Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 3

Anggota kelompok :

Afaf Izzah Kamilah Fatimah Azzahra

01 03 13 40

Alisha Putri Najla Sephia Nisa S.


BAB 4
Peran Agama Dalam
Kehidupan Manusia
Makna Agama
Agama dalam bahasa Arab disebut Din yang artinya keadaan berutang, penyerahan diri,
dan kecenderungan alami. Agama berkaitan dengan keberadaan diri sendiri dan
keberadaan alam semesta. Selain itu, agama juga sebagai sumber kebahagiaan dan
ketenangan batin.

Agama itu sendiri memiliki makna, yaitu sebagai pentunjuk kehidupan yang sumbernya
langsung dari Zat Yang Maha Pencipta, selain itu ia juga sebagai landasan kehidupan
yang menjelaskan tujuan manusia diciptakan.

Agama juga memiliki fungsi dan peran dalam pengaruhnya terhadap individu yaitu
sebagai motivasi dan pedoman.
Kedudukan dan Fungsi Simbol serta Ritual
Keagamaan

01 02 03

Kedudukan Fungsi simbol


agama agama Ritual agama
01. Kedudukan agama
Kedudukan agama dalam kebenaran memiliki 4
pandangan yang terdiri dari :
● Menurut pengetahuan
Kedudukan agama dalam sebuah
● Menurut ilmu
kehidupan berada di dua tempat, yaitu
kedudukan dalam kebenaran serta ● Menurut filsafat
kedudukan dalam perilaku manusia.
● Menurut agama
02. Fungsi simbol agama
Pengertian Fungsi
Fungsi simbol keagamaan adalah sebagai suatu
variasi dari suatu pola pemahaman para penganut
Simbol keagamaan merupakan semua agama. Selain itu, memiliki kekuatan untuk
atribut, gejala, dan penanda yang mengarahkan pikiran manusia dan menawarkan
digunakan manusia untuk menunjukka suatu pedoman hidup yang unik dan realistik bagi
keberadaaan serta ciri tertentu suatu manusia yang dapat dirasakan secara berbeda
agama, termasuk di dalamnya sistem antara satu kebudayaan dengan yang lain. Simbol
keagamaan dapat dibedakan menjadi dua
nilai dan sistem kepercayaannya. kelompok, yaitu:
▪ Simbol secara normatif
▪ Simbol secara kultural
03. Ritual agama

Ritual adalah sebuah proses kegiatan yang


dilaksanakan oleh seseorang yang
menganut suatu agama yang bertujuan
untuk memperkuat iman mereka atau untuk
ibadah kepada tuhan agar dapat merasakan
bahwa dia lebih dekat dengan tuhan dan
merasa memiliki hati yang tenang setelah
melaksanakan ibadah.
Keanekaragaman Pemahaman
dan Sikap Beragama

Keanekaragaman pemahaman Sikap beragama


Kearagaman dalam pemahaman beragama Sikap beragama merupakan sikap atau
merupakan suatu bentuk keniscayaan perilaku seseorang terhadap
Indonesia sebagai negara yang dimana lingkungannya. Sikap ini merupakan
masyarakatnya beragama serta sikap adanya suatu pemikiran atau
multikultural dan dapat dipastikan permasalahan yang baik ataupun buruk
menimbulkan keragaman dalam pada suatu kelompok.
memahami soal keagamaan.
Nilai – Nilai Kegamaan dalam
Lingkungan Pendidikan, Keluarga, dan Pekerjaan

Lingkungan
Lingkungan keluarga Lingkungan
pendidikan Nilai agama yang pekerjaan
terkandung dalam Nilai agama yang
Nilai agama yang lingkungan keluarga terkandung dalam
terkandung pada adalah orang tua lingkungan pekerjaan
lingkungan pendidikan, menempatkan dan adalah menumbuhkan
yaitu menanamkan menumbuh kembangkan sikap etos kerja.
akhlak kebaikan keimanan dan keyakinan
terhadap anak-anak. agama individu tersebut.
Pengertian Ta’abbudi dan Ta’aqquli

Ta’abbudi Ta’aqquli
Ta’abbudi adalah Ketentuan Hukum Ta’aqquli adalah ajaran yang perlu
dalam naṣ (Al-quran dan Sunnah) yang dikembangkan oleh akal.
harus di terima apa adanya dan tidak
dapat di nalar secara akal. Ta’aqquli bersifat ma’qūl al-ma’nā,yaitu
ketentun hukum yang memberikan
Sifat ta’abbudi merupakan ketentuan nas peluang kepada akal untuk berfikir, baik
merupakan hal yang mutlak adanya, sebab maupun alasan di tetapkannya.
tidak membutuhkan nalar, dan tidak
dapat di tawar-tawar. Objek ta’aqquli adalah muamalah dan
ibadah gairu mahdah
Objek ta’abbudi adalah ibadah mahdah
Elemen - Elemen Peradaban Dalam Agama
Islam

01 02 03

Periode Klasik Periode Pertengahan Periode Modern


01. Periode klasik
Periode Klasik merupakan masa kemajuan, keemasan dan kejayaan Islam dan dibagi ke dalam dua fase, yaitu :
1. Fase ekspansi, integrasi dan pusat kemajuan (650 – 1000 M).
Di masa ini daerah Islam meluas melalui Afrika utara sampai ke Spanyol di belahan Barat dan melalui Persia
sampai ke India di belahan Timur dan tunduk kepada kekuasaan Islam. Selain itu, berkembangnya ilmu
pengetahuan dalam berbagai bidang. Di masa ini juga menghasilkan ulama-ulama besar, seperti Imam Syafi’i dalam
bidang Fiqh, Al-Kindi dalam bidang Falsafat, Al Khawarizmidalam bidang pengetahuan dan lain-lainnya.

2. Fase disintegrasi (1000 – 1250 M).


Di masa ini keutuhan umat Islam dalam bidang politik mulai pecah. Kekuasaan khalifah menurun dan akhirnya
Baghdad dapat dirampas dan dihancurkan oleh Hulagu Khan di tahun 1258 M. Khalifah sebagai lambang kesatuan
politik umat Islam hilang.
02. Periode pertengahan
Periode pertengahan juga dibagi ke dalam dua fase , yaitu :

1. Fase kemunduran (1250 – 1500 M).

Di masa ini desentralisasi dan disintegrasi bertambah meningkat. Dunia Islam terbagi menjadi dua, yaitu bagian
Arab dan bagian Persia . Pada fase ini, kalangan umat Islam berpendapat bahwa pintu ijtihat tertutup. Perhatian
pada ilmu pengetahuan mulai dilupakan. Umat Islam di Spanyol pun dipaksa masuk Kristen atau keluar dari daerah
itu.

2. Fase tiga kerajaan besar (1500 – 1700 M) dan masa kemunduran (1700 – 1800 M).

Tiga kerajaan besar tersebut adalah kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Safawi di Persia dan kerajaan Mughal di
India. Kejayaan Islam pada tiga kerajaan besar ini terlihat dalam bentuk arsitek. Masa kemundururan terjadi karena
perhatian pada ilmu pengetahuan kurang sekali. Selain itu, Kerajaan Safawi dihancurkan oleh bangsa Afghan.
Kerajaan Mughal diperkecil oleh raja-raja India. Kerajaan Usmani terpukul di Eropa. Umat Islam semakin mundur
dan Eropa bertambah kaya dan maju hingga meningkat ke dunia Islam. Akhirnya Napoleon menduduki Mesir di
tahun 1748 M yang menjadi salah satu pusat peradaban Islam yang terpenting.
03. Periode modern

Periode modern (1800 – sekarang) merupakan zaman kebangkitan umat Islam. Jatuhnya
Mesir ke tangan Barat menyadarkan umat Islam bahwa di Barat telah timbul peradaban baru
yang mengancam umat Islam. Raja-raja dan para pemuka Islam mulai memikirkan bagaimana
meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam kembali. Dengan demikian, keadaan menjadi
berbalik seratus delapan puluh derajat karena timbul pemikiran-pemikiran, ide-ide mengapa
umat Islam lemah, mundur, dan bagaimana mengatasinya, dan perlu adanya pembaharuan
dalam Islam. Hal itu menimbulkan kesadaran bagi umat Islam untuk kembali bangkit di
periode modern saat ini.
Praktik -Praktik Keberagaman
dan Implikasinya Terhadap
Keberagamaan mengatur seluruh aspek kehidupan manusia
meliputi :
Kehidupan
1. aspek individu adalah segala kebutuhan yang
berhubungan dengan diri sendiri, seperti kebutuhan kita
selama 24 jam yang selalu disertai dengan doa dan adab.
2. aspek hubungan sosial adalah hubungan kita dalam
bermasyarakat.
3. aspek ekonomi meliputi kegiatan perniagaan yang
memiliki aturan, kesepakatan diantara dua belah pihak
sehingga tidak adanya kecurangan dan kerugian.
4. aspek politik, dengan kehadiran agama dapat mengatur
kehidupan dalam bidang politik agar tertata dengan rapi,
prosedural, dan terstruktur.
5. aspek pendidikan, aspek ini mengajarkan pengetahuan
umum yang mengembangkan potensi dan pengetahuan
agama sebagai pembentukan karakter.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai