Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sri Wahyuni

NIM : 732086206074
Kelas / Semester : PGSD B / 4
Mata Kuliah : Pembelajaran PKn SD (UAS)

Soal Essay
1. Pada hakekatnya pendidikan adalah usaha sadar dan yang direncanakan untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran yang kondusif. Kemukakan pentingnya

kewarganegaraan dalam menumbuh kembangkan potensi pikiran peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu hal yang digunakan untuk mengetahui dan

memahami hak dan kewajiban warga negara sendiri. Sebutkan apa yang dapat dilakukan oleh

seorang pendidik untuk membentuk tingkah laku yang tidak menyimpang dari norma-norma

yang berlaku di Indonesia kepada peserta didik.

3. Jelaskan Dasar Hukum dan Tujuan Pebelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah

Dasar!

4. Kemukan Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan untuk Siswa Sekolah Dasar.

5. Kita sebagai calon guru haruslah tidak membeda-bedakan anak didik dari suku, ras, agama

maupun golongan. Mengapa demikian harus dilakukan?

Jawaban :

1. Pentingnya kewarganegaraan dalam menumbuh kembangkan potensi pikiran peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

ialah mampu membentuk karakter peserta didik agar menjalankan norma-norma yang ada

di Indonesia namun tidak terlepas pula dengan aturan-aturan agama yang telah

ditetapkan, dengan begitu karakter bangsa menjadi amanat yang terwujudkan. Karakter

merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan bernegara, hilangnya karakter akan
menyebabkan hilangnya generasi penerus bangsa yang tidak datang dengan sendirinya,

tetapi harus dibangun dan dibentuk untuk menjadi bangsa yang bermartabat. Maka dari

itu melalui pendidikan bagaimana seorang pendidik mengupayakan untuk memajukan

bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelect), dan tubuh anak

yang tidak boleh dipisahkan satu sama lain agar kita dapat memajukan kesempurnaan

hidup anak. Satuan pendidikan yang merupakan wahana pembinaan dan pengembangan

karakter yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan terintegrasi dalam semua mata

pelajaran, pengembangan budaya satuan pendidikan, pelaksanaan kegiataan kokurikuler

dan ekstrakurikuler, serta pembiasaan perilaku dalam kehidupan dilingkungan satuan

pendidikan. Pembangunan karakter melalui satuan pendidikan dilakukan mulai dari

pendidikan usia dini sampai pendidikan tinggi.

2. Sebagai seorang pendidik hal yang dapat di lakukan dalam membentuk tingkah laku yang

tidak menyimpang dari norma – norma yang berlaku di indonesia kepada peserta didik

adalah :

a. Penanaman nilai dan norma terhadap anak.

b. Penanaman nilai – nilai ketuhanan.

c. Pelaksanaan peraturan tidak memihak dan tegas

d. Pembentukan kepribadian yang kuat o Mengembangkan kegiatan – kegiatan

positif kepada anak o Memberikan contoh yang baik kepada anak.

e. Memberikan pelajaran agama yang baik kepada anak.

3. Dasar hukum pembelajaran kewarganegaraan disekolah dasar terkhusus di Indonesia

adalah UUD 1945. Adapun tujuan pembelajaran PKN dalam Depdiknas adalah untuk

memberikan kompetensi sebagai berikut:

a. Berfikir kritis rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.

b. Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta bertindak secara sadar

dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,


c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan

karakter-karakter masyarakat di Indonesia agar dapat hidup bersam dengan

bangsa-bangsa lain.

d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secra langsung

dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

4. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan agar anak generasi milenial sekarang

dapat mengikuti secara aktif,bertanggung jawab dengan kewajiban, dan aktif secara

cerdas dalam aktivitas masyarakat, bangsa, dan negara, serta aktif dalam membangun

negara anti korupsi

5. Anak didik mempunyai hak diperlakukan sama oleh guru. Oleh karenanya guru harus

bertindak dengan tidak membedakan di antara anak didiknya dalam hal kesempatan

mendapatkan ilmu. Laki-laki atau prempuan, kaya atau miskin, sempurna atau

berkebutuhan khusus, kota atau desa, dan sebagainya mempunyai hak yang sama dalam

hal mendapatkan memperoleh pembelajaran yang maksimal dari guru. Termasuk dalam

kontek ini, guru harus tidak membeda-bedakan asal usul suku, ras, agama dan golongan

anak didik. Apapun warna kulitnya, berasal dari suku dan ras apapun mereka,

mempunyai keyakinan dan agama apapun yang dianut serta dari golongan manapun, anak

didik berhak mendapat pembelajaran apapun dari guru tanpa pengecualian

Anda mungkin juga menyukai