a. Flebotomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Phleb yang artinya pembuluh darah vena dan Tomia yang berarti mengiris atau memotong. Jadi Flebotomi adalah salah satu jenis prosedur laboratorium yang dikhususkan untuk mengobati beberapa penyakit kelainan darah. Prosedur laboratorium ini dilakukan dengan mengeluarkan sejumlah darah. Jadi, flebotomi dilakukan dengan cara memasukkan jarum ke dalam pembuluh darah vena guna mengeluarkan sejumlah volume darah dari dalam tubuh. Flebotomi dilakukan secara sengaja untuk mengeluarkan komponen darah yang bermasalah. Entah itu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), plasma darah, trombosit (keping darah), atau zat besi sebagai pembentuk sel darah merah. b. Flebotomis adalah seorang tenaga medis dengan pelatihan dan ketrampilan untuk mengeluarkan dan menampung spesimen darah, baik darah vena, arteri, atau kapiler. Selama prosedur flebotomi, yang harus diutamakan adalah keamanan tenaga kesehatan dan pasien. Untuk mengurangi resiko harus dilakukan pelatihan dan adanya petunjuk pelaksanaan kepada seorang flebotomis. 2. Tahapan-tahapan flebotomi : Pada beberapa kasus, dokter akan meminta pasien untuk berpuasa selama 8-12 jam sebelum prosedur atau tahapan flebotomi dilakukan. Secara garis besar, phlebotomy adalah proses yang sederhana dan dapat berlangsung cepat, yaitu selama 2-3 menit. Berikut langkah-langkahnya: a. Pasien akan diminta duduk atau berbaring. b. Pasien akan diminta mengepalkan tangan. c. Petugas medis kemudian mengikat lengan atas Anda dengan tali tourniquet yang lentur. Dengan ini, darah akan terkumpul dan pembuluh darah vena lebih mudah ditemukan. d. Setelah vena ditemukan, petugas akan membersihkan kulit pada area penusukan jarum dengan alkohol atau cairan antiseptik. Langkah ini bertujuan mencegah infeksi. e. Petugas lalu menyuntikkan jarum ke dalam pembuluh darah vena. f. Begitu darah keluar, tabung khusus akan dipasang di belakang jarum suntik untuk menampung darah pasien. g. Bila prosedur ini dilakukan untuk tujuan pengobatan, jarum akan dihubungkan dengan kantong khusus sebagai wadah penampungan darah. h. Setelah jumlah darah dirasa cukup, jarum akan dicabut dan tali tourniquet akan dilepas. i. Petugas akan menutup lokasi penyuntikan dengan plester steril. 3. Tugas-tugas seorang flebotomis adalah : Seorang tenaga medis dengan pelatihan dan ketrampilan untuk mengeluarkan dan menampung spesimen darah, baik darah vena, arteri, atau kapiler. Tugasnya yaitu : a. Memahami anatomi dan fisiologi tubuh. b. Memahami situasi pasien. c. Memahami teknik komunikasi. d. Memahami peralatan dan teknik pengambilan spesimen darah. e. Memahami pengumpulan spesimen dan transportasinya. f. Memahami proses pengendalian mutu 4. Jaminan kualitas dalam flebotomi atau quality assurance(QA) adalah bagian penting dalam pencegahan dan pengendalian infeksi. Dalam proses mengeluarkan darah, ini membantu meminimalkan kemungkinan kecelakaan. Dalam Phlebotomy Quality control dalam phlebotomy meliputi jaminan kualitas dalam tahap-tahap : A. Prosedur persiapan pasien Mutu pemeriksaan sangat tergantung pada mutu persiapan pasien. Pasien rawat inap atau Rumah Sakit : perawat harus mengontrol persiapan pasien. Pasien laboratorium klinik : mulai dari petugas penerima pasien sampai flebotomi harus memastikan pemenuhan persyaratan persiapan pasien. Bila persyaratan tidak dipenuhi, catat sebagai situasi khusus. Buku persyaratan persiapan pasien dipakai sebagai pedoman. B. Prosedurpengambilan spesimen Perlu diperhatikan kebenaran dalam tahapan-tahapan : identitas, pemberian tabel, teknik phlebotomy dan prioritas bagi pemeriksaan cito. C. Penanganan spesimen Penanganan yang benar dalam : Penanganan khusus : disimpan dingin, beku, terhindar dari cahaya. Pengiriman spesimen. D. Dokumentasi Bagian Quality Control harus menyediakan dokumen-dokumen : Buku petunjuk persyaratan spesimen. Buku pengiriman kepada laboratorium rujukan. Petunjuk pelaksanaan atau prosedur tetap laboratorium. Formulir-formulir quality control flebotomi. E. Keselamatan kerja dalam flebotomi Keselamatan kerja dalam flebotomi: penggunaan sarung tangan, jas lab, masker, penggunaan anti septic, penggunaan desinfektan. F. Sistem pendidikan dan latihan flebotomi Pendidikan dan latihan flebotomi untuk menjaga mutu para flebotomis atau meningkatkan pengetahuan, pemahamam dan ketrampilan dalam pelaksanaan flebotomi. 5. Faktor Flebotomi yang mempengaruhi hasil pemeriksaan : Pengetahuan staf yang terlibat dalam pengumpulan darah. Penggunaan jarum suntik yang benar untuk mencegah hemolisis atau hasil yang tidak normal. Lokasi anatomi untuk venipuncture. Penggunaan tabung koleksi laboratorium yang direkomendasikan. Pencocokan pasien-sampel (mis. pelabelan). Kondisi transportasi. Interpretasi hasil untuk manajemen klinis.