Anda di halaman 1dari 73

PERATURAN PERUNDANGAN K3

PERTAMBANGAN UMUM

PT. MADHANI TALATAH NUSANTARA


Construction & Mining Contractors “ WORK SMART NO ACCIDENT “
TUJUAN PELATIHAN

• Peserta memahami peraturan K3 di Indonesia.

• Peserta memahami dasar pengawasan pengelolaan


keselamatan di pertambangan.

• Peserta memahami tugas dan tanggung jawab


pengawas operasional.

• Peserta mampu melaksanakan tugas dan tanggung


jawabnya sebagai pengawas operasional.

TN
- M
PT. Madhani Talatah Nusantara ® H SE
Q
DASAR PENGAWASAN PENGELOLAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
Peraturan Perundangan
Keselamatan Pertambangan
Instansi Pengawas Lain
(Irjen - BPKP – BPK)

Perusahaan
Pemerintah
• Kepala Teknik Tambang
• Kepala Inspektur Tambang • Organisasi Personil K3
• Inspektur Tambang • Program K3
• Anggaran dan Biaya
• Buku Tambang
• Dokumen dan Laporan K3

PT. Madhani Talatah Nusantara ®


3
HIRARKI PERATURAN INDONESIA

UUD
TAP
Undang Peraturan
KEP KEP
1945
MPR Undang PERPU Pemerinta
h
PRE ME PERDA
RI S N

TN
- M
PT. Madhani Talatah Nusantara ® H SE
Q
DASAR HUKUM PENGELOLAAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

Dasar Hukum
 UU No. 1 Tahun 1970
 UU No. 13 Tahun 2003
 UU No. 4 Tahun 2009
 PP No. 19 Tahun 1973
 PP No. 55 Tahun 2010
 Permen ESDM No. 11 Tahun 2018
PENGELOLAAN
 Permen ESDM No. 22 Tahun 2018 KESELAMATAN
 Permen ESDM No. 26 Tahun 2018 PERTAMBANGAN
 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018
 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018

Karakteristik Pertambangan
 Padat Modal
 Padat Teknologi
 Risiko Besar & Spesifik Konsep Akademis
 Dinamis (Hazard & Risiko Berpindah) Pengelolaan KP
Membangun Budaya KP
UU NO. 1 TH 1970
Setiap Pekerja Setiap Orang Di
Berhak Mendapat
Tempat Kerja Dijamin
Perlindungan
Keselamatan

Setiap Sumber produksi Dipakai dan


Dipergunakan Secara Aman dan
Effisien;

Maka Dibuat Norma, Undang-undang Memuat Ketentuan Tentang


Keselamatan Kerja Yang Sesuai Dengan Perkembangan Masyarakat,
Industrialisasi, Teknik dan Teknologi. 6
UU NO. 1 TH 1970
Pasal 8  Pengurus:

Pemeriksaan Kesehatan, Akan


Dilakukan Pada Karyawan Baru
Diterima/Dipindahkan

Pemeriksaan Berkala
pada Dokter yang Ditunjuk
Pengusaha

7
UU NO. 1 TH 1970

Pasal 9  Pengurus Wajib:

Kondisi dan bahaya

Semua alat-alat pelindung


APD bagi pekerja itu sendiri

Cara-cara & sikap aman

8
UU NO. 1 TH 1970

Pasal 11  Kecelakaan
Dilaporkan

SOP Pelaporan

Investigasi
9
UU NO. 1 TH 1970

Apalagi Dilaporkan

10
UU NO. 1 TH 1970
Pasal 12 ; Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
• Memberi Keterangan yg benar
• Memakai & Mentaati Semua Syarat K3
• Memenuhi & Mentaati Semua Syarat K3
• Meminta Semua Syarat K3 Dilaksanakan
• Menyatakan Keberatan Kerja apabila;
Syarat K3 & APD diragukan, kecuali Hal Khusus
Oleh Pengawas, & Dapat dipertanggung jawabkan

Pasal 13 Kewajiban Bila Masuk Tempat Kerja ;


Wajib mentaati semua petunjuk K2 &
memakai APD yang diwajibkan
11
UU NO. 1 TH 1970
Pasal 14 Kewajiban Pengurus
Menempatkan : Syarat Keselamatan, UU No.1 th 1970
serta Peraturan Pelaksanaan yang
Berlaku, pada Tempat yang Strategis

Memasang : Gambar K2 dan bahan pembinaan,

pada Tempat yang Strategis


Menyediakan : APD bagi karyawan & Tamu disertai
petunjuk yang diperlukan

Sesuai Petunjuk
Pengawas/Ahli
Keselamatan Kerja
12
PP 19 TAHUN 1973

Menteri Pertambangan melakukan pengawasan


atas keselamatan kerja dalam bidang
Pertambangan dengan berpedoman kepada
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 serta
peraturan-peraturan pelaksanaannya.

13
KARAKTERISTIK PERTAMBANGAN
Karakteristik Pertambangan Kementerian ESDM PP No. 19 Tahun 1973
 Padat Modal & Teknologi  Memiliki personil Menteri ESDM melakukan
 Risiko Besar & Spesifik khusus pengawasan atas K3 dalam
 Peralatan khusus  Memiliki peralatan bidang pertambangan
 Dinamis (Hazard & Risiko khusus kecuali untuk Ketel Uap.
Berpindah)

Tambang Terbuka
Tambang Bawah Tanah

Kuari Lepas Pantai (Kapal Keruk) Tambang Hidrolis


14
Pengawasan Pertambangan
Psl 141 - UU No.4 Th 2009
Ruang
Psl 16 & 17 PP 55 Th 2010 Sasaran
Lingkup

Keselamatan Operasi Obyek


Pertambangan

K3 Pertambangan
Teknis Pertambangan

Pengelolaan GMP
Lingkungan Hidup
Reklamasi dan Pasca
Konservasi
Tambang
Sumberdaya Mineral
& Batubara
Penguasaan,
Pengembangan &
Pnrapan Teknologi

INSPEKTUR TAMBANG
PENGELOLAAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN

I. K3 PERTAMBANGAN II. KESELAMATAN OPERASI (KO) PERTAMBANGAN


(Pasal 26 PP Nomor 55 Tahun 2010) (Pasal 27 PP Nomor 55 Tahun 2010)
 Sasaran:
Menghindari Kecelakaan dan Penyakit  Sasaran:
Akibat Kerja. Terciptanya kegiatan operasi pertambangan
yang aman dan selamat.
 Objek:
a. Keselamatan Kerja  Objek:
b. Kesehatan Kerja a. Sistem dan Pelaksanaan
c. Lingkungan Kerja Pemeliharaan/Perawatan Sarana,
d. Sistem Manajemen K3 Prasarana, Instalasi dan Peralatan
Pertambangan;
b. Pengamanan Instalasi;
c. Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi,
dan Peralatan Pertambangan
d. Kompetensi Tenaga Teknik
e. Evaluasi Laporan Hasil Kajian Teknis
Pertambangan

16
PENGAWASAN K3 PERTAMBANGAN
(PASAL 26, PP 55 TAHUN 2010)

KESELAMATAN KESEHATAN LINGKUNGAN SISTEM


KERJA KERJA KERJA MANAJEMEN
K3

•Manajemen •Ergonomic •Debu


Risiko •Higienis & Sanitasi •Kebisingan
•Manajemen •Getaran
Keadaan darurat •Program
•Pengelolaan Mkn, •Pencahayaan
•Administrasi
Mnum, & Gizi •Udara
•Program
•Diklat •Ventilasi
•Diagnosis Penyakit
•Inspeksi •Faktor Kimia
•Penyelidikan •Radiasi
•Faktor Biologi
•Kebersihan
17
PENGAWASAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN
Hukum & Peraturan Keselamatan Pertambangan
 UU No. 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
 UU No. 4 Tahun 2009 ttg Pertambangan Mineral dan Batubara
 UU No. 13 Tahun 2003 ttg Ketenagakerjaan
 UU No. 1 Tahun 1970 ttg Keselamatan Kerja
 PP No. 55 Tahun 2010 ttg Binwas Pertbngan Minerba
 PP No.19 Tahun 1973 ttg Pengaturan dan Pengawasan K3 di Bidang Pertambangan
 Permen ESDM No. 11 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pemberian Wilayah, Perizinan, dan Pelaporan pada Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara
 Permen ESDM Nomor 22 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 11 Tahun 2018 Tata Cara Pemberian Wilayah, Perizinan dan Pelaporan Pada Kegiatan Usaha Pertambangan
Mineral dan Batubara
 Kepmen ESDM Nomor 1806 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyusunan, Evaluasi, Persetujuan Rencana
Kerja dan Anggaran Biaya, Serta Laporan Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
 Permen ESDM Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan Pengawasan
Pertambangan Mineral dan Batubara

Pemerintah Perusahaan
• Kepala Teknik Tambang/Penanggung
• Kepala Inspektur Tambang Jawab Teknik dan Lingkungan
• Inspektur Tambang • Organisasi dan Personil KP
• Program KP
• Anggaran & Biaya
• Dokumen & Laporan KP 18
18
MPR No. 341 Th 1930

Pasal 2 ayat 1:
“Jika pemegang Kuasa Pertambangan (KP)
tidak dpt memimpin atau mengawasi sendiri
ditempat pekerjaan tambangnya, maka dia
diwajikan untuk menunjuk seorang Kepala
Teknik (KT) untuk memimpin dan
mengawasinya. Penunjukkan ini harus
dilakukan sebelum dimulainya pekerjaan-
pekerjaan tambang.”

TN
- M
PT. Madhani Talatah Nusantara ® H SE
Q
PP NO. 32 TH 1969
BAB IX PENGAWASAN PERTAMBANGAN

Pasal 64 :
Tata Usaha, Pengawasan, Pengaturan Keselamatan Kerja, dan
Pelaksanaan Usaha Pertambangan dipusatkan pada Departemen
yg Membawahi Pertambangan
Pasal 65 :
Cara Pengawasan, Pengaturan Keselamatan Kerja, dan
Pelaksanaan Usaha Pertambangan diatur dengan Peraturan
Pemerintah

TN
- M
PT. Madhani Talatah Nusantara ® H SE
Q
UU no 1 Th 1970

- Setiap Warga Negara berhak mendapatkan perlindungan akan


keselamatan kerja demi peningkatan produksi dan
produktifitas nasional.

- Setiap sumber energi perlu dipakai dan dipergunakan secara


efektif dan efisien

TN
- M
PT. Madhani Talatah Nusantara ® H SE
Q
UU no 1 Th 1970 (Lanjutan)
Pasal 9
Wajib menunjukkan dan menjelaskan :
• Kondisi dan Bahaya
• Semua alat pelindung
• APD bagi pekerja itu sendiri
• Cara – cara dan sikap aman
Pasal 12 (Hak dan Kewajiban Pekerja)
• Memberikan keterangan yang benar
• Memakai, memenuhi, dan meminta serta menaati semua
syarat K3
• Menyatakan keberatan kerja jika syarat K3 dan APD diragukan
kecuali pengawas dapat mempertanggung jawabkan
TN
- M
PT. Madhani Talatah Nusantara ® H SE
Q
UU no 1 Th 1970 (Lanjutan)

Pasal 13 (Kewajiban Pekerja di area kerja)


Wajib mentaati semua petunjuk K2 dan memakai APD yang
diwajibkan

Pasal 14 (Kewajiban Pengurus)


Menempatkan syarat keselamatan di tempat strategis
Memasang gambar K2 dan bahan pembinaan pada tempat
strategis
Menyediakan APD bagi karyawan & tamu disertai petunjuk yang
diperlukan

TN
- M
PT. Madhani Talatah Nusantara ® H SE
Q
PP NO. 19 TH 1973

Pertambangan penting bagi ekonomi nasional & pertahanan negara.


Pengaturan lebih lanjut pengawasan K2 bidang pertambangan sebagaimana
dlm Psl 16 UU No.: 44 Prp. Th 1960 & Psl 29 UU No.: 11 Th 1967 perlu;

UU No.: 1 Th 1970 mengatur K2 secara umum termasuk bidang


pertambangan yg menjadi tugas dan tanggung jawab Menakertransko

Usaha pertambangan terus menerus, butuh peralatan khusus,bahaya &


kecelakaan begitu besar dan khas. Perlu pengawasan K2 yg lebih effisien dan
effektif
Dep. Pertambangan punya Personil & Peralatan Khusus untuk Pengawasan K3
Pertambangan

TN
- M
PT. Madhani Talatah Nusantara ® H SE
Q
UU NO.4 TH 2009
Tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara
Pengaturan K3 Dan Keselamatan Operasi
1. Pasal 96 Kewajiban Pemegang IUP & IUPK
2. Pasal 139 Pembinaan
3. Pasal 140 Pengawasan
4. Pasal 141 Obyek Pengawasan

TN
- M
PT. Madhani Talatah Nusantara ® H SE
Q
Pelaksanaan Pengawasan
(Pasal 36 PP NO.55 TH 2010)
Inspektur Tambang berwenang:
 Memasuki tempat kegiatan usaha pertambangan setiap
saat
 Menghentikan sementara waktu sebagian atau seluruh
kegiatan pertambangan
 Mengusulkan penghentian sementara menjadi
Penghentian Tetap kepada KAIT

TN
- M
PT. Madhani Talatah Nusantara ® H SE
Q
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2010 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pengelolaan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
5. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang
Reklamasi dan Pascatambang
• Dasar 6. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebagaimana
Hukum telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 105 Tahun
2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 68
Tahun 2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral
7. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor
13 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Peraturan yang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

• Permen ESDM • Permen ESDM • Permen ESDM


1 No 2 Tahun 2 No 7 Tahun 3 No 38 Tahun 2014
2013 2014
• Pengawasan Penyelenggaraan • Pelaksanaan Reklamasi dan
Pengelolaan Usaha Pascatambang pada • Penerapan Sistem
Pertambangan yang Kegiatan Usaha Manajemen Keselamatan
Dilaksanakan oleh Pemerintah Pertambangan Mineral dan Pertambangan Mineral dan
Provinsi dan Pemerintah Batubara Batubara
Kabupaten/Kota
• • Kepmen Tamben • Kepmen ESDM
Kepmen Tamben
• No
4 • No 5 • No 6 1457.K/28/MEM/2000
555.K/26/M.PE/1995 1211.K/008/M.PE/1995

• Pencegahan dan • Pedoman Teknis


• Keselamatan dan Penanggulangan Pengelolaan Lingkungan
Kesehatan Kerja Perusakan dan di Bidang Pertambangan
Pertambangan Umum Pencemaran Lingkungan dan Energi
pada Usaha
Pertambangan Umum

•1
• Permen ESDM
• No 26 Tahun
2018
BAB III
BAB II PELAKSANAAN BAB IV
PELAKSANAAN TATA KELOLA PENGAWASAN
BAB I KETENTUAN PENYELENGGARAAN
9 BAB KAIDAH TEKNIK PENGUSAHAAN PENGELOLAAN
UMUM
PERTAMBANGAN PERTAMBANGAN USAHA
YANG BAIK MINERAL DAN PERTAMBANGAN
BATUBARA

Permen ESDM No 26 Tahun 2018


• Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan
• Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara

BAB V
PENGAWASAN BAB VI BAB VII BAB VIII BAB IX
TERHADAP SANKSI KETENTUAN LAIN- KETENTUAN KETENTUAN
KEGIATAN USAHA ADMINISTRATIF LAIN PERALIHAN PENUTUP
PERTAMBANGAN
Permen 26 tahun 2018

“PELAKSANAAN KAIDAH PERTAMBANGAN YANG BAIK DAN PENGAWASAN


PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA”

RUANG LINGKUP (PASAL 2)


PELAKSANAAN KAIDAH PERTAMBANGAN YANG BAIK
• PENGAWASAN TERHADAP PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN USAHA
PERTAMBANGAN

PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA


PERTAMBANGAN
Permen 26 tahun 2018
BAB II
PELAKSANAAN KAIDAH PERTAMBANGAN YANG BAIK
PASAL 7,8 DAN 9

PASAL 7
WAJIB MENGANGKAT KTT UNTUK MENDAPAT
PENGESAHAN KAIT
• DALAM HAL PEMEGANG IUP OPERASI PRODUKSI ATAU
IUPK OPERASI PRODUKSI WAJIB MENUNJUK KTBT
PASAL 8
KTBT BERTANGGUNGJAWAB KEPADA KTT PEMEGANG IUP OPERASI PRODUKSI KHUSUS UNTUK
PENGOLAHAN DAN /ATAU PEMURNIAN WAJIB MENGANGKAT PTL
• MEMILIK TENAGA TEKNIS PERTAMBANGAN YANG
BERKOMPETEN

PTL HARUS MEMILIKI KOMPETENSI ASPEK TEKNIS PENGOLAHAN


DAN ATAU PEMURNIAN
Permen 26 tahun 2018
BAB II
PELAKSANAAN KAIDAH PERTAMBANGAN YANG BAIK
PASAL 7,8 DAN 9

PASAL 9

PEMEGANG IUJP WAJIB MENGANGKAT PJO


• PJO WAJIB MEMILIKI KOMPETENSI YANG BERKOMPETEN
Permen 26 tahun 2018
BAGIAN KETIGA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN KESELAMATAN OPERASI
PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

PASAL 14 PASAL 16 PASAL 18

MENYEDIAKAN SEGALA PERALATAN,


PERLENGKAPAN, APD, FASILITAS,
MANAJEMEN RESIKO SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
PERSONIL DAN BIAYA YANG
DIPERLUKAN PERTAMBANGAN
PROGRAM KESELEMATAN KERJA

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


KESELAMATAN KERJA PEMEGANG IUP OPERASI PRODUKSI
KHUSUS UNTUK PENGOLAHAN
ADMINISTRASI KESELAMATAN KERJA DAN/ATAU PEMURNIAAN WAJIB
MELAKSANAKAN KETENTUAN
KESELAMATAN PENGOLAHAN DAN
MANAJEMEN KEADAAN DARURAT ATAU PEMURNIAN BERADASARKAN
DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP DAN
RKAB
INSPEKSI KESELAMATAN KERJA

PENCEGAHAN DAN PENYELIDIKAN


KECELAKAAN
Permen 26 tahun 2018
BAGIAN KEEMPAT
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PERTAMBANGAN, REKLAMASI, DAN
PASCATAMBANG, SERTA PASCAOPERASI

PASAL 20 PASAL 22 DAN PASAL 23

PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LH SESUAI


REKLAMASI DAN PASCATAMBANG SERTA PASCA OPEARSI
DENGAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP

PENANGGULANGAN DAN PEMULIHAN LH APABILA TERJADI


PENCEMARAN DAN ATAU PERUSAKAN LH
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum

KEPMEN MASIH
555K/26/TAHUN 1995 BERLAKU??

PEDOMAN PELAKSANAAN KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN


YANG BAIK

KEPMEN
1827K/30/2018

•2
• Kepmen 1827
K/30/MEM/2018
PEDOMAN PELAKSANAAN KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK
KEPMEN 1827 K/30/MEM/2018
NOM JUDUL DAN KETERANGAN HALAMAN

LAMPIRAN I
PEDOMAN PERMOHONAN, EVALUASI DAN/ATAU PENGESAHAN KTT, PTL, KTBT, 5-24
PENGAWAS OPERASIONAL, PENGAWAS TEKNIS, DAN/ATAU PJO
LAMPIRAN II
PEDOMAN PENGELOLAAN TEKNIS PERTAMBANGAN 27-143
LAMPIRAN III
PEDOMAN PELAKSANAAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN DAN KESELAMATAN 145-182
PENGOLAHAN DAN/ATAU PEMURNIAN MINERBA
LAMPIRAN IV

PEDOMAN PENERAPAN SMKP MINERBA 184-192


LAMPIRAN V
PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PERTAMBANGAN
MINERBA
LAMPIRAN VI

PEDOMAN PELAKSANAAN REKLAMASI DAN PASCATAMBANG SERTA PASCAOPERASI 216-255


PADA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATU BARA

LAMPIRAN VII

PEDOMAN PELAKSANAAN KONSERVASI MINERAL DAN BATU BARA 343-359

LAMPIRAN VIII
PEDOMAN KADIAH TEKNIK USAHA JASA PERTAMBANGAN DAN EVALUASI KAIDAH 363-367
TEKNIK USAHA JASA PERTAMBANGAN
Pedoman Permohonan, Evaluasi, dan/Atau
Pengesahan KTT, PTL, KTBT, Pengawas
LORUM IPSUM DOLOR
LAMPIRAN I Operasional, Pengawas Teknis,
dan/atau PJO

Kriteria KTT
Kriteria PTL
• KTT Kelas IV
• PTL Kelas III
• KTT Kelas III
• PTL Kelas II
• KTT Kelas II
• PTL Kelas I
• KTT Kelas I
• KTT Kelas IV

• Untuk Pemegang IPR


• Mempunyai sertifikat kualifikasi yang diakui
KAIT

• KTT Kelas III

a. Tahap Eksplorasi, Tahap OP dengan metode Tambang Semprot, Bor, Terbuka Berjenjang Tunggal, Kuari, dan Kapal
Keruk dan/atau Kapal Isap
b. Jumlah Produksi Rata-Rata:
1) Tambang terbuka berjenjang tunggal, untuk batubara kurang dari atau sama dengan 150 metrik ton per
hari
2) Mineral logam meliputi
i. Tambang semprot kurang dari atau sama dengan 1 ton bijih per hari
ii. Kapal Keruk dan/atau Kapal Isap dengan menggunakan ponton kurang dari atau sama dengan 1 ton
bijih per hari
3) Mineral batuan dan mineral bukan logam meliputi:
i. Kuari kurang dari atau sama dengan 250 ton batuan
ii. Mineral bukan logam dengan produksi kurang dari atau sama dengan 250 ton/hari
c. Tanpa menggunakan bahan peledak
d. Jumlah pekerja kurang dari atau sama dengan 50 orang
e. Memiliki sertifikat POP atau kualifikasi yang diakui KAIT
• KTT Kelas II • KTT Kelas I

a. Tahap Eksplorasi, Tahap OP dengan metode Tambang


Semprot (hidrolis), Tambang Terbuka, Tambang Bawah Tanah,
a. Tahap Eksplorasi, Tahap OP dengan metode Tambang Kuari, dan Kapal Keruk dan/atau Kapal Isap
Semprot (hidrolis), Tambang Terbuka, Kuari, dan Kapal Keruk b. Jumlah Produksi Rata-Rata:
dan/atau Kapal Isap 1) Tambang terbuka untuk batubara lebih dari 500
b. Jumlah Produksi Rata-Rata: metrik ton per hari
1) Tambang terbuka batubara kurang dari atau sama 2) Tambang bawah tanah untuk batubara pada semua
dengan 500 metrik ton per hari kapasitas produksi
2) Mineral logam meliputi 3) Mineral logam meliputi
i. Tambang terbuka untuk mineral logam kurang i. Tambang semprot lebih dari dengan 5 ton bijih
dari atau sama dengan 1500 ton bijih per hari per hari
ii. Tambang semprot kurang dari atau sama ii. Tambang terbuka untuk mineral logam lebih
dengan 5 ton bijih per hari dari 1500 ton bijih per hari
iii. Kapal Keruk dan/atau Kapal Isap dengan iii. Tambang bawah tanah untuk mineral logam
menggunakan ponton kurang dari atau sama pada semua kapasitas produksi
dengan 5 ton bijih per hari iv. Kapal Keruk dan/atau Kapal Isap lebih dari 5
3) Mineral batuan dan mineral bukan logam meliputi: ton bijih per hari
i. Kuari kurang dari atau sama dengan 500 ton 4) Mineral batuan dan mineral bukan logam meliputi:
ii. Mineral bukan logam dengan produksi kurang i. Mineral batuan atau bukan logam dengan
dari atau sama dengan 500 ton/hari produksi lebih dari 500 ton/hari
c. Jumlah pekerja kurang dari atau sama dengan 200 orang ii. Tambang bawah tanah mineral bukan logam
d. Memiliki sertifikat POM atau kualifikasi yang diakui KAIT pada semua kapasitas produksi
c. Jumlah pekerja lebih dari 200 orang
d. Memiliki sertifikat POU atau kualifikasi yang diakui KAIT
• PTL KELAS I
• PTL KELAS II
• PTL KELAS III • PTL Kelas I memenuhi
• PTL Kelas II memenuhi
• PTL Kelas III memenuhi kriteria sebagai berikut:
kriteria sebagai berikut:
kriteria sebagai berikut: • Bekerja pada pengolahan
• Bekerja pada pengolahan
• Bekerja pada pengolahan dan/atau pemurnian mineral
dan/atau pemurnian mineral
mineral bukan logam dan logam atau pengolahan
logam atau pengolahan
batuan batubara
batubara
• Memiliki Sertifikat • Jumlah produksi sama
• Jumlah produksi di bawah
Kompetensi POP dengan atau lebih dari
100.000 ton per tahun
Pengolahan dan/atau 100.000 ton per tahun
• Jumlah pekerja kurang dari
Pemurnian atau sertifikat • Jumlah pekerja sama dengan
1.000 orang
kualifikasi yang diakui oleh atau lebih dari 1.000 orang
• Memiliki Sertifikat POM
KAIT • Memiliki Sertifikat POU
Pengolahan dan/atau
Pengolahan dan/atau
Pemurnian atau sertifikat
Pemurnian atau sertifikat
kualifikasi yang diakui oleh
kualifikasi yang diakui oleh
KAIT
KAIT

• Kriteria PTL
Bagaimana Persyaratan KTT untuk Warga Negara
Asing?
• Memiliki sertifikat kompetensi sesuai
dengan kelas KTT yang diajukan atau
memiliki Mine Manager Certificate atau
sertifikat sejenis yang diterbitkan oleh
negara asal dan diakui oleh KaIT; dan
• Telah memiliki pendidikan dan pelatihan
terkait peraturan perundang-undangan
dan kebijakan mengenai penerapan
kaidah teknik pertambangan yang baik

• Bila WNA yang sudah disahkan sebagai KTT maka dilanjutkan dengan lulus Uji Kemahiran
Berbahasa Indonesia dengan predikat paling kurang madya dalam jangka 6 (enam) bulan).
• KAIT dapat membatalkan kembali pengesahan KTT tersebut apabila KTT tersebut belum lulus Uji
Kemahiran Berbahasa Indonesia dalam jangka waktu yang telah ditetapkan
DASAR HUKUM

KEPMEN No 1827 K/30/MEM/2018


Lampiran I
Dalam melaksanakan kegiatan pertambangan pemegang IUP melalui KTT/PTL mengangkat Pengawas
Operasional. Pengawas Operasional yang memenuhi syarat ketentuan peraturan perundang-undangan
akan diberikan KPO yang disahkan oleh KaIT.

Kriteria, tugas, dan tanggung jawab, serta pengangkatan Pengawas Operasional adalah sebagai berikut:
a. Kriteria Pengawas Operasional meliputi:
1. Memiliki sertifikat kompetensi Pengawas Operasional atau sertifikat kualifikasi yang diakui oleh KaIT
sesuai jenjang jabatannya;
2. Menduduki jabatan di dalam divisi atau departemen operasional pertambangan; dan
3. Memiliki anggota yang berada di bawahnya dan/atau melakukan pengawasan terhadap divisi atau
departemen
lainnya;

TN
- M
H SE
Q
DASAR HUKUM
Kepmen ESDM No 1827 K/30/MEM/2018
Lampiran I
PENGAWAS OPERASIONAL
Tugas dan tanggung jawab Pengawas Operasional meliputi:

1. Bertanggung jawab kepada KTT/PTL untuk keselamatan dan


kesehatan semua pekerja tambang yang menjadi bawahannya
2. Melaksanakan inspeksi, pemeriksaan, dan pengujian
3. Bertanggung jawab kepada KTT/PTL atas keselamatan,
kesehatan, dan kesejahteraan dari semua orang yang ditugaskan
kepadanya
4. Membuat dan menandatangani laporan pemeriksaan, inspeksi,TN
E-M
dan pengujian; QH
S
DASAR HUKUM
Kepmen ESDM No 1827 K/30/MEM/2018
Lampiran I
PENGAWAS TEKNIS
1) Bertanggung jawab kepada KTT/PTL untuk keselamatan pemasangan dan pekerjaan serta pemeliharan yang benar
semua sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan yang menjadi tugasnya;

2) Merencanakan dan menekankan dilaksanakannya jadwal pemeliharaan yang telah direncanakan serta semua
perbaikan sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan yang dipergunakan.

3) Mengawasi dan memeriksa semua sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan dalam ruang lingkup
yang menjadi tanggung jawabnya;

4) Menjamin bahwa selalu dilaksanakan penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian sarana, prasarana, instalasi, dan
peralatan pertambangan;

5) Melaksanakan penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan
sebelum digunakan, setelah dipasang kembali, dan/atau diperbaiki

6) Membuat dan menandatangani laporan dari penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian sarana, prasarana, instalasi,
dan peralatan pertambangan; S E-
QH TN
M
DASAR HUKUM
KEPMEN NO.555.K/26/M.PE/1995
PERSYARATAN PEKERJA TAMBANG, Pasal 26
• Sehat Jasmani & Rohani dan harus Sesuai sifat pekerjaan

• Pekerja Wanita tidak boleh bekerja di Underground

• Tidak ditugaskan sendirian pada tempat terpencil/ada bahaya tak terduga


kecuali tersedia alat komunikasi langsung dengan pekerja lain yang dekat

• Dalam kondisi Sakit/tidak mampu kerja secara normal, tidak boleh


dipekerjakan
• Apabila dari hasil penyelidikan PIT & Kepala Teknik Tambang, ternyata
ditemukan pekerja tambang melanggar keputusan Menteri ini dengan
sengaja, maka pekerja tambang tersebut dapat dikenai sanksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
DASAR HUKUM
Kepmen ESDM No 1827 K/30/MEM/2018
Lampiran III
Pendidikan dan Pelatihan Keselamatan Kerja
• KTT wajib mengadakan diklat:
 Pekerja Baru & Tugas Baru,
 Penyegaran, dan
 Diklat lain yang ditetapkan KAPIT

• Diklat diselenggarakan Sendiri atau Kerja Sama dengan Instansi


Pemerintah atau Badan Resmi lainnya.
• Setiap Program Diklat yang akan dilaksanakan tersebut harus
mendapat persetujuan.
TN
- M
H SE
Q
LAMPIRAN IIII
Pedoman Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan dan
Keselamatan Pengolahan dan/atau Pemurnian

• Bagian A: K3 • Bagian B; KO

• Pelaksanaan Keselamatan • Pelaksanaan Keselamatan


dan Kesehatan Kerja Operasi Pertambangan dan
Pertambangan dan Pengolahan dan/atau
Pengolahan dan/atau Pemurnian Mineral dan
Pemurnian Mineral dan Batubara
• • •

• KESELAMATAN • KESEHATAN KERJA • LINGKUNGAN


KERJA PERTAMBANGAN KERJA
PERTAMBANGAN PERTAMBANGAN

Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan


Pelaksanaan Keselamatan Kerja
Pertambangan Meliputi

Pendidikan
Manajemen Program Kampanye
Risiko LOREM
Keselamatan
Keselamatan
dan Pelatihan

IPSUM
Kerja Kerja

DOLOR
consectetur adipiscing elit, sed do
eiusmod tempor incididunt ut labore et
dolore magna aliqua

Inspeksi Penyelidikan
Administrasi Manajemen
Kecelakaan
Keselamatan Keadaan Keselamatan
Kerja dan Kejadian
Kerja Darurat
Berbahaya
Kriteria Kecelakaan Tambang
• akibat kegiatan usaha pertambangan atau
pengolahan dan/atau pemurnian atau
akibat kegiatan penunjang lainnya

• mengakibatkan cidera
pekerja tambang atau • terjadi pada jam kerja
orang yang diberi izin pekerja tambang yang
oleh KTT atau PTL mendapat cidera atau setiap
saat orang yang diberi izin;
dan

• terjadi di dalam
• benar-benar terjadi, wilayah kegiatan
yaitu tidak diinginkan, usaha
tidak direncanakan, pertambangan
dan tanpa unsur atau wilayah
kesengajaan; proyek
Kriteria Cidera Akibat Kecelakaan Tambang

• Cidera Ringan • Cidera Berat • Mati


• cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan
pekerja tambang tidak mampu melakukan tugas semula
• Cidera akibat kecelakaan selama sama dengan atau lebih dari 3 (tiga) minggu • Kecelakaan
tambang yang termasuk hari minggu dan hari libur; tambang yang
menyebabkan pekerja • cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan
pekerja tambang cacat tetap (invalid); dan
mengakibatkan
tambang tidak mampu • cidera akibat kecelakaan tambang tidak tergantung dari pekerja tambang
melakukan tugas semula lamanya pekerja tambang tidak mampu melakukan tugas mati akibat
lebih dari 1 (satu) hari dan semula, tetapi mengalami seperti salah satu di bawah ini:
kecelakaan tersebut
punggung, pinggul, lengan bawah sampai ruas jari, lengan
kurang dari 3 (tiga) minggu, atas, paha sampai ruas jari kaki, dan lepasnya tengkorak
termasuk hari minggu dan bagian, pendarahan di dalam atau pingsan disebabkan
hari libur. kekurangan oksigen, luka berat atau luka terbuka/terkoyak
yang dapat mengakibatkan ketidakmampuan tetap; atau
persendian yang lepas dimana sebelumnya tidak pernah
terjadi.
KEJADIAN BERBAHAYA

 Mesin pengangkat roboh, terbalik, rusak pada saat


mengangkat
 Tabung bertekanan meledak
 Terjadi hubung pendek ,tegangan lebih disebabkan
kebakaran, peledakan yg menyebabkan kegiatan
terhenti lebih 24 jam
 Kebocoran bahan berbahaya
 Kendaraan pengangkut bahan berbahaya terbalik, dll
TN
- M
H SE
54
Q
Pengelolaan Kesehatan Kerja

Program Kesehatan Kerja

Higiene dan Sanitasi

Pengelolaan Ergonomi

Pengelolaan Makanan, Minuman,


dan Gizi Pekerja Tambang

Diagnosis dan Pemeriksaan


Penyakit Akibat Kerja
pengelolaan
pengelolaan pengelolaan pengelolaan pengelolaan kuantitas dan
debu; kebisingan; getaran pencahayaan kualitas udara
kerja

Pengelolaan Lingkungan Kerja

pengelolaan
pengelolaan pengelolaan pengelolaan pengelolaan kebersihan
iklim kerja radiasi faktor kimia faktor biologi lingkungan
kerja
Pengelolaan Keselamatan Operasi Pertambangan

SISTEM
1 DAN PELAKSANAAN PEMELIHARAAN/PERAWATAN
SARANA,PRASARANA, INSTALASI DAN PERALATAN PERTAMBANGAN
2 PENGAMANAN INSTALASI
TENAGA TEKNIS PERTAMBANGAN YANG BERKOMPETEN
3
DI BIDANG KESELAMATAN OPERASI
KELAYAKAN
4
LOREM
SARANA,PRASARANA, INSTALASI
DAN PERALATAN PERTAMBANGAN
5
EVALUASI
IPSUM
consectetur adipiscing
HASIL KAJIAN TEKNIS PERTAMBANGAN
elit, sed do eiusmod
6
KESELAMATAN BAHAN PELEDAK DAN PELEDAKAN
tempor incididunt ut
labore et dolore magna
7KESELAMATAN FASILITAS PERTAMBANGAN
aliqua
8 KESELAMATAN EXPLORASI

9KESELAMATAN TAMBANG PERMUKAAN

10KESELAMATAN TAMBANG BAWAH TANAH

11KESELAMATAN KAPAL KERUK/KAPAL ISAP

12
KESELAMATAN PENGOLAHAN DAN/ATAU PEMURNIAN
LAMPIRAN IV SMKP Minerba

UUD 1945 UUD 1945


Pasal 27 (2) Pasal 33 (2 & 3)

UU Keselamatan Kerja UU Ketenagakerjaan UU Minerba


UU No.1/1970 UU No.13 /2003 UU No.4 /2009
Pasal 86 & 87 Pasal 96 & 141

PP Penerapan SMK3 PP Binwas Minerba


PP No. 50 / 2012 PP No.55 /2010
Pasal 16, 26 & 27
Pasal 4 (2) & 19

PP Keselamatan
Kerja Tambang SMKP Minerba
Pedoman Pelaksanaan Kaidah
PP No.19/1973 Kaidah Pertambangan Yg Teknik Pertambangan Yg Baik
Baik & Pengawasan Kepmen ESDM 1827.K/2018
Minerba Lamp. IV
Permen ESDM No.
LAMPIRAN IV SMKP Minerba
Permen ESDM No. 26 Th. 2018, Pasal 18
Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi
Produksi, IUPK Operasi Produksi, dan IUP Operasi
Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian
wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan
pertambangan.
Kepmen ESDM No. 1827.K/30/MEM/2018 (Lampiran IV)
Elemen SMKP Minerba:
1.Kebijakan
2.Perencanaan
3.Organisasi dan Personel
4.Implementasi
5.Pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut
6.Dokumentasi
7.Tinjauan manajemen dan peningkatan kinerja

Audit
• Audit Internal wajib 1x dalam 1 Tahun
• Audit Eksternal apabila diperlukan oleh Lembaga
Audit yang ditunjuk Direktur Jenderal
DASAR HUKUM
Kepmen ESDM No 1827 K/30/MEM/2018
Audit Internal dan Eksternal Komite K3

Kepala Teknik Tambang

Pengawas Teknis Pengawas


Operasional

Program K3 Manager K3

TN
- M
Tidak Kecelakaan Nihil Ya
H SE
Q
PENYIMPANAN BUKU TAMBANG

• Buku Tambang harus selalu tersedia di Kantor


KTT dan salinannya disimpan di Kepala
Pelaksana Inspeksi Tambang
• Buku Tambang dapat dibaca dan dipelajari oleh
para pekerja tambang

TN
- M
H SE
61
Q
CONTOH BUKU TAMBANG

TN
- M
62 SE
QH
KETENTUAN MELAPOR

Kecelakaan bersifat ringan dilaporkan


Bagian Keselamatan Kerja untuk di
daftar di dalam BUKU KUNING (Ii
dan Iii) yaitu BUKU KECELAKAAN,
yang nantinya juga di laporkan
kepada KAIT oleh KTT

Kecelakaan bersifat BERAT, MATI,


KEJADIAN BERBAHAYA dalam
secepatnya /sesegera mungkin
dilaporkan kepada KAIT oleh KTT.

TN
- M
PT. Madhani Talatah Nusantara ® H SE
Q
CONTOH BUKU KUNING
(CATATAN KECELAKAAN TBG)

TN
- M
H SE
64
Q
DASAR HUKUM
KEPMEN No 1827 K/30/MEM/2018

MANAJEMEN KEADAAN DARURAT MENCAKUP

1. IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN POTENSI KEADAAN DARURAT


2. PENCEGAHAN KEADAAN DARURAT
3. KESIAPSIAGAAN KEADAAN DARURAT
4. RESPON KEADAAN DARURAT
5. PEMULIHAN KEADAAN DARURAT

TN
- M
H SE
Q
DASAR HUKUM
KEPMEN No 1827 K/30/MEM/2018
KESELAMATAN BAHAN PELEDAK DAN PELEDAKAN

KLASIFIKASI GUDANG BAHAN PELEDAK 1. GUDANG SEMENTARA


2. GUDANG UTAMA
3. GUDANG TRANSIT

Bahan Peledak Peka Detonator Bahan Peledak Peka Primer Bahan Ramuan

• Gudang berbentuk bangunan, • Gudang berbentuk bangunan, • Gudang berbentuk bangunan


kapasitasnya sama dengan atau kapasitasnya sama dengan atau kapasitasnya sama dengan atau
kurang dari 150000 Kg kurang dari 500000 Kg kurang dari 2000000 Kg
• Gudang berbentuk kontener, • Gudang berbentuk kontener, • Gudang berbentuk tangki,
kapasitasnya sama dengan atau kapasitasnya sama dengan atau kapasitasnya sama dengan atau
kurang dari 4000 Kg kurang dari 10000 Kg kurang dari 300000 Kg
• Gudang berbentuk tangki • Gudang berbentuk kontener,
kapasitasnya sama dengan atau kapasitasnya sama dengan atau
kurang dari 100000 Kg kurang dari 25000 Kg dan kapasitas TN
daerah penyimpanan tersebut sama - M
dengan atau kurang dari 1000000 Kg H SE
Q
DASAR HUKUM
KEPMEN No 1827 K/30/MEM/2018
KESELAMATAN BAHAN PELEDAK DAN PELEDAKAN

Diangkat oleh Perusahaan Pertambangan atau KTT/PTL

JURU LEDAK
• KPP PERTAMA
• KPP MADYA

Memiliki KPP
Memiliki KIM TN
- M
H SE
Q
DASAR HUKUM
KEPMEN No 1827 K/30/MEM/2018
KESELAMATAN FASILITAS PERTAMBANGAN

• GEDUNG, BANGUNAN
• JALUR/GANG,
• PENYALUR PETIR
GEDUNG DAN • JEMBATAN
BANGUNAN • TANGGA

• PERALATAN DAN FASILITAS


• TINDAKAN PENCEGAHAN TERHADAP KEBAKARAN/LEDAKAN, UAP DAN GAS
• PERALATAN PENGAMAN
• MOTOR PENGGERAK, MESIN GERINDA, PENGECETAN
PERBENGKELAN • BENGKEL PANDAI BESI
• MENGELAS

• BERUPA BAHAN BAKAR CAIR DAN BAHAN KIMIA


• MEMPERHATIKAN HAL ; JARAK AMAN MINIMUM UNTUK BAHAN BAKAR CAIR, KONSTRUKSI TANGKI
TANGKI UNTUK BAHAN BAKAR CAIR, TANGKI PENDAM BAHAN BAKAR CAIR, PERSEDIAAN PENYIMPANAN
TIMBUN BAHAN BAKAR DAN MINYAK PELUMAS

TN
- M
H SE
Q
DASAR HUKUM
KEPMEN No 1827 K/30/MEM/2018
KESELAMATAN FASILITAS PERTAMBANGAN

• DIDESAIN SESUAI DENGAN STANDAR YANG BERLAKU JIKA TANGKI PORTABLE TIDAK
DILENGKAPI DENGAN DINDING GANDA MAKA TANGKI PORTABLE DIPERSYARATKAN
TANGKI MEMPUNYAI TANGGUL PENGAMAN, LANTAI DILAPISI TERPAL YANG TAHAN BOCOR
PORTABLE

• FUEL DISPENSER, REFUSE CONTAINER DAN BOLLARD PENGAMAN


• JALAN KELUAR MASUK
• JALUR MASUK DAN KELUAR TIDAK BOLEH BERSILANGAN
STASIUN • LEBAR JALUR MASUK DNA KELUAR MINIMAL SELEBAR KENDARAAN TERBESAR YANG DILAYANI
PENGISIAN • PETUGAS POMPA BERKOMPETEN
BAHAN BAKAR
• TERDAPAT SARANA PENCEGAHAN DAN PEMADAMAN

• SISTEM DRAINASE DAN TANGGUL PENGAMAN YANG BAIK


• RAMBU-RAMBU DAN TANDA PERINGATAN
• TERSEDIA EYE WASH
STOCKPILE • LAMPU PENERANGAN

TN
- M
H SE
Q
DASAR HUKUM
KEPMEN No 1827 K/30/MEM/2018
KESELAMATAN FASILITAS PERTAMBANGAN

• APD DAN ALAT KESELAMATAN


• ALAT PEMADAM KEBAKARAN
• PERLENGKAPAN P3K
• SAFETY SHOWER ATAU EYE WASH
IPA DAN IPAL • PROSEDUR DAN PERLENGKAPAN TANGGAP DARURAT

• SAFETY SHOWER ATAU EYE WASH


• BAK CUCI
• SISTEM VENTILASI
• SISTEM PERINGATAN DAN PEMADAM KEBAKARAN
• PETUNJUK ARAH KELUAR RUANGAN DAN LAMPU DARURAT
LABORATORIUM
• PERLENGKAPAN P3K
• TERDAPAT MSDS

TN
- M
H SE
Q
LAMPIRAN IV SMKP Minerba

UUD 1945 UUD 1945


Pasal 27 (2) Pasal 33 (2 & 3)

UU Keselamatan Kerja UU Ketenagakerjaan UU Minerba


UU No.1/1970 UU No.13 /2003 UU No.4 /2009
Pasal 86 & 87 Pasal 96 & 141

PP Penerapan SMK3 PP Binwas Minerba


PP No. 50 / 2012 PP No.55 /2010
Pasal 16, 26 & 27
Pasal 4 (2) & 19

PP Keselamatan
Kerja Tambang SMKP Minerba
Pedoman Pelaksanaan Kaidah
PP No.19/1973 Kaidah Pertambangan Yg Teknik Pertambangan Yg Baik
Baik & Pengawasan Kepmen ESDM 1827.K/2018
Minerba Lamp. IV
Permen ESDM No.
LAMPIRAN IV SMKP Minerba
Permen ESDM No. 26 Th. 2018, Pasal 18
Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi
Produksi, IUPK Operasi Produksi, dan IUP Operasi
Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian
wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan
pertambangan.
Kepmen ESDM No. 1827.K/30/MEM/2018 (Lampiran IV)
Elemen SMKP Minerba:
1.Kebijakan
2.Perencanaan
3.Organisasi dan Personel
4.Implementasi
5.Pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut
6.Dokumentasi
7.Tinjauan manajemen dan peningkatan kinerja

Audit
• Audit Internal wajib 1x dalam 1 Tahun
• Audit Eksternal apabila diperlukan oleh Lembaga
Audit yang ditunjuk Direktur Jenderal
TERIMA
KASIH

“YAKINLAH SETIAP IKHTIAR KITA AKAN BERBUAH KESUKSESAN”

Anda mungkin juga menyukai