Anda di halaman 1dari 55

TEKNIK FLEBOTOMI

Soreang, 17 November 2018


Widi Nugroho.,S.Si
Widi Nugroho
Hp/wa : 081395040007
Email : widilab@yahoo.co.id

Pendidikan:
Sekolah Menengah Analis Kesehatan - Bandar Lampung 1992
Akademi Analis Kesehatan - Poltekes Bandung 2001
S.1 Kimia FMIPA - Unjani 2006

Aktifitas saat ini:


Pranata Labkes di RSUD Cicalengka

Hobby:
Badminton
Pendahuluan
Flebotomi berasal dari Bahasa Yunani :
Phleb = pembuluh darah vena
Tomia = mengiris/memotong
Dikenal sejak jaman Hippocrates
Ketrampilan yang dikerjakan oleh tenaga kesehatan
termasuk flebotomis, teknisi dan tenaga ahli laboratorium
klinik, dokter dan perawat

Flebotomis(t): Seorang tenaga medis yang telah


mendapatkan pelatihan untuk mengeluarkan dan
menampung spesimen darah dari pembuluh darah vena,
arteri, atau kapiler
Peranan plebotomi saat ini:
• 1. tujuan diagnostik dan monitor terapi
• 2. kepentingan transfusi
• 3. terapi: polisitemia, hemokromatosis

Flebotomi Meliputi :
• 1. pungsi vena (veni puncture)
• 2. pungsi kulit (skin puncture)
• 3. pungsi arteri (arterial puncture)
• Seringkali tenaga kesehatan melakukan
flebotomi tanpa pelatihan formal.
• Selama prosedur flebotomi, yang harus
diutamakan adalah keamanan tenaga
kesehatan dan pasien.
• Untuk mengurangi resiko harus
dilakukan pelatihan dan adanya
petunjuk pelaksanaan.
UU No. 36 Tahun 2014 :
Tenaga Kesehatan

e s e ha ta n
Tenaga K n
e n j a la n k a
dalam m
praktik harus
uk a n s e s u a i
dilak
a n g a n y a n g
kewen
a r k an p a d a
didas
te n s i y a n g
kompe 6:1)
a P a s a l 2
dimilikiny (
Persyaratan adminstrasi
(legal) sebagai tenaga kesehatan
terkait aspek kompetensi dan
kewenangan:
Ijazah,
Serkom,
STR,
SIP,
Kredensial
Kewenangan
Permenkes Phlebotomy
No. 80 Tahun 2016 Technician
Specialist
Phlebotomy (D4)
Technician
Phlebotomy (D3) Permenkes
Assistance No. 42 Tahun 2015
(SMK)
Adanya kesalahan persepsi :

Tindakan pengambilan darah tidak berbeda


dengan pemasangan infus

Diperlukan tambahan pengetahuan untuk


meminimalkan kesalahan hasil pemeriksaan
laboratorium
Kesalahan Preanalitik:

1.Pengisian tabung tidak sesuai


2.Salah identifikasi pasien
3.Ketidak sesuaian tabung dg
jenis pemeriksaan
4. Kesalahan permintaan pemeriksaan

Flebotomi
Plebotomi
• Permenkes No 411 tahun 2010 :
• Perawat : Pengambilan
• Analis Kesehatan : Pengambilan &
Penanganan

• Hingga 56% kesalahan pada saat


specimen collect dan processing sampel
Tujuan Flebotomi
adalah memperoleh sampel darah dalam
volume yang cukup untuk pemeriksaan yang
dibutuhkan, dengan memperhatikan
pencegahan interferensi preanalisis,
memasukkannya ke dalam tabung yang
benar, memperhatikan keselamatan (safety),
dan dengan sesedikit mungkin menimbulkan
ketidaknyamanan pada pasien.
Tugas Flebotomis
Memahami anatomi dan fisiologi tubuh.
Memahami situasi pasien.
Memahami teknik komunikasi.
Memahami peralatan dan teknik
pengambilan spesimen darah.
Memahami pengumpulan spesimen dan
transportasinya.
Memahami proses pengendalian mutu.
13
Standar Flebotomi
- Menggunakan sarung tangan
- Mencuci tangan setelah melepas sarung tangan
- Menggunakan jas lab / baju pelindung
- Menggunakan alat yang aman/standar
- Menggunakan peralatan disposible
- Tidak makan di area prosesing, pemeriksaan
dan penyimpanan sampel
- Semua kecelakaan tertusuk benda tajam atau
paparan yang lain terdokumentasi
Kesalahan Yang Sering Terjadi:

• Mis-identifikasi pasien
Selama • Gagal memisahkan
• Ketelambatan sel dengan serum
• Salah tabung • Lama bendungan • Terlambat processing
• Kondisi/persiapan pasien • Hemolisis • Paparan cahaya
• Sterilitas • Gagal tindakan
• Koordinasi • Penyimpanan
• Pengisian tabung

Sebelum Sesudah
Apa yang harus diketahui
Prosedur Flebotomi

Lokasi pengambilan darah

Risiko/komplikasi flebotomi

Pengumpulan sampel

Penanganan sampel

Safety
Prosedur Flebotomi
1. Bersihkan kulit diatas lokasi tusuk dengan alkohol 70% dan
biarkan sampai kering.
2. Lokasi penusukan harus bebas dari luka dan bekas
luka/sikatrik.
3. Darah diambil dari vena mediana cubiti pada lipat siku.
4. Pasang ikatan pembendungan (Torniquet) pada lengan
atas dan responden diminta untuk mengepal dan membuka
telapak tangan berulang kali agar vena jelas terlihat.
5. Lokasi penusukan di desinfeksi dengan kapas alkohol 70%
dengan cara berputar dari dalam keluar.
6. Siapkan tabung vacutainer yang sesuai dengan jenis
pemeriksaan, jarum bermata dua yang salah satu ujungnya
telah dimasukkan ke dalam holder.
Lanjutan..
7. Setelah itu vena mediana cubiti ditusuk dengan posisi
sudut 45 derajat dengan jarum menghadap keatas.
8. Torniquet dilepas segera setelah darah mengalir, lalu
tabung diisi sesuai dengan kapasitas vacutainer. Bersamaan
dengan tersedotnya darah ke dalam vacutainer, penderita
diminta membuka genggaman tangannya.
9. Vacutainer dilepaskan dari holder, kemudian jarum
ditarik perlahan.
10. Tempat bekas penusukan ditekan dengan kapas alkohol
sampai tidak keluar darah lagi.
11. Setelah itu bekas tusukan ditutup dengan plester.
LOKASI PENGAMBILAN DARAH
Tempat pengambilan spesimen darah
Vena di fossa antecubital untuk tempat
penusukan :
Darah Arteri
Arteri Radialis
Darah Kapiler
Teknik Pengambilan Darah Kapiler

Phlebotomy- Dermal-Capillary Punctures.mp4


Vacuteiner adalah sebuah alat
pengambilan darah dengan metode
tabung vacum. Jenis tabung ini berupa
tabung reaksi yang hampa udara,
terbuat dari kaca atau plastik. Ketika
tabung dilekatkan pada jarum, darah
akan mengalir masuk ke dalam tabung
dan berhenti mengalir ketika sejumlah
volume tertentu telah tercapai.
Beberapa produk vacutainer diantaranya
seperti Vacutainer BD, Greiner, Green
Vac, Vaculab, dan beberapa produk lokal
lainnya.
Keuntungan Vacutainer:

• Kualitas sampel yang tersandarisasi


• Eliminasi sampel yang tidak adekuat
• Hasil yang lebih akurat
• Mengurangi resiko hemolisis
Kesalahan Posisi Jarum Yg Menyebabkan Kegagalan Flebotomi:
Teknik Pengambilan Darah Vena

Cara Pengambilan Darah Vena - Venipuncture - YouTube.FLV


Teknik Pengambilan Darah Bayi

Newborn Care- Taking a Venous Blood Sample.mp4


Tabung tutup merah.
Tabung ini tanpa penambahan zat additive, darah
akan menjadi beku dan serum dipisahkan dengan
pemusingan. Umumnya digunakan untuk
pemeriksaan kimia darah, imunologi, serologi dan
bank darah (crossmatching test)

Tabung tutup hijau terang.


Tabung ini berisi gel separator (plasma separator
tube/PST) dengan antikoagulan lithium heparin.
Setelah pemusingan, plasma akan berada di bagian
atas gel dan sel darah berada di bawah gel.
Umumnya digunakan untuk pemeriksaan kimia
darah.
Tabung tutup kuning.
Tabung ini berisi gel separator (serum
separator tube/SST) yang fungsinya
memisahkan serum dan sel darah. Setelah
pemusingan, serum akan berada di bagian atas
gel dan sel darah berada di bawah gel.
Umumnya digunakan untuk pemeriksaan
kimia darah, imunologi dan serologi

Tabung tutup pink.


berisi potassium EDTA, digunakan untuk
pemeriksaan imunohematologi.
Tabung tutup ungu atau lavender.
Tabung ini berisi EDTA. Umumnya
digunakan untuk pemeriksaan darah
lengkap dan bank darah (crossmatch)

Tabung tutup biru gelap.


Tabung ini berisi EDTA yang bebas logam,
umumnya digunakan untuk pemeriksaan
trace element (zink, copper, mercury) dan
toksikologi.
Tabung tutup abu-abu terang.
Tabung ini berisi natrium fluoride dan
kalium oksalat, digunakan untuk
pemeriksaan glukosa.

Tabung tutup hitam.


berisi bufer sodium sitrat, digunakan
untuk pemeriksaan LED (ESR).
Tabung tutup putih.
potassium EDTA, digunakan untuk pemeriksaan
molekuler/PCR dan bDNA.

Tabung tutup kuning dengan warna hitam di


bagian atas.
berisi media biakan, digunakan untuk
pemeriksaan mikrobiologi - aerob, anaerob dan
jamur
Tabung tutup biru.
Tabung ini berisi natrium sitrat. Umumnya
digunakan untuk pemeriksaan koagulasi (mis.
PPT, APTT)

Tabung tutup hijau.


Tabung ini berisi natrium atau lithium heparin,
umumnya digunakan untuk pemeriksaan
fragilitas osmotik eritrosit, kimia darah.
Urutan Pengambilan Darah dengan Tabung Vacutainer:
Bila dalam satu kali pengambilan darah dibutuhkan untuk
beberapa pemeriksaan, maka seorang phlebotomis harus
melakukan pengurutan tabung vacum sebagai berikut :
 Tabung untuk KULTUR DARAH (atau test lain dengan
spesimen steril)
 Berikutnya, tabung tertutup Merah atau Abu - Abu tanpa zat
tambahan dan gel pemisah digunakan untuk pemeriksaan
Kimiawi.
 Tabung bertutup Biru Terang (Zat aditif : Natirum Sitrat) atau
tabung untuk tes koaglasi, digunakan untuk pemeriksaan
Hematologi. Khususnya untuk pemeriksaan fibrinogen,
tabung vacum harus pas dengan garis saat pengambilan
darah.
 Tabung bertutup Hijau
 Tabung bertutup Ungu (Zat Aditif : EDTA), digunakan untuk
pemeriksaan Hematologi Rutin.
 Tabung bertutup Abu - Abu (zat aditif : K-Oksalat/Na Fluorida)
• Informasi khusus : puasa, keterangan
klinis/diagnosis, obat
• Jenis pemeriksaan : tentukan tipe tabung
• Sampel : tanggal dan jam pengambilan, jenis
sampel, lokasi tubuh yang diambil, teknik
pengambilan (vena/kapiler), jenis
transportasi, jam pemrosesan, jam
penyimpanan
• Nama Flebotomis
• Keterangan saat tindakan flebotomi : sulit
• Pelabelan pada tabung : kecocokan dengan
pasien
Kriteria penolakan sampel :
• Tidak berlabel
• Sampel hemolisis/lipemik/ikterik ?
• Penggunaan tabung yang salah
• Salah sampel (tidak sesuai dengan formulir)
• Volume sampel tidak adekuat
• Stabilitas sampel tidak baik (selisih lama
waktu mulai dari pengambilan sampel dan
penerimaan sampel
• Anggap seluruh sampel infeksius : APD
Hindari kebocoran kontainer
Hindari kontaminasi formulir
• Jenis Permintaan : CITO/urgent
• Penundaan pemeriksaan : perhatikan pemisahan
serum/plasma dari sel dan penyimpanan
• Perhatikan stabilitas sampel (suhu, lama penundaan,
cahaya)
• Lakukan tracking system untuk seluruh sampel :
Track aliquots – telusuri sampel asal
Pemisahan serum/plasma dari sel :

Segera pisahkan dari sel :


Maksimum 2 jam dari jam pengambilan
pada suhu kamar, kecuali (harus < 2 jam) :
Kalium, Asam Laktat, Glukosa, Homosistein,
ACTH, Kortisol, Katekholamin
Plasma - Serum
Efek lama pemisahan Efek lama pemisahan serum-sel
serum-sel (2 jam) (8 jam)

• Glukosa menurun • Fe meningkat


• Kalium meningkat
• LDH meningkat

Perhatikan suhu ruangan :


pengaruhi stabilitas analit
Penanganan Tahap Presentrifugasi

Serum Plasma
• Sampel harus beku • Sentrifugasi dapat
sebelum sentrifugasi segera setelah
• Waspada : 2-8 ° C tunda pengambilan darah
pembekuan
Tabung sitrat :
• Percepat beku :
homogenisasi 3-4 kali
aktivator (thrombin : 5
Tabung non sitrat :
menit; tabung
homogenisasi 5-10 kali
gelas/partikel silika : 15-
30 menit)
Penanganan Sampel Tahap
Pascasentrifugasi
• Batas penyimpanan
serum atau plasma
(suhu kamar) : 8 jam

• > 8 jam : simpan pada


2-8°C). • Penyimpanan pada gel
separator : tergantung
ketentuan pabrik
• > 48 jam : bekukan
pada ≤20 °C
Pengiriman Sampel

• Perhatikan keamanan pengiriman : packaging


• Perhatikan mode pengiriman : hand delivery, kurir
(sesuai IATA), pneumatic tube
• Perhatikan kebutuhan sampel : suhu pengiriman
(dingin/suhu ruangan), lama pengiriman sampel
(cek jam pengambilan dan jam penerimaan sampel),
cahaya
• Posisi tabung selalu vertikal saat pengiriman
Safety
Lindungi kemungkinan dampak negatif akibat
proses pelayanan laboratorium, maupun
keberadaan sarana, prasarana dan logistik
lainnya yang ada di lingkungan laboratorium
sehingga tidak menimbulkan kecelakaan kerja,
penyakit akibat kerja dan kedaruratan termasuk
kebakaran dan bencana yang berdampak pada
pekerja laboratorium.
Higiene personal

• Hindari makan, minum dan penggunaan


kosmetik di tempat kerja
• Jangan memakai perhiasan, jam dan cincin
• Selama penanganan dan pemeriksaan
spesimen : disposable latex rubber atau
sarung tangan plastik
• Gown harus menutupi baju petugas
• Cuci tangan
• Setiap spesimen harus dianggap infeksius
• Waspadai HIV, Hepatitis B dan C
• Gunakan APD
Sekian dan Terimakasih,,

Semoga bermanfaat,,

Anda mungkin juga menyukai