A. Makroskopis:
1. Volume:
◦ Normal orang dewasa 800-1600ml/24 jam,
tergantung pemasukan cairan, penguapan, dll.
◦ Volume urin siang biasanya 3-4 x volume urin
malam hari
◦ Peningkatan volume urin (poliuri)ditemukan pada:
Diabetes militus (DM)
Diabetes insipidus
Glomerulo nefritis kronis (GNK)
Saat keadaan edema menghilang
Masa penyembuhan febris akut
SUDIYANTO STIKES PERINTIS 1
Penurunan volume urin (oliguri) ditemukan
pada:
◦ Glomerulo nefritis akut (GNA)
◦ Aklamsia
◦ Diare berat
◦ Muntah-muntah hebat
◦ Terlalu banyak keluar keringat
◦ Demam
◦ Dekompensasi kardis
Tidak terbentuk urin (anuria)
◦ GNA berat
◦ Keracunan HgCl2
SUDIYANTO STIKES PERINTIS 2
2. Warna
Warna urin normal kuning muda karena adanya
pigmen urin urokrom dan urobilin
Warna urin dipengaruhi oleh banyak faktor, antara
lain:
a) Konsentrasi urin: makin pekat makin gelap warnanya
b) Keasaman urin: makin alkalis warna urin makin gelap
c) Pigmen-pigmen abnormal dalam urin dan obat-obatan:
Darah: menyebabkan urin berwarna merah, coklat, keruh
(berawan)
Bilirubin menyebabkan urin berwarna kuning tua, coklat
kehijauan.
Fenol, salisilat, dan resorsinol menyebabkan urin berwarna hijau
gelap.
Antipirin menyebabkan urin berwarna kuning hitam.
Phenachetin menyebabkan urin berwarna kuning.
SUDIYANTO STIKES PERINTIS 3
3. Kekeruhan
Urin normal jernih
Dapat terjadi kekeruhan karena:
a. Fosfat dan nanah (pus)
◦ Kekeruhan yang tebal dalam urin alkalis atau netral disebabkan
oleh fosfat, karbonat atau pus.
◦ Fosfat, karbonat hilang pada penambahan asam asetat 6%
(karbonat akan menimbulkan gas)
◦ Kekeruhan oleh pus tidak hilang pada penambahan asam
b. Darah
◦ Menyebabkan urin merah keruh, pada sedimen ditemukan eritrosit.
c. Bakteri
◦ Menyebabkan kekeruhan merata, bakteri dapat terlihat dalam
sedimen.
d. Spermatozoa
◦ Dapat terlihat spermatozoa pada sedimen SUDIYANTO STIKES PERINTIS 4
4. Keasaman/reaksi/pH
pH urin normal 4,7-7,5 (rata-rata 6,0)
pH urin diperiksa dengan kertas lakmus.
◦ Lakmus merah berubah menjadi biru: basa
◦ Lakmus biru berubah menjadi merah: asam
◦ Lakmus merah dan biru tetap tidak terjadi perubahan warna:
netral
◦ pH diukur dengan kertas pH (kertas nitrazin), caranya:
kertas nitrazin dimasukkan dalam urin, kemudian warna
yang terjadi disesuaikan dengan standar.
Pemeriksaan keasaman urin harus diperiksa karena
◦ Protein urin harus diperiksa dalam keadaam asam
◦ Interpretasi urin lebih mudah bila kita mengetahui reaksi dan
BJ urin
SUDIYANTO STIKES PERINTIS 5
• Manfaat pemeriksaan keasaman urin
dalam klinik
1. Urin baru yang alkalis pada penderita peradangan
saluran kencing menunjukkan adanya infeksi oleh
“urea splitting organisme” yang sangat resisten
terhadap antibiotik
2. Penderita dengan asidosis (koma diabetikum)
membutuhkan terapi dengan alkali atau atas
penuntun alkali reserve, sedangkan pemeriksaan
alkali reserve sangat sulit sehingga sebagai
penuntun digunakan keasaman urin. Bila terjadi
perubahan keasaman urin dari asam menjadi netral
maka terapi dengan obat alkali harus dihentikan.
SUDIYANTO STIKES PERINTIS 6
5. Berat Jenis (BJ)
Alat: urinometer dengan skala 1.000-1.040 dan selalu
dikalibrasi pada suhu 15 atau 20ᵒC
Normal BJ urin sewaktu: 1.002-1.030
Normal BJ urin 24 jam 1.015-1.025
Hasil pemeriksaan BJ urin harus selalu dikoreksi dengan:
1) Suhu ruang:
Tiap 3ᵒC di atas suhu tera, maka hasil pembacaan ditambah 1
Tiap 3ᵒC di bawah suhu tera, maka hasil pembacaan
dikurang1
2) Kadar glukosa urin:
Tiap 1% glukosa maka hasil pembacaan di kurang 4
3) Kadar protein urin:
Tiap 1% protein maka hasil pembacaan dikurang 3
Silinder yang
didalamnya terdapat
sel-sel epitel,
Ditemukanya silender
epitel dalam sedimen
urin menunjukkan
adanya proes degenerasi
yang berat pada epitel
tubuli ginjal