Anda di halaman 1dari 11

SITOLOGI

BAJH

Tofrizal
Pemeriksaan BAJAH
Merupakan pemeriksaan sitologi yg didpt dg
memakai jarum halus pd lesi2 fokal yg terlokalisir
dg palpasi atau dg teknik imaging radiologik.
Cara ini dipakai utk menentukan diagnosis
penyakit secara cepat.
Bedanya dg sitologi eksfoliasi  BAJAH utk
mendiagnosis penyakit, sedang sitologi eksfoliasi
digunakan utk mendeteksi adanya kelainan 
skrining

2
SEJARAH;
th 1833  aspirasi suatu massa besar di hepar pd wanita
62 th di St Bartholomeus Hospital London  Kista
hidatid.
1904 Greig & Gray yg tugas di Afrika  BAJAH kelj
getah bening utk mencari trypanosoma.
1912 Hirschfield  publikasi limfoma malignum.
1926 Martin & Ellis  pakai tabung suntik dg jarum
besar.
1927 Dodgkin & Patrick  BAJAH dpt digunakan sbgi
sarana konsultasi intra operasi.
1931 Coley CS  BAJAH tulang
1960 Franzen & Zajicek  pd prostat, kelj liur, tulang
3
.
Organ yg sering dilakukan BAJAH :
- payudara - organ2 dl abdomen
- kelj getah bening - prostat
- kelj liur - tulang
- kelj tiroid - soft tissue
- paru

4
Keunggulan teknik BAJAH
 Efektif; Hasil dpt dipertanggung jawabkan ; sensitifitas
& spesifisitas utk keganasan tinggi.
 Aman Komplikasi sedikit/ tidak ada; perdarahan.
 Rasional Indikasinya jelas  tdk perlu laparatomi
eksplorasi, torakotomi
 Mudah;
 dpt dilakukan cepat,
 dpt diulangi,
 bisa pd pasien rawat jalan,
 tempat praktek.
 Murah
 alat yg dipakai sederhana
 tdk pakai anestesi.

5
Teknik Pengambilan
 Jarum suntik yg dipakai ukuran 22-25
gauge.
 Tentukan ukuran lesi dg palpasi.
 Bersihkan tempat yg akan di BAJAH dg
kapas alkohol.
 Fiksir lesi dg 2 jari.
 Buang udara dr spuit & biarkan ujung
spuit di bgn bawah .
 Lakukan suntikan pd lesi, Tarik spuit utk
mendapatkan tekanan negatif  tahan.
 Kemudian lakukan tusukan bbrp kali pd
arah yg berbeda.
 Kemudian lepaskan pegangan pd kepala
spuit tadi. Tarik jarum keluar & lepaskan
jarumnya.Tarik kepala spuit ke atas, lalu
pasang jarum kembali. Semprotkan isi
spuit pd objek glass & buat sediaan
hapus  fiksasi

6
7
Fiksasi
 Fiksasi basah
 masukkan kaca objek ke dlm alkohol 95%, 15’-30’
 Pewarnaan;
 HE,
 Papanicolaou.
 Fiksasi kering
 Slide dikeringkan di udara terbuka/hairdryer.
 Pewarnaan ;
 Giemsa,
 MGG,
 Difquick.

8
Indikasi BAJAH;
Tumor2 yg secara klinis dpt diraba/
dilihat.
Pd tumor2 di bgn dalam
dilakukan dg tuntunan radiologik
sebaiknya dilakukan pemeriksaan faal hemostasis
Kontra indikasi
Kontra indikasi absolut ; gangguan faal hemostasis.
Komplikasi :
Jarang
hematom  bila ringan; tidak memerlukan tindakan
apa2, kecuali pada gangguan hemostasis
9
BAJH, tumor jinak payudara FAM BAJH, tumor ganas payudara; Carcinoma
• Sel tumor berkelompok (kohesif) • Sel tumor tersebar atau dlm kelompok
kecilsel pleomorf, inti ukuran bervariasi
• Sel monomorf, inti homogen

Histopathologi; tumor jinak payudara FAM BAJH, tumor ganas payudara; Carcinoma
• Kapsul positif • Sel tumor pleomorf, inti ukuran bervariasi, mitosis.
10
• Sel monomorf, inti homogen
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai