Kriptografi, Enkripsi, Dan Dekripsi
Kriptografi, Enkripsi, Dan Dekripsi
Ana Kurniawati
ana@staff.gunadarma.ac.id
Terminologi
“Crypto” berarti “secret” (rahasia) dan “graphy” berarti “writing” (tulisan).
Ciphertext adalah pesan yang sudah tidak dapat dibaca dengan mudah.
Secara matematis, proses atau fungsi enkripsi (E) dapat dituliskan sebagai:
E(M) = C
dimana:
M adalah plaintext (message) dan C adalah ciphertext.
ci : B-F-1-K-Q-G-A-T-P-J-6-H-Y-D-2-X-5-M-V-7-C-8-
4-I-9-N-R-E-U-3-L-S-W-,-.-O-Z-0
Contoh :
Plainteks: SISTEM
Cipherteks: VPVCQY
2. Caesar Cipher
Metode Caesar Cipher yang digunakan oleh Julius Caesar.
Pada prinsipnya, setiap huruf digantikan dengan huruf yang
berada tiga (3) posisi dalam urutan alfabet.
Transformasi yang digunakan adalah:
pi : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
ci : D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C
Contoh :
Plainteks: SISTEM
Cipherteks: VLVWHP
3. ROT13
Pada sistem ini sebuah huruf digantikan dengan huruf yang
letaknya 13 posisi darinya.
Sebagai contoh, huruf “A” digantikan dengan huruf “N”, huruf
“B” digantikan dengan huruf “O”, dan seterusnya.
Secara matematis, hal ini dapat dituliskan sebagai:
C ROT13 = (M)
Untuk mengembalikan kembali ke bentuk semulanya
dilakukan proses enkripsi ROT13 dua kali.
M = ROT13(ROT13(M))
3. ROT13 [Lanj..]
Transformasi yang digunakan adalah:
pi : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
ci : N O P Q R S T U V W X Y Z A B C D E F G H I J K L M
Contoh :
Plainteks: SISTEM
Cipherteks: FVFGRZ
BLOCKING
Sistem enkripsi terkadang membagi plaintext menjadi blok-blok yang
terdiri dari beberapa karakter yang kemudian dienkripsikan secara
independen.
Ciphertextnya adalah
"5AN EKNIKTAN ASARDAN RIPTOGRAFIKAN".
PEMAMPATAN
Mengurangi panjang pesan atau jumlah bloknya adalah
cara lain untuk menyembunyikan isi pesan. Contoh
sederhana ini menggunakan cara menghilangkan setiap
karakter ke-tiga secara berurutan.
4. Ekspansi [10]
5. Pemampatan: Pesan Hilang [5], Pesan Tampil [5], Ci [10], Tabel [+5]
Ket: + adalah Bonus
[ ] adalah Poin
PENILAIAN TUGAS KE-1
Untuk Poin 10: Untuk Poin 5 Untuk Poin 5
SALAH (Pesan yang (Pesan yang
1-5 9 Dihilangkan) Ditampilkan)
6-10 8 SALAH SALAH
11-15 7
1-5 4 1-10 4
16-20 6
6-10 3 11-20 3
21-25 5
11-15 2 21-30 2
26-30 4
31-35 3
16-20 1 31-40 1
36-40 2
41-45 1
Penggunaan Kunci
Salah satu cara untuk menambah tingkat keamanan sebuah
algoritma enkripsi dan dekripsi adalah dengan menggunakan
sebuah kunci (key) yang biasanya disebut K.
Sehingga persamaan matematisnya menjadi:
EK (M) = C
DK(C) = M
Terdapat 2 macam kunci:
1. Algoritma Simetris
2. Algoritma Asimetris
Algoritma kriptografi berdasarkan jenis kunci
yang digunakan
Algoritma Simetris
Dimana kunci yang digunakan untuk proses
enkripsi dan dekripsi adalah kunci yang sama.
Algoritma Asimetris
Dimana kunci yang digunakan untuk proses
enkripsi dan dekripsi menggunakan kunci yang
berbeda.
Algoritma Simetris
Algoritma simetris (symmetric algorithm) adalah suatu algoritma
dimana kunci enkripsi yang digunakan sama dengan kunci dekripsi
sehingga algoritma ini disebut juga sebagai single-key algorithm.
Kumpulkan paling lambat hari Kamis, 15 Okt 2015 pukul 00:00 WIB
ke nurfisabilillah.illa@gmail.com dalam bentuk .PDF dengan
Subjek: TUGAS 2 – NPM – NAMA ANDA