Anda di halaman 1dari 17

REFERAT

Pemeriksaan Penunjang Diagnostik Rinitis


Alergi
Preceptor :
dr. Hadjiman Yotosudarmo, Sp.THT-KL

Gina Fauziah 21360147


Henri Setiawan 21360149
Shelfi Aprilia Ningsih 21360105
Sofia Ayu Lestari 21360090
Vina Putri Anisya 21360094
PENDAHULUA
N
Rhinitis alergi merupakan suatu kumpulan gejala kelainan hidung
yang disebabkan proses inflamasi yang diperantarai oleh
imunoglobulin E (IgE) akibat paparan alergen pada mukosa hidung.
Pasien rinitis alergi memiliki faktor risiko 3 kali lebih besar untuk
berkembang menjadi asma dibandingkan dengan orang yang sehat.

2
MAPS

Amerika

Di Amerika Serikat rinitis alergi merupakan penyakit alergi


terbanyak dan menempati posisi ke-6 penyakit yang bersifat
menahun (kronis). Rinitis alergi adalah salah satu penyakit alergi
yang paling umum di Amerika Serikat, mempengaruhi antara 20%
dan 25% dari populasi (sekitar 40 juta orang). Diagnosis awal
diperoleh dari anamnesis (riwayat penyakit) yang teliti dan
pemeriksaan fisik yaitu inspeksi, pemeriksaan rinoskopi anterior dan
nasoendoskopi.

3
Definisi
Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien
atopi yang sebelumnya sudah tersensititasi dengan alergen yang sama serta
dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan, dengan alergen yang

“ sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan
alergen spesifik tersebut. Definisi menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and its Impact on
Asthma) adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin, rinore, rasa gatal dan
tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantai oleh IgE.

4
1 Etiologi
Berdasarkan cara masuknya allergen dibagi atas:
o Allergen inhalan
o Alergen ingestan
o Alergen injektan
o Alergen kontaktan

5
PATOFISIOLOGI

Tahap sensitisasi

Reaksi alergi

Reaksi alergi, terdiri dari 2 fase :


o Reaksi Alergi Fase Cepat (RAFC) sejak kontak alergen
sampai 1 jam setelahnya
o Reaksi Alergi Fase Lambat (RAFL) yang berlangsung
2-4 jam dengan puncak 6-8 jam setelah pemaparan dan
berlangsung jam
6
Klasifikasi
◦ Rinitis Alergi karena Musim
◦ Rinitis Alergi Perenial
◦ Klasifikasi lain Gejala khas alergi musiman
termasuk bersin, rinore berair,
gatal pada hidung, mata, telinga,
dan tenggorokan, mata merah dan
berair, dan hidung tersumbat.
Gejala biasanya lebih buruk di
pagi hari.

7
Diagnosis
Anamnesis
Hampir 50% diagnosis dapat ditegakkan dari
anamnesis saja. bersin-bersin (> 5 kali/serangan) Pemeriksaan Fisik
,rinore (ingus bening encer), hidung tersumbat Pada rinoskopi anterior tampak mukosa edema, basah,
(menetap/berganti-ganti), gatal di hidung, tenggorok, pucat atau livid disertai adanya sekret encer yang
langit-langit atau telinga, mata gatal, berair atau banyak
kemerahan, hiposmia/anosmia, sekret belakang
hidung/post nasal drip atau batuk kronik, adakah
variasi diurnal frekuensi serangan, beratnya penyakit,
lama sakit (intermiten atau persisten), usia timbulnya
gejala, pengaruh terhadap kualitas hidup : ggn.
aktifitas dan tidur. Gejala penyakit penyerta : sakit
kepala, nyeri wajah,sesak napas,gejala radang
tenggorok, mendengkur, penurunan konsentrasi,
kelelahan.

Selaput lendir hidung pada pasien dengan rhinitis alergi


sering tampak biru pucat, ungu bahkan keputihan pucat
seperti yag tampak pada konka sebelah kiri yang bengkak
juga terdapat discharge bening dan encer.
8
Diagnosis
Anamnesis
o Cari kemungkinan alergen penyebab
o Keterangan mengenai tempat tinggal, lingkungan
sekolah & pekerjaan serta kesenangan / hobi
penderita
o Riwayat pengobatan ( respon perbaikan & efek
samping ), kepatuhan
o Riwayat atopi pasien dan keluarga : asma
bronkial, dermatitis atopik, urtikaria, alergi
makanan

9
Pemeriksaan
penunjang

10
Pemeriksaan Penunjang

In vivo :
o Tes kulit :
• Tes cukit/tusuk (Prick test), Multi test
Intradermal
• SET (skin end point titration)
o IPDFT (Intracutaneus Profocative Dilutional
Foot Test)
o Challenge Test

In vitro :
• IgE Total (Print-paper
radioimunosorbent Test)
• IgE Spesifik

11
IgE Spesifik
o RAST (Radio Immuno Sorbent Test)
o ELISA (Enzym Linked Immuno Sorbent Assay)

Interpretasi (dari sekret hidung/kerokan mukosa)

 Jika ditemukan banyak eosinofil : Alergi Inhalan


 Basofil ( > 5 sel/lap ) : Alergi makanan
 Sel PMN : Infeksi Bakteri

12
Pemeriksaan Penunjang

PRICK TEST
o Banyak dipakai sederhana,
mudah, murah, sensitivitas tinggi,
cepat, cukup aman
o Tes pilihan dan primer untuk
diagnostik dan riset
o Membuktikan telah terjadi fase
sensitisasi
o Tes (+) ada reaksi
hipersensitivitas tipe I atau telah
terdapat kompleks Sel Mast – IgE
pada epikutan

13
Algortima

14
PENATALAKSANAAN 3

1
Farmakoteurapetik

Kontrol
Lingkungan

15
THANKYOU

16
Team Presentation

Imani Jackson Marcos Galán Ixchel Valdía Nils Årud


JOB TITLE JOB TITLE JOB TITLE JOB TITLE
Blue is the colour of the clear Blue is the colour of the clear Blue is the colour of the clear Blue is the colour of the clear
sky and the deep sea sky and the deep sea sky and the deep sea sky and the deep sea

17

Anda mungkin juga menyukai