Anda di halaman 1dari 18

Konsep Evidence

Based Practice in
Nursing (EBPN)
BONDAN PALESTIN
Pasien datang ke klinik perawat dengan
keluhan tubuh lemas, merasa kedinginan,
tidak nafsu makan, hasil pemeriksaan
perawat TD: 130/90mmHg, HR: 90x/menit,
RR: 22 x/menit, Temp: 39oC. Apakah
implementasi keperawatan pada pasien
tersebut?
1. ………………..
2. ………………..
3. ………………..
PENGERTIAN
• Evidence based practice (EBP) adalah sebuah proses
yang akan membantu tenaga kesehatan agar mampu
uptodate atau cara agar mampu memperoleh informasi
terbaru yang dapat menjadi bahan untuk membuat
keputusan klinis yang efektif dan efisien sehingga dapat
memberikan perawatan terbaik kepada pasien (Macnee,
2011).
Sejarah Evidence Based Practice
Suksesnya Evidence Based Medicine (EBM) (Tanner (1999)) :
 Menstandarkan praktik profesi dokter
 Mengeliminasi praktik yang tidak layak (buruk)
 Mendukung praktik yang baik (terbaik)
 Meminimalkan biaya dan meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan
(Keele (2011)

Evidence Based Practice (EBP)


DEFINISI EVIDENCE BASED PRACTICE
• Menurut Greenberg & Pyle (2006) dalam Keele (2011), “Evidence-Based
Practice adalah penggunaan bukti untuk mendukung pengambilan
keputusan di pelayanan kesehatan”.

• Menurut Melnyk & Fineout-Overholt (2011) Evidence-Based Practice in


Nursing adalah penggunaan bukti ekternal, bukti internal (clinical
expertise), serta manfaat dan keinginan pasien untuk mendukung
pengambilan keputusan di pelayanan kesehatan.
KOMPONEN EBP
(Melnyk & Fineout-Overholt, 2011)

Bukti
Bukti
Internal
ekternal

Manfaat
dan
keinginan
pasien

Evidence Based Clinical Decision Making


KOMPONEN EBP
(Melnyk & Fineout-Overholt, 2011)

Hasil penelitian, teori-


Bukti teori yang lahir dari
BUKTI Internal
EKTERN
penelitian, pendapat
AL dari ahli, hasil dari
Manfaat
diskusi panel para ahli
dan
keinginan
pasien

Evidence Based Clinical Decision Making


KOMPONEN EBP
(Melnyk & Fineout-Overholt, 2011)

 Penilaian klinis Bukti


 Hasil dari proyek peningkatan
kualitas dalam rangka
Internal
Bukti
meningkatkan kualitas
ekternal (Clinical
pelayanan klinik Expertise)
 Hasil dari pengkajian dan
evaluasi pasien Manfaat
 Alasan klinis
 Evaluasi dan penggunaan dan
sumber daya tenaga kesehatan keinginan
yang diperlukan untuk pasien
melakukan treatment yang
dipilih
 Mencapai hasil yang
diharapkan

Evidence Based Clinical Decision Making


KOMPONEN EBP
(Melnyk & Fineout-Overholt, 2011)

Memberikan manfaat terbaik untuk


kondisi pasien saat itu dan
meminimalkan pembiayaan
Bukti
Bukti Internal
ekternal

Manfaat
dan
keinginan
pasien

Evidence Based Clinical Decision Making


MANFAAT EBP
(Trinder & Reynolds, 2006)

Menjadi jembatan antara penelitian dan praktik

Mengeliminasi penelitian dengan kualitas penelitian


yang buruk

Mencegah terjadinya informasi yang overload


terkait hasil-hasil penelitian

Mengeliminasi budaya “practice which is not evidence


based”
KEKUATAN DAN KELEMAHAN EBPN
(Trinder & Reynolds, 2006)

KEKUATAN

• Memberikan pelayanan yang terbaik


• Menggunakan sumber daya yang terbaik dan terpercaya

KELEMAHAN

• Membatasi autonomi professional


HIRARKI PENELITIAN ILMIAH
RIVI
EW
SYS
TE
M
SINGLE
EKSPERIMENTAL
STUDIES
QUASI-EKSPERIMENTAL
STUDIES

NON-EKSPERIMENTAL

STUDI KASUS

LAPORAN FENOMENA
MODEL IMPLMENTASI EVIDENCE BASED PRACTICE

1. MODEL SETTLER
Merupakan seperangkat perlengkapan/media penelitian untuk
meningkatkan penerapan Evidence based. Langkah-langkahnya:
Fase 1: persiapan
Fase 2: validasi
Fase 3: perbandingan evaluasi dan pengambilan keputusan
Fase 4: translasi dan aplikasi
Fase 5: evaluasi
2. Model IOWA
Model IOWA diawali dari pemicu/maslah.
Pemicu/masalah ini sebagai focus ataupun fokus
masalah. Jika masalaah mengenai prioritas dari suatu
organisasi, tim segera dibentuk. Tim terdiri dari
stakeholder, klinisian, staf perawat dan tenag kesehatan
lain yang dirasa penting untuk dilibatkan dalam EBP.
Langkah selanjutnya adalah mensistesis EBP.
3. Model konseptual Rosswurm dan Larrabee
Model ini disebut juga dengan model Evidence Based Practice
Change, yang terdiri dari 6 tahap:
Tahap 1: mengkaji kebutuhan untuk perubahan praktis
Tahap 2: tentukan evidence terbaik
Tahap 3: kritikal analisis evidence
Tahap 4: design perubahan dalam praktek
Tahap 5: implementasi dan evaluasi perubahan
Tahap 6: integrasikan dan maintai perubahan praktek
KEMAMPUAN DASAR YANG DIMILIKI TENAGA KESEHATAN
PENERAPAN EBP

1. Mengidentifikasi gap/kesenjangan antara teori dan praktek


2. Memformulasikan pertanyaan klinis yang relevan
3. Melakukan pencarian literatur yang efisien
4. Mengaplikasikan peran dari bukti, termasuk tingkatan/hierarki dari
bukti tersebut untuk menentukan tingkat validitasnya
5. Mengaplikasikan temuan literatur pada maslah pasien
6. Mengerti dan memahami keterkaitan antara nilai dan budaya pasien
dapat mempengaruhi keseimbangan antara potensial keuntungan
dan kerugian dari pilihan manajemen/terapi (jette et al, 2003)
IMPLIKASI ETIK
• Some types of knowledge are not included in EBP
• EBP runs counter to patient-centred care
• "Testable by RCT" is not the same as "most effective“
• Decisions based on EBP can be unjust.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai