Anda di halaman 1dari 21

Aritmatika & Percabangan

Tino Feri Efendi, S.Kom., M.Kom., CHFI


Outline
• Konsep dan penggunaan Aritmatika
• Konsep dan penggunaan Percabangan
Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mengetahui konsep dan praktik aritmatika dalam
bahasa C++.
2. Mahasiswa mengetahui konsep dan praktik percabangan dalam
bahasa C++.
Aritmatika
• Suatu operasi perhitungan matematika yang menggunakan
operator-operator tertentu.
• Perhitungan matematika terdiri dari penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian.
• Aritmatika dalam pemrograman memiliki struktur hirarki tertentu
dan pembacaannya dimulai dari sebelah kiri ke kanan.
Operator-operator Aritmatika
Operator Nama Fungsi
+ Addition Penjumlahan
- Subtraction Pengurangan
* Multiplication Perkalian
/ Division Pembagian
% Modulo Sisa Bagi
Operator-operator Aritmatika
• Penggunaan : nama_variabel = nilai_1 <operator> nilai_2
• Contoh : angka = 10 + 1
• Hasil penjumlahan tersebut akan menjadi nilai dari variabel angka.
• Hasil perhitungan aritmatika tersebut dapat langsung dimunculkan tanpa harus
dimasukkan ke dalam variabel.
• Contoh : cout << “Hasil penjumlahan : ”<< 10 + 1;
Operator-operator Aritmatika
• Terdapat satu operator dalam pemrograman yang mungkin tidak umum
digunakan, yaitu Modulo.
• Modulo digunakan untuk mengetahui sisa pembagian dari sebuah bilangan.
Contoh 1 : 5 % 2 = 1
• Angka 1 merupakan hasil pembagian dari angka 5, karena 1 tidak bisa lagi
dibagi 2. Maka 1 dimunculkan sebagai hasil dari modulo.
Contoh 2 : 4 % 2 = 0
• Angka 0 dimunculkan karena angka 4 habis dibagi 2.
Compound Assignment
• Berfungsi untuk mempersingkat penulisan sintaks.
• Sangat cocok digunakan untuk perhitungan yang membutuhkan banyak
operator (kompleks).

Sumber: http://www.cplusplus.com/doc/tutorial/operators/
Hirarki Aritmatika

Hirarki Tertinggi
*, /, %
Hirarki Terendah
+, -
Hirarki Aritmatika
• Contoh: int angka = 5 + 5 * 2 / 2;
• Penyelesaian : 5 * 2 = 10
10 / 2 = 5 Jadi hasilnya adalah 10
5 + 5 = 10

 Bentuk penyelesaiannya berbeda jika menggunakan tanda kurung.


 Contoh : int angka = ( 5 + 5 )* 2 / 2;
• Penyelesaian : 5 + 5 = 10
10 * 2 = 20 Jadi hasilnya adalah 10
20 / 2 = 10
Percabangan
Percabangan
• Merupakan bentuk eksekusi atau pengambilan keputusan
berdasarkan kondisi tertentu.
• Terdapat 3 macam deklarasi yang umum digunakan yaitu: if, if-
else dan switch-case.
• Operator-operator yang digunakan adalah: operator relasi dan
operator logika.
Operator Relasi
• Operator Relasi digunakan untuk membandingkan 2 buah nilai
apakah bernilai TRUE atau FALSE.
Operator Fungsi
== Sama dengan
!= Tidak sama dengan
< Kurang dari
> Lebih dari
<= Kurang dari sama dengan
>= Lebih dari sama dengan
Operator Relasi
• Contoh Penggunaan Sederhana

int angka_1 = 0
int angka_2 = 1
bool hasil = angka_1 > angka_2
cout << “Hasil = ”<<hasil;

• Kondisi yang ditampilkan adalah 0. Hal ini karena 0 TIDAK LEBIH BESAR
dari 2.
Operator Logika
• Digunakan untuk membandingkan 2 kondisi (TRUE-FALSE) atau lebih.
• Untuk keterangan lebih detail, silahkan membaca Tabel Kebenaran.

Operator Nama Hasil


&& AND TRUE, jika semua kondisi bernilai
TRUE
|| OR TRUE, jika salah satu bernilai
TRUE
! NOT Kebalikan dari kondisi sebenarnya
Operator Logika
• Contoh sederhana penggunaan operator logika

int angka_1 = false


int angka_2 = true
bool hasil = angka_1 and angka_2
cout << “Hasil = ”<<hasil;

• Kondisi yang ditampilkan adalah 0 (FALSE). Hal ini karena variabel angka_1
memiliki kondisi FALSE dan angka_2 memiliki kondisi TRUE.
• Berarti : FALSE and TRUE = FALSE.
IF Tunggal
• Digunakan untuk menjalankan satu statement atau perintah jika kondisi tersebut bernilai TRUE.

• Deklarasi If Tunggal:
if (kondisi){
statement
}
• Contoh:
if (10 > 5){
cout << “10 lebih besar dari 5”;
}
IF-ELSE
• Digunakan untuk menjalankan kondisi yang bernilai TRUE atau FALSE.
• Contoh penggunaannya.

if(10 > 5) {
cout << “10 lebih besar dari 5”; // kondisi TRUE
} else {
cout << “5 kurang dari 10”; // kondisi FALSE
}
IF-NESTED
• If Nested atau If bersarang merupakan bentuk lain dari IF yang terdiri dari banyak kondisi yang kompleks.
• Deklarasi if-nested:

if (kondisi 1){
Statement 1; // kondisi 1 apabila TRUE
} else if (kondisi 2) {
Statement 2; // kondisi 2 apabila TRUE
else if (kondisi 3){
statement 3; // kondisi 3 apabila TRUE
} else {
statement; //akan dijalankan apabila kondisi 1, 2 dan 3 bernilai FALSE
}
Switch-Case
• Digunakan untuk menjalankan suatu perintah yang melibatkan banyak alternatif sama dengan IF-NESTED.

switch(kondisi){

case konstanta 1:

statement 1; // statemen ini dieksekusi apabila case 1 terpenuhi.

break; // kode agar fungsi case yang lain tidak dijalankan.

case konstanta 2:

statement 2; // statemen ini dieksekusi apabila case 2 terpenuhi.

break;

default:

statement; // dieksekusi jika semua kondisi case tidak terpenuhi

break;

}
IF VS Switch Case
IF Switch Case
1. Kondisi dapat menggunakan 1. Kondisi hanya menggunakan
operator relasi maupun logika. bilangan, karakter atau string.
2. Tidak bisa menggunakan “break”. 2. Harus menggunakan “break”. Jika
3. Menggunakan “else” apabila tidak, maka setiap statement dalam
semua statement dalam kondisi case akan dieksekusi meski
tidak terpenuhi (IF-NESTED). kondisinya tidak terpenuhi.
3. Menggunakan “default” apabila
semua statement dalam case tidak
terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai