Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mauludy Hadiani

NIM : P27834123125

PERSIAPAN FLEBOTOMI
Persiapan Phlebotomist
1. Melakukan hand hygiene yaitu 6 langkah cuci tangan menurut WHO :
Dilakukan dengan menggosokkan tangan menggunakan cairan antiseptik (handrub)
atau dengan air mengalir dan sabun antiseptik (handwash)
a. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua
telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.
b. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
c. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
d. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
e. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
f. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
2. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) :
a. Jas laboratorium
b. Masker
c. Sarung tangan karet
d. penutup kepala

Persiapan Pasien
1. Langkah awal dalam mempersiapkan pasien adalah memperkenalkan diri pada pasien
2. Menjelaskan langkah dan tujuan prosedur yang akan dilakukan
3. Menanyakan persiapan tertentu seperti sudah puasa atau belum untuk beberapa
pemeriksaan seperti trigliserida
4. Siapkan lembar permintaan laboratorium dan cocokkan identitas pasien dengan data
yang tertera pada lembar tersebut. Pada umumnya berisi :
a. Nomor Rekam Medik/ No Lab
b. Nama lengkap/ kode
c. Jenis Kelamin
d. Usia/tanggal lahir
e. Alamat
f. Tanggal pengambilan
g. Pemeriksaan yang diminta
5. Posisikan pasien dengan nyaman (duduk atau berbaring)
Persiapan Alat
1. Torniquet
2. Alcohol Swab 70%
3. Plester
4. Jarum dengan holder atau spuit/Jarum suntik (jarum berukuran 21 gauge (hijau) atau
22 gauge (hitam) biasa digunakan pada orang dewasa, sedangkan jarum yang lebih
kecil yang berukuran 23 (biru muda) dengan winged butterfly biasa dipakai pada anak
kecil atau pasien dengan vena yang kecil dan rapuh. Penting untuk pemilihan ukuran
jarum yang sesuai dengan kondisi vena. Sebuah jarum yang terlalu besar dapat
merusak pembuluh darah dan jarum yang terlalu kecil mungkin menimbulkan
hemolisis (kerusakan eritrosit, menyebabkan pelepasan hemoglobin ke dalam serum
atau plasma) spesimen.
5. Wadah pembuangan jarum/ safety box
6. Tabung vacutainer menyesuaikan dengan jenis pemeriksaan
a. Tabung vacutainer tutup merah merupakan tabung tanpa antikoagulan dan gel
separator sehingga darah dapat membeku secara alami. Tabung ini biasanya
digunakan dalam pemeriksaan kimia darah, imunologi, serologi dan bank darah.
b. Tabung vacutainer tutup kuning merupakan tabung tanpa antikoagulan dan berisi
gel separator. Tabung ini mengandung silika dan gel polimer untuk pemisahan
serum. Gel ini terletak di ujung tabung yang berperan sebagai penghalang
kimiawi dan fisik yang stabil antara serum dan darah beku. Setelah dilakukan
pemisahan dengan alat sentrifugasi, serum darah akan berada dibagian atas gel
sedangkan plasma darah akan berada dibagian bawah gel. Tabung ini biasanya
digunakan dalam pemeriksaan kimia darah, imunologi dan serologi.
c. Tabung vacutainer tutup hijau terang Tabung ini merupakan tabung yang berisi
gel separator (plasma separator tube/ PST) dengan antikoagulan lithium heparin.
Tabung ini biasanya digunakan dalam pemeriksaan kimia klinik, imunologi dan
serologi.
d. Tabung vacutainer tutup ungu atau lavender merupakan tabung yang berisi
EDTA, biasanya tabung ini digunakan dalam pemeriksaan darah lengkap dan
bank darah (crossmatch)
e. Tabung vacutainer tutup biru merupakan tabung yang berisi natrium sitrat,
biasanya tabung ini digunakan dalam pemeriksaan koagulasi seperti PPT dan
APTT.
f. Tabung vacutainer tutup hijau merupakan tabung yang berisi natrium atau lithium
heparin, biasanya tabung ini digunakan dalam pemeriksaan fragilitas osmotik
eritrosit dan kimia darah.
g. Tabung vacutainer tutup biru gelap merupakan tabung yang berisi EDTA yang
bebas logam, biasanya tabung ini digunakan dalam pemeriksaan trace element
(zink, copper, mercury) dan toksikologi.
h. Tabung vacutainer tutup abu – abu terang merupakan tabung yang berisi natrium
fluoride dan kalium oksalat yang digunakan dalam pemeriksaan glukosa.
i. Tabung vacutainer tutup hitam merupakan tabung yang berisi buffer sodium sitrat
yang digunakan dalam pemeriksaan Laju Endap Darah (LED).
j. Tabung vacutainer tutup pink merupakan tabung yang berisi potassium EDTA
yang digunakan dalam pemeriksaan imunohematologi.
k. Tabung vacutainer tutup putih merupakan tabung yang berisi potassium EDTA
yang digunakan dalam pemeriksaan molekuler atau PCR dan DNA.
l. Tabung vacutainer tutup kuning dengan warna hitam bagian atas merupakan
tabung yang berisi media biakan yang digunakan dalam pemeriksaan
mikrobiologi aerob, anaerob dan jamur.
DAFTAR PUSTAKA

Panirman, L., Merisca, D. W., Candrayadi, N., PB, S., & Nainggolan, J. S. (2021).
Manajemen Enam Langkah Cuci Tangan Menurut Ketentuan WHO Sebagai Upaya
Pencegahan Covid-19. Abdi Masyarakat, 2(2), 105-113.
Riswanto. 2013. Pemeriksaan Laoratorium Hematologi. Alfamedia & Kanal Medika.:
Yogyakarta.
World Health Organization WHO guidelines on drawing blood: best practices in
phlebotomy:Press WHO. 2010.

Anda mungkin juga menyukai