Teknik Pemeriksaan THT (Mulut, Faring, Tonsil DAN Laring) - Qurrotu Ayuni 20710028
Teknik Pemeriksaan THT (Mulut, Faring, Tonsil DAN Laring) - Qurrotu Ayuni 20710028
( M u l u t , F a r i n g , To n s i l d a n L a r i n g )
Q U R R O T U A’ Y U N I
20710028
Batas :
• Anterior : bibir (labium
oris)
• Posterior : arkus anterior
• Inferior : dasar mulut
• Superior : palatum mole
dan palatum
durum
Lanjutan...
Batas :
• Anterior : M. palatoglosus
• Posterior: M. palatofaringeus
Palpasi
Bila ditemukan ulkus
di lidah (karsinoma)
Perkusi
Gigi dan geraham,
terasa sakit bila ada
radang.
Pemeriksaan Tonsil dan Faring
Mulut dibuka lebar-lebar, lidah ditarik ke dalam, dilunakkan, lidah
ditekan kebawah.
• Pasien disuruh bernapas :
• Tidak boleh menahan napas
• Tidak boleh napas keras-keras
• Tidak boleh ekspirasi atau mengucap ‘ch’
• Lidah ditekan anterior dari tonsil hingga terlihat pole bawah tonsil
Lanjutan...
Pemeriksaan Besar Tonsil
Besar tonsil di tentukan sebagai berikut:
Digunakan 2 spatula
Spatula 1 : posisi sama dengan diatas
Spatula 2 : posisi ujungnya vertical
menekan jaringan peritonsil,
sedikit lateral dari arkus
anterior
Pada tumor tonsil : fiksasi / immobile
Pada tonsillitis kronik : mobile dan sakit
PEMERIKSAAN PATOLOGI TONSIL DAN PALATUM MOLE
Tonsilitis
Akut Semua merah, titik – titik putih pada tonsil
Tonsilitis
Kronik Arkus anterior merah
Plaut Vincent
Ulkus seluruh tonsil, monolateral, febris, perlu usap
tenggorok
Radang
Spesifik Tuberkulosa
Tumor
Benigna
Keras, fiksasi tonsil
Sikatriks Akibat tonsilektomi, incisi abces peritonsil
Korpus
Alienum
Duri ikan, tulang, serpihan bambu
Paresis/Paralisis Palatum Mole
Normal
Waktu istirahat : Paresis bilateral
-Uvula menunjuk ke bawah Waktu istirahat: Seperti normal
-konkavitas palatum molle simetris Ucapkan “aa, ee”: Seperti normal
Ucapkan “aa, ee” : “eee”: Mungkin uvula sedikit bergerak
Bergerak-gerak tetap simetris
Paresis/Paralisis Palatum Mole
Paresis Unilateral
Waktu Istirahat : Seperti normal
Ucapkan “aa, ee” : palatum molle terangkat
ke arah yang sehat, uvula miring menunjuk
ke arah sehat, konkavitas tak simetris
Kondisi di atas dapat karena tumor nasofaring
atau parese N. X
Patologi Faring
Patologi faring :
• Faringitis akut sangat merah
• Faringitis kronik hanya granule merah
• Aftae, difteri, ulkus sifilis, sikatriks, korpus alienum
Paresis Faring
• Normal
Bila disentuh sensitif, dijumpai refleks muntah
• Paresis Bilateral
Dijumpai tumpukan air ludah dan bila disentuh tidak
sensitif dan reflek muntah hilang
• Paresis unilateral
Bila disentuh muncul gerakan coulisse (yang bergerak
hanya faring yang sehat)
PEMERIKSAAN
LARING
1. Pemeriksaan luar (Inspeksi dan Palpasi)
2. Laringoskopia Indirekta
ALAT YANG DIBUTUHKAN
Cermin laring
Lampu kepala Van Hasselt
Palpasi
4. Mengenal bagian-bagian dari kerangka laring (kartilago hioid,
kartilago tiroid, kartilago krikoid) dan gelang-gelang trakea.
5. Apakah ada oedem, struma, kista, metastase. Susunan yang
abnormal dijumpai pada fraktur dan dislokasi.
6. Laring yang normal, mudah sekali digerakkan ke kanan dan ke
kiri oleh tangan pemeriksa
LARINGOSKOPI
INDIREKTA Melihat laring secara tidak langsung dengan cara
menempatkan cermin didalam faring dan cermin
tersebut disinari dengan cahaya) Laringoskopi dapat
mengidentifikasi kelainan laring dan faring baik akut
maupun kronis benigna atau maligna
SYARAT:
Posisi Killian
Posisi Tuerck’s
TAHAPAN PEMERIKSAAN
(Bila faring sensitif, lakukan anestesi faring)
1. Mulut dibuka lebar, bernapas dari mulut, lidah dijulurkan
keluar.
2. Bagian lidah yang ada di luar mulut dibungkus dengan kain
kasa. Pegang dengan tangan kiri. Jari 1 diatas lidah, jari 3
dibawah lidah, jari 2 menekan pipi. Pegang dengan optimal.
3. Cermin dipegang dengan tangan kanan, seperti memegang
pensil arah cermin kebawah.
4. Cermin dipanasi
5. Cermin dimasukkan ke dalam faring, dan mengambil posisi
di muka uvula.
6. Bila perlu, uvula didorong sedikit ke belakang, agar cermin
dapat tersinari.
I. RADIKS LINGUE, EPIGLOTIS, DAN SEKITARNYA