NIM : P07120420016
MK : Budi Pekerti
1
- RA Kartini : Berani dan optimis, mandiri, sederhana, berwawasan
luas, inspiratif.
b. Pelajaran Karakter dari Ki Hajar Dewantara :
Pendidikan budi pekerti berguna untuk menyokong perkembangan
hidup anak-anak, lahir, batin dan sifat kodratinya supaya bisa menjadi
seseorang yang luhur, beriman dan bertakwa serta bermanfaat bagi
masyarakat, pendidikan budi pekerti bisa dilakukan di lingkup
keluarga, sekolah dan lingkungan. Hal yang diajarkan bukan hanya
ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang pembentuksn pribadi seseorang
agar lebih baik.
Metode yang digagaskan Ki Hajar Dewantara dalam pembentukan
budi pekerti adalah metode Tiga Mong, yang terdiri dari : Momong,
Among dan Ngemong, yang artinya : menjaga, membina dan mendidik
peserta didik dengan kasih sayang yang dilakukan dengan berbagai
cara seperti memberi contoh, pembiasaan, pengajaran, perintah,
perilaku dan pengalaman lahir batin.
2
mendapatkan pejabat dan pemimpin yan seperti itu, proses perekrutan
juga hatus jujur, bersih dan adil.
b. Banyaknya investor asing yang mempekerjakan warga Negara Asing
di Indonesia, sehingga warga Negara Indonesia tidak banyak yang bisa
masuk menjadi tenaga kerja dalam proyek/industrinya.
Meskipun sudah ada aturan tenaga kerja asing bisa bekerja dengan
Indonesia dengan syarat ada imbal balik yang diberikan, yaitu
melakukan pelatihan-pelatihan kepada warga Negara
Indonesia(pribumi) supaya SDM nya bisa masuk menjadi tenaga kerja
di proyek/industry, namun masih diperlukan pengawasan dalam
pelaksanaan aturan tersebut. Jangan sampai aturan tidak dilaksanakan
sehingga merugikan masyarakat pribumi. Dalam hal ini juga
diperlukan pemerintah yang berlaku bijaksana, gigih, berwawasan luas
dan mengutamakan kepentingan masyarakatnya
c. Pelaksanaan sekolah daring mengakibatkan pendidikan karakter dari
guru ke peserta didik kurang optimal. Dalam hal ini perlunya inovasi
dari para pengajar/institusi pendidikan dan tokoh pendidikan untuk
bisa memaksimalkan penerapan pendidikan karakter. Kejujuran
dipertanyakan saat ujian daring, karena bisa saja mencontek atau
bertanya pada orang tua siswa.