Anda di halaman 1dari 12

EFEKTIVITAS PROGRAM AUDITORY VERBAL THERAPY (AVT)

DALAM MENINGKATKAN SKILL ORANGTUA ANAK DENGAN


HAMBATAN PENDENGARAN DALAM MELAKSANAKAN TERAPI
SECARA MANDIRI

Ana Rafikayati
Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
ana_rafika@yahoo.co.id

Abstrak
Sebagai pelaku utama, orang tua harus memahami cara melaksanakan
Auditory Verbal Therapy (AVT) secara benar. Orang tua tidak seharusnya hanya
mengandalkan sesi terapi di tempat habilitasi pendengaran yang hanya 1 s/d 3 jam
per minggu. Orang tua juga harus mengulang terapi di rumah jika ingin
keterampilan berbahasa anak berkembang secara optimal. Meskipun begitu, dalam
pelaksanaannya banyak orang tua yang masih mengalami kesulitan dalam
memperoleh informasi dan referensi tambahan tentang cara melaksanaan AVT
secara mandiri di rumah sehinga dalam pelaksanaanya, orangtua membutuhkan
program AVT untuk membantu mereka melakukan terapi secara mandiri di
rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas program
Auditory Verbal Therapy (AVT) dalam meningkatkan skill terapi orang tua anak
dengan hambatan pendengaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan jenis penelitian praekperimen. Rancangan penelitian yang
digunakan yakni one group pretest-posttest design. Subjek penelitian dalam
penelitian ini adalah 12 orang tua anak dengan hambatan pendengaran. Teknik
pengumpulan datanya menggunakan teknik obervasi dengan rubrik/form
observasi. Selanjutnya data dianalisis menggunakan uji peringkat bertanda
Wilcoxon (Wilcoxon Signed Ranks Test). Hasil analisis data menunjukkan bahwa
hasil Z hitung = -3.066 dengan P = 0.002 dengan taraf signifikansi ( ) 5%. Hasil
tersebut lebih kecil dari 0,005, sehingga terbukti kebenaranya. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa program AVT efektif dalam meningkatkan skill terapi
orangtua anak dengan hambatan pendengaran secara mandiri di yayasan Aurica
Surabaya.

Kata Kunci: Program AVT, Skill terapi orang tua anak dengan hambatan
pendengaran

PENDAHULUAN reseptif (memahami pembicaraan


Akibat gangguan fungsi orang lain). Keadaan tersebut
pendengaran, anak tunarungu menyebabkan anak tunarungu
mengalami kesulitan dalam mengalami hambatan dalam
berkomunikasi secara verbal, baik berkomunikasi dengan lingkungan
secara ekspresif (bicara) maupun orang mendengar yang lazim

“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya 1


menggunakan bahasa verbal sebagai secara potensial sukses di sekolah
alat komunikasi. regular dan kehidupan bermasyarakat.
Meskipun begitu, Wu & Brown memaparkan
Perkembangan teknologi saat ini telah aspek-aspek penting yang
mendukung perkembangan Alat mempengaruhi keberhasilan AVT
Bantu Dengar (ABD) seperti telah yang diantaranya adalah identifikasi
ditemukannya ABD digital dan dini hambatan pendengaran,
Cochlear Implant (CI), sekarang ini partisipasi aktif orang tua dan
anak dengan hambatan pendengaran penggunaan teknologi dalam hal ini
memiliki kesempatan untuk ABD maupun CI. Sebagai salah satu
mengembangkan bahasa verbal penentu kunci keberhasilan habilitasi,
mereka melalui mendengar. Artinya, orang tua adalah sebagai pelaku
anak dengan hambatan pendengaran utama dalam pelaksanaan AVT. Hal
tidak perlu secara otomatis menjadi ini sesuai dengan pendapat
seorang pelajar visual. Ketika seorang Estabrooks (1994 : 20) yang
anak mulai menggunakan ABD atau menyatakan bahwa merupakan tugas
CI sebagai akses auditory, pendekatan orang tua untuk memberikan
Auditory Verbal akan kekayaan interaksi bahasa lisan pada
mengoptimalkan potensi pendengaran anak karena orang tua adalah orang
mereka untuk mengembangkan yang berada di samping anak
bahasa lisan (Lim & Simser,2005). sepanjang waktu. Selain itu, anak
Auditory Verbal Therapy (AVT) dengan hambatan pendengaran lebih
adalah terapi yang melatih anak untuk mudah belajar bahasa jika berada
dapat mengoptimalkan fungsi dalam aktivitas yang dekat dengan
pendengaran yang telah disediakan orang tua.
melalui ABD maupun cochlear Sebagai pelaku utama, orang tua
implant sebagai modal dalam harus memahami cara melaksanakan
menerima informasi dari lingkungan. AVT secara benar. Orang tua tidak
Lim dan Simser (2005) seharusnya hanya mengandalkan sesi
menambahkan bahwa dengan deteksi terapi di tempat habilitasi
dini, pemakaian ABD sejak dini dan pendengaran yang hanya 1 s/d 3 jam
Auditory Verbal Therapy (AVT) per minggu. Orang tua juga harus
secara individual yang efektif dengan mengulang terapi di rumah jika ingin
patisipasi orang tua, 80 % anak keterampilan berbahasa anak
dengan hambatan pendengaran dapat berkembang secara optimal.

“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya 2


Meskipun begitu, dalam Sebelumnya telah ada produk
pelaksanaannya banyak orang tua program AVT yang dikembangkan
yang masih mengalami kesulitan oleh Rafikayati pada tahun 2014 yang
dalam memperoleh informasi dan mengadaptasi program AVT dari
referensi tambahan tentang cara Cochlear dan Dickson (2010). Pada
melaksanaan AVT secara mandiri di tahun yang sama, program AVT
rumah. Hal tersebut dikarenakan tersebut telah divalidasi dan
habilitasi ini masih terhitung baru dinyatakan kelayakanya oleh
sehingga referensi yang ada masih validator isi, desain dan bahasa.
kurang di pasaran. Di Indonesia, AVT Adapun nilai kelayakannya adalah
sendiri baru mulai dipraktekkan pada layak dari segi isi, sangat layak dari
tahun 2000 (Nursimah, 2012). segi desain dan layak dari segi Bahasa
Berbeda dengan pendekatan (keterbacaan oleh orang tua).
komunikasi yang lain seperti bahasa Meskipun begitu, belum ada
isyarat, membaca bibir dan penelitian untuk mengetahui
komunikasi total, yang yang telah efektifitas dari program AVT tersebut
dikenal masyarakat secara luas, AVT itu sendiri dalam membantu orang tua
tergolong masih awam bagi melaksanakan terapi secara mandiri di
masyarakat. rumah. Berdasarkan latar belakang
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan tersebut,
tersebut, selain mendampingi sesi penelitian ini mengambil “Efektivitas
terapi anak di tempat habiliatasi program Auditory Verbal Therapy
pendengaran, orang tua juga (AVT) dalam meningkatkan skill
membutuhkan referensi tambahan orang tua anak dengan hambatan
untuk mendukung pemahaman dan pendengaran dalam melaksanakan
keterampilan mereka agar dapat terapi secara mandiri” sebagai judul
melakukan pengulangan terapi secara penelitian.
mandiri di rumah. Salah satunya
adalah melalui rancangan serangkaian TUJUAN
kegiatan terapi yang dapat secara Tujuan dari penelitian ini
langsung dipraktekkan atau yang adalah untuk mengetahui efektifitas
biasa disebut dengan program. Auditory Verbal Therapy (AVT)
Dengan demikian, orang tua dapat dalam meningkatkan skill orang tua
melakukan pengulangan terapi AVT anak dengan hambatan pendengaran
secara mandiri di rumah.

“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya 3


dalam melaksanakan terapi secara bulan, telah memilih Auditory Verbal
mandiri. Therapy (AVT) sebagai habilitasi
METODE PENELITIAN pendengaran bagi anaknya dan
Model desain yang digunakan anaknya melakukan habilitasi AVT di
dalam penelitian ini adalah one group Yayasan Aurica (AVT Habilitation
pretest-posttest design (treatment by Center). Penelitian ini di lakukan di
subject design) karena treatment Yayasan Aurica dan di masing-
diberikan pada subjek yang sama, masing rumah orang tua (subyek
sekelompok subyek diberikan penelitian). Yayasan Aurica
perlakuan untuk jangka waktu beralamat di Jl. Bendul Merisi Utara
tertentu. Pengukuran dilakukan VII/8 Surabaya.
sebelum dan sesudah perlakuan
Teknik pengumpulan data yang
diberikan, dan perbedaan antara hasil
digunakan adalah dengan teknik
pengukuran awal (T1) dengan hasil
observasi untuk melihat kemampuan
pengukuran akhir (T2). Bagan
orang tua dalam mempraktekkan
rancangan penelitian dalam penelitian
AVT secara mandiri. Instrumen
ini daat dilihat di Tabel 1 sebagai
pengumpulan data yang digunakan
berikut.
selama penelitian adalah dengan
Tabel 1
form observasi yang disusun dalam
One Group Pre test – Post test
bentuk rubrik penilaian. Terdapat 5
Design
kemampuan/teknik dasar yang dilihat
Pretest Treatment Posttest
dalam mempraktekkan AVT. Adapun
T1 X T2
teknik dasar yang dinilai adalah (1)
berbicara dekat dengan telinga anak,
Keterangan :
(2) berbicara bersebelahan (tidak
T1: Tes awal sebelum diberi
berhadapan), (3) perdengarkan suara
perlakuan (pre test).
terlebih dahulu, (4) berbicara
X: Perlakuan berupa pemberian
menggunakan sound word, dan (5)
programAVT
pengulangan. Kemampuan tersebut
T2: Tes akhir setelah diberikan
dinilai dengan skala benar/salah yang
perlakuan (post test)
kemudian dirata-rata per skill dan
Subjek penelitian dalam
dilanjutkan dengan rata-rata skill
penelitian ini adalah 12 orang tua
secara umum. Setelah hasil didapat,
anak dengan hambatan pendengaran
selanjutnya dikategorisasi sesuai
dalam usia pemakaian alat 0 s/d 5

“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya 4


dengan kriteria pada table 2 sebagai durasi @±60 menit. Setalah dilakukan
berikut. intervensi, selanjutnya dilakukan
post-test untuk mengukur efektivitas
program AVT. Pre-test dan post- test
Tabel 2
dilakukan selama ± 30 menit. Adapun
Kriteria Penilaian
hasil Pre-test dan post-test dalam
Nilai Kategori
penelitian ini dapat dilihat di Tabel 3
≥ 90 Sangat Baik
sebagai berikut.
76 - 90 Baik
Tabel 3
61 - 75 Cukup Baik Hasil Pre-test dan Post-test
51 - 60 Kurang Baik Subyek Hasil Hasil Post-
≤ 50 Tidak Baik Pre-test test
Teknik analisis data yang NL 34 54
digunakan penulis dalam penelitian NJ 54 67
ini adalah dengan menggunakan
ML 50 77
teknik analisis non-parametrik
JV 50 77
yaitu tes rangking bertanda Sign
ST 30 54
tes bertanda Wilcoxon (Wilcoxon
SY 40 67
Sign Rank Test) yang diberi
JS 67 87
simbol T. Taraf signifikasi dalam
SW 54 67
penelitian ini adalah (α) 5 %.
SS 44 54
AB 34 67
HASIL PENELITIAN
RK 44 67
Pre-test diberikan diawal
DL 57 87
sebelum intervensi. Selanjutnya
Mean 46,5 68,75
subyek penelitian diberikan intervensi
Data tersebut selanjutnya
berupa pemberian program AVT.
dianalisis dengan uji peringkat
Subyek penelitian
bertanda Wilcoxon (Wilcoxon Signed
mengimplementasikan program AVT
Ranks Test) dengan SPSS 21.
selama 3 bulan. selama implementasi
Berdasarkan analisis data diketahui
program AVT, peneliti dan subyek
bahwa nilai Z hitung = -3.066 dengan
penelitian melakukan konsultasi 1 x
P = 0.002 dengan taraf signifikansi (
minggu. Konsultasi dilakukan
) 5%. Hasil tersebut lebih kecil dari
sebanyak 13 kali pertemuan secara
0,005, sehingga hipotesis penelitian
keseluruhan selama penelitian dengan
terbukti kebenaranya. Dengan

“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya 5


demikian dapat disimpulkan bahwa Program ini diproduksi secara
program AVT efektif dalam cetak dengan alasan bahwa buku
meningkatkan skill terapi orangtua cetak lebih nyaman dibaca
anak dengan hambatan pendengaran dibandingkan jika diproduksi dalam
secara mandiri di yayasan Aurica bentuk soft file. Meskipun sekarang
Surabaya. ini buku dalam bentuk soft file sedang
marak digunakan tetapi buku dalam
PEMBAHASAN
bentuk soft file kekurangan yakni
Program AVT dikembangkan
kelelahan mata akibat membaca
menjadi salah satu referensi yang
tulisan dalam gadget terlalu lama
dapat digunakan untuk membantu
sehingga pembaca kurang nyaman
orang tua dalam melakukan terapi
dalam membaca produk. Hal ini
AVT di rumah pada anak mereka. Hal
sesuai dengan pendapat Hendratman
ini bertujuan agar terapi lebih optimal
(2013) yang menyatakan bahwa
jika dilakukan pengulangan di rumah
kelemahan e-book antara lain mata
oleh orang tua dan tidak hanya
lelah karena layar / monitor gadget
mengandalkan sesi terapi yang
memancarkan cahaya, maka mata
frekuensinya hanya 1 s/d 3 x
akan terasa kering dan cepat lelah.
seminggu dengan durasi 1 jam per
sesinya. Hal ini sesuai dengan Selain mata lelah, ada kendala
pendapat Moeller (2000) yang besar dalam kemerataan informasi di
menyatakan bahwa keterlibatan aktif indonesia. Hal ini sesuai dengan
keluarga berdampak positif terhadap pendapat Arthur (2013) yang
perkembangan bicara dan bahasa menyatakan bahwa terjadi
anak. ketimpangan yang berat antara
kondisi di daerah dengan di pusat.
Program AVT ini bertujuan
Masyarakat kota-kota besar sudah
untuk membantu orang tua anak
bisa mengoperasikan dan
dengan hambatan mendengar pada
memanfaatkan gadget sebagai sumber
usia mendengar 0 s/d 5 bulan (setelah
informasi. Sementara itu, masyarakat
memakai ABD maupun Cochlear
di pinggiran masih banyak yang
Implant). Program AVT ini
belum bisa mengoperasikan
diproduksi secara cetak dalam bentuk
komputer. Dengan memperhatikan
buku dengan ukuran A5 dengan
alasan tersebut, maka program AVT
ketebalan ± 70 lembar.
ini dikemas dalam bentuk cetak
karena buku cetak lebih umum

“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya 6


digunakan dan semua lapisan pembelajaran yang baik adalah
masyarakat dapat menggunakannya perencanaan yang menyesuaikan
sebagai salah satu sumber informasi. dengan kebutuhan anak.

Program AVT diproduksi Mengingat program AVT ini


dengan ukuran A5 dengan tujuan dirancang untuk orang tua, maka
kepraktisan. Dengan ukuran yang bahasa yang digunakan adalah Bahasa
kecil, program AVT ini dapat dibawa yang cukup sederhana agar mudah
kemana-mana karena tidak memakan dimengerti. Selain itu, langkah-
tempat dan cukup untuk dimasukkan langkah pelaksanaan dalam program
ke dalam tas. ini dijelaskan dengan terperinci untuk
menghindari kesalahan penafsiran
Program AVT ini terdiri atas (1)
dalam membaca program ini. Hal ini
tujuan terapi, (2) media, (3) aktivitas
sesuai dengan pendapat Keraf
terapi, dan (4) evaluasi. Berdasarkan
(1984:36) yang menyatakan bahwa
isi dari program tersebut, dapat
suatu kalimat dikatakan efektiff jika
disimpulkan bahwa program ini telah
(1) secara tepat mewakili gagasan
lengkap seperti yang dipaparkan
penulis, (2) sanggup menimbulkan
SAQA dalam Nur’aini yang
gagasan yang sama dalam pikiran
menyatakan bahwa program
pembaca seperti yang dipikirkan oleh
diantaranya mencakup 4 hal yaitu :
penulis.
(1) tujuan, (2) proses, (3) evaluasi dan
(4) media. Selanjutnya untuk mengetahui
efektifitas program AVT, dilakukan
Program AVT ini telah
uji coba kepada 12 subyek penelitian.
disesuaikan dengan kurikulum AVT
Berdasarkan analisis data diketahui
internasional yang mana tahap
bahwa program AVT efektif dalam
perkembangan bernahasanya telah
meningkatkan skill terapi orangtua
terstandarisasi sesuai dengan
anak dengan hambatan pendengaran
perkembangan berbahasa anak
di Yayasan Aurica Surabaya.
dengan hambatan pendengaran.
Dengan berpacu pada hal tersebut, Berdasarkan hasil wawancara
program ini telah menyesuaikan peneliti kepada subyek penelitian di
tujuan dengan kebutuhan anak dalam sela-sela konsultasi selama intervensi,
memahami bahasa. Hal ini sesuai diketahui bahwa orangtua merasa
dengan Mc Kay (2010) yang nyaman dalam menggunakan
menyatakan bahwa perencanaan program AVT ini. Orangtua

“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya 7


menjelaskan bahwa program AVT ini meningkatkan kemampuan orangtua.
bahasanya mudah dipahami dan Skill orangtua pada pre-test yakni
pilihan katanya familiar ditemui oleh 46,5 atau berada pada kategori tidak
orangtua. Orangtua juga baik, selanjutnya menjadi 68,75 atau
menambahkan bahwa jenis huruf cukup baik pada post-test merupakan
yang digunakan menarik, peningkatan yang cukup signifikan.
kemasannnya juga menarik. Hal ini
Program AVT dapat
sesuai dengan Mansoor (1994) dalam
memberikan informasi, pengetahuan
Santoso (2008) menyatakan bahwa
dan skill yang awalnya tidak dimiliki
buku yang baik harus memenuhi
oleh orangtua. Dengan program AVT
persyaratan diantaranya: (1) Isinya
sekarang ini orangtua cukup baik
mudah dipahami pembaca, (2) Pilihan
dalam melakukan terapi secara
kata yang tepat, (3) Rancangan
mandiri tanpa bantuan dari terapis.
halamannya tertata baik, artinya
pemilihan jenis huruf, jarak antar Adapun skill yang dasar yang
baris, tata letak halaman, luas cetak, dimaksud di sini adalah (1) berbicara
luas margin dan sebagainya, (4) dekat dengan telinga anak, (2)
Pemilihan jenis huruf yang tidak berbicara bersebelahan (tidak
miring, dan (5) Sampul buku yang berhadapan), (3) perdengarkan suara
artistik dan reprensentatif. terlebih dahulu, (4) berbicara
menggunakan sound word, dan (5)
Berdasarkan penjelasan
pengulangan. Sekarang ini subyek
tersebut, dapat disimpulkan bahwa
penelitian cukup baik dalam
ukuran buku, kemasan buku, cover
melakukan 5 teknik dasar AVT
buku, jenis huruf, warna huruf,
tersebut secara mandiri.
ukuran huruf, gambar, frame dan
warna frame sudah baik sehingga Wu & Brown memaparkan
program ini telah memenuhi kriteria aspek-aspek penting yang
sebagai buku yang baik dari segi mempengaruhi keberhasilan AVT
desain. yang diantaranya adalah identifikasi
dini hambatan pendengaran,
Mengenai peningkatan skill
partisipasi aktif orang tua dan
terapi yang terjadi, dapat disimpulkan
penggunaan teknologi dalam hal ini
bahwa pelatihan kepada orangtua
ABD maupun CI. Sebagai salah satu
melalui program AVT ini merupakan
penentu kunci keberhasilan habilitasi,
solusi yang efektif untuk

“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya 8


orang tua adalah sebagai pelaku anak dengan hambatan pendengaran
utama dalam pelaksanaan AVT. secara mandiri di yayasan Aurica
Surabaya.
Berdasarkan paparan tersebut,
Selain produk ini diproduksi
dengan skill terapi yang cukup baik,
untuk orangtua, diharapkan produk
orangtua dapat memberikan
ini juga dapat bermanfaat untuk guru
sumbangsi terhadap perkembangan
dan terapis dalam hal ini guru SLB B
berbahasa anak. Dengan kemampuan
dan terapis anak dengan hambatan
pengasuhan dan skill terapi yang baik,
pendengaran. Untuk kelanjutanya,
perkembangan Bahasa anak tentu
diharapkan adanya pengembangan
akan berkembang lebih optimal. Hal
lanjutan dengan menambah
ini dikarenakan orangtua adalah orang
kompetensi untuk usia mendengar
yang selalu bersama anak selama 24
yang lebih tinggi. Selain itu juga
jam per hari.
sangat dimungkinkan untuk dilakukan
Hal ini sesuai dengan pendapat visualisai dari program AVT melalui
Estabrooks (1994 : 20) yang video pelaksanaan AVT. Dalam
menyatakan bahwa merupakan tugas pemanfaatannya, jika media yang
orang tua untuk memberikan disarankan dalam program AVT tidak
kekayaan interaksi bahasa lisan pada tersedia, diharapkan pengguna dapat
anak karena orang tua adalah orang berkreasi dengan media pengganti
yang berada di samping anak yang sesuai.
sepanjang waktu. Selain itu, anak
dengan hambatan pendengaran lebih DAFTAR PUSTAKA
mudah belajar bahasa jika berada
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
dalam aktivitas yang dekat dengan Penelitian. Jakarta: Penerbit
orang tua Rineka Cipta.

SIMPULAN DAN SARAN Cochlear Limited. 2003. Auditory


Habilitation for Cochlear
Hasil analisis data menunjukkan
Implant Recipients : an
bahwa hasil Z hitung = -3.066 dengan Introduction. Australia : SOS
P = 0.002 dengan taraf signifikansi ( Printing Group.
) 5%. Hasil tersebut lebih kecil dari
Cochlear Limited. 2005. Listen Learn
0,005, sehingga terbukti kebenaranya. and Talk. Australia : SOS
Dengan demikian dapat disimpulkan Printing Group.
bahwa program AVT efektif dalam
meningkatkan skill terapi orangtua

“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya 9


Cochlear Ltd & Dickson. 2010. (http://www.pediatrics.org
Sound Foundation for Babies. diakses 20 Februari 2015).
Australia : SOS Printing Group
Neuss, Deidre. 2005. The Ecological
Estabrooks. W. 1994. Auditory Transition to Auditory-Verbal
Verbal Therapy for Parents and Therapy : Experiences of
Professionals. Washington DC, Parents Whose Children Use
U.S.A. : Alexander Graham Cochlear Implants. The Volta
Bell Association for the deaf. Review. Volume 106 (2), 195-
222.
Geers, Ann E. 2008. “Factors
Affecting the Development of Nursimah, Sinta. 2012. Keefektifan
Speech, Language, and Literacy Metode AVT Terhadap
in Children with Early Keterampilan Bahasa Reseptif,
Cochlear Implantation”. Bahasa Ekspresif dan Artikulasi
Journal of Language, Speech, Anak Hambatan Pendengaran
and Hearing Services In Ditinjau dari Gender. Tesis
Schools Vol. 33 July 2008 tidak diterbitkan. Surabaya :
American Speech-Language- PSPLB PPS Unesa.
Hearing Association.
Kurnaeni. 2007. Metode Pengajaran Rafikayati, Ana. 2014.
Bahasa Bagi Anak Tunarungu Pengembangan Program
(online), Auditory Verbal Therapy (AVT)
(http://dtarsidi.blogspot.com bagi orang tua anak dengan
diakses 8 Maret 2015) hambatan pendengaran. Tesis
tidak diterbitkan. Surabaya:
Lim & Simser. 2005. Auditory Verbal PSPLB PPS Unesa.
Therapy for Children with
Hearing Impairment (online), Rhoades, Ellen A.2007. Research
(http://annals.edu diakses 14 Outcoms of Auditory Verbal
Februari 2015). Intervention: Is the Approach
Justified ? (online),
Mc Cormack, Mary Kate dan Ellis, (http//www.auditoryverbaltraini
Kelli. Tanpa Tahun. Auditory ng.com diakses tanggal 10
Verbal Therapy : Helping Februari 2015).
Children with Hearing Loss,
Developing Spoken Language Slemenda, Jack. 2008. Auditory
(online), (http/ehdimeeting.org Verbal Therapy (online),
diakses 5 Februari 2015). (http://www.deafed.net, diakses
21 Februari 2015).
Moeler, Mary Pat. 2000. Pediatric.
Early Intervention and Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Language Development in Pendidikan Pendekatan
Children Who Are Deaf and Kuantitatif, Kualitatif dan
Hard of Hearing (online), R&D). Bandung: Alfabeta
.

“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya 10


Sugiyono. 2013. Statistika untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Wu, Cheng Ju Dora & Brown,


P.Margaret. Tanpa Tahun.
Parents’ and Teacher’s
Expectations of Auditory-
Verbal Therapy. The Volta
Review. Volume 104(1),5-20.

“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya 11


“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya 12

Anda mungkin juga menyukai