Anda di halaman 1dari 3

Nama : Diah Perwitasari

NIM : P07120420016

Prodi : STrKep+Ners (PPNI)

MK : Budi Pekerti

Dosen : Bp. Sarka Ade Susana, SIP,S.Kep, MA

1. Pelajaran karakter/budi pekerti dari para tokoh di dalam referensi


a. Dalam pelajaran sejarah yang diajarkan di jenjang sekolah kurang
menggali tentang jiwa, pemikiran, tindakan dan perjuangan pada
masyarakat Indonesia. Sebaiknya dalam dunia pendidikan tidak hanya
mengajarkan kisah kepahlawanan secara kognitif saja, tetapi juga
mengajarkan tentang keteladanan karakter pada pahlawan supaya dapat
dijiwai oleh peserta didik.
Karakter tokoh pahlawan seperti Pangeran Diponegoro, Imam
Bonjol, Sultan Agung, Pattimura, RA Kartini yang dipelajari di
pelajaran sejaran terbatas pada siapa, kapan, dimana dan apa, jadi
belum secara explisit menunjukkan nilai-nilai karakter yang bisa
diterapkan dalan kehidupan saat ini.
Nilai-nilai karakter dari para pahlawan terebut adalah :
- Pangeran Diponegoro
Kereligiusan, kejujuran, kepedulian, semangat kebangsaan.
- Imam Bonjol : Pemberani, ksatria, gigih dalam memperjuangkan
kemerdekaan.
- Sultan Agung : tidak mudah putus asa, gigih melawan penjajah.
- Pattimura : kepahlawanan, cinta rakyat dan negeri, kepemimpinan,
keberanian melawan penjajah, berjuang untuk kepentingan publik,
bukan untuk kepentingan pribadi dan seorang prajurit profesional.

1
- RA Kartini : Berani dan optimis, mandiri, sederhana, berwawasan
luas, inspiratif.
b. Pelajaran Karakter dari Ki Hajar Dewantara :
Pendidikan budi pekerti berguna untuk menyokong perkembangan
hidup anak-anak, lahir, batin dan sifat kodratinya supaya bisa menjadi
seseorang yang luhur, beriman dan bertakwa serta bermanfaat bagi
masyarakat, pendidikan budi pekerti bisa dilakukan di lingkup
keluarga, sekolah dan lingkungan. Hal yang diajarkan bukan hanya
ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang pembentuksn pribadi seseorang
agar lebih baik.
Metode yang digagaskan Ki Hajar Dewantara dalam pembentukan
budi pekerti adalah metode Tiga Mong, yang terdiri dari : Momong,
Among dan Ngemong, yang artinya : menjaga, membina dan mendidik
peserta didik dengan kasih sayang yang dilakukan dengan berbagai
cara seperti memberi contoh, pembiasaan, pengajaran, perintah,
perilaku dan pengalaman lahir batin.

2. Aplikasi dan problem dalam ketauladanan para tokoh bangsa sekarang.


Kondisi bangsa Indonesia saat ini yang saya ketahui adalah:
a. Maraknya korupsi yang dilakukan oleh para pejabat negara
Ini terjadi karena kurangnya aplikasi kereligiusan, kejujuran,
kesederhanaan,dan bekerja untuk kepentingan public. Hal ini kembali
pada karakter masing-masing pejabat Negara. Dengan adanya kasus
korupsi oleh pejabat Negara ini membuat penilaian masyarakat
terhadap pemerintahan menurun, kepercayaan masyarakat kepada
Negara juga menurun, dan masyarakat memimpikan memiliki
pemimpin yang bisa memberantas segala bentuk korupsi supaya
bangsa Indonesia menjadi bangsa yang adil makmur dan sejahtera.
Perlu pemimpin dan pejabat yang memiliki karakter jujur, religious,
sederhara dan mementingkan kepentingan masyarakat. Untuk

2
mendapatkan pejabat dan pemimpin yan seperti itu, proses perekrutan
juga hatus jujur, bersih dan adil.
b. Banyaknya investor asing yang mempekerjakan warga Negara Asing
di Indonesia, sehingga warga Negara Indonesia tidak banyak yang bisa
masuk menjadi tenaga kerja dalam proyek/industrinya.
Meskipun sudah ada aturan tenaga kerja asing bisa bekerja dengan
Indonesia dengan syarat ada imbal balik yang diberikan, yaitu
melakukan pelatihan-pelatihan kepada warga Negara
Indonesia(pribumi) supaya SDM nya bisa masuk menjadi tenaga kerja
di proyek/industry, namun masih diperlukan pengawasan dalam
pelaksanaan aturan tersebut. Jangan sampai aturan tidak dilaksanakan
sehingga merugikan masyarakat pribumi. Dalam hal ini juga
diperlukan pemerintah yang berlaku bijaksana, gigih, berwawasan luas
dan mengutamakan kepentingan masyarakatnya
c. Pelaksanaan sekolah daring mengakibatkan pendidikan karakter dari
guru ke peserta didik kurang optimal. Dalam hal ini perlunya inovasi
dari para pengajar/institusi pendidikan dan tokoh pendidikan untuk
bisa memaksimalkan penerapan pendidikan karakter. Kejujuran
dipertanyakan saat ujian daring, karena bisa saja mencontek atau
bertanya pada orang tua siswa.

Anda mungkin juga menyukai