Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ni Putu Ananda Yuliastri Dewi

NIM : P07134220033

Kelas : 2A

Mata Kuliah : Teknik Sampling dan Flebotomi

Dosen : Heri Setiyo Bekti, S.ST.,M.Biomed

Selayang Pandang Flebotomi

1. Jelaskan yang dimaksud dengan :


a. Flebotomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Phleb yang artinya pembuluh darah vena
dan Tomia yang berarti mengiris atau memotong. Jadi Flebotomi adalah salah satu
jenis prosedur laboratorium yang dikhususkan untuk mengobati beberapa penyakit
kelainan darah. Prosedur laboratorium ini dilakukan dengan mengeluarkan sejumlah
darah. Jadi, flebotomi dilakukan dengan cara memasukkan jarum ke dalam pembuluh
darah vena guna mengeluarkan sejumlah volume darah dari dalam tubuh. Flebotomi
dilakukan secara sengaja untuk mengeluarkan komponen darah yang bermasalah.
Entah itu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), plasma darah,
trombosit (keping darah), atau zat besi sebagai pembentuk sel darah merah.
b. Flebotomis adalah seorang tenaga medis dengan pelatihan dan ketrampilan untuk
mengeluarkan dan menampung spesimen darah, baik darah vena, arteri, atau kapiler.
Selama prosedur flebotomi, yang harus diutamakan adalah keamanan tenaga
kesehatan dan pasien. Untuk mengurangi resiko harus dilakukan pelatihan dan adanya
petunjuk pelaksanaan kepada seorang flebotomis.
2. Tahapan-tahapan flebotomi :
Pada beberapa kasus, dokter akan meminta pasien untuk berpuasa selama 8-12 jam
sebelum prosedur atau tahapan flebotomi dilakukan. Secara garis besar, phlebotomy
adalah proses yang sederhana dan dapat berlangsung cepat, yaitu selama 2-3 menit.
Berikut langkah-langkahnya:
a. Pasien akan diminta duduk atau berbaring.
b. Pasien akan diminta mengepalkan tangan.
c. Petugas medis kemudian mengikat lengan atas Anda dengan tali tourniquet yang
lentur. Dengan ini, darah akan terkumpul dan pembuluh darah vena lebih mudah
ditemukan.
d. Setelah vena ditemukan, petugas akan membersihkan kulit pada area penusukan
jarum dengan alkohol atau cairan antiseptik. Langkah ini bertujuan mencegah infeksi.
e. Petugas lalu menyuntikkan jarum ke dalam pembuluh darah vena.
f. Begitu darah keluar, tabung khusus akan dipasang di belakang jarum suntik untuk
menampung darah pasien.
g. Bila prosedur ini dilakukan untuk tujuan pengobatan, jarum akan dihubungkan
dengan kantong khusus sebagai wadah penampungan darah.
h. Setelah jumlah darah dirasa cukup, jarum akan dicabut dan tali tourniquet akan
dilepas.
i. Petugas akan menutup lokasi penyuntikan dengan plester steril.
3. Tugas-tugas seorang flebotomis adalah :
Seorang tenaga medis dengan pelatihan dan ketrampilan untuk mengeluarkan dan
menampung spesimen darah, baik darah vena, arteri, atau kapiler. Tugasnya yaitu :
a. Memahami anatomi dan fisiologi tubuh.
b. Memahami situasi pasien.
c. Memahami teknik komunikasi.
d. Memahami peralatan dan teknik pengambilan spesimen darah.
e. Memahami pengumpulan spesimen dan transportasinya.
f. Memahami proses pengendalian mutu
4. Jaminan kualitas dalam flebotomi atau quality assurance(QA) adalah bagian penting
dalam pencegahan dan pengendalian infeksi. Dalam proses mengeluarkan darah, ini
membantu meminimalkan kemungkinan kecelakaan.
Dalam Phlebotomy Quality control dalam phlebotomy meliputi jaminan kualitas dalam
tahap-tahap :
A. Prosedur persiapan pasien
Mutu pemeriksaan sangat tergantung pada mutu persiapan pasien.
 Pasien rawat inap atau Rumah Sakit : perawat harus mengontrol persiapan
pasien.
 Pasien laboratorium klinik : mulai dari petugas penerima pasien sampai
flebotomi harus memastikan pemenuhan persyaratan persiapan pasien.
 Bila persyaratan tidak dipenuhi, catat sebagai situasi khusus.
 Buku persyaratan persiapan pasien dipakai sebagai pedoman.
B. Prosedurpengambilan spesimen
Perlu diperhatikan kebenaran dalam tahapan-tahapan : identitas, pemberian tabel,
teknik phlebotomy dan prioritas bagi pemeriksaan cito.
C. Penanganan spesimen
Penanganan yang benar dalam :
 Penanganan khusus : disimpan dingin, beku, terhindar dari cahaya.
 Pengiriman spesimen.
D. Dokumentasi Bagian Quality
Control harus menyediakan dokumen-dokumen :
 Buku petunjuk persyaratan spesimen.
 Buku pengiriman kepada laboratorium rujukan.
 Petunjuk pelaksanaan atau prosedur tetap laboratorium.
 Formulir-formulir quality control flebotomi.
E. Keselamatan kerja dalam flebotomi
Keselamatan kerja dalam flebotomi: penggunaan sarung tangan, jas lab, masker,
penggunaan anti septic, penggunaan desinfektan.
F. Sistem pendidikan dan latihan flebotomi
Pendidikan dan latihan flebotomi untuk menjaga mutu para flebotomis atau
meningkatkan pengetahuan, pemahamam dan ketrampilan dalam pelaksanaan
flebotomi.
5. Faktor Flebotomi yang mempengaruhi hasil pemeriksaan :
 Pengetahuan staf yang terlibat dalam pengumpulan darah.
 Penggunaan jarum suntik yang benar untuk mencegah hemolisis atau hasil yang
tidak normal.
 Lokasi anatomi untuk venipuncture.
 Penggunaan tabung koleksi laboratorium yang direkomendasikan.
 Pencocokan pasien-sampel (mis. pelabelan).
 Kondisi transportasi.
 Interpretasi hasil untuk manajemen klinis.

Anda mungkin juga menyukai