Anda di halaman 1dari 11

PENGEMBILAN KEPUTUSAN

1. Operator Logika
Operator Relasi digunakan untuk menghubungkan dua buah operasi relasi
menjadi sebuah ungkapan kondisi. Hasil dari operator logika ini menghasilkan
nilai numerik 1 (True) atau 2 (False).

Operator Keterangan

&& Operator
Logika AND
|| Operator
Logika OR
!
Operator Logika NOT

a. Operator Logika AND


Operator logika AND digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih
ekspresi relasi, akan dianggap BENAR, bila semua ekspresi relasi yang
dihubungkan bernilai BENAR.

b. Operator Logika OR
Operator logika OR digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih
ekspresi relasi, akan dianggap BENAR, bila
salah satu ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai BENAR dan bila semua
ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai SALAH, maka akan bernilai SALAH.
Manipulator

c. Operator Logika NOT


Operator logika NOT akan memberikan nilai kebalikkandari ekspresi yang
disebutkan. Jika nilai yang disebutkan bernilai BENAR maka akan menghasilkan
nilai SALAH, begitu pula sebaliknya.

2. Condition Statement
Digunakan untuk melakukan pemilihan, melakukan perbandingan,
mengambil keputusan.

Sintaks switch:
switch(var){

case value1 :

statements;

break;

case value2:

statements;

break;

default:

statements;

Nb. break digunakan untuk menghentikan eksekusi pada sebuah blok program.

3. Pernyataan IF & SWITCH


Percabangan:
• Percabangan IF
• Pernyataan Switch…case…default

A. Pernyataan If
Percabangan tunggal satu tindakan (IF)
o Pernyataan IF…ELSE
o Pernyataan IF…ELSEIF

Pecabangan tunggal satu tindakan (IF)


Struktur “IF…” dibentuk dari pernyataan if dan sering digunakan untuk
menyeleksi suatu kondisi tunggal. Bila proses yang diseleksi terpenuhi atau
bernilai benar, maka pernyataan yang ada di dalam blok if akan di proses dan
dikerjakan.

Bentuk umum kondisi if adalah :


if(kondisi)
pernyataan;
Struktur flowchart pada kondisi“IF..”

1. IF Sederhana
Bentuk paling sederhana dari pernyataan kondisional dalam setiap bahasa
adalah if - then. Contoh:

Bagian setelah if disebut dengan bagian kondisi dan bagian setelah then
adalah bagian aksi. Jika aksi lebih dari satu instruksi maka bisa dikelompokkan
dalam blok begin end. Seperti ini:

2. IF dengan ELSE
Selain if - then, ada bentuk kondisional lain yaitu if - then - else. Kita bisa
mengubah instruksi semacam ini:

menjadi:

Bagian else akan dieksekusi jika bagian kondisi tidak dipenuhi, atau
dengan kata lain, bagian else dieksekusi jika kondisi yang terjadi adalah
komplemen dari kondisi di bagian if. Dalam bahasa Pascal, tidak boleh ada titik
koma sebelum else.

Perhatikan: untuk memperjelas program, sebaiknya semua instruksi if


yang memiliki else ditulis dengan komentar setelah else (untuk menjelaskan
kondisi apa yang ditangani oleh else kepada pembaca program) seperti ini:
3. IF untuk banyak kondisi

Pernyataan “IF…ELSEIF”
Pernyataan If…elseif digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
dengan jumlah kondisi lebih dari 2 buah.
Struktur flowchart pada kondisi “if…elseif

Instruksi if boleh digabung dengan banyak instruksi if menangani kondisi


yang kompleks (banyak kondisi dan banyak aksi), seperti ini:

4. Case untuk banyak aksi


Selain IF, ada bentuk analisa kasus yang digunakan untuk menangani
banyak kondisi yang ada dalam bentuk (a adalah suatu ekspresi yang
menghasilkan tipe enumerasi, dan k1 .. kn adalah konstanta):

Bentuk ini adalah bentuk case of, seperti ini:


Hal yang perlu diperhatikan dalam analisa kasus dengan case adalah
bahwa ekspresi yang bisa ditangani dalam case hanya yang nilainya bisa
dienumerasi, yaitu integer (dan tipe range), boolean, dan tipe enum

Pernyataan “Switch…Case…Default”
Struktur kondisi switch…case…default digunakan untuk penyeleksian
kondisi dengan kemungkinan yang terjadi cukup banyak. Struktur ini akan
melaksanakan salah satu dari beberapa pernyataan ‘case’ tergantung nilai kondisi
yang ada di dalam switch.
Selanjutnya proses diteruskan hingga ditemukan pernyataan ‘break’. Jika
tidak ada nilai pada case yang sesuai dengan nilai kondisi, maka proses akan
diteruskan kepada pernyataan yang ada dibawah ‘default’.

Bentuk umum dari kondisi “Switch…Case…default” adalah :

switch(kondisi)
{
case 1: pernyataan-1;
break;
case 2 : pernyataan-2
break;


case n : pernyataan-n;
break;
default : pernyataan-m
}
Struktur flowchart pada kondisi “switch”

CONTOH PROGRAM
Contoh sederhana penggunaan IF adalah untuk menentukan boleh
tidaknya seseorang melihat film bioskop. Seseorang diperbolehkan menonton jika
usianya 17 tahun ke atas. Berikut ini program C++ nya:

#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
int usia;
clrscr();
cout << “Berapa usia Anda : “;
cin >> usia;
if (usia < 17)
cout << “Anda tidak boleh menonton bioskop”;
Contoh Program dengan If..then...else...
Program Harga Barang Ok;
{$APPTYPE CONSOLE}
uses SysUtils;
var
i:real;
const
a=50000;
b=100000;
label
mulai;
begin
mulai:
writeln ('Masukkan Harga Barang:');
readln(i);
If i>b then
begin
i:=i-(i*15/100);
writeln('=================================');
writeln('Anda mendapatkan diskon 15%');
writeln('Total pembelian anda:',i:5:0);
writeln('=================================');
goto mulai;
end
else
if i>a then
begin
i:=i-(i*10/100);
writeln('=================================');
writeln('Anda mendapatkan diskon 10%');
writeln('Total pembelian anda:',i:5:0);
writeln('=================================');
goto mulai;
end
else
begin
writeln('=================================');
writeln('Anda tidak mendapatkan diskon');
writeln('Total pembelian anda:',i:5:0);
writeln('=================================');
end;
readln;
end.

HASIL Setelah di RUN(F9 pd Delphi):


Masukkan Harga Barang:
60000
=================================
Anda mendapatkan diskon 10%
Total pembelian anda:54000
=================================
Masukkan Harga Barang:
200000
=================================
Anda mendapatkan diskon 15%
Total pembelian anda:170000
=================================
Masukkan Harga Barang:
25000
=================================
Anda tidak mendapatkan diskon
Total pembelian anda:25000
Contoh penggunaan:
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
int bil;
clrscr();
cout << “Masukkan bilangan : “;
cin >> bil
switch (bil)
{
case 1 : cout << “Anda memasukkan bil. satu”;
break;
case 2 : cout << “Anda memasukkan bil. dua”;
break;
case 3 : cout << “Anda memasukkan bil. tiga”;
break;
default: cout << “Anda memasukkan bil selain 1, 2, dan 3”;
break;

Anda mungkin juga menyukai