PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
juta orang yang mengalami stroke. Pada tahun 2020 diperkirakan 7,6 juta
Indonesia dari 8,3 per mil (2012) menjadi 12,1 per mil (2013). Jumlah
terendah pada kelompok usia 15-24 tahun yaitu sebesar 0,2%. Prevalensi
hidup tidak sehat lainnya. Karena pola hidup yang tidak sehat seperti ini
hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Aliran darah yang
2
Gangguan vaskuler atau gejala stroke yang muncul sangat
bergantung pada bagian otak yang terganggu, gejala tersebut dapat berupa
keluhan lainnya. Keluhan atau efek yang ditimbulkan oleh stroke dapat
adanya gangguan pada otak yang menyerang area pusat tepatnya otak kiri
pasien stroke susunan otak yang diserang adalah bagian area broca dan
masing, kedua bagian ini merupakan bagian dari korteks serebral, yaitu
bagian dari otak yang sering dikaitkan dengan kemampuan bicara. Jika
3
membuat pasien tidak bisa berbicara dengan jelas atau kesulitan dalam
biasanya berkembang cepat sebagai akibat dari luka pada kepala atau
bicara masih merupakan masalah utama yang dihadapi oleh pasien stroke
2010)
rongga mulut dan rongga hidung melalui katup velofaringeal dan merubah
posisi mandibula dan lidah. Proses inilah yang akan menghasilkan bunyi
kegagalan maka dari itu perlu dilakukan speech therapy (Bambang, 2010).
4
Salah satu terapi yang digunakan untuk gangguan AFASIA adalah
supaya dapat dipahami oleh orang lain. Orang yang mengalami gangguan
2012)
penelitian Diah Dkk, 2017 yang berjudul Pengaruh Terapi Aiueo Terhadap
Pontianak.
Bukittinggi tahun 2016 terdapat 222 kasus, tahun 2017 terdapat 324 kasus
sedang kan tahun 2018 terdapat 347 kasus stroke dengan afasia yang di
rawat di RS Stroke Bukittingi. Dari data di atas dari tahun 2016 sampai
5
Rs Stroke Nasional Bukittinggi 2019. Hasil wawancara dari 3 orang
tahu manfaat dari latihan terapi AIUEO tersebut. Informasi dari 2 orang
belum adanya SOP Ruangan tentang latihan ini dan perawat hanya
terapi latihan AIUEO ini banyak manfaat yang akan didapat, selain itu
latihan AIUEO ini sangat mudah untuk dilakukan dan di ingat, keluarga
ini.
6
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
7
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Pelayanan
AFASIA
diteliti yaitu latihan motorik oral dan variabel dependent yang diteliti
adalah pasien stroke yang mengalami kesulitan dalam bicara. Penelitian ini
8
Praeksperimen, sedangkan jenis rancangan yang digunakan one group pre
9
BAB II
KONSEP TEORITIS
A. Stroke
1. Defenisi
2015). Stroke juga biasa disebut dengan brain attack atau serangan
otak, yaitu terjadi ketika bagian otak rusak karena kekurangan suplai
darah pada bagian otak tersebut. Oksigen dan nutrisi tidak adekuat
2. Klasifikasi Stroke
a. Stroke Iskemik
10
gumpalan infark yang jelas pada jaringan otak di dalam area
darah arteri yang menuju otak. Stroke iskemik ini dapat dibagi
gumpalan dalam arteri, tetapi dalam kasus ini bekuan atau embolus
bias menjadi bekuan darah (misal dari jantung) atau dari lemak
al., 2014).
11
b. Stroke Hemoragik
otak dan jaringan yang melindungi otak, atau biasa disebut dengan
Association, 2016).
12
(hemiparesis, gangguan hemisensorik, AFASIA, dan lain-lain)
(Muttaqin, 2008).
Selain dari dua klasifikasi di atas, terdapat jenis stroke lain yaitu
terjadi selama beberapa menit sampai beberapa jam saja dan gejala
peringatan yang sangat dari stroke yang akan datang (Silva, et al.,
2014).
3. Penyebab Stroke
a. Ateroma
13
b. Emboli
Endapan lemak juga biasa terlepas dari dinding arteri dan mengalir
c. Infeksi
d. Obat-obatan
4. Patofiologi
a. Stroke Iskemik
14
Stroke iskemik menyebabkan penyumbatan atau penyempitan yang
b. Stroke Hemoragik
15
intracranial yang seharusnya konstan. Adanya perubahan
kanan
16
disebelah badan atau semua badan, penurunan kesadaran, cegukan,
e. Otak Besar
gerakan halus
6. Dampak Stroke
masalah pada bagian fisiknya seperti kelemahan, mati rasa, dan kaku.
Masalah fisik lainnya yang dapat terjadi karena stroke yaitu dysphagia,
masalah tidur, spasme otot pada tangan dan kaki, dan masalah pada
proses berpikir dan rasa ingin tahu pasien yaitu aphasia, kehilangan
17
yang terkena stroke juga akan menimbulkan dampak seperti paralisis
7. Komplikasi Stroke
lain
pneumonia.
hiperglikemia.
jatuh/ fraktur
8. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan umum
18
sesuai dengan penyebab. Penatalaksanaan umum ini meliputi
19
darah, dan lain-lain), dan pemeriksaan radiologi seperti foto
b. Terapi farmakologi
20
lanjutan). Pemberian aspirin harus diberikan paling cepat 24 jam
c. Tindakan bedah
Centre, 2011).
21
d. Penatalaksanaan medis lain
e. Tindakan Keperawatan
22
kemampuan fungsional pasien yang dapat membantu pasien
B. Afasia
1. Defenisi
AFASIA ini disertai kelemahan lengan lebih berat dari pada tungkai.
Ilmuan Perancis menemukan suatu area pada lobus frontalis kiri yang
23
jika rusak akan mengakibatkan kehilangan daya pengutaraan pendapat
3. Etiologi
dapat timbul akibat colos otak atau proses patologi pada area lobus
dihemisfer kiri otak dan pada kebanyakan orang bagian hemisfer kiri
24
merupakan tempat kemampuan berbahasa diatur. Kerusakan otak yang
4. Klasifikasi Afasia
ucapaknnya
b. AFASIA Motorik
dan 44) dan masa alba frontal dalam (tidak melibatkan korteks
25
c. AFASIA Global
adalah oklusi arteri karotis interna atau arteri serebri media pada
pangkalnya.
5. Pemeriksaan AFASIA
menulis.
26
Latihan pembentukan huruf vokal terjadi dari getaran selaput suara
letak dna bentuk lidah, bibir, rahang dan langit-langit lembut (velum)
C. Terapi AIUEO
1. Defenisi
27
Pengartikulasian bunyi bahasa atau suara akan dibentuk oleh
(Gunawan,2008)
28
D. Kerangka Teori
Penyebab stroke
Trombosis serebral
Embolisme serebral
Iskemia serebral
Hemoragik serebral
(Muttaqin (2011)
Gangguan afaksia
motorik Kelemahan bicara
29
BAB III
Kerangka Konsep
A. Kerangka Konsep
yang dilakukan dan memberi landasan kuat terhadap topik yang dipilih
bicara
Bagan 3.1
LatihanTerapi Kemampuan
AIUEO Bicara
30
B. Hipotesa
31
BAB IV
METODE PENELITIAN
2013).
X1 X2 X3
Keterangan:
32
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
2017 terdapat 324 kasus, dan pada tahun 2018 terdapat 347 kasus
sedangkan dari bulan Januari sampai Oktober 2019 terdapat 235 kasus
orang per bulannya. Data ini didapat dari data Ruangan Irna C RS
2. Sampel
Rumus :
𝑁 𝑧 2 𝑝.𝑞
n= 𝑑 (𝑁−1)+𝑧.𝑝.𝑞
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
q = 1 – p (100% - p)
33
𝑁 𝑧 2 𝑝.𝑞
n= 𝑑 (𝑁−1)+𝑧.𝑝.𝑞
𝑁 𝑧 2 𝑝.𝑞
Rumus n = 𝑑 (𝑁−1)+𝑧.𝑝.𝑞
24 1.962 0.5.0.5
0.05 (24 − 1) + 1.96.0.5.0.5
24 (3.841)0.5.0.5
0.05 (23) + 1.96.0.5.0.5
23.05
1.15 + 0,49
23.05
1.64
n= 14.04
n= 14
34
D. Defenisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
35
E. Instrumen Penelitian
menurut variabel yang akan diteliti yaitu tentang pengaruh latihan terapi
observasi.
F. Etika Penelitian
merugi.
36
lain. Oleh karena itu, peneliti akan menjaga kerahasiaan responden
1. Pengumplan data
dari
a. Lembar observasi
37
Stroke Nasional Bukittingi. Setelah mendapat izin dari
persetjuan penelitian.
38
penelitian peneliti didampingi penanggung jawab ruangan
1. Pengolahan Data
Data diubah dalam bentuk kalimat atau huruf menjadi data angka
atau bilangan.
yang digunakan.
39
e. Tabulating (tabulasi data)
masing-masing variabel.
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
Notoatmodjo, 2012).
b. Analisa Bivariat
40
Pengujian hipotesis untuk mengambil keputusan tentang apakah
bermakna 0,05 sehingga jika p value > 0,05 maka hasil perhitungan
dengan tarif signifikan 0,05. Uji normalitas adalah sebuah uji yang
41
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth,
Bapak/Ibu/Sdr/I Calon Responden
Di
Tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan STIKes Perintis Padang Kampus II Bukittinggi.
Nama : MAIDA ELVIRA
NIM : 181114210220
Bermaksud akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Latihan Aiueo
Terhadap Kemampuan Bicara Pada Pasien Stroke Yang Mengalami Afasia
Motorik Di Ruang Irna C RS Stroke Nasional Bukittinggi 2019 ”
Adapun tujuan penelitian ini untuk kepentingan pendidikan peneliti, dan segala
informasi yang diberikan akan dijamin kerahasiannya dan peneliti bertanggung
jawab apabila informasi yang diberikan akan merugikan bagi responden, maka
peneliti mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/I menyetujui untuk menjadi responden,
maka peneliti mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/I untuk menandatangani lembar
persetujuan.
Bukittinggi, Oktober 2019
Penulis
MAIDA ELVIRA
42
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)
Umur :
Alamat :
( )
43
Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI
No. Responden
Petunjuk :
Jawablah lembar wawancara ini sesuai dengan keadaan anda yang
sebenarnya. Seluruh jawaban akan berlaku sangat rahasia, data akan disimpan dan
dipergunakan hanya untuk penelitian.
1. Identitas Responden
a. Nama Inisial
:…………………………………………………………….
b. Jenis Kelamin :( L / P )
c. Umur : ……………… Tahun
d. Pendidikan Terakhir :
Tidak SMP Perguruan tinggi
Sekolah SMA
SD
HASIL
NO Ekspresi (E), Pemahaman (P), Interaksi (I) SKALA PRE POST
1. E=Tidak mampu mengekspresikan dan tidak 0
berusaha menarik perhatian.
44
2. E=Tidak mampu mengekspresikan 1
kebutuhan, tetapi menunjukkan usaha pasien
untuk berkomunikasi.
45
5. E=Mengekspresikan ide-ide sederhana 4
secara verbal atau dengan berbicara singkat
(misalnya dapat meminta supaya buku
diletakkan di atas kursi).
46
P=Benar-benar memahami komunikasi
kompleks, tetapi kadang-kadang mengalami
kesulitan.
47
SOP Terapi Vokal AIUEO
Tabel. 4.3
1. Pengkajian
a. Mencuci tangan
3. Fase Orientasi
a. Mengucapkan salam
48
b. Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
persetujuan klien
4. Fase kerja
a. Membaca basmalah
jangan berbaring
terapis
49
dengan keadaan mulut terbuka
rapat
seperti tersenyum
mencucu kedepan
5. Fase terminasi
nyaman,
50
e. mengakhiri pertemuan dnegan baik bersama
klien
51
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta : EGC
Haryato, Dkk. (2014). Pengaruh terapi AIUEO terhadap kemampuan bicara pada
:FKUI
Medika
52
Notoatmodjo, Soekidjo (2012). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT
Rineka Cipta
Sidharta & Mardjono. (2006). Neurologi Klinik Dasar. Cetakan ke 15. Jakarta
:Dian Rakyat
Ulfa, Marya. (2016). Pemberian terapi AIUEO terhadap kemampuan bicara pada
Walsh, Declan. (1997). Kapita Selekta Penyakit Dan Terapi. Jakarta : EGC
www.who.int/cardiovascular_diseases/resources/atlas/en/
53