Fungsi kutipan:
– Kegiatan pengutipan dapat menghindari pengutip dari kegiatan
plagiarisme;
– Membantu pembaca yang ingin memahami lebih lanjut tentang ide
pengutip;
– Sumber pengutipan yang digunakan dapat memberikan nilai terhadap
karya ilmiah yang sedang atau telah dibuat;
– Pengutipan yang tepat akan mengamankan penulis pada ide orang lain
yang salah; dan
– Menguatkan tulisan pengutip melalui kutipan yang dimuat dalam karya
ilmiah.
Jenis-Jenis Kutipan
Kutipan Langsung
Dalam penelitian ini terbukti tidak ada perbedaan yang signifikan dalam
motif berkuasa antara remaja yang tinggal di kotamadya, di kota kabupaten,
dan di desa. Jadi, hipotesis yang dikemukakan penulis terbukti. Akan tetapi,
sebetulnya yang dimaksud oleh penulis tidak hanya sama tingginya, tetapi
sama tinggi pada skala tingkat atas. Menurut hasil penelitian ini, motif
berkuasa remaja Jawa sama tinggi, tetapi pada skala tingkat bawah karena motif
berkuasa pada semua kelompok tersebut di bawah rerata total.
Kutipan Tidak Langsung
Footnot
Innote Endnote
e
Innote
Innote adalah cara pengutipan dengan meletakkan
kutipan pada suatu halaman bersamaan dengan
menempatkan nama pengarang, tahun penerbitan dan
nomor halaman yang dikutip pada suatu lembar
penulisan.
3. Daftar Pustaka jika buku ditulis oleh dua orang, maka semua nama ditulis, nama pengarang kedua tidak
perlu dibalik susunannya.
Contoh:
Ekosusilo, Madyo dan Bambang Triyanto. 1995. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Semarang:Dahara Prize.
4. Daftar Pustaka Jika buku ditulis oleh lebih dari dua orang digunakan et.al. (dicetak miring atau
digarisbawahi)
Contoh:
Ramlan, M. dkk. 1993. Paragraf: Alur Pikiran dan Kepanduan dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset.
6. Daftar Pustaka jika sumber itu merupakan karya tulis seseorang dalam suatu kumpulan tuisan banyak
orang
Contoh:
Pujianto. 1984. “Etika Sosial dalam Sistem Nilai Bangsa Indonesia”, dalam Dialog Manusia, Falsafah, Budaya,
dan Pembangunan. Malang:YP2LPM.