Anda di halaman 1dari 15

Perdagangan Valuta

Asing (Foreign
Exchange)
Ihrom Caesar Ananta Putra, S.E., M.Akun.
Perdagangan Valuta Asing

Foreign Exchange merupakan pertukaran transaksi valuta asing (valas)


yg dilakukan oleh suatu badan / perusahaan / perorangan untuk berbagai
tujuan.

Dalam perdagangan valas hanya mata uang yg tergolong kuat atau yg


disebut convertible currencies yg sering diperdagangkan, contohnya :
• USD: Dollar Amerika
• SRF : France Swiss
• JPN : Yen Jepang
• SAR : Saudi Arabia Real
• GBP : Poundsterling Inggris
• Euro : Eropa
• dan lainnya
Perdagangan Valuta Asing

Sedangkan mata uang yg tergolong lemah dan jarang diperjual belikan disebut
soft currencies , contohnya:
• Rupee India
• Peso Filipina
• Rupiah Indonesia
• dan lainnya

Tujuan melakukan transaksi valas baik oleh perusahaan, badan maupun individu:
• Untuk transaksi pembayaran
• Mempertahankan daya beli
• Pengiriman uang ke LN
• Mencari Keuntungan
• Hedging (pemagaran risiko)
• Kemudahan berbelanja
Kurs Valuta Asing

adalah harga satu jenis valas terhadap valas lainnya.


Macam-macam kurs :
a. Kurs jual (selling rate) : kurs konversi yang digunakan saat transaksi
penjualan valas dlm bentuk rupiah.
Ex: kurs jual 1 USD pd tanggal 20 Mei 2015 dalah Rp 13.210. Jika Andi
membeli 100 USD maka harus membayar Rp 1.321.000.
b. Kurs beli (buying rate) : kurs konversi yang digunakan saat transaksi
penjualan valas dlm bentuk rupiah.
Ex: kurs beli 1 USD pd tanggal 20 Mei 2015 dalah Rp 13.100. Jika
Andi membeli 100 USD maka harus membayar Rp 1.310.000.
c. Kurs buku (booking rate) : kurs konversi yg digunaakan untuk
membukukan ke dalam bulu besar / neraca. Selisih antara kurs
jual/beli dengan kurs buku merupakan hasil pendapatan dari
transaksi devisa.
Kurs Valuta Asing

d. Kurs antar kantor jual (inter office sell): kurs konversi yg digunakan untuk
membukukan transaksi jual antar kantor ada saat transaksi penjualan valas
dilakukan nasabah di kantor cabang kemudian kantor cabang tersebut
menjual kembali ke kantor pusatnya dengan kurs antar kantor jual.
• Ex: kurs antar kantor jual 1USD = Rp 12.500. pada saat ada nasabah yg membeli 100
USD dg kurs Rp12.600 / USD, maka kantor cabang bank tersebut akan memperoleh
keuntungan sebesar USD 100 x (12.600-12.500)= Rp 10.000.
e. Kurs antar kantor beli (inter office buy): kurs konversi yg digunakan untuk
membukukan transaksi beli antar kantor ada saat transaksi pembelian
valas dilakukan nasabah di kantor cabang kemudian kantor cabang
tersebut menjual kembali ke kantor pusatnya dengan kurs antar kantor
jual.
• Ex: kurs antar kantor beli 1USD = Rp 12.600. pada saat ada nasabah yg membeli USD
dg kurs Rp12.600 / USD, maka kantor cabang dapat mmbeli kembali dari kantor pusat
seharga 12.500 dan mendapat keuntungan 100 per USD.
Kurs Valuta Asing

d. Kurs tengah (middle rate) : kurs rata2 antara kurs jual dan kurs beli
pada saat transaksi dilakukan. Kegunaan kurs tengah adalah untuk
memprediksi fluktuasi kurs dari waktu ke waktu.

e. Kurs ahir bulan (closing rate): kurs yg ditrrbitkan tiap ahir bulan
untuk melihat laba dan rugi transaksi valas serta menihilkan posisi
valas pada ahir periode laporan.
Jenis Transaksi Valuta Asing

1. Transaksi SPOT
Yaitu jual beli valuta yg penyerahannya dilakukan dua hari kerja
setelah tanggal persetujuan. Kurs yg digunakan adalah us yg berlaku
saat transaksi terjadi.
2. Akuntansi Spot:
a. Pembelian tunai valas dg rupiah : John membeli bank notes pada
Bank X sebesar USD 1.000 tunai. Kurs beli USD 8.500 ; kurs jual
USD 9.000.
Jurnal: (D) Kas Rp 9.000.000
(K) RVP-rupiah Rp 9.000.000
(D) RVP-USD USD 1.000
(K) Kas USD 1.000
Jenis Transaksi Valuta Asing

b. Pembelian tunai valas dg valas: John membeli bank notes pada Bank X sebesar USD 5.000
tunai. Kurs beli USD 8.500 ; kurs jual USD 9.000. Kurs beli JPN 5.500 ; kurs jual JPN 6.000.
Kurs konversi = 9.000/5.500=1,63. Valas dijual USD 5.000 sehingga hasil konversinya 1,6
JPN x 5.000= JPN 8.150
Jurnal: (D) Kas JPN JPN 8.150
(K) RVP-JPN JPN 8.150
(D) RVP-USD USD 5.000
(K) Kas USD USD 5.000

c. Penjualan tunai valas dg valas: Ilham ingin menjual valuta HKD 7.500 tunai. Nasabah
menginginkan valuta AUD. Kurs beli HKD 3.500 ; kurs jual HKD 4.000. Kurs beli AUD 5.500 ;
kurs jual AUD 6.000.
Kurs konversi AUD=3.500/6000=0,58 maka AUD yg akan diterima Ilham adalah 0,58 x HKD
7.500 = AUD 4.350
Jurnal: (D) Kas HKD HKD 7.500
(K) RVP-HKD HKD 7.500
(D) RVP-AUD AUD 4.350
(K) Kas AUD AUD 4.350
Jenis Transaksi Valuta Asing

2. Transaksi berjangka (forward transaction)


Yaitu jual beli valuta untuk penyerahan beberapa saat di masa akan datang dimana
harga akan datang telah ditentukan di muka. Tujuannya untuk hedging atau usaha
untuk menghindari risiko yg ditimbulkan dari fluktuasi nilai tukar valuta.
3. Akuntansi transaksi berjangka:
a. Forward beli : yaitu kontrak berjangka pembelian valas
ex : 7 Agustus 2004 Bank A menutup kontrak forward beli valuta USD 40.000
jangka waktu 30 hari. Kurs kontrak Rp8.900.
Nilai kontrak forward beli yg harus dibayar = USD 4.000 x Rp8.900 =
Rp356.000.000
Jurnal penutupan kontrak :
(D) RAV-tagihan forward kontrak USD 40.000
(K) RAV-forward kontrak USD 40.000
(D) RAV-forward kontrak Rp356.000.000
(K) RAV-kewajiban forward beli Rp356.000.000
Jenis Transaksi Valuta Asing

Jurnal saat jatuh tempo:


(D) Kas/ antar bank aktiva-valas USD 40.000
(K) RPV-valas USD USD 40.000
(D) RVP-rupiah Rp356.000.000
(K) Kas/ antar bank aktiva-valas Rp356.000.000

Membuat jurnal pembalik rekening administrasi:


(D) RAR-kewajiban forward beli Rp356.000.000
(K) RAR-forward kontrak Rp356.000.000
(D) RAV- forward kontrak USD 40.000
(K) RAV- tagihan forward kontrak USD 40.000
Jenis Transaksi Valuta Asing

b. Forward jual :
ex : 8 Agustus 2004 Bank A menjual valas USD 50.000 jangka
waktu 30 hari. Kurs kontrak Rp9.000 per USD.
Nilai forward kontrak jual = USD 4.000 x Rp9.000 =
Rp450.000.000
Jurnal penutupan kontrak :
(D) RAV-tagihan forward jual Rp450.000.000
(K) RAV-forward kontrak- IDR Rp450.000.000
(D) RAV-forward kontrak- USD USD 50.000
(K) RAV-kewajiban forward kontrak USD 50.000
Jenis Transaksi Valuta Asing

Jurnal saat jatuh tempo:


(D) Kas/ antar bank aktiva-valas Rp450.000.000
(K) RPV-IDR Rp450.000.000
(D) RVP-USD USD 50.000
(K) Kas/ antar bank aktiva-USD USD 50.000

Membuat jurnal pembalik rekening administrasi:


(D) RAV-forward kontrak Rp450.000.000
(K) RAV-kewajiban forward beli Rp450.000.000
(D) RAV- tagihan forward kontrak USD 50.000
(K) RAV- forward kontrak- USD USD 50.000
Jenis Transaksi Valuta Asing

2. Transaksi SWAP dengan pembelian kembali secara berjangka.


Yaitu pertukaran dua mata uang dalam jumlah tertentu melalui pembelian tunai dengan penjualan
berjangka atau tunai
Kurs yg dipakai pd transaksi swap yaitu pada saat penutupan kontrak dan pada saat penebusan
a. SWAP beli : dilakukan bank dengan harapan pada saat penjualan kembali terjadi kenaikan kurs
sehingga bank memperoleh keuntungan.
ex : 5 Agustus 2004 Bank A membeli transaksi swap dari Bank B sebesar HKD 200.000. Kurs
penutupan swap beli Rp1.850/HKD. Jangka waktu 3bulan, premi swap 0,05%. Buat jurnal di
Bank A!

Nilai transaksi : HKD 200.000 x Rp1.850 = Rp 70.000.000


Premi swap : (0,05% x 200.000) x Rp1.850 = Rp 185.000
Jumlah yg harus dibayar = Rp369.815.000

Jurnal penutupan kontrak :


(D) Kas/ antar bank aktiva valas HKD 200.000
(K) RVP- valas swap HKD 200.000
(D) RVP- kontra valas swap Rp370.000.000
(K) Pendapatan premi diterima dimuka Rp .185.000
(K) Kas/ antar bank aktiva Rp369.815.000
Jenis Transaksi Valuta Asing

Jurnal amortisasi premi:


Premi diamortisasi tiap bulan selama 3bulan = 185.000 : 3 = 61.667
(D) Pendapatan premi swap diterima dimuka Rp 61.667
(K) Pendapatan premi swap Rp 61.667

Jurnal saat jatuh tempo:


Misal saat jatuh tempo kurs 1 HKD = Rp1.862, berarti Bank A memperoleh keuntungan selisih
kurs sebesar : (Rp1.862 – Rp1.850) x 200.000 = Rp2.400.000
(D) Kas/ antar bank aktiva Rp372.400.000
(K) Keuntungan selisih kurs valas Rp 2.400.000
(K) RVP- kontra valas swap Rp370.000.000
(D) RVP- valas swap HKD 200.000
(K) Kas/ antar bank aktiva valas HKD 200.000

Total keuntungan Bank A : Rp2.400.000 + Rp185.000 = Rp2.585.000


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai