangnya jumlah penderita stroke yang mengalami
koordinasi), gangguan sensorik kerusakan komunikasi verbal tidak dapat
unilateral/ bilateral, afasia/ disfasia diketahui dengan pasti melalui rekam
(berbicara yang terganggu), hemianopia medis, jurnal dan situs.
(gangguan pada separuh sisi lapang Pasien dengan disartria berbicara
pandang). Gejala minor bisa berupa: lirih, kesulitan menggerakkan lidah,
disartria (bicara cadel/ pelo), pusing, rahang dan mulut saat ingin berbicara.
vertigo, diplopia dan kejang. Disartria Selayaknya yang terjadi pada pasien-
(cadel/ pelo) merupakan gejala yang pasien disartria dimana disartria adalah
terlihat dari stroke. Gejala ini terjadi 15% motor speech disorder. Otot-otot mulut,
pada kejadian stroke (Nurmufthi, 2014). wajah dan sistem pernapasan menjadi
Kelumpuhan pada saraf motorik lemah, sulit digerakkan atau dapat tidak
yang mengatur pergerakan bibir dan berfungsi sama sekali (Ghina, 2014).
lidah menyebabkan gangguan dalam Orang dengan kesulitan bicara (misalnya
bicara (cedal) pada pasien stroke pasien disartria) akan di evaluasi
(Mardjono & Sidharta, 2009). Demikian (American speech language hearing
pula menurut Lindsay & Bone (2004) association, 2014). Sifat dan tingkat
defisit komunikasi verbal pada pasien keparahan akan ditentukan. Kemudian
stroke disebabkan kelumpuhan otot akan dilakukan latihan bicara yang
sekitar mulut dan lidah seperti otot bertujuan; memperlambat kecepatan
stiloglosus, hipoglosus, genioglosus, bicara; meningkatkan breath support;
longitudinalis superior inferior, otot meningkatkan gerakan mulut, lidah dan
masetter, bucinator dan pallatum. bibir; meningkatkan artikulasi agar
Kelumpuhan pada otot ini menyebabkan berbicara lebih jelas; pengajaran kepada

109
pengasuh; anggota keluarga dan guru METODE
untuk berkomunikasi lebih baik dengan Desain penelitian ini Pre
pasien disartria. experimental, dengan populasi seluruh
Latihan bicara diberikan dalam pasien stroke iskemikdengandisartria di
upaya meningkatkan kemampuan bicara Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya.
dan dilakukan secara terus menerus. Besar sampel 34 orang yang diambil
Latihan bicara untuk pasien disartria dengan teknik consecutive sampling. Data
yang dilakukan bisa menggunakan dianalisis dengan uji pairet t-test α<
berbagai macam. Metode penanganan 0,05.Variabel penelitianiniyaitu
pasien disartria menurut Enderby, et.al kemampuankomunikasi verbal
(2010) yaitu; terapi bicara dan bahasa; sebelumdansesudahLSVT Loud.
latihan penguatan otot-otot ekspirasi;
modifikasi kecepatan bicara; Lee HASIL PENELITIAN
Silverman Voice Treatment (LSVT); 1. Data Umum
Behavioral Communication Intervention; a. Usia
Speech Suplementation Strategies. Tabel 1.Distribusi Data Berdasarkan
Lee Silverman Voice Treatment Usia Responden Di Rumah
(LSVT) Loud adalah suatu latihan bicara Sakit Islam Jemur sari
yang efektif digunakan untuk pasien Surabaya Juni-Juli 2018
disartria, namun masih belum diketahui n Mean SD Median
Min-
keefektifitasannya jika dibandingkan Maks
terapi bicara aiueo untuk mengatasi 34 50,76 7,45 7,45 38-64
kerusakan kemampuan komunikasi Sumber : Data primer 2018
verbal lainnya. LSVT Loud meningkatkan b. JenisKelamin
suara dan ucapan pada individu dengan Tabel 2. Distribusi Frekuensi
cara mengobati patologi fisik yang Berdasarkan Jenis Kelamin
mendasarinya terkait dengan Responden Di Rumah Sakit
gangguansuara. Terapi ini berfokus pada Islam Jemur sari Surabaya
kenyaringan vokal dan diterapkan dalam Juni-Juli 2018
enam belas sesi satu jam yang tersebar JenisKelamin n %
selama empat minggu. Jurnal berjudul Laki-laki 22 64,7
“Intensive voice treatment LSVT Loud Perempuan 12 36,6
for patient with parkinson’s disease: a 2 Total 34 100
year follow up” menyatakan bahwa Sumber: Data primer 2018.
penerapan LSVTLoud lebih disarankan
karena ada kecenderungan perbaikan 2. Data Khusus
yang terjaga hingga dua tahun setelah a. Distribusi Data Berdasarkan Tabel
perawatan. 5.3 Distribusi Frekuensi
Berdasarkan penjelasan tentang Kemampuan Komunikasi Verbal
penerapan LSVT Loud di atas, maka perlu Sebelum dan Setelah Pemberian
dilakukan penelitian lebih lanjut tentang LSVT Loud Pada Responden di RSI
pelaksanaannya untuk mengatasi Jemursari Surabaya Bulan Juni-Juli
No. KemampuanKo Pre Post
kelemahan dalam berbicara pada pasien
munikasi
stroke iskemik dengan kerusakan Verbal
komunikasi verbal disartria. Beberapa n % n %
jurnal meneliti tentang implementasi dari 1. TidakJelas 0 0 0 0
LSVT Loud terhadap kemampuan 2. KurangJelas 6 17,6 0 0
komunikasi verbal pasien dengan 3. Jelas 26 76,5 12 35,3
penyakit gangguan fungsi saraf lain. Oleh 4. SangatJelas 2 5,9 22 64,7
karena itu, perlu dilihat apakah ada Total 34 100 34 100
perubahan kemampuan komunikasi Sumber : Data primer 2018
verbal pasien stroke iskemik dengan
disartria setelah mendapatkan LSVT
Loud.

110
b. Kemampuan Komunikasi Verbal trigeminus, vagus, fasial dan
Sebelum dan Setelah Pemberian hipoglosus.
LSVT Loud Penelitian ini tidak mengidentifikasi
jenis disartria yang diderita responden,
namun dari hasil pemeriksaan
didapatkan bahwa responden
mengalami flaccid dysarthria. Flaccid
dysarthria merupakan sekuel umum
yang tidak progresif pada kerusakan
otak (post stroke, kerusakan otak
karena trauma) (Gamal et.al., 2017).
Pada disartria jenis ini terjadi
kerusakan kontrol serebelum sehingga
dapat mempengaruhi respirasi, fonasi,
. resonansi dan artikulasi (Mc. Caffrey,
Gambar 1. Distribusi Frekuensi 2011). Pada responden tidak terlihat
Kemampuan Komunikasi Verbal secara jelas pada penampakan fisik
Sebelum dan Setelah Pemberian bahwa mereka mengalami disartria.
LSVT Loud Pada Responden di RSI Hal ini terbukti dengan hasil
Jemursari Surabaya Bulan Juni-Juli pengukuran kemampuan komunikasi
2018. verbal yang masih pada taraf jelas,
dimana kata-kata dari speech
PEMBAHASAN intelligibility terdengar jelas, namun
1. Kemampuan komunikasi verbal pada bagian huruf “r” yang berada di
sebelum pemberian LSVT Loud tengah dan akhir kata memang
pada responden terdengar seperti “l” sebagaimana itu
dikatakan cedal.
Hasil penelitian menunjukkan Cedal atau pelo juga sering kita
bahwa rata-rata skor kemampuan dengar pada orang dengan usia tua.
komunikasi verbal sebelum pemberian Cakraborty dalam Rosdiana (2012)
LSVT Loud 60.59, yakni kemampuan menyatakan bahwa mayoritas pasien
komunikasi verbal jelas. Disartria yang menderita disartria pada rentang
merupakan tanda gejala objektif dari usia dewasa tengah. Dalam penelitian
masalah keperawatan kerusakan ini didapatkan rata-rata yang
komunikasi verbal (Rosdiana, 2012). mengalami disartria adalah usia lanjut.
Dalam penelitian ini data rekam medis Elastisitas pembuluh darah pada usia
yang menyatakan jumlah keseluruhan tersebut menurun mengakibatkan
dari diagnosa disartria maupun banyaknya timbunan plak, sehingga
kerusakan komunikasi verbal hanya menyebabkan aterosklerosis.
berjumlah satu dari jumlah pasien Aterosklerosis sendiri dapat
stroke pada tiga bulan terakhir. Hal ini menyebabkan masalah pada pembuluh
diperkuat dengan pernyataan Amila, darah di jantung dan otot jantung
Sitorus dan Herawati (2013), (Rosdiana, 2012). Pasien yang berusia
menyatakan bahwa jumlah penderita tua memiliki faktor resiko stroke maka
stroke yang mengalami kerusakan semakin besar juga peluang untuk
komunikasi verbal tidak dapat stroke dan apabila terkena bagian otak
diketahui dengan pasti melalui rekam yang berperan pada otot-otot bicara
medis, jurnal dan situs, sehingga dan saraf bicara, maka besar
sebelum dilakukan penelitian, kemungkinan menderita disartria.
pemeriksaan fisik sederhana dilakukan Penelitian yang dilakukan Rosdiana
karena sulitnya responden didapatkan (2012) didapatkan hasil bahwa lebih
jika hanya mengandalkan diagnosa banyak wanita yang mengalami
dalam rekam medis yang masih kurang kerusakan komunikasi verbal. Hal ini
spesifik. Pemeriksaan yang dilakukan berbanding terbalik dengan hasil
yakni dengan memeriksaan nervus penelitian kali ini. dimana jenis

111
kelamin laki-laki yang mengalami sesi enam belas di minggu keempat.
disartria. Demikian pula hasil Perawatan manual disartria yang dapat
penelitian Amila, Sitorus dan Herawati difasilitasi oleh tenaga kesehatan
(2013) menyatakan bahwa sebagian diantaranya pengetahuan tentang
besar kerusakan komunikasi verbal pengobatan dan latihan bicara (Wedro,
pada responden laki-laki. Laki-laki 2011). Selain memfasilitasi tentang
memiliki kebiasaan merokok atau pengetahuan akan latihan bicara,
kebiasaan hidup tidak sehat dengan tenaga kesehatan (perawat) dapat
makan-makanan berlemak yang berkolaborasi untuk membantu latihan
menyebabkan aterosklerosis pada bicara pasien karena perawat
pembuluh darah. Aterosklerosis pada merupakan tenaga kesehatan yang
pembuluh darah dapat mengakibatkan paling sering berinteraksi dengan
sumbatan pada aliran darah, akibatnya pasien (Retno, 2012). Interaksi yang
terjadi emboli, thrombus maupun dilakukan pasien yang mengalami
hipoperfusi sistemik. Semua hal kerusakan komunikasi verbal dapat
tersebut menyebabkan terjadi iskemia dilakukan/ diulang secara terus-
di otak hingga stroke. Iskemia di otak menerus sebagai upaya peningkatan
mengakibatkan kerusakan pada bagian kemampuan komunikasi verbalnya.
pons atau medulla oblongata LSVT Loud yang dilakukan selama
mengakibatkan disartria. 16 sesi 1 jam ini dilakukan seminggu
National Institute of Neurological empat kali latihan. Latihan yang
Disorders and Stroke/ NINDS dalam dilakukan selama satu jam ini cukup
Nurmufthi (2014), disartria merupakan intens untuk meningkatkan
gejala sisa yang muncul sebagai bentuk kemampuan komunikasi verbal.
defisit bahasa. Pasien stroke dengan Namun demikian, latihan selama satu
disartria mengalami hambatan dalam jam membuat responden jenuh.
aktivitas sehari-hari karena Beberapa responden melewatkan satu
ketidakjelasan dalam artikulasi dan kali latihan tetapi melanjutkan di hari
pengucapan kata-kata (Amila, Sitorus berikutnya. Hal ini yang menjadikan
& Herawati, 2013). Disartria pada program latihan menjadi berdekatan.
stroke terjadi pada area pons dan Dalam hal ini, peran keluarga menjadi
medulla oblongata. Lesi pada nucleus sangat berarti. Keluarga tetap disiplin
trigeminal yang berlokasi di pons atau melakukan pendampingan saat latihan.
medulla terutama pada saraf motorik Menurut Kusumoputro dalam (Amila,
berpengaruh pada otot temporalis, Sitorus & Herawati, 2013), mengajak
masetter dan pterygoideus ketika pasien bercakap-cakap merupakan
rahang dibuka atau ditutup. Hal ini suatu pendekatan strategi komunikasi
menyebabkan deviasi rahang ke atas untuk mengembangkan kemampuan
sakit, sehingga mengganggu saat komunikasi.
berbicara. Seperti yang diungkapkan Hasil kemampuan komunikasi
oleh Rusdiyanto (2010) yang verbal setelah diberikan LSVT Loud
menyatakan bahwa pada pasien stroke menjadi sangat jelas. Nilai responden
dapat mengalami kemunduruan fungsi dalam penilaian menggunakan speech
morik dan bahasa. intelligibility mengalami perbaikan.
Setelah dilakukan LSVT Loud pada
2. Kemampuan Komunikasi Verbal pengucapan “r” pada pertengahan kata
Setelah Pemberian LSVT Loud pada masih terdengar kurang jelas, namun
Responden pada akhir kata terdengar jelas. Hal ini
Hasil analisis data menunjukkan yang meningkatkan nilai speech
rata-rata skor kemampuan komunikasi intelligibility responden. Perbaikan
verbal setelah pemberian LSVT Loud nilai ini tidak secara instan terjadi,
77.00, yakni kemampuan komunikasi namun setelah responden melalui 16
verbal sangat jelas. Hal ini dilihat sesi latihan yang dilakukan selama satu
melalui hasil observasi dan penilaian jam. Sebagaimana peningkatan
di akhir sesi latihan yaitu latihan pada komunikasi kurang bicara dalam

112
Nursing Intervention SDKI (2016), latihan yang harus dilakukan.
menjelaskan tentang penggunaan Perbaikan dalam latihan terlihat di
strategi peningkatan kemampuan minggu ketiga latihan, jika dinilai
komunikasi bagi orang yang memiliki secara subjektif.
gangguan bicara. Salah satu strategi Kemampuan komunikasi verbal
tersebut adalah memonitor kecepatan sebelum dan setelah pemberian LSVT
bicara, tekanan, kuantitas, volume dan Loud dapat terlihat dengan
diksi. Ramig, et.al menyatakan LSVT membaiknya pengucapan huruf “r”
Loud memperbaiki intonasi, yang lebih jelas di akhir kata.
kenyaringan dan kualitas suara. LSVT Peningkatan adduksi pita suara,
memperbaiki kenyaringan suara peningkatan dan sinergi aktivasi otot
dengan menstimulasi otot kotak suara laring menjadikan system fonatori
(laring). Stimulasi pada otot laring lebih efisien (Ramig et.al., 2017).
dapat melatih atau bahkan merangsang Penekanan fonasi yang keras, vokal
saraf vagus. Saraf vagus sendiri yang tinggi dan pemantauan
berfungsi menghasilkan suara dan kenyaringan membantu mengatasi
membantu dalam proses menelan. defisit motorik, memori dan
servoregulasi. Aktivitas ini merupakan
3. Perubahan Kemampuan Komunikasi aktivitas system limbic yang terlibat
Verbal Pasca Pemberian LSVT Loud dalam pengaturan vokalisasi emosi dan
Hasil analisis data didapatkan intensitas vokalisasi. Menurut Jürgens
bahwa nilai p = 0.000 pada responden. dan von Cramon dalam Ramig, et.al
Ini berarti ada pengaruh berupa (2017) mengungkapkan system limbic,
perubahan kemampuan komunikasi neokorteks dan subkortikal yang
verbal responden pasca pemberian terkait tidak berperan dalam koordinasi
LSVT Loud. LSVT Loud berefek pada motorik, juga tidak berperan dalam
artikulasi yang konsisten dengan gerakan fonatori. Lebih tepatnya
penelitian yang berkelanjutan (Ramig, system tersebut berfungsi sebagai
2001). Pada penelitian ini didapatkan gerak pengendali mekanisme yang
hasil kemampuan komunikasi verbal menentukan kesiapan aktivitas fonasi
yang berubah membaik. Pada dan intensitas pembunyian. Penelitian
instrumen speech intelligibility oleh Sharkawi, et.al dalam Ramig
terdapat kombinasi huruf konsonan (2017) menunjukkan bahwa LSVT
dan vokal yang dibaca oleh responden Loud juga melampaui fungsinya yaitu
untuk mengidentifikasi kemampuan membantu dalam peningkatan
komunikasi verbalnya melalui segi menelan.Sapir (2001) menyatakan
fonasi, resonansi dan artikulasi. LSVT bahwa peningkatan kemampuan
Loud dapat memaksimalkan efisiensi komunikasi verbal dapat menghasilkan
fonator dengan meningkatkan dampak positif yang signifikan pada
penambahan lipatan vokal dan aktivasi kualitas hidup. Komunikasi dapat
dan kontrol otot laring secara membantu seseorang mengekspresikan
keseluruhan, sehingga kerusakan perasaan dan integritas diri.
kontrol muskular berdampak pada
gangguan proses bicara ditandai KESIMPULAN
dengan kelemahan, bicara sangat pelan Kesimpulandalampenelitianiniyaitu:
dan bicara yang tidak terkoordinasi kemampuan komunikasi verbal sebelum
dapat membaik. Hasil observasi pemberian LSVT Loud menunjukkan
responden di awal latihan mengalami kemampuan komunikasi verbal jelas,
kesulitan dalam mengikuti instruksi kemampuan komunikasi verbal setelah
video, dimana terdapat nada rendah ke pemberian LSVT Loud menunjukkan
tinggi dan tinggi ke rendah, tetapi kemampuan komunikasi verbal sangat
dalam megikuti nada datar “ah” bisa. jelasdan ada peningkatan pada
Setelah latihan selama seminggu atau kemampuan komunikasi verbal pasca
empat kali sesi, responden bisa pemberian LSVT Loud pada pasien stroke
melakukan dan hafal dengan urutan

113
iskemik dengan disartria di Rumah Sakit Practice. 14th Ed. Philadelphia:
Islam Jemursari Surabaya. Lippincott Williams & Wilkins.
Chakraborty, Roy, T., Hazra, A.,Biswas, A.,
SARAN
Bhattacharya, K. 2008. A
Menginformasikan kepada rehab
Neurolinguistic Study: Dysarthric
medik terutama speech therapy tentang
Bengali Speech. 54, 268-272.
manfaat LSVT Loud dalam perbaikan
kemampuan komunikasi verbal pasien dan Dharma, Kelana Kusuma. 2011. Metodologi
sebagai alternatif tambahan dalam terapi Penelitian Keperawatan: Panduan
bicara pasien disamping latihan bicara Melaksanakan dan Menenrapkan Hasil
yang konvensional di rumah sakit. Peneliti Penelitian. Jakarta: Trans Info Media.
selanjutnya diharapkan untuk melakukan Doenges, M. E., Mooerhouse, M. F., Murr,
penelitian mengenai LSVT Loud dengan A. C. 2013. Nursing Diagnosis Manual
kelompok kontrol yang mendapatkan Planning, Individualizing and
terapi bicara sesuai standar rumah sakit Documenting Client Care. 4th Ed.
atau penelitian yang membandingkan Philadelphia: F. A
keefektifitasan LSVT Loud dengan terapi
bicara yang biasa digunakan (terapi Enderby, Cantrell, A., Alex, J., Pickstone, C.,
AIUEO). Diharapkan instrumen lebih Fryer, K., Palmer, R. 2010. Guidance
disempurnakan lagi dengan melakukan For Providers of Speech and Language
content validasi ulang.Penelitian ini Therapy Service: Dysarthria: Asia
diharapkan dapat menjadi stimulus pasien Pasific Journal of Speech, Language,
dan keluarga agar lebih termotivasi dalam and Hearing. 13, 171-190.
menjalankan dan mendukung program Geoffroy, Anne Nancy. 2005. Measuring
terapi bicara pasien stroke iskemik dengan Speech Intelligibility in Voice Alarm
disartria. Communication Systems, Worcester
Polytechnic Institute, Worcester, Meyer
KEPUSTAKAAN Sound Laboratories, (2003), Speech
Ackley, B. J., Betty J., Ladwig. 2017. Intelligibility Papers. Meyer Sound
Nursing Diagnosis Handbook, An Laboratories.
Evidence-Based Guide to Planning Care.
11th Ed. St. Louis: Elsevier. Hall, J. E. & Guyton, A. C. 2014. Guyton dan
Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Amila, Sitorus, Herawati. 2013. Pengaruh Edisi Keduabelas. Singapura: Elsevier
Augmentative and Alternative (Singapore) Pte. Ltd.
Communication terhadap Komunikasi
dan Depresi Pasien Afasia Motorik. Hariyanto, G. D. A., Setyawan, D., Kusuma,
http://jkp.fkep.unpad.ac.id/index.php/jkp M. A. B. 2014. Pengaruh Terapi AIUEO
/article/viewFile/61/58. Diakses tanggal Terhadap Kemampuan Bicara Pada
8 Juli 2018. Pasien Stroke yang Mengalami Afasia
Motorik Di RSUD Tugurejo Semarang.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Tesis. Jurnal Ilmu Keperawatan dan
ProsedurPenelitian: Kebidanan (JIKK).
SuatuPendekatanPraktik. Jakarta.
Rineka Cipta. Hidayat, Anwar. 2018. Tutorial Cara Uji T
Paired dengan SPSS.
Black, J.M.,Hawks, J.H. 2014. Medical https://www.statistikian.com/2012/07/uji
Surgical Nursing Clinical 8th Edition. -t-paired-dengan-spss.html. Diakses 10
Philadelphia: W.B Saunders Company. Januari 2018.
Budiman, R. Yoseph. 2013. Pedoman Info Datin. 2014. Pusat Data Dan Informasi
Standar Pelayanan Medik dan Standar Kesehatan Situasi Kesehatan Jantung.
Prosedur Operasional Neurologi. http://www.depkes.go.id/resources/down
Bandung: PT. Refika Aditama. load/pusdatin/infodatin/infodatin-
Capernito-Moyet, L. J. 2013. Nursing jantung.pdf. diakses 10 Januari 2018.
Diagnosis Application to Clinial

114
Kallenbac, J.Z., Guth, C.F., Martha, S.H., & php/agro/article/viewFile/1312/pdf .
Corca, A.L. 2005. Review of Diakses 8 November 2017.
Hemodialysis for Nurses and Dialysis
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu
Personal 7th edition. St. Louis: Mosby.
Keperawatan Pendekatan Praktis, Edisi
Kawistara. Jurnal Sosial dan Humaniora. 3. Jakarta, Salemba Medika.
Sekolah Pascasarjana Universitas
Potter, P.A. & Perry, A.G. 2010.
Gadjah Mada.
Fundamental Keperawatan: Konsep,
https://jurnal.ugm.ac.id/kawistara/pages/
Proses, Dan Praktik. Edisi 7 Buku 1 & 2
view/Ketentuan. Diakses 29 Juli 2018.
Jakarta: Salemba Medika
Kozier, B. 2010. Buku Ajar Fundamental
Potter, P.A. & Perry, A.G. (2014). Clinical
Keperawatan: Konsep, Proses dan
Nursing Skills & Technique.8th Edition.
Praktik. Edisi 7. Volume 1. Jakarta:
Mosby Elsevier
EGC.
Price, S.A. & Wilson, L.M. 2006.
Levy, Erika S. 2014. Implementating Two
Pathophysiology Clinical Concepts of
Treatment Approaches to Childhood
Disease, Patofisiologi: Proses Penyakit
Dysarthria. International Journal of
(Edisi keenam). Jakarta: EGC.
Speech-Language
Pathology,2014;16(4);344-354. Riset Kesehatan Dasar. 2008. Laporan
Downloaded 31 October 2017. Nasional 2007. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Lindsay & Bone, I. 2004. Neurology and Rosdiana, Nina. 2012. Pengaruh Latihan NS-
Neurosurgery Ilustrated. Edisi 4. China: OMTs: Blowing Pipe Terhadap
Churchill Lingstone. Kemampuan Komunikasi Verbal Pasien
Stroke dengan Dysarthria Di RSUD
Lof, G. L. 2008. Evidence Driven Speech
Banjar, Ciamis dan Tasikmalaya.
Sound Intervension: Alternatives to Non
lib.ui.ac.id/file?file=digital/20297849T2
Speech Motor Exercise. Paper Presented
9793%20Pengaruh%20latihan.pdf.
at ASHA Convention, Chicago, IL. 25
Diakses 1 November 2017.
Juni 2011.
www.mghihp.edu/files/cv/Gregg-lof-cv- Sakley, Cakraborty, Elene. 2014. Lee
6-10.pdf. Silverman Voice Treatment Versus
Standard NHS Speech and Language
Lumbantobing, S.M. 2014. Neurologi Klinik
Therapy Versus Control in Parkinson’s
Pemeriksaan Fisik dan Mental. Badan
Disease (PD COMM pilot): study
Penerbit FKUI. Jakarta
protocol for a randomized controlled
Mardjono, M & Sidharta, P. 2009. trial.
Neurologis Klinis Dasar. Jakarta: Dian http://www.trialsjournal.com/content/15/
rakyat. 1/213. Downloaded 1 November 2017.
Mc. Caffrey, P. 2011. Neuropathologies of Sapir, Simon, Ramig, Lorrain O., Spielman,
swallowing and Speech. 2 Desember Jennifer L., Fox, Cinthya. 2010.
2017. Formant Centralization Ratio (FCR): A
http://suchicco.edu/pmccaffrey/syllabi. proposal for a new acoustic
measure of dysarthric speech. NIH
Narayana, Fox, P. T., Zang, W., Franklin, C.,
Public Acces. Diakses 22 Oktober 2017.
Robin, D. A., et.al.. Neural Correlates of
Efficacy of Voice Therapy in Sari, Faraztya P. 2014. Pengauh Penurunan
Parkinson’s Disease Identified by Kadar Kolesterol Total Darah Sebagai
Performance–Correlation Analysis.NIH Respon Terhadap Senam Aerobik di
Public Access. Aerobik dan Fitness Center Sonia
Bandar Lampung.Universitas Lampung.
Nurmufthi, Ghina Y. 2014. Dysarthria Post
Fakultas Kedokteran.
Stroke Attack with Uncontrolled.
http://digilib.unila.ac.id/2368/11/BAB%
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.
20III.pdf. Diakses 21 Desember 2017.

115
Sastroasmoro, S., Ismael, S. 2014. Dasar- Speakers with Parkinson’s Disease.
dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi https://medicalspeechpathology.wordpre
ke-5. Jakarta: Sagung Setyo. ss.com/student-handbook/introduction-
todysarthria. Diakses 10 November
Smeltzer, C. S. & Bare, G. B. 2014. Brunner
2017.
& Suddarth’s Texbook of Medical-
Surgical Nursing11th Edition. Whitehill, Tara L., Kwan, Lorinda, Lee,
Philadelpia: Lippincot Williams & Flora P. H., Chow, Mia M. N. 2015.
Wilkins. Dysarthria. Medical Speech Pathology.
https://medicalspeechpathology.wordpre
Solomon, Nancy P., Makashay, Matthew J.,
ss.com/studenthandbook/introduction-
Kessler, Leslie S., Sullivan, Katherine
todysarthria/. Diakses 10 Januari 2018.
W. 2004. Speech-Breathing Treatment
and LSVT for a Patient With
Hypokinetic-Spastic Dysarthria After
TBI. NIH Public Access. Diakses 22
Oktober 2017.
Spielman. 2011. Intensive Voice Treatment
(LSVT LOUD) for Parkinson's disease
following Deep Brain Stimulation of the
Subthalamic Nucleus. Journal of
Communication Disorders, 44, 688-700.
PMCID: PMC3210871.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/article
s/PMC3210871/. Diakses 10 November
2017.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar
Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi Dan Indikator Diagnostik.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tyaswati, Yuwana, Prasetio. 2017.
Hubungan Speech Intelligibility Suara
Pria Terhadap Tekanan Bunyi Bising
Latar. Jurusan Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam ITS.
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-
19502-paperpdf.pdf. Diakses 5 Juli
2018.
Wan, Chaterinne Y., Ruber, Theodore,
Hohman, Anja, Schlaug, Gottfried.
2010. The Therapeutic Effects of
Singing in Neurological Disorders. NIH
Public Access. Diakses 11 November
2017.
Wedro, B.C. 2011. Stroke Symptoms,
Warning Sign And Treatment.
http://www.medicinenet.com/script/mai
n/art.asp?articlekey=489&pf=3&.
Diakses 1 November 2017.
Whitehill, Tara L., Kwan, Lorinda, Lee,
Flora P. H., Chow, Mia M. N. 2011.
Effect of LSVT on Lexical Tone in

116

Anda mungkin juga menyukai