Anda di halaman 1dari 42

MAKSUD DAN TUJUAN,

CARA PENGAMBILAN DAN


PEMERIKSAAN PA/FNAB
FASILITATOR : Prof. Dr BETTY S. HERNOWO, dr., SP.PA (K),
PH.D
1. dr. Nugroho Rizki Pratomo 6. dr. Kiki Helmi
2. dr. Inez Aulia Rakhmawulan 7. dr. Yuvina Ria Octriane
3. dr. M. Dicky Hidayattulah 8. drg. Rachendra Pratama
4. dr. Rizwandha Noviar Azmi 9. drg. Bambang Hudiworo K.D.
5. dr. Gregorius Thomas Prasetyo
MAKSUD PEMERIKSAAN PA
(Patologi Anatomi)
Pemeriksaan laboratorium yang
dilakukan terhadap jaringan tubuh dan
cairan yang berasal dari tubuh manusia,
serta menggunakan metode tertentu
untuk mendapatkan diagnosis atau
kelainan yang diderita.
TUJUAN PEMERIKSAAN PA

1. Pencegahan Penyakit
2. Diagnostik Penyakit / Kelainan
tubuh
3. Pengelolaan Penderita
4. Tindak lanjut
SITOPATOLOGI
• SEL

HISTOPATOLOGI
• JARINGAN
SITOPATOLOGI
FNAB

Pap Smear
Sitologi Cairan
HISTOPATOLOGI
Blok Frozen
parafin Section

Histokimia Imunohistokimia

Otopsi
klinik
SITOLOGI
Sitologi/Sitopatologi

◦ Teknik diagnostik yang digunakan untuk menilai


sel dari berbagai bagian tubuh, untuk mengetahui
penyebab atau asal penyakit
◦ Aplikasi :
◦ Skrining/deteksi dini penyakit/kanker
asimptomatik
◦ Deteksi tumor primer dan rekuren
◦ Sitologi eksfoliatif : sel yang terlepas spontan
dan bercampur dengan cairan tubuh
◦ Sputum, cairan pleura, urine, LCS, cairan
perikardium, cairan peritoneum, discharge
payudara, cairan vitreous dan humor mata;
termasuk pap smear
◦ Sitologi Abrasif : sel dilepaskan dengan sikatan;
sikatan endoskopik mukosa GIT, respiratorius,
urinarius, sikatan dari esofagus, bilasan mukosa
dll
◦ FNAB/fine needle aspiration biopsy
◦ Diagnostik, Follow up
◦ Konfirmasi histopatologik
◦ Papanicoloau, Giemsa, Diff Quick, HE
◦ Urine : fiksasi dengan alkohol 50 %
◦ Cairan pleura : tidak harus semua yang
dikeluarkan, dikirimkan ke lab.PA; ambil
bagian yang mengandung banyak sel
FNAB

◦ Pemeriksaan terhadap sel yang didapat dengan cara aspirasi


jaringan tubuh. Aspirasi dilakukan dengan menggunakan jarum
halus dan sempit berukuran 23-25 G yang bisa dilakukan oleh
dokter klinik atau dokter spesialis PA.
◦ Superfisial atau deep
◦ Deep : imajing
◦ Tidak perlu operasi
◦ Bila hasilnya infeksi, bisa langsung diberi obat
◦ Bila tumor atau meragukan, baru dilanjutkan dengan
histopatologi
FNAB vs. Open Biopsy

Sensitivitas : 95% Spesifisitas : 100%

◦ FNAB itu SAFE


- Simple - Fast
- Accurate - Economic
◦ Kekurangan:
◦ Diagnosis pasti ↓
◦ Tergantung operator (sampling dan interpretasi)
SPESIMEN

Lesi palpabel
• Langsung : tumor payudara, KGB,
tiroid
Lesi non palpabel
• Pencitraan; tumor hepar
Keberhasilan FNAB

1. Sampel/spesimen harus representatif


2. Sampel adekuat
3. Hapusan dibuat dengan benar
4. Disertai data klinis/radiologik yang relevan
PENGAMBILAN SPESIMEN

Patolog Klinisi Radiolog


UTAMA :

DOKTER SPESIALIS
PATOLOGI ANATOMI
(PATOLOG)
INDIKASI FNAB :
Apabila lesi dapat dilokalisir secara tepat
baik secara klinis ataupun radiologis

KLINIS : palpasi
RADIOLOGIS : Fluoroskopi,USG,CT Scan,
MRI
CATATAN :
Apabila
1. Tumor yang sangat ganas : Belum
Melanoma Maligna Germ Cell Menyebar
Sebaiknya
Tumor FNAB
2. Tumor Ovarium Kistik
KONTRAINDIKASI
1. Carotid body tumors and
pheochromocytomas syncope and episodes
of acute hypertension
2. Ovarian cyst  bocor
3. Prostatitis
4. Hydatid cysts  anaphylactic shock
5. Hemorrhagic diathesis
6. Severe emphysema
7. Pulmonary hypertension
8. Conditions associated with severe hypoxemia
Alat dan Bahan (Pengambilan)
◦ Kursi
◦ Tempat tidur
◦ Bantal
◦ Kapas desinfektan
◦ Lidi
◦ Kaca objek
◦ Spuit dispossable 3 ml
◦ Jarum 22 G – 23 G – 25 G
◦ Metal pistol grip syringe holder
Prosedur pengambilan
1. Dokter pengirim sudah mengisi formulir permintaan
dengan lengkap dan dipelajari dokter ahli patologi,
status diberi nomor khusus.
2. Teknisi menyiapkan staining jar berisi alkohol 96%,
needle dan spuit, kapas desinfeksi dan gelas objek.
3. Penjelasan prosedur pada pasien.
4. Pakaian yang menutupi lokasi tumor disingkirkan.
5. Pasien berbaring atau duduk (tergantung lokasi tumor).
Prosedur pengambilan
6. Dokter ahli patologi melakukan pemeriksaan terhadap
massa tumor dan menentukan lokasi pengambilan bila
massa tumor lebih dari 1 buah.
7. Massa tumor difiksasi dengan jari telunjuk dan ibu jari
tangan kiri.
8. Jarum ditusukkan ke massa tumor pada bagian yang
padat.
9. Gagang spuit ditarik untuk mendapatkan tekanan
negatif.
10. Jarum digerakkan keatas-bawah (dan pada beberapa
sudut bila diperlukan) di dalam massa tumor.
Prosedur pengambilan
11. Tekanan negatif dilepaskan saat jarum masih di dalam
massa tumor.
12. Jarum suntik ditarik dari massa tumor.
13. Jarum dilepaskan dari spuit, gagang spuit ditarik keluar.
14. Jarum dipasangkan kembali, kemudian spesimen dalam
jarum dikeluarkan ke kaca objek dengan melepaskan
tekanan negatif dan dibuat hapusan.
15. Slide diberi nomor sesuai nomor di formulir permintaan.
FNAB Tanpa Aspirasi aktif
FNAB (dengan semprit)
Prosedur pengambilan
16. Hasil pemeriksaan dan pengambilan specimen dicatat
di formulir pemeriksaan oleh dokter ahli patologi
(misalnya ukuran tumor, jumlah, konsistensi, berisi
cairan atau tidak, warna cairan dll)
17. Slide yang diwarnai dengan Giemsa, dibiarkan
kering di udara, kemudian diwarnai, diberi entelan
dan ditutup dengan deck glass, dan dilihat di bawah
mikroskop.
18. Slide yang diwarnai dengan Hematoksilin Eosin,
dimasukkan dalam staining jar berisi alkohol 96 %,
kemudian diwarnai, diberi entelan, ditutup dengan
deck glass dan dilihat di bawah mikroskop.
FIKSASI

◦ Air dried/fiksasi kering


◦ Giemsa
◦ Diff kwik
◦ Alkohol 96 %
◦ Papanicoloau
◦ HE
PEMROSESAN ASPIRAT

◦ Aspirat diapuskan merata pada kaca


benda
◦ Tiga slaid SEGERA dimasukkan
alkohol/ etanol 95%
◦ Tiga slaid dikeringkan di udara
Slaid Segera direndam alkohol 96%
PEWARNAAN

◦ Giemsa
◦ Diff Kwik
◦ Papanicoloau
◦ HE
Atypical hyperplasia
 Sel mioepitel

Carcinoma
 Sel mioepitel (-)
Daftar Pustaka
◦ Robbins Basic Pathology, 9th Edition
◦ Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease, 9th Edition
◦ Rosai and Ackerman's Surgical Pathology, 11th Edition
◦ Diagnostic Cytopathology
◦ Indications for Fine Needle Aspiration in Thyroid Nodules, Jin Young Kwak (2013)
◦ Fine Needle Aspiration: Current Practice
and Recent Developments, Jamie A. Weyder (2003)
◦ Fine needle Aspiration Biopsy (FNAB) in the initial evaluation and diagnosis of
palpable soft tissue lesions and with histologic correlation, Gabriel Olabiyi Ogun
(2015)

Anda mungkin juga menyukai