Nim : 856792625
Kelas: A/PGPAUD
Jawaban
1. Anak usia dini menurut NAEYC atau National Association for The Education of Young
Children adalah anak yang berusia antara 0 sampai 8 tahun yang tercakup dalam program
pendidikan di taman penitipan anak, penitipan pada keluarga (family child care home),
pendidikan pra sekolah baik swasta maupun negeri, TK dan SD.
Berdasarkan berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalah mereka
yang berusia di bawah 6 tahun termasuk mereka yang masih berada dalam kandungan yang
sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, kepribadian, dan
intelektualnya baik yang terlayani maupun tidak terlayani di lembaga pendidikan anak usia dini.
2. Yaitu karakteristik profesional guru PAUD ini mengacu pada UU Guru No 15 Tahun 2005
pasal 8 yang menjelaskan bahwa “ GUru wajib memiliki kulifikasi akademik, kompetensi dan
sertifikat pendidik serta sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional “ lebih lanjut pada pasal 10 menjelaskan kompetensi
guru yang dimaksud pasal 8 yang adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
3. 1) (2) Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal,
dan/atau informal. (3) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman
Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. (4) Pendidikan anak
usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan
Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat. (5) Pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh
lingkungan. (6) Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
4. Kode etik guru adalah norma atau asas yang harus dijalankan oleh guru di Indonesia sebagai
pedoman untuk bersikap dan berperilaku dalam melaksanakan tugas profesinya sebagai
pendidik, anggota masyarakat, dan warga negara.
Pedoman tersebut diharapkan nantinya bisa membedakan perilaku baik atau buruk seorang
guru, memilah-milah mana saja hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama menjalankan
tugas sebagai seorang pendidik. Keberadaan kode etik ini bertujuan untuk menempatkan sosok
guru sebagai pribadi yang terhormat, mulia, dan bermartabat.
Adapun isinya adalah sebagai berikut.
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia indonesia
seutuhnya yang berjiwa pancasila.
2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan anak didik masing-masing.
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan.
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses
belajar mengajar.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
6. Guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan
mutu dan martabat profesinya.
7. Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan
nasional.
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi guru
(PGRI) sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah di bidang pendidikan.
5. Dinyatakan pada pasal 28 bagian ke satu bahwa “ pendidik harus memeiliki kualifikasi
akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”. Pada pasal 3 dinyatakan bahwa
kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan anak usia dini meliputi empat
komponen yaitu :
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional,
dan intelektual.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu.
4. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaran
kegiatan pengembangan yang mendidik.
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimiliki.
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan sntun dengan peserta didik.
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Kompetensi Kepribadian
1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
Indonesia.
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta
didik dan masyarakat.
3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi pendidik,
dan rasa percaya diri.
5. Menjunjung tinggi kode etik profesi pendidik.
Kompetensi Sosial
Yaitu berkenan dengan kemampuan pendidik anak usia dini sebagai bagian dari masyarakat
untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan anak usia dini, sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua/wali anak usia dini, dan masyarakat sekitar.
1. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis
kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki
keragaman sosial budaya.
4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan
atau bentuk lain.
Kompetensi Profesional
Merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran secara luas
dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum/ menu
pembelajaran, dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta
menambah wawasan keilmuan sebagai PTK-PNF.
1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuwan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu.
2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu.
3. Mengembangakn materi pelajaran yang diampu secara kreatif.
4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri.