Anda di halaman 1dari 17

SITOLOGI

PAP SMEAR

Tofrizal
Tujuan perkuliahan
Mengetahui
Teory dasar PAP smear, kegunaan, syarat. peralatan
Teknik pengambilan sampel
Teknik pewarnaan Pappanicoulou; fiksasi, pewarnaan
Penilaian hasil pewarnaan
PAP SMEAR
Guna
 Mendeteksi dini kanker cervix
 Mendiagnosa penyebab infeksi  fluor albus
 Memeriksa Status hormonal
Syarat
 Waktu pengambilan bahan pemeriksaan
 Diluar masa haid,3 hari setelah haid kering
 Jangan melakukan sanggama minimal 2 hari sebelumnya
 Bila ada perdarahan yang dicurigai kanker cervix dapat langsung diambil
saat ini
 Alat alat yang dipakai harus steril
 Pasien dalam posisi lithotomi dan relax
ALAT-ALAT
 Form konsultasi sitologi
 Spekulum
 Spatula Ayre/ cytobrush
 Kapas lysol ; sterilisasi
 Fiksasi; alkohol 96%
 KACA object

Pewarnaan
 Pappanicoulou
Cara pengambilan sampel Pap Smear
1. Sekret servikal (eksoservikal)
 Guna;
 Menentukan penyebab infeksi cerviks

 Diagnosis dan deteksi dini pra kanker dan

kanker serviks
 Cara pengambilan:
 Pasang spekulum kering tanpa pelicin

 Dg ujung spatula Ayre apuslah sekret di slrh

permukaan portio serviks, gerakan searah


jarum jam, melingkar 360 0.
 Ulaskan sekret pd kaca objek

 Fiksasi segera dg alkohol 96% atau hair spray

 Stlh selesai fiksasi min 30 menit, sediaan

siap dikirim ke lab sitologi

5
2. Sekret endoservikal
 Guna :
 Dx/ dan deteksi dini lesi pra kanker dan
kanker serviks
 Dx/ peny infeksi dlm endoserviks
 Cara pengambilan :
 Sekret diambil dg bantuan lidi kapas
atau dg alat ecouvillon rigide
 Lekatkan sdkt kapas pd ujung alat tsb
diatas
 Masukkan kedlm kanalis endoserviks 1-
2 cm dr OUE
 Putar alat melingkar 3600
 Ulaskan sekret pd kaca objek
 Fiksasi dg alkohol 96% atau hair spray
 Sediaan siap dikirim ke lab sitologi

6
Fiksasi sediaan apus
1. Fiksasi Basah
 Bahan fiksasi :
 Alkohol 96%

 Alkohol eter dg perbandingan 1 :

1
 Cara : Stlh sediaan selesai dibuat,

sewaktu sekret msh segar,


masukkan segera ke dlm alkohol
96%. Setelah 30 menit sediaan dpt
diangkat dan dikeringkan atau dpt
dikirim dlm botol bersama cairan
fiksasinya.

7
2. Fiksasi kering
sering digunakan di daerah, untuk
pengiriman ke labor sitologi di tempat
lain
 Alat : cytotrep, dryfix,sprayfix atau
hair spray
 Cara : Stlh sediaan selesai dibuat,
sewaktu msh segar, semprotkan
segera hair spray pd kaca objek dg
jarak 10 – 15 cm 2-4 kali,
kemudian keringkan di udara
terbuka 5-10 menit. Stlh kering
siap dikirim ke lab sitologi.
8
Pewarnaan Papanicolaou
Multichromatic staining; menggunakan zat warna
multiple
Penemu; George Papanikolaou, bapak cytopathology.
Digunakan pada berbagai organ gynecology (Pap
smears), sputum, brushings, washings, urine, cairan
cerebrospinal, pleural, synovial BAJH, imprint dll
Sangat berguna pada Screening cancer cerviks pada
gynecology. Disebut Pap smear.

9
Zat warna:

Haematoxylin, Pewarna inti


OG-6 (Orange G) mewarnai
 keratin..
EA (Eosin Azure); terdiri atas
3 zat warna;
Eosin Y mewarnai sitoplasm
epithel, nucleoli, cilia,
dan eritrosit.
Light Green SF yellowish
mewarnai sitoplasma sel
lainnya
Bismarck brown Y ; sebagai
latar belakang.
10
Fiksasi:
95% alcohol , 15-30 menit, suhu ruang
Atau 100% methanol.

Prosedur
95% Ethanol 15 menit (fixation)
Bilas tap water 3-5 celup
Harris or Gill Hematoxylin 1-3 menit
Bilas tap water 3-5 celup
95% Ethanol 10 celup
OG-6 stain for 1.5 menit
95% Ethanol 10 celup
EA-50, atau EA-65 2.5 menit
95% Ethanol 10 celup, 2 x
100% Ethanol 1 menit
Clear ing dalam xylene, 2x 2 menit
Mounting; entelan

11
Prosedur “Rapid Economic”, / Metode Acetic Acid
1% acetic acid 10 celup
Harris’s Haematoxylin, preheated 60˚ C 10 celup
Tap water 10 celup
1% acetic acid 10 celup
OG-6 10 celup
1%acetic acid 10 celup
EA-50 10 celup
1% acetic acid 10 celup
Methanol 10 celup
Xylene 10 celup
Blotting setiap kali pindah larutan.
Mount D.P.X

12
Penilaian
Adekuasi
Kecukupan sampel;
Adekuat; terdapat cukup sampel sel gepeng yang terambil,
dan terdapat sel endocervical
Jenis sel;
Komponen epitel gepeng;
NILM; negative for intraepithelial lesion or
malignancy; normal Pap smear normal
LSIL; low squamous intraepithelial lesion
HSIL ; high squamous intraepithelial lesion
Carcinoma; Ganas
Komponen epitel endocerviks
Komponen leukosit
banyak leukosit PMN; berkelompok; radang kronik
Komponen bakteri dan pathogen lainnya;
Jamur ; Candida A
Bakteri ; Lactobacilus. coccus
Parasit ; Giardia L
sel endocervical
13
NILM;
Hanya terdiri atas sel superficial, dan intermedia
LSIL;
Dominan sel dengan rasio N/C besar dari 1

Carcinoma
HSIL • Sebagian besar sel dengan inti N/C tinggi, sedikit
• Sebagian sel dengan rasio N/C meningkat sitoplasma
• Maih banyak sitoplasma • Kromatin inti kasar, atau banyak mitosis
14
Korelasi papsmear dengan histopatologi
Histopatologi
PAP smear

Normal CIN I CIN II CIN III

15
Cervicitis chronis Cervicitis chronis
Lactobacillus acidophillus kelompokan sel sel leukosit

Cervicitis chronis Giardia lamblia


candida albicans
16
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai