Asing (Foreign
Exchange)
Ihrom Caesar Ananta Putra, S.E., M.Akun.
Perdagangan Valuta Asing
Sedangkan mata uang yg tergolong lemah dan jarang diperjual belikan disebut
soft currencies , contohnya:
• Rupee India
• Peso Filipina
• Rupiah Indonesia
• dan lainnya
Tujuan melakukan transaksi valas baik oleh perusahaan, badan maupun individu:
• Untuk transaksi pembayaran
• Mempertahankan daya beli
• Pengiriman uang ke LN
• Mencari Keuntungan
• Hedging (pemagaran risiko)
• Kemudahan berbelanja
Kurs Valuta Asing
d. Kurs antar kantor jual (inter office sell): kurs konversi yg digunakan untuk
membukukan transaksi jual antar kantor ada saat transaksi penjualan valas
dilakukan nasabah di kantor cabang kemudian kantor cabang tersebut
menjual kembali ke kantor pusatnya dengan kurs antar kantor jual.
• Ex: kurs antar kantor jual 1USD = Rp 12.500. pada saat ada nasabah yg membeli 100
USD dg kurs Rp12.600 / USD, maka kantor cabang bank tersebut akan memperoleh
keuntungan sebesar USD 100 x (12.600-12.500)= Rp 10.000.
e. Kurs antar kantor beli (inter office buy): kurs konversi yg digunakan untuk
membukukan transaksi beli antar kantor ada saat transaksi pembelian
valas dilakukan nasabah di kantor cabang kemudian kantor cabang
tersebut menjual kembali ke kantor pusatnya dengan kurs antar kantor
jual.
• Ex: kurs antar kantor beli 1USD = Rp 12.600. pada saat ada nasabah yg membeli USD
dg kurs Rp12.600 / USD, maka kantor cabang dapat mmbeli kembali dari kantor pusat
seharga 12.500 dan mendapat keuntungan 100 per USD.
Kurs Valuta Asing
d. Kurs tengah (middle rate) : kurs rata2 antara kurs jual dan kurs beli
pada saat transaksi dilakukan. Kegunaan kurs tengah adalah untuk
memprediksi fluktuasi kurs dari waktu ke waktu.
e. Kurs ahir bulan (closing rate): kurs yg ditrrbitkan tiap ahir bulan
untuk melihat laba dan rugi transaksi valas serta menihilkan posisi
valas pada ahir periode laporan.
Jenis Transaksi Valuta Asing
1. Transaksi SPOT
Yaitu jual beli valuta yg penyerahannya dilakukan dua hari kerja
setelah tanggal persetujuan. Kurs yg digunakan adalah us yg berlaku
saat transaksi terjadi.
2. Akuntansi Spot:
a. Pembelian tunai valas dg rupiah : John membeli bank notes pada
Bank X sebesar USD 1.000 tunai. Kurs beli USD 8.500 ; kurs jual
USD 9.000.
Jurnal: (D) Kas Rp 9.000.000
(K) RVP-rupiah Rp 9.000.000
(D) RVP-USD USD 1.000
(K) Kas USD 1.000
Jenis Transaksi Valuta Asing
b. Pembelian tunai valas dg valas: John membeli bank notes pada Bank X sebesar USD 5.000
tunai. Kurs beli USD 8.500 ; kurs jual USD 9.000. Kurs beli JPN 5.500 ; kurs jual JPN 6.000.
Kurs konversi = 9.000/5.500=1,63. Valas dijual USD 5.000 sehingga hasil konversinya 1,6
JPN x 5.000= JPN 8.150
Jurnal: (D) Kas JPN JPN 8.150
(K) RVP-JPN JPN 8.150
(D) RVP-USD USD 5.000
(K) Kas USD USD 5.000
c. Penjualan tunai valas dg valas: Ilham ingin menjual valuta HKD 7.500 tunai. Nasabah
menginginkan valuta AUD. Kurs beli HKD 3.500 ; kurs jual HKD 4.000. Kurs beli AUD 5.500 ;
kurs jual AUD 6.000.
Kurs konversi AUD=3.500/6000=0,58 maka AUD yg akan diterima Ilham adalah 0,58 x HKD
7.500 = AUD 4.350
Jurnal: (D) Kas HKD HKD 7.500
(K) RVP-HKD HKD 7.500
(D) RVP-AUD AUD 4.350
(K) Kas AUD AUD 4.350
Jenis Transaksi Valuta Asing
b. Forward jual :
ex : 8 Agustus 2004 Bank A menjual valas USD 50.000 jangka
waktu 30 hari. Kurs kontrak Rp9.000 per USD.
Nilai forward kontrak jual = USD 4.000 x Rp9.000 =
Rp450.000.000
Jurnal penutupan kontrak :
(D) RAV-tagihan forward jual Rp450.000.000
(K) RAV-forward kontrak- IDR Rp450.000.000
(D) RAV-forward kontrak- USD USD 50.000
(K) RAV-kewajiban forward kontrak USD 50.000
Jenis Transaksi Valuta Asing