Anda di halaman 1dari 9

PRESENTASI KASUS

KETERAMPILAN DASAR KEBID Rosilawati


PEMERIKSAAN FISIK
ANAN 8121039
LATAR BELAKANG
 Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan, menempuh pendidikan agar menjadi bidan profesional
yang nanti bertujuan menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan
pelayanan Keluarga Berencana (KB), Kespro dan pelayanan selama siklus kehidupan wanita. Bidan
menyesuaikan kemampuan dalam hal dinamika kemajuan IPTEK. Bahwa setiap lulusan dari
Pendidikan Profesi Bidan dikualifikasikan dalam kelompok bidang keahlian profesi spesifik  level 7.
Dalam perjalanan pendidikan yang di tempuh guna meningkatkan keterampilan maka perlu pelatihan
untuk melaksanakan praktek kebidanan dengan sitematis yang telah di tentukan pihak kampus, dan
mahasiswa wajib mengikuti ketentuan yang telah di tetapkan
Stase keterampilan dasar kebidanan, menjelaskan antara lain tentang pemeriksaan

fisik, pengukuran maupun perhitungan tanda-tanda vital pada maternal neonatal,

prinsip pemberian obat baik peroral atau parenteral yaitu intra Cutan, Sub Cutan,

Intra Muskular dan Intra Vena, pemberian cairan infus, pemasangan alat bantu

seperti NGT dan kateter, personal hyigien bagi maternal dan neonatal serta prinsip

penatalaksanaan eliminasi.
TUJUAN

Tujuan Pemeriksaan Fisik Secara umum, pemeriksaan fisik yang dilakukan bertujuan:

1. Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien.

2. Untuk menambah, mengkonfirmasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam riwayat
keperawatan.

3. Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa.

4. Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan penatalaksanaan.

5. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan


Pemeriksaan fisik adalah proses medis yang harus dijalani saat diagnosis

penyakit. Hasilnya dicatat dalam rekam medis yang digunakan untuk

menegakkan diagnosis dan merencanakan perawatan lanjutan. Pemeriksaan

fisik akan dilakukan secara sistematis, mulai dari kepala hingga kaki (head to

toe) yang dilakukan dengan empat cara (inspeksi, palpasi, auskultasi, dan

perkusi).
Pemeriksaan Tanda Vital

Pemeriksaan tanda vital terdiri atas pemeriksaan nadi, pernafasan, tekanan darah dan suhu.
Pemeriksaan Fisik Head To Toe

1. Pemeriksaan Kepala

2. Pemeriksaan Mata

3. Pemeriksaan Telinga

4. Hidung
1. Pemeriksaan Dada

2. Pemeriksaan Abdomen

3. Pemeriksaan punggung

4. Pemeriksaaan Ekstremitas

5. Pemeriksaan genetalia

6. Pemeriksaan Anus
Askeb terlampir
KESIMPULAN

Kesimpulan Pemeriksaan fisik dalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan.


Pemeriksaan fisik mutlak dilakukan pada setiap klien Jadi pemeriksaan fisik ini sangat
penting dan harus di lakukan pada kondisi tersebut, baik klien dalam keadaan sadar maupun
tidak sadar. Pemeriksaan fisik menjadi sangat penting baik untuk untuk menegakkan
diagnosa, memilih intervensi yang tepat, maupun untuk mengevaluasi hasil dari tindakan
yang di berikan

Anda mungkin juga menyukai